Anda di halaman 1dari 24

PERSEPSI SISWI SMP N 22 SEMARANG TERHADAP KONSUMSI

TABLET Fe SEBAGAI TERAPI DISMENORE

PROPOSAL PENELITIAN
A. Latar Belakang
Remaja saat ini menjadi
populasi paling banyak yang ada
di dunia
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2020 di SMP N 22
Semarang dengan metode wawancara kepada 4 siswi yang mengalami dismenore dan terdaftar
sebagai calon peserta program pemberian tablet Fe didapatkan data bahwa 2 siswi mengatakan
merasa ragu-ragu apa benar Tablet Fe bisa mengurangi keluhan dismenorhea, 1 siswi
Menstruasi ini merupakan
mengatakan akan mengikuti program mengkonsumsi tablet Fe, dan 1 siswi mengatakan takut
minum tablet Fe karena biasanya kalau minum vitamin yang ada zat Fe perut terasa mual dan puncak dari pubertas pada anak
perih. perempuan

Mulai bulan Februari 2021 akan


dilaksanakan kebijakan terapi
mengkonsumsi tablet Fe sebagai Masalah yang sering ditemukan
penatalaksanaan dismenorea bagi pada saat menstruasi antara lain
siswi yang mengalami dimenorhea.
dismenorhea di SMP N 22
Semarang

Upaya manajemen nyeri akibat


Di Indonesia didapatkan angka
dismenore dilakukan secara
kejadian dismenore berkisar 45-95%
farmakologi dan non farmakologi
Fokus Penelitian
Mengeksplore pengetahuan, sikap dan respon psikologis siswi
SMP N 22 Semarang terhadap konsumsi tablet Fe sebagai terapi
dismenore

Rumusan Masalah
Bagaimana Persepsi Siswi SMP N 22 Semarang Terhadap
Konsumsi Tablet Fe Sebagai Terapi Dismenore?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengeksplore persepsi
siswi SMP N 22 semarang
terhadap konsumsi tablet Fe
sebagai terapi dismenore

• Mengeksplore pengetahuan siswi SMP N 22


semarang terkait konsumsi tablet Fe sebagai
terapi dismenore.
• Mengeksplore Sikap Siswi SMP N 22
Semarang terhadap konsumsi tablet Fe
Tujuan Khusus sebagai terapi dismenore.
• Mengeksplore Respon Psikologis Siswi
SMP N 22 Semarang terhadap konsumsi
tablet Fe sebagai terapi dismenore.
Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti Bagi Institusi


Bagi Responden
• Memberi informasi mengenai persepsi siswi SMP
N 22 semarang terhadap konsumsi tablet Fe Sebagai tambahan referensi terhadap
Sebagai bahan masukan bagi remaja sebagai terapi nyeri dismenore penyusunan kebijakan yang
dalam upaya mencegah dismenore • Penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan bagi
berhubungan dengan konsumsi tablet
dengan konsumsi tablet Fe. peneliti selanjutnya yang bekaitan dengn konsumsi
tablet Fe sebagai terapi nyeri dismenorhea. Fe sebagai terapi nyeri dismenore.
Keaslian Penelitian

Belum ada penelitian sejenis / yang sama dengan


penelitian yang akan dilakukan.
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin • Batasan usia remaja dan klasifikasinya menurut (Soetjiningsih, 2007),yakni: a. Masa remaja awal /dini (Early
adolescene berarti to grow atau to grow adolescence) umur 11 – 13 tahun; b. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) umur 14 -16 tahun; c.
Masa remaja lanjut (Late adolescence) umur 17 – 21 tahun (Soetjiningsih, 2007)
maturity (Jahja, 2011).

Ciri Remaja:
Perubahan Fisik, Perubahan Emosional,
Perubahaan Sosial

• Faktor hormonal bersama proses metabolik lainnya secara kompleks akan mempengaruhi proses pertumbuhan
Pertumbuhan Remaja Putri remaja, termasuk terjadinya menstruasi (Hidayat, 2008).
Konsep Menstruasi
Menstruasi
• Sekret fisiologik darah dan jaringan mukosa, siklik melalui vagina dari uterus tidak hamil di bawah pengendalian hormon dan pada
keadaan normal timbul kembali biasanya dalam interval sekitar empat minggu (Bobak, 2010).

Fase Menstruasi
• Fase Menstruasi (pengelupasan)
• Fase Proliferasi
• Fase Sekresi, endometrium mengalami penebalan dinding untuk nidasi bila dibuahi, terjadi hari 15-28 (Bobak, 2010)

Gangguan Menstruasi
• Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid: hipermenorea atau menoragia dan hipomenorea, Kelainan
siklus : polimenorea, oligomenorea dan amenorea, Perdarahan diluar haid : metroragia, Gangguan lain yang ada hubungannya
dengan haid : dismenorea, mastodinia, premenstrual tension (ketegangan prahaid) dan mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi).
(Bobak, 2010)
Konsep Dismenore
Dismenore adalah nyeri menjelang menstruasi yang dialami oleh wanita pada saat sebelum atau saat keluarnya darah menstruasi
(Bobak, 2010)

Penyebab pasti dismenore belum diketahui secara pasti, pada dismenore primer nyeri timbul akibat pelepasan berlebihan
prostaglandin F2 alfa dari sel-sel endometrium uteru

Tipe Dismenore : Dismenore primer adalah nyeri haid tanpa adanya kelainan alat genital yang nyata. dismenore primer terjadi
beberapa waktu setelah menarche, biasanya setelah 12 bulan atau lebih, umumnya berjenis anovulatoar yang tidak disertai nyeri
(Latthe P, 2012)

Klasifikasi: Dismenore ringan, Dismenore sedang, dan Dismenore berat

Penanganan Dismenore Primer : Farmakologi dan Nonfarmakologi


Konsep Tablet Fe

Tablet zat besi (Fe) adalah tablet tambah darah berbentuk bulat/lonjong warna merah tua. Setiap tablet
tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil sekurangnya mengandung zat besi setara dengan 60
mg besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Gluconat) dan Asam
Folat 0,400 mg (Kemenkes RI, 2004).

Indikasi dan dosis pemberian tablet fe : Indikasi pemberian tablet Fe adalah ibu hamil, balita, anak usia
sekolah, dan wanita usia subur termasuk remaja putri dan pekerja wanita dengan kurangnya asupan zat
besi. Peran tablet fe bagi wanita usia subur (termasuk remaja) dan kesehatan ibu hamil, diantaranya yaitu
mencegah terjadinya anemi defisiensi besi dan meningkatkan produktifitas (Kemenkes RI, 2004)
Konsep Persepsi
Secara etimologis, persepsi atau perception berasal dari bahasa Latin perceptio; dari percipere, yang
artinya menerima atau mengambil

Persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang didahului oleh
perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati,
baik yang ada diluar maupun dalam diri individu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Faktor eksternal: Objek, Situasi
Faktor internal: Motif, Minat, Harapan, Sikap, Pengetahuan, Pengalaman,
Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian
dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan :

Faktor Internal : Pendidikan , Pekerjaan, dan Umur


Faktor Eksternal : Faktor lingkungan, dan Sosial Budaya
Konsep Sikap
Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap
sebuah objek atau ide

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:

Faktor Internal: motif-motif dan kecenderingan – kecenderungan dalam diri kita

Faktor Eksternal:
Sifat objek, Sikap itu sendiri, bagus, atau jelek dan sebagainya.
Kewibawaan
Sifat orang tau kelompok yang mendukung sikap tersebut
Media komunikasi yang digunakan dalam menyammpaikan sikap
Situasi pada saat sikap dibentuk.
Konsep Respon Psikologis

Respon atau tanggapan adalah kesan-kesan yang dialami jika perangsang sudah tidak ada. jika
proses pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesankesan saja, peristiwa sedemikian
ini disebut tanggapan. Defenisi tanggapan ialah gambaran ingatan dari pengamatan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon Psikologis :


- Variabel Struktural, yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik
- Variabel Fungsional, yaitu faktor-faktor yang terdapat pada diri sipengamat, misalnya kebutuhan
suasana hati, pengalaman masa lalu
Kerangka Teori

Pengetahuan

Sikap

Respon
Psikologis
METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian ini mengeksplore Persepsi Siswi SMP
N 22 Semarang Terhadap Konsumsi Tablet Fe Sebagai Terapi Dismenore.

Waktu dan Tempat Penelitian


Tempat penelitian akan dilakukan SMP N 22 Semarang, Jawa Tengah.
Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Januari 2021.

Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah Siswi SMP N 22 Semarang yang mengalami dismenorhea. Jumlah
partisipan tidak bisa ditentukan di awal, dengan demikian peneliti merancang sampel sedemikian rupa
hingga tercapai saturasi.
Kriteria partisipan:
• Kriteria inklusi
• Remaja Putri di SMP N 22 Semarang
• Sudah mengalami menstruasi
• Mengalami dismenore primer
• Siklus haid teratur dalam rentan siklus normal 21 s.d 35 hari, dalam waktu 3 bulan
terahir berturut-turut
• Skala intensitas nyeri 2 – 10
• Bersedia menjadi partisipan
• Kriteria Eksklusi
• Remaja yang tidak hadir saat pemberian intervensi maupun saat dilakukan
pengambilan data.
• Remaja yang sedang sakit.
Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan adalah Peneliti sendiri. Sedangkan


instrumen penunjang adalah pedoman observasi dan pedoman
wawancara semi terstruktur. Untuk merekam proses wawancara
peneliti menggunakan Smart Phone sebagai Alat Perekam Suara
(Voice Recorder). Untuk merekam gambar peneliti menggunakan
kamera Smart Phone untuk mendokumentasikan proses pelaksanaan
wawancara mendalam
Teknik Pengumpulan Data

Metode Wawancara
Dalam penelitian ini pendekatan yang dipilih, adalah petunjuk umum wawancara orientasi mendalam (deept
interview), dengan instument pedoman wawancara semi terstruktur. Alasan penggunaan model ini, untuk
mencari dan mengungkap data sedalam-dalamnya dan sebanyak-banyaknya, tentang rumusan yang ingin digali
dalam penelitian.

Metode Observasi
Dalam penelitian ini, metode pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah metode observasi langsung di
SMP N 22 Semarang (Field Note). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi
partisipan
Cara Pengolahan Data
Reduksi data (data reduction)
Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan
transformasi data kasar yang diperoleh.

Penyajian data (data display).


Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Display data atau penyajian data yang digunakan dalam bentuk teks naratif.

Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification).


Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mengikut sertakan partisipan dalam menarik
kesimpulan berdasar data hasil penelitian untuk memperoleh satu kesepahaman
Analisa Data
Proses analisa dalam penelitian ini mengunakan langkah-langkah dari Colaizzi (Streubert & Carpenter,
1999-dalam Saryono). Alasan pemilihan metode analisa ini didasarkan pada kesesuaian dengan filosofi
Husserl, yaitu suatu penampakan fenomena (pastisipan), sehingga sangat cocok untuk memahami arti
dari suatu makna fenomena persepsi siswa terhadap konsumsi tablet Fe sebagai terapi dismenorhea

langkah-langkah analisa sebagai berikut:


• Membuat deskripsi partisipan
• Membaca kembali secara keseluruhan deskripsi partisipan
• Mengidentifikasi kata kunci
• Memformulasikan arti dari kata kunci
• Mengorganisasikan arti-arti yang telah teridentifikasi dalam beberapa kelompok tema
• Mengumpulkan semua hasil penelitian kedalam suatu narasi yang menarik dan mendalam sesuai dengan topik penelitian
• Mengembalikan semua hasil penelitian pada masing-masing partisipan lalu diikut sertakan pada diskripsi hasil akhir penelitian
Kredibilitas Data
Untuk menguji keabsahan data yang didapat sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan dan
maksud penelitian, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang
digunakan adalah triangulasi triangulasi teori dan triangulasi Sumber. Teori – teori yang
berkaitan dengan Tablet Fe dan Menarche akan dijadikan sebagai triangulasi teori,
sedangkan sebagai Triangulasi Sumber peneliti akan mewawancarai satu Petugas Kesehatan
di Puskesmas Gunungpati Semarang
Etika Penelitian
Informed Consent
Sebelum melakukan penelitian peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, jika partisipan bersedia maka partisipan harus menandatangani lembar
persetujuan, jika partisipan tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak partisipan

Anonimity (tanpa nama)


Peneliti akan merahasiakan identitas partisipan dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama partisipan pada lembar transkrip wawancara dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya yang berhubungan dengan responden. Data yang
diambil saat proses penelitian akan dihanguskan setelah proses penelitian selesai (Maret 2021).

Right To Fair Treatment ( perlakuan yang sama )


Peneliti akan memberikan perlakuan yang sama kepada seluruh partisipan, bak lingkungan, cara berkomunikasi, bahasa tubuh, dan lain-lain.

Nonmaleficience ( menguangi dampak yang merugikan )


Peneliti akan mengurangi dampak yang merugikan bagi partisipan selama pengumpulan data. Ketidaknyamanan partisipan mungkin dapat berupa rasa bosan dan
lelah selama proses wawancara.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai