Anda di halaman 1dari 25

Energi dan Enzim

Dr. Yusuf Ibrahim, M.Pd., M.P


Ida Yayu Nurul Hizqiyah, S.Pd., M.Si
Nur Ikhsanudin, S.Pd., M.Si
Energi dan Kerja
 Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja
 Kerja adalah pemindahan untuk melawan gaya
Berubah bentuk, berpindah tempat
Dalam biologi, “kerja” digunakan dalam pengertian
yang lebih luas untuk menggambarkan perpindahan
terhadap kekuatan yang dihadapi atau ditimbulkan
makhluk hidup: potensial mekanik, listrik, osmotik, atau
bahkan kimiawi.
Energi dan Kerja
 Hukum Termodinamika I:
 Total energi adalah tetap
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
 Contoh: Energi yang diserap oleh daun ketika fotosintesis
 Hukum Termodinamika II:
 Total entropi selalu meningkat
 Protein ukuran kecil memiliki entropi lebih tinggi dibandingkan
dengan protein berukuran besar
Reaksi Eksergonik dan Endergonik
 Eksergonik
Reaksi yang melepaskan energi ke
lingkungan
Reaksi eksergonik melepaskan energi yang
digunakan untuk aktivitas sel. Energi yang
dilepaskan selama reaksi eksergonik
dengan memecah ikatan kurang stabil dan
membentuk ikatan kimia lebih stabil. –
Respirasi sel-
 Endergonik
reaksi yang menyerap energi dari
lingkungan
reaksi endergonik tidak terjadi secara
spontan; membutuhkan energi aktivasi,
Sumber luar harus memberikan masukan
energi
 Pada metabolisme sel, reaksi  Reaksi katabolik adalah reaksi
anabolik adalah reaksi di mana dimana energi diberikan dan
energi digunakan dan molekul molekul dipecah, adalah reaksi
yang dibentuk, yang merupakan eksergonik. Contohnya adalah
reaksi endergonik. Contohnya respirasi sel, ketika glukosa diubah
adalah fotosintesis, ketika energi menjadi karbon dioksida dan air.
matahari diserap untuk membuat
glukosa dan oksigen dari air dan
karbon dioksida.
Enzim
Pada awalnya, enzim dikenal sebagai protein
oleh Sumner (1926) yang telah berhasil
mengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang.
Urease menguraikan urea ➔ CO2 dan NH3
Northrop dan Kunits dapat mengisolasi pepsin,
tripsin, dan kinotripsin.
makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi
dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah
protein.
Enzim
Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata
banyak enzim mempunyai gugus bukan protein,
➔ golongan protein majemuk ➔ kofaktor
Gugus terikat kuat pada bagian protein artinya
sukar terurai dalam larutan yang disebut dengan
Prostetik,
sedang yang tidak begitu terikat kuat ( mudah
dipisahkan secara dialisis ) disebut dengan
Koenzim.
Keduanya ini dapat memungkinkan enzim bekerja
terhadap substrat.
 Enzim ialah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dan
ikut beraksi didalamnya sedang pada saat akhir proses enzim
akan melepaskan diri seolah – olah tidak ikut bereaksi dalam
proses tersebut.
 Enzim merupakan reaksi atau proses kimia yang berlangsung
dengan baik dalam tubuh makhluk hidup karena adanya katalis
yang mampu mempercepat reaksi.
 Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan
reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator
anorganik (tidak menghasilkan produk sampingan yang
beracun.)
Enzim
 Protein katalis yang unik, beberapa terdiri dari RNA dan
protein
 Berperan dalam metabolisme
 Reaktan dinamakan subtrat
 Substrat mengikat daerah enzim yang dinamakan sisi aktif,
dimana katalisis terjadi
 Sifat spesifik
Struktur enzim
 Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus
prostetik.
 Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein.
 Gugus prostetik adalah bagian enzim
yang tidak tersusun atas protein. Gugus
prostetik dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu
koenzim (tersusun dari bahan organik)
dan
kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
SIFAT ENZIM
 Biokatalisator
Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.
 Dibentuk di protoplasma sel
 Enzim beraktifitas di dalam sel tempat sintesisnya
(disebut endoenzim) maupun di tempat yang lain diluar
tempat sintesisnya (disebut ektoenzim) contoh
ektoenzim: amilase,maltase
SIFAT ENZIM
 Enzim aktif dalam jumlah sedikit
 Enzim tidak mempengaruhi kesetimbangan reaksi
 Kerja katalisis enzim spesifik (hanya mengenal substrat
spesifik)
 Aktivitas dipengaruhi lingkungan seluler:
 Suhu
 pH
 Kofaktor
 Koenzim
Fungsi Enzim menurunkan energi
aktivasi
REAKSI YANG TERJADI PADA SISI AKTIF
ENZIM
ENZIM MENGUBAH BENTUK
ORIENTASI SUBTRAT
ENZIM MENGINDUKSI SUBSTRAT
ENZIM SECARA SEMENTARA
MENAMBAH GUGUS KIMIA PADA
SUBSTRAT
Cara Enzim Bekerja
 Molekul selalu bergerak dan
bertumbukan satu sama lain.
Jika suatu molekul substrat
menumbuk molekul enzim
yangtepat maka akan
menempel pada enzim.
Tempat menempelnya
molekul substrat pada enzim
disebut dengan sisi aktif.
 Enzim tidak berubah dan
proses dapat berulang
 Enzim spesifik yang dapat
mengkatalisis reaksi selular →
selektif
 1. Teori kunci dan gembok
 Teori ini diusulkan oleh Emil
Fischer pada 1894. Menurut
teori ini, enzim bekerja
sangat spesifik. Enzim dan
substrat memiliki bentuk
geometri komplemen yang
sama persis sehingga bisa
saling melekat.
 2. Teori ketepatan induksi
 Teori ini diusulkan oleh Daniel Koshland pada
1958. Menurut teori ini, enzim tidak
merupakan struktur yang spesifik melainkan
struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim
hanya menyerupai substrat. Ketika substrat
melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim
berubah bentuk untuk menyerupai substrat.
Nomenklatur dan Penggolongan Enzim
 Setiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya
dengan menambahkan “ase” dibelakangnya.
Kekhasan enzim asam amino sebagai substrat dapat
mengalami reaksi berbagai enzim
 Penggolongan Enzim
Enzim dapat digolongkan ke dalam 6 golongan yaitu :
 Oksidoreduktase terdapat dua enzim yaitu
dehidrogenase dan oksidasi
 Transfrase yaitu enzim yang bekerja sebagai katalis
pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu
senyawa lain
 Hidrolase yaitu sebagai katalis reaksi hidrolisis
 Liase berperan dalam proses pemisahan
 Isomerase bekerja pada reaksi intramolekuler
 Ligase bekerja pada penggabungan dua molekul
Enzim dipengaruhi oleh Lingkungan
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja
Enzim
 1. Suhu
Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat.
Tetapi ada batas maksimalnya. Untuk hewan misalnya,
batas tertinggi suhu adalah 40ºC. Bila suhu di atas 40ºC,
enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk
tumbuhan batas tertinggi suhunya adalah 25ºC.
 2. pH
Pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi
tergantung jenisnya. Ada enzim yang bekerja secara
optimal pada kondisi asam. Ada juga yang bekerja
secara optimal pada kondisi basa.
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja
Enzim
 3. Konsentrasi substrat
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga
kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada
konsentrasi tertentu.
 4. Konsentrasi enzim
Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga
kerja enzim.
 5. Adanya aktivator
Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim
 6. Adanya Inhibitor
Inhibitor Kompetitif
Inhibitor Non kompetitif (alosteri)
Metabolisme dalam Tubuh

Reaksi 1 Reaksi 2 Reaksi 3


Enzim 1 Enzim 2

Bagaimana
Inhibitor
regulasi berjalan??

Inhibitor Kompetitif:
bersaing tempat
dengan subtrat pada
sisi aktif

Inhibitor nonkompetitif:
mengubah fungsi
enzim dengan
mengubah bentuknya:
alosteri

Anda mungkin juga menyukai