Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga
keperawatan, karena merupakan salah satu peran yang harus dilaksanakan dalam setiap
memberikan asuhan keperawatan dimana saja iabertugas, apakah itu terhadapa individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk mengubah perilaku mereka kearah perilaku sehat.
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia dilakukan dengan melakukan
perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan
pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan
utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan..
Dalam melakukan pendidikan ataupun penyuluhan pada masyarakat dibutuhkannya suatu
metode yang sesuai serta didukung dengan media yang baik. Media sebagai saluran informasi
merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai
saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakan. Media pendidikan
kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan.
Banyak Metode dan Masing - masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan,
sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk memaksimalkan hasil.

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Pengertian pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan, karena keduanya
berorientasi kepada perubahan perilaku yang diharapkan yaitu perilaku sehat. Sehingga
mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya, keluarga serta kelompoknya
dalam meningkatkan kesehatannya. Berikut akan dikemukakan definisi tentang pendidikan
ataupun penyuluhan kesehatan menurut beberapa ahli, antara lain:

Wood (1926) mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan sebagai sekumpulan


pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang berhubungan dengan
kesehatan individu, masyarakat dan ras. Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka
mempermudah diterimanya secara sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara
kesehatan.
Stuart (1968) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah komponen program
kesehatn dan kedokteran yang terdiri atas upaya terencana untuk mengubah perilaku individu,
kelompok maupun masyarakat yang merupakan perubahan cara berfikir, bersikap dan berbuat
dengan tujuan membantu pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan promosi hidup
sehat.
Nyswander (1947) menyatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu proses
perubahan perilaku yang dinamis, bukan proses pemindahan materi dari seseorang ke orang lain
dan bukan pula seperangkat prosedur.
Ketiga definisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan merupakan suatu
proses perubahan perilaku yang dinamis dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku
manusia yang meliputi komponen pengetahuan.
Menurut Committee President on Health education(1977), pendidkan kesehatan adalah
proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi kesehatan dan praktek kesehatan, yang
memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga
dirinya menjadi lebih sehat dengan menghindari kebiasaan yang buruk dan membentuk
kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.
Menurut Craven dan Hirnle (1996), pendidikan kesehatan adalah penambahan
pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau intruksi, dengan
tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap
pengarahan diri (self direction), aktif memberikan informasi - informasi atau ide baru.Dari
beberapa definisi yang dikemukakan diatas, pada kesimpulannya pendidikan kesehatan
merupakan usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat dalam
meningkatkan kemampuan baikpengetahuan, sikap, maupun keterampilan untuk mencapai hidup
sehat secara optimal.

B. METODE PROMOSI KESEHATAN


Promosi atau pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana proses tersebut
mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan
yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh
banyak faktor.
Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan adalah metode yang digunakan,
materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya dan alat - alat bantu atau media
yang digunakan untuk menyampaikan pesan disamping factor masukannya sendiri. Agar dicapai
suatu hasil yang optimal, maka factor – factor tersebut harus bekerja sama secara harmonis.
Dibawah ini diuraikan beberapa metode promosi atau pendidikan individual, kelompok dan
massa (publik).
1. Metode Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik
kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Metode yangdapat digunakan antara lain:
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat digali dan dibantu penyelesaiannya. Pada akhirnya klien akan
memahami dan menerima dengan sadar untuk mengubah perilaku tersebut.
b. Interview(wawancara)
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien bertujuan untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima
perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apalagi belum maka perlu
penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
2. Metoda kelompok
Metode pendidikan kelompok dapat dibagi ke dalam kategori kelompok kecil dan
kelompok besar. Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal darisasaran.Untuk kelompok yang besar, metodenya
akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pada besarnya
sasaran pendidikan.
a. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15
orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar,
simposium dan forum panel.
 Ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara didepan
sekelompok orang. Dalam prosestransfer informasi ada tiga elemen yang penting,
yaitu pengajar, materi pengajaran dan sasaranbelajar. Metode ceramah digunakan pada
sifat sasaran sebagai berikut : sasaran belajar memerlukan informasi yang kategoris
atau sistematis,
Keunggulan metode ceramah adalah dapat digunakan pada orang dewasa, penggunaan
waktu yang efisien, dapat dipakai pada kelompok yang besar,serta
dapat dipakai untuk memberi pengantar pada pelajaran atau suatu
kegiatan.
Kekurangan metode ceramah adalah menghambat respons dari yang belajar sehingga
pembicara sulit menilai reaksinya, tidak semua pengajar dapat
menjadi pembicara yang baik
 Seminar
Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas
suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya dimana
memberikan kesempatan diskusi kepada pesertanya dan menstimulasi partisipasi
anggota kelompok secara aktif.
Keuntungan metode seminar adalah hasilnya dapat imanfaatkan karena hasilnya
dilaporkan dalam bentuk tertulis
Kerugian metode seminar adalah sulit untuk mendapatkan pemimpin seminar yang
bermutu, memerlukan sukarelawan untuk menyiapkan bahan
ceramah dan laporan,

 Simposium
Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2
sampai 5 orang dengan topic yang berlainan tetapi saling berhubungan erat.
Keuntungan metode symposium adalah dapat dipakai pada kelompok besar ataupun
kecil, dapat mengemukakan banyak informasi dalam waktu singkat.
Kerugian metode symposium adalah kurang memberikan kesempatan kepada peserta
untuk berpartisipasi, agak terasa formal, kurang interaksi dalam
kelompok,

 Forum Panel
Forum panel adalah panel yang didalamnya pengunjung berpartisipasi dalam diskusi.
Metode forum panel digunakan jika ingin menggabungkan topic/materi dengan reaksi
pengunjung, jika anggota
kelompok diharapkan memberikan reaksi pada diskusi, jika tersedia waktu yang cukup,
serta jika pengunjung mengajukan pandangan yang berbeda - beda.
Keunggulan metode forum panel adalah memungkinkan setiap anggota berpartisipasi,
memungkinkan peserta menyatakan reaksinya,
Kerugian metode forum panel adalah memerlukan waktu banyak,memerlukan
moderator yang terampil.
b. Kelompok Kecil
Yang dimaksud dengan kelompok kecil adalah anggotanya kurang dari 15 orang. Pada
kelompok kecil metode pendidikan yangdapat digunakan seperti diskusi kelompok, curah
ide, bola salju, buzz group, permainan peran, simulasi, dan demonstrasi.

 Diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau
dipersiapkan antara tiga orang atau lebih tentnag topic tertentu
dengan seorang pemimpin.
Keuntungan metode diskusi kelompok adalah dapat saling Mengemukakan pendapat,
dapat mengenal dan mengolah problemkesehatan yang dihadapi.
Kerugian metode diskusi kelompok adalah tidak efektif dipakai pada kelompok yang
lebih besar, keterbatasan informasi yang didapat oleh peserta,
membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil, kemungkinan
didominasi orang yang suka berbicara serta biasanya sebagian
besar orang menghendaki pendekatan formal.
 Permainan Peran
Permainan peran adalah pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan
tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan
analisis oleh kelompok.
Keunggulan metode permainan peran adalah segera mendapat perhatian, dapat dipakai
pada kelompok besar atau kecil, membantu anggota untuk
menganalisa situasi, menambah rasa percaya diri peserta,
membantu anggota menyelami masalah.
Kekurangan metode permaianan peran adalah mungkin masalahnya disatukan dengan
pemerannya, banyak yang tidaksenang memerankan sesuatu,
membutuhkan pemimpin yang terlatih, terbatas pada beberapa
situasi saja, serta ada kesulitan dalam memerankan.
 Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan suatu prosedur atau tugas,
cara menggunakan alat dan cara berinteraksi. Demonstrasi dapat dilakukan secara
langsung atau menggunkan media seperti videodan lain - lain.
Keunggulan metode demonstrasi adalah dapat membuat proses pembelajaran menjadi
lebih jelas dan lebih konkret, dapat menghindari verbalisme,
peserta didik dirangsang untuk mengamati serta menyesuaikan teori
dengan kenyataan dan dapat melakukan sendiri (redemonstrasi).
Kekurangan metode demonstrasi adalah memerlukan keterampilan khusus dari
pengajar, alat - alat atau biaya dan tempat yang memadai belum
tentu tersedia, serta memerlukan persiapan dan perencanaan yang
matang.

 Curah Pendapat
Curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota yang
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing –
masing peserta, dan evaluasi atas pendapat - pendapat tadi dilakukan kemudian.
Keuntungan metode curah pendapat adalah dapat memperoleh pendapat baru,
merangsang setiap anggota untuk berperan serta secara aktif, dapat
menghasilkan reaksi berantai dalam berpendapat, tidak menyita
banyak waktu.
Kerugian metode curah pendapat adalah mudah terlepas dari control, harus dilanjutkan
dengan evaluasi jika diharapkan efektif, mungkin sulit membuat
peserta tahu bahwa segala pendapat dapat diterima
.
3. Metode pendidikan massa
Metode pendidikan massa dilakukan untuk mengonsumsikan pesan - pesan kesehatan
yang ditujukan untuk masyarakat. Karena sasaran pendidikan bersifat umum, dalam arti
tidak membedakan golongan, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, dan
tingkat pendidikan. Berikut ini merupakan contoh metode pendidikan massa yakni :
a. Ceramah umum (public speaking)
Pada acar - acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri Kesehatan
atau pejabat kesehatan lainnya
berpidato dihadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan – pesan kesehatan. Safari
KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa.
b. Pidato - pidato
diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun radio, pada
hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
c. Simulasi,
dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakit
atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa.
d. Tulisan - tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab
atau konsultasi tentang kesehatan adalah merupakan bentuk pendekatan promosi
kesehatan massa.
e. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh : billboard Ayo ke Posyandu

C. MEDIA DALAM PROMOSI KESEHATAN


Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Secara harfiah dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepenerima pesan. Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan
sebagai alat bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium,
untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi.
Media promosi kesehatan adalah semua saranana atau upaya menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika, dan
media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah
perilaku ke arah positif terhadap kesehatan (Soekidjo, 2005). Alat peraga yang digunakan secara
baik memberikan keuntungan - keuntungan, antara lain :
 Dapat menghindari kesalahan pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
 Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
 Apa yang diterangkanakan lebih lama diingat, terutama hal - hal yang mengesankan.
 Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
 Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.
Media dapat digolongkan menjadi dua, berdasarkan bentuk umum penggunaan dan
berdasarkan cara produksi.
1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan.
 Bahan bacaan:
modul, buku rujukan/bacaan, leaflet majalah, buletin, tabloid, dan lain - lain.
 Bahan peragaan :
poster tunggal, poster seri, flip chart, transparansi, slide, film, dan lain - lain.
2. Berdasarkan cara produksi
a. Media cetak
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan - pesan visual. Pada
umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata,gambar, atau foto dalam tata warna.
Contohnya poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, stiker, dan
pamflet.
Fungsi utamanya adalah memberi informasi dan menghibur. Kelebihan yang dimiliki
media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak terlalu tinggi,
tidak perlu energi listrik
b. Media elektronik.
Media elektronik yaitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar, dan
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Contohnya televisi,
radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show, CD interaktif, dan lain - lain.
Kelebihan media elektronik antara lain sudah dikenal masyarakat, melibatkan semua
pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara
dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan,
jangkauan relatif lebih besar/luas, serta dapat diulang - ulang jika
digunakan sebagai alat diskusi.
Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, memerlukan energi listrik,
diperlukan alat canggih dalam proses produksi, perlu persiapan
matang, peralatan yang selalu berkembang dan berubah.
c. Media luar ruang
Media luar ruang yaitu suatu media yang penyampaian pesannya diluar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronik secara statis. Contohnya papan reklame,
spanduk, pameran, banner, TV layar lebar, dan lain - lain.
Kelebihan media luar ruang diantaranya sebagai informasi umum dan hiburan,
melibatkan semua pancaindra, lebih menarik karena ada suara dan
gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan,
jangkauan relatif lebih luas.
Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik
atau alat canggih, perlu kesiapan yang matang, peralatan yang selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan.

KESIMPULAN
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu, di mana
dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam konsep
promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja,
melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang.
Dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan banyak factor - faktor yang berperan penting
atas keberhasilan tersebut. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan adalah metode
yang digunakan, materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya dan alat - alat
bantu atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan disamping faktor
masukannya sendiri. Agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka factor - faktor tersebut harus
bekerja sama secara harmonis

DAFTAR PUSTAKA
Dans. (2012). Promosi Kesehatan. Diunduh pada tanggal 13 Agustus 2014. Pada situs www.
DMP PROMOSI KESEHATAN.htm

Effendy, Nasrul. ( ). Dasar - dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta:


EGC.

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Suliha, Uha, dkk. ( ). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sumatera, Abidin. (2014). Metode dan Alat bantu (Media) pada Promosi Kesehatan. Diunduh
pada tanggal 13 Agustus 2014. Pada situs www.Inspirasi Sains Seorang Abidin
METODE DAN ALAT BANTU (MEDIA) PADA PROMOSI KESEHATAN.htm
METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
A. METODE PROMOSI KESEHATAN
Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan
bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya
promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
kesehatan dari sasaran.
Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai
masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang
menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan di samping faktor masukannya sendiri juga
factor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat -
alat bantu atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai suatu hasil yang
optimal, maka factor - faktor tersebut harus bekerjasama secara harmonis. Hal ini berarti bahwa
untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara tertentu pula. Materi juga
harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk
sasaran kelompok, maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual
dan sebagainya.
Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode promosi atau pendidikan individual,
kelompok dan massa (publik).
1. Metode Promosi Individual (Perorangan)
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina
perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu
hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi tetanus toxoid (TT) karena baru saja
memperoleh/mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut
menjadi akseptor lestari atau ibu hamil segera imunisasi, ia harus didekati secara perorangan.
Perorangan di sini tidak hanya berarti harus hanya kepada ibu – ibu yang bersangkutan, tetapi
mungkin juga kepada suami atau keluarga dari ibu tersebut.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau
alasan yang berbeda - beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar
petugas kesehatan mengetahui
dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan metode (cara) ini.
Bentuk pendekatan ini, antara lain:
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)
Dengan cara ini, kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut (mengubah perilaku).
b. Wawancara (interview)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan penyuluhan. Wawancara antara
petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum
menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi
apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebihmendalam lagi.
2. Metode Promosi Kelompok
Dalam memilih metode promosi kelompok, harus men gingat besarnya kelompok sasaran
serta tingkat pendidikan formal daro sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain
dengan kelompok kecil. Efektivitasnya suatu metode akan tergantung pula besarnya sasaran
pendidikan.
1. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar di sini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari
15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar.
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal - hal
yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah antara lain:
Persiapan:
1. Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasaai materi apa yang
akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri.
2. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun
dengan diagram atau skema.
3. Mempersiapkan alat - alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide,
transparan, sound sistem, dan sebagainya.
Pelaksanaan:
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat
menguasai sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti psikologis),
penceramah dapat melakukan hal - hal
sebagai berikut:
1. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu - ragu dan
gelisah.
2. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
3. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
4. Berdiri di depan (di pertengahan), seyogyanya tidak duduk.
5. Menggunakan alat - alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin

b. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah
ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau beberapa
orang ahli tentang suatu topik yang dianggap pentingdan dianggap hangat di
masyarakat.
2. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebutkelompok kecil.
Metode - metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain:
a. Diskusi Kelompok
Dalam suatu kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi
dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga
mereka dapat berhadap - hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya
dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta
sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka
harus merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok mempunyai
kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat.
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan - pancingan
yang dapat berupa pertanyaan - pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang
dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus
mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan
berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.
b. Curah Pendapat
(Brain Storming) Metode ini merupakan modifikasi dari metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompk. Bedanya, pada permulaan
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta
memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban -
jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum
semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari siapapun. Baru
setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari,
dan akhirnya terjadi diskusi.
c. Bola Salju (Snow Balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan - pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian
dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2
pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan
mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang
ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga
akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.
d. Kelompok - kelompok Kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok - kelompok kecil (buzz group) yang
kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok
lain. Masing - masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil
dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
e. Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter Puskesmas, sebagai
perawat atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau
anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau
berkomunikasi sehari - hari dalam melaksanakan tugas.
f. Permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan -
pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan
monopoli Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan
dadu, gaco (petunjuk arah), selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi
pemain, dan sebagian lagi berperan sebagai narasumber.
3. Metode Promosi Kesehatan Massa
Metode pendidikan atau promosi kesehatan secara massa dipakai
untukmengkomunikasikan pesan - pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat ialah
pendekatan massa. Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, dan sebagainya, maka pesan - pesan kesehatan yang akan disampaikan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini
biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap
suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.
Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga
merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan massa ini tidak langsung.
Biasanya dengan menggunakan atau melalui media massa.
Beberapa contoh metode promosi kesehatan secara massa ini, antara lain:
a. Ceramah umum (public speaking)
Pada acara - acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri
Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato di hadapan massa rakyat untuk
menyampaikan pesan - pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah satu bentuk
pendekatan massa.
b. Pidato - pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun
radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan
kesehatan massa
d. Tulisan - tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab
atau konsultasi tentang kesehatan dan penyakit adalah merupakan bentuk pendekatan
promosi kesehatan massa.
e. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh: billboard Ayo ke Posyandu.
B. MEDIA PROMOSI KESEHATAN
Media Promosi Kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan
oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah
positif terhadap kesehatan.
Promosi kesehatan tidak dapat lepas da
ri media karena melalui media,
pesan
-
pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga
sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk
mengadopsinya perilaku yang positif.
1.
Tujuan Media Promosi Kesehatan
Adapun bebe
rapa tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan
di dalam pelaksanaan Promosi Kesehatan antara lain adalah:
a.
Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b.
Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c.
Dapat memperjelas informasi.
d.
Media dapat mempermud
ah pengertian.
e.
Mengurangi komunikasi verbalistik.
f.
Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
g.
Memperlancar komunikasi, dan lain
-
lain.
2.
Penggolongan Media Promosi Kesehatan
Penggolongan media promosi kesehatan ini dapat ditinjau dari
berbagai aspek, antara lain:
1)
Berdasarkan bentuk umum penggunaannya:
Berdasarkan penggunaan media promosi dalam rangka promosi kesehatan,
dibedakan menjadi:
a.
Bahan bacaan: modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah,
buletin, dan sebagainya.
b.
Bahan p
eragaan: poster tunggal, poster seri,
flipchart
, transparan, slide,
film, dan seterusnya.
2)
Berdasarkan cara produksi:
Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkan
menjadi:
a.
Media cetak
, yaitu suatu media statis dan mengutamakan
pesan
-
pesan
visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Adapun macam
-
macamnya
adalah:
1.
Poster,
2.
Leaflet,
3.
Brosur,
4.
Majalah,
5.
Surat kabar,
6.
Lembar balik,
7.
Stiker,
8.
Pamflet, dan sebagainya.
b.
Media elektroni
ka,
yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu
elektronika. Adapun macam
-
macam media tersebut adalah:
1.
TV,
2.
Radio,
3.
Film
4.
Video film,
5.
Cassette,
6.
CD,
7.
VCD, dan sebagainya.
Kelebihan dan kekur
angan media elektronik.
1)
Kelebihannya:
-
Sudah dikenal masyarakat.
-
Mengikutsertakan semua pancaindera.
-
Lebih mudah dipahami.
-
Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak.
-
Bertatap muka.
-
Penyajian dapat dikendalikan.
-
Jangkauan relatif lebih besar.
-
Sebagai alat diskusi dan dapat diulang
-
ulang.
2)
Kelemahannya:
-
Biaya lebih tinggi.
-
Sedikit rumit.
-
Perlu listrik.
-
Perlu alat canggih untuk produksinya.
-
Perlu persiapan matang.
-
Peralatan selalu berkembang dan berubah.
-
Perlu keterampilan penyimpanan.
-
Perlu
terampil dalam pengoperasian.
c.
Media luar ruang
, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar
ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis,
misalnya
1.
Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat
secara umum di
perjalanan.
2.
Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai
gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung
kebutuhan
dan dipasang di suatu tempat strategis agar dapat dilihat
oleh semua orang.
3.
Pameran.
4.
Banner.
5.
TV layar lebar.
Kelebihan dan kelemahan media luar ruang:
1)
Kelebihannya:
-
Sebagai informasi umum dan hiburan.
-
Mengikutsertakan semua pancaindera.
-
Lebih mudah dipahami.
-
Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak.
-
Bertatap muka.
-
Penyajian dapat dikendalikan.
-
Jangkauan
relatif lebih besar.
2)
Kelemahannya:
-
Biaya lebih tinggi.
-
Sedikit rumit.
-
Ada yang memerlukan listrik.
-
Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya.
-
Perlu persiapan matang.
-
Peralatan selalu berkembang dan berubah.
-
Perlu keterampilan penyimpanan.
-
Perlu
keterampilan dalam pengoperasian.
3.
Merancang Pengembangan Media Promosi Kesehatan
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu
memberikan informasi atau pesan
-
pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat
penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah
perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan. Untuk hal
itu diperlukan
langkah
-
langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan sebagai
berikut:
1.
Menetapkan tujuan
:
Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan di masa
datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu.
Secara
umum da
pat dikatakan bahwa tujuan harus:
a.
Realistis, artinya bisa dicapai bukan hanya angan
-
angan.
b.
Jelas dan dapat diukur.
c.
Apa yang akan diukur.
d.
Siapa sasaran yang akan diukur.
e.
Seberapa banyak perubahan yang akan diukur.
f.
Berapa lama dan di mana pengukuran
dilakukan.
Penetapan tujuan adalah sebagai dasar untuk merancang media
promosi kesehatan dan dalam merancang evaluasi. Jika tujuan yang
ditetapka tidak jelas dan tidak operasional maka program menjadi tidak
fokus dan tidak efektif.
2.
Menetapkan segmentasi sa
saran
:
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok
sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi
kesehatan. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang sebaik
-
baiknya
dan memberikan kepuasan pada masing
-
masing segmen.
Dapat juga untuk
menentukan ketersediaan, jumlah, dan jangkauan produk. Selain itu juga
dapat menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah
diakses oleh khalayak sasaran. Sebelum media promosi kesehatan
diluncurkan hendaknya perlu mengumpulkan da
ta sasaran seperti:
a.
Data karakteristik perilaku khalayak sasaran.
b.
Data epidemiologi.
c.
Data demografi.
d.
Data geografi.
e.
Data psikologi.
3.
Mengembangkan
positioning
pesan
Positioning
adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk perusahaan, indiv
idu atau apa saja dalam alam pikiran mereka
yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya.
Positioning
bukan
sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda
lakukan terhadap otak khayalak sasaran. Hal ini bukan strategi produk
tetapi s
trategi komunikasi. Di sini berhubungan dengan bagaimana calon
konsumen menempatkan produk anda di dalam otaknya.
Positioning
membentuk citra.
Sesuatu citra bisa kaya makna atau
sederhana saja. Sebaiknya citra bisa berubah
-
ubah dan dinamis. Citra bisa
diterima secara homogen dan sama.
4.
Menentukan strategi
posi
tioning
Pada prinsipnya seseorang yang ingin melakukan kegiatan
positioning
memerlukan suatu ketekunan dan kejernihan berpikir dalam
memandang produk dan pasar yang tengah diusahakan.
Langkah
-
langka
h
yang perlu dilakukan:
a.
Identifikasi para pesaing
:
Tujuannya adalah melakukan identifikasi atas sejumlah pesaing yang
ada di masyarakat.
b.
Persepsi konsumen
:
Tujuannya adalah memperoleh sejumlah atribut yang dianggap penting
oleh khalayak sasaran.
c.
Menentukan
posisi pesaing
:
Mengetahui posisi yang diduduki pesaing dilihat dari berbagai sudut
pandang.
d.
Menganalisis preferensi khalayak sasaran
:
Mengetahui posisi yang dikehendaki oleh khalayak sasaran terhadap
suatu produk tertentu.
e.
Menentukan posisi merek produk
sendiri
:
Penentuan posisi merek yang akan kita jual harus mempertimbangkan
hal
-
hal sebagai berikut:
-
Analisis ekonomi.
-
Komitmen terhadap segmen pasar.
-
Jangan mengadakan perubahan yang penting. Pertimbangkan
simbol
-
simbol produk.
f.
Ikuti perkembangan posisi
Secara berskala posisi produk harus ditinjau dan dinilai kembali
apakah masih cocok dengan keadaan.
5.
Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan pada khalayak sasaran.
Yang perlu
diperhatikan di sini adalah:
a.
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada
selera pengelola program.
b.
Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas.
c.
Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda.
d.
Penggunaan beberapa media sec
ara serempak dan terpadu akan
meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan

Anda mungkin juga menyukai