ISOLASI SOSIAL
Disusun oleh:
TELOGOREJO
SEMARANG
2016
TINJAUAN TEORI
ISOLASI SOSIAL
B. Tanda gejala
Perilaku yang biasa ditunjukkan oleh klien menarik diri adalah tidak napsu
makan atau makan berlebihan, berat badan menurun atau meningkat secara
drastis, kemunduran kesehatan fisik, tidur berlebihan, tinggal di tempat tidur
berlebihan, tidak mempedulikan lingkungan, tidak memperhatikan perawatan
dirinya, penampilan kurang rapih, mondar –mandir atau sikap mematung,
melakukan gerakan secara berulang – ulang, dan keinginan seksual yang
menurun (Depkes RI, 2009). Menarik diri terjadi karena perasaan tidak
berharga, yang biasanya dialami klien dengan latar belakang lingkungan yang
penuh dengan permasalahan, ketegangan, kekecewaan dan kecemasan (Depkes
RI, 2009).
Menurut WHO dan FKUI, 2006, tanda dan gejala menarik diri secara
subyektif diantaranya: klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak orang
lain, klien merasa tidak aman berada dengan orang lain, klien mengatakan
hubungan tidak berarti dengan orang lain, klien merasa bosan dan lambat
menghabiskan waktu, klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat
keputusan, klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup, klien merasa tidak
berguna. Sedangkan secara obyektif: klien tidak memiliki teman dekat, tidak
komunikatif, melakukan tindakan berulang dan tidak bermakna, asyik dengan
pikirannya sendiri, tidak ada kontak mata, tampak sedih dan afek tumpul.Tanda
gejala isolasi sosial menurut Fitria (2009) yaitu :
1. Kurang spontan
2. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
3. Menarik diri dari lingkungannya
4. Ekspresi wajah kurang berseri
5. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri.
6. Kuramg komunikasi verbal.
7. Asupan makanan dan minuman terganggu.
8. Aktivitas menurun.
9. Rendah diri.
C. Penyebab
Isolasi sosial/menarik diri sering disebabkan oleh karena kurangnya rasa
percaya pada orang lain, perasaan panik, regresi ke tahap perkembangan
sebelumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego
yang lemah serta represi rasa takut.
B. Presipitasi
1) Faktor eksternal :
Stressor sosial budaya : stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial
budaya(keluarga).
2) Faktor Internal :
Stresor psikologik : stress terjadiakibat ansietas berkepanjangan
disertaiketerbatasan kemampuan membatasinya.
rba
C. Patofisiologi
Menurut Carpenito (2009; hlm. 1046)Berhubungan dengan rasa takut akan
penolakan, sekunder akibat:
Obesitas
Kanker (kecatatan akibat pembedahan kepala atau leher, pikiran takhayul
tentang orang lain)
Gangguan emosional (anisietas yang berlebihan, depresi, paranoida, fobia)
Inkontinensia (malu, bau tidak sedap)
Penyakit menular (AIDS, hepatitis)
Gangguan jiwa (skizofrenia, gangguan afektif bipolar, gangguan kepribadian)
(Keliat, 2006)
D. Diagnosa keperawatan
1. Isolasi sosial
SP 2
Diskusikan bersama Klien keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
Ajarkan kepada Klien cara berkenalan dengan satu orang
Anjurkan kepada Klien untuk memasukan kegiatan berkenalan dengan orang
lain dalam jadwal kegiatan harian dirumah
SP 3
Evaluasi pelaksanaan dari jadwal kegiatan harian Klien
Beri kesempatan pada Klien mempraktekan cara berkenalan dengan dua orang
Ajarkan Klien berbincang-bincang dengan dua orang tetang topik tertentu
Anjurkan kepada Klien untuk memasukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam jadwal kegiatan harian dirumah
SP 4
Evaluasi pelaksanaan dari jadwal kegiatan harian Klien
Jelaskan tentang obat yang diberikan (Jenis, dosis, waktu, manfaat dan efek
samping obat)
Anjurkan Klien memasukan kegiatan bersosialisasi dalam jadwal kegiatan
harian dirumah
Anjurkan Klien untuk bersosialisasi dengan orang lain
Keluarga
o Diskusikan masalah yang dirasakan kelura dalam merawat Klien
o Jelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami Klien dan
proses terjadinya
o Jelaskan dan latih keluarga cara-cara merawat Klien
Tindakan psikofarma
Beri obat-obatan sesuai program
Pantau keefektifan dan efek sampig obat yang diminum
Ukur vital sign secara periodik
Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis, Ed.9.
Jakarta: EGC
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa (terjemahan). Jakarta : EGC .
Anna Budi Keliat, SKp. 2006. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sosial Menarik Diri,
Fitria,Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi