Anda di halaman 1dari 30

UJIAN SKRIPSI

PERILAKU PENANGANAN NYERI DISMENORE PADA REMAJA DI


SMP PGRI 5 DENPASAR

OLEH :
LILI FREDELIKA
NIM. 18.322.2978
BAB I
LATAR BELAKANG

Dismenore merupakan nyeri yang dirasakan oleh


perempuan pada saat mengalami menstruasi

Secara global, dismenore dialami oleh 30-50%


perempuan usia produktif disetiap negara, akibat
yang sering ditimbulkan adalah kehilangan
kesempatan kerja dan aktivitas belajar menjadi
terganggu.

Sumber : Ulfa, 2010


LATAR BELAKANG
DATA DEMOGRAFI POPULASI REMAJA
DUNIA
 Diperkirakan
kelompok remaja di
dunia berjumlah 1,2
INDONESIA
miliar atau 18% dari
jumlah penduduk  BKKBN mencatat tahun
dunia (WHO, 2014) 2016, penduduk remaja
usia 10-24 tahun
berjumlah 66,3 juta jiwa
(Setyawati, Suparmini
dan Widyastuti, 2016)
BALI
 Data pokok pendidikan dasar
dan menengah tahun
2018/2019 mencatat SMP di
Kabupaten Denpasar
terdapat siswa terbanyak,
sebanyak 13.176 siswa.
LATAR BELAKANG
Hasil Studi Pendahuluan
Tgl 12 Agustus 2019 di SMP PGRI 5 Denpasar

Buku Kunjungan Penanganan Nyeri Dismenore di UKS

• Tidak ditemukan adanya data tertulis mengenai kejadian dismenore


dan penanganan yang diberikan dari petugas kesehatan.

Hasil Wawancara Terhadap 10 Orang Yang Mengalami


Dismenore
• 2 siswi : mengalami nyeri berat saat menstruasi
• 4 siswi : dapat menyebutkan pengertian dan akibat dismenore
dengan benar
• Penanganan yang dilakukan diantaranya dengan minum obat
(20%), istirahat (20%), olahraga (10%) dan sisanya membiarkan
dismenore begitu saja sampai rasa sakitnya hilang dengan
sendirinya.
RUMUSAN MASALAH

“Bagaimanakah perilaku penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI 5


Denpasar?”

TUJUAN UMUM
Mengetahui perilaku penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI 5
Denpasar

TUJUAN KHUSUS

1. Mengidentifikasi pengetahuan penanganan nyeri dismenore pada remaja di


SMP PGRI 5 Denpasar
2. Mengidentifikasi sikap penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI
5 Denpasar
3. Mengidentifikasi tindakan penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP
PGRI 5 Denpasar
4. Mengidentifikasi perilaku penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP
PGRI 5 Denpasar
MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Praktis

Manfaat Teoritis Bagi Tenaga Kesehatan


Dapat menjadi masukan bagi
Bagi Institusi Pendidikan Puskesmas dan UKS untuk
memberikan pendidikan kesehatan
Dapat bermanfaat untuk kepada remaja, peningkatan
mengembangkan ilmu pendokumentasian dan
keperawatan untuk menangani penanganan dismenore di setiap
nyeri dismenore institusi pelayanan kesehatan.

Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi Remaja


Dapat dijadikan motivasi remaja untuk
Dapat dijadikan sumber informasi
meningkatkan pengetahuan mengenai
dalam melakukan penelitian ttg
perilaku penanganan nyeri dismenore.
perilaku penanganan nyeri
dismenore pada remaja
KEASLIAN PENELITIAN

Sari, 2013 Purnomo, 2013


Pola perilaku remaja dalam 01 04 Hubungan pengetahuan dan sikap
mengatasi keluhan dismenore di SMK remaja putri dengan penanganan
Muhammadiyah 2 Moyudan keluhan nyeri haid di SMP N 09
Yogyakarta. Kota Pekalongan

Anugraeni, 2017 Indrawati, 2018


Gambaran penanganan nyeri dismenore 02 05
Hubungan antara pengetahuan dengan
pada siswi SMP Muhammadiyah di
perilaku remaja putri dalam menangani
Kebumen
dismenore di SMP Blahbatuh Gianyar
Novia, 2017
Widyanthi, 2018
Gambaran tingkat pengetahuan 03 06 Gambaran penanganan dismenore secara non
remaja putri tentang dismenore farmakologi pada remaja di SMA Dwijendra
di kelas X Tata Kecantikan Kulit Denpasar
di Yogyakarta
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP REMAJA KONSEP KONSEP PERILAKU PENGUKURAN


DISMENORE PERILAKU

1. PENGERTIAN 1. PENGERTIAN PENILAIAN PERILAKU PERILAKU DIGOLONGKAN


REMAJA DISMENORE DAPAT DILIHAT DARI : MENJADI :
2. TAHAPAN 2. KLASIFIKASI 1. PENGETAHUAN
PERKEMBANGAN
1. BAIK : 76-100%
DISMENORE 2. SIKAP
REMAJA 3. CIRI DISMENORE 3. TINDAKAN 2. CUKUP : 56-75%
3. PERUBAHAN FISIK 4. FAKTOR RISIKO 3. KURANG: <55%
REMAJA DISMENORE
5. CARA MENGATASI
DISMENORE
Your Picture Here

Remaja Putri yang Mengalami


Dismenore

K Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku:
Perilaku Penanganan Nyeri
Dismenore pada Remaja Perilaku Penanganan
E 1. Faktor Presdisposisi
(presdisposing
1. Pengetahuan
a. Baik.
YouNyeri
can simply impress
Dismenore
add a uniqueRemaja
your audience and
pada
zing and appeal to your
R factors).
2. Faktor pemungkin
b.
c.
Cukup.
Kurang.
Presentations.
1. PerilakuEasy
photos
baik to change colors,
and Text.cukup
2. Perilaku Get a modern
A (enabling factors)
3. Faktor pendapat
2. Sikap
a. Baik.
PowerPoint
3. Perilaku Presentation
kurang that is
beautifully designed. You can simply
N (reinforcing factors). b.
c.
Cukup.
Kurang.
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
G 3. Tindakan
a. Baik. Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
K b.
c.
Cukup.
Kurang. that is beautifully designed.

A
Keterangan :

K : Variabel Yang Diteliti

O : Variabel Yang Tidak Diteliti

N : Sebab Akibat

S
E
P Gambar 2.1
Kerangka Konsep Perilaku Penanganan Nyeri Dismenore Pada Remaja
di SMP PGRI 5 Denpasar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian


Deskriptif
Kuantitatif

Metode Pendekatan

Cross sectional
(pengukuran variabel pada waktu yang bersamaan)
Populasi :
Siswi kelas IX SMP PGRI 5 Denpasar yang memiliki riwayat dismenore yaitu sebanyak
248 siswi KERANGKA
Teknik Sampling:
KERJA
Menggunakan probability sampling dengan teknik stratified random sampling

Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi

Sampel:
Besar responden yaitu 154 siswi dengan riwayat dismenore sesuai dengan kriteria inklusi dan
ekslusi

Pengumpulan Data

Variabel:
Perilaku penanganan nyeri dismenore pada remaja menggunakan kuesioner 30 item
pertanyaan

Analisa Data
Analisa Deskriptif

Penyajian hasil penelitian

Gambar 3.1
Kerangka Kerja Perilaku Penanganan Nyeri Dismenore Pada Remaja
di SMP PGRI 5 Denpasar
Definisi Operasional Variabel
Table 3.1
Definisi Operasional Perilaku Penanganan Nyeri Dismenore Pada Remaja
Di SMP PGRI 5 Denpasar

Sub Definisi Skala


No Variabel Alat ukur Skor
Variabel operasional ukur

1 Perilaku Perilaku adalah Kuesioner a. Baik : 76 - Ordinal

Portfolio Presentation
respon seseorang 100 %
terhadap b. Cukup : 56 -
stimulus yang 75 %
berasal dari luar c. Kurang : < 55
You can simply impress your audience and add a unique zing and
maupun dalam %
dirinya.
appeal to your Presentations. I hope and I believe that this Template will
a. Pengeta- Hasil dari tahu Kuesioner a. Baik (76- Ordinal
huan your Time,
tentang
Money and Reputation.
100%
dismenore, yang b. Cukup (56-
sudah didapatkan 75%)
berdasarkan c. Kurang
pancaindra. (<56%)

b. Sikap Reaksi atau Kuesioner a. Baik (≥75%) Ordinal


respon seseorang b. Cukup (60-
yang masih 74%)
tertutup terhadap c. Kurang
stimulus atau (<60%)
objek.

c. Tindakan Realisasi dari Kuesioner a. Baik (76- Ordinal


/ Praktik pengetahuan dan 100%)
sikap tentang b. Cukup (56-
dismenore dalam 75%)
perbuatan nyata. c. Kurang
(<56%)
JENIS DATA & TEKNIK
PENGUMPULAN DATA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Secara Administratif : 2. Secara Teknis

PPPM Stikes Wira  Persamaan persepsi dengan


INSTRUMEN PENELITIAN
Medika Bali enumerator
1. Kuesioner  Menentukan responden sesuai
pengetahuan ↓
krtiteria inklusi, menggunakan
penanganan nyeri Perijinan & Penanaman
JENIS DATA stratified random sampling
dismenore pada Modal  Membagikan lembar
1. Data Primer ↓
remaja persetujuan dan inform
2. Data Sekunder Kesbangpolinmas
2. Kuesioner sikap concent
penanganan nyeri ↓  Perkenalan diri, penyampaian
dismenore pada SMP PGRI 5 Denpasar tujuan dan prosedur penelitian
remaja  Ijinkan responden bertanya
3. Kuesioner tindakan  Cek kelengkapan kuesioner
penanganan nyeri  Tabulasi & analisa data
dismenore pada  Penyajian hasil penelitian
remaja
UJI VALID DAN RELIABILITAS
Waktu : 12 September 2019 HASIL UJI VALID DAN RELIABEL
Lokasi : SMP N 2 Denpasar 1. Hasil kuesioner pengetahuan nilai r hitung > r
Jumlah Reaponden : 30 Responden tabel (0,361) diantaranya dengan hasil 0,486-
0,757 sehingga pertanyaan dapat dinyatakan
valid. Penentuaan uji reliabel instrumen yang
digunakan dapat dilihat dari hasil Cronbach’s
Alpha >0,60 yaitu 0,808.
2. Hasil kuesioner sikap nilai r hitung > r tabel
(0,361) diantaranya dengan hasil 0,515-0,748
sehingga pertanyaan dapat dinyatakan valid.
Penentuaan uji reliabel instrumen yang
digunakan dapat dilihat dari hasil Cronbach’s
Alpha >0,60 yaitu 0,771.
3. Hasil kuesioner tindakan nilai r hitung > r tabel
(0,361) diantaranya dengan hasil 0,438-0,795
sehingga pertanyaan dapat dinyatakan valid.
Penentuaan uji reliabel instrumen yang
digunakan dapat dilihat dari hasil Cronbach’s
Alpha >0,60 yaitu 0,806.
Teknik Pengolahan Data

1. Editing
3. Entry Data
Mengumpulkan data
Memasukkan data ke
dan mengecek
dalam master tabel
kelengkapan
2. Coding 4. Cleaning
Memberikan kode tertentu untuk Mengecek kembali data
mempermudah pengolahan data yang telah di entry
TEKNIK ANALISA DATA

ANALISA UNIVARIAT
Analisis univariat bertujuan untuk melepaskan
atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian.

Umumnya dalam analisis ini hanya


menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
ETIKA PENELITIAN
AUTONOMY
(MEMBERIKAN LEMBAR INFORM CONSENT)

CONFIDENTIALITY
(MEMBERIKAN KODE INISIAL PADA RESPONDEN)

JUSTICE
(KEADILAN)

BENEFIENCE
(ASAS KEMANFAATAN)
HASIL PENELITIAN  Lokasi : Jln. Gunung Agung Gang Indus No. 8
Denpasar, Pemecutan Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota
Kondisi Lokasi Penelitian Denpasar
 Terdiri dari :
SMP PGRI 5 DENPASAR  49 pengajar
 750 siswa
 598 siswi
 Fasilitas :
 15 ruang kelas VII
 12 ruang kelas VIII
 12 ruang kelas IX
 1 ruang lab
 1 ruang perpustakaan
 1 ruang TU
 1 ruang guru
 1 kantin
 1 ruang UKS

 Program UKS yang sudah terlaksana adalah melakukan


pemilihan kader kesehatan remaja, pendataan kesehatan
siswa, memberikan pengobatan di ruang UKS, memberi
rujukan ke Puskesmas
 UKS yang tersedia kekurangan alat dan obat untuk
melakukan pengobatan primer, tidak ada data kunjungan
siswi dengan keluhan nyeri dismenore.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Subjek Penelitian

Rata-rata responden berusia 14 tahun dengan


usia tertinggi adalah 16 tahun dan usia
responden terendah adalah 14 tahun.
Hasil Pengamatan Terhadap Objek Penelitian
Berdasarkan Variabel Penelitian

Grafik di atas menunjukkan bahwa dari total Berdasarkan grafik di atas diketahui
154 responden, mayoritas responden sebagian besar 110 responden (71,4%)
memiliki tingkat pengetahuan kategori Baik memiliki sikap baik dalam menangani
yaitu sebanyak 116 responden (75,3%). nyeri dismenore
Hasil Pengamatan Terhadap Objek Penelitian
Berdasarkan Variabel Penelitian

Grafik di samping menunjukkan bahwa dari


total 154 responden, mayoritas responden
memiliki perilaku kategori kurang yaitu
sebanyak 139 responden (90,3%).
HASIL ANALISIS DATA

Hasil analisis data didapatkan sebanyak 141 responden (91,6%)


memiliki perilaku kategori cukup
PEMBAHASAN
Tingkat pengetahuan penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI 5 Denpasar

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar


responden memiliki pengetahuan penanganan nyeri dismenore yang baik
yaitu sebanyak 116 orang (75,3%) dan 1 orang (0,6%) memiliki pengetahuan
yang kurang.

Menurut Notoatmodjo (2014) pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk


membentuk perilaku seseorang, sebab perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih abadi dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Susiloningtyas (2018) yang menyatakan bahwa
sebagian besar remaja putri, yaitu debanyak 46 responden (56,8%) berpengetahuan baik,
hasil ini menunjukkan semakin baik pengetahuan, maka semakin baik pula sikap
penanganan dismenore

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap cara menghadapi


nyeri dismenore, dari data yang diperoleh sebanyak 116 responden (75,3%) dapat
menjawab pertanyaan dengan benar, dapat menyebutkan pengertian dimenore
dengan tepat (87%), mengetahuai tanda dan gejala dismenore (64,9%), dan dapat
menyebutkan akibat dari dismenore (86,3%) dengan tepat.
PEMBAHASAN
Sikap penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI 5 Denpasar

Temuan pada penelitian ini sejalan dengan


penelitian yang dilakukan Salamah (2019) yang
menyatakan bahwa sebagian besar remaja putri,
yakni sebanyak 53 orang (61,6%) memiliki sikap
penanganan yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Penelitian lainnya juga menemukan bahwa sikap
bahwa sebagian besar responden memiliki responden mayoritas baik yaitu sebanyak 107
sikap penanganan nyeri dismenore dalam orang (75,9%) (Zurhayati, Ashar & Tarigan,
kategori baik yaitu sebanyak 110 orang 2018).
(71,4%) dan sebanyak 44 orang (28,6%)
memiliki sikap yang cukup. Peneliti berasumsi bahwa sikap responden dalam penanganan
nyeri dapat dipengaruhi karena pengalaman responden.
Sikap (attitude) adalah suatu kecenderungan untuk
mereaksi suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak Dari data yang diperoleh peneliti sebanyak 88 siswi (57,1%)
suka atau acuh tak acuh (Sabri, 2010). menyatakan setuju dengan tindakan penanggulangan nyeri
Baik atau buruknya sikap dipengaruhi oleh beberapa hal, haid yang tepat dapat mengurangi nyeri haid yang berlebihan,
diantaranya pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain memperbaiki pola makan sesuai gizi seimbang (48,7%), dan
yang dianggap penting, media massa, institusi/lembaga menjaga kebersihan kemaluan dengan menggunakan air
pendidikan dan agama serta faktor emosional (Azwar, bersih (81,1%) dapat mencegah gangguan haid.
2010).
Hal ini menunjukkan mereka memiliki sikap yang
mendukung dan sikap positif terhadap penanganan nyeri haid
itu sendiri.
PEMBAHASAN
Tindakan penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI 5 Denpasar

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian Hasil Penelitian Lain


didapatkan bahwa sebagian besar Jurnal Pendukung
responden memiliki tindakan Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan
penanganan nyeri dismenore dalam diantaranya adalah faktor predisposisi yang meliputi Penelitian Indrawati (2018) juga
kategori kurang yaitu sebanyak 139 pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan, tradisi menunjukkan bahwa tindakan
orang (90,3%) dan sebanyak 15 dan kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan penanganan dismenore kurang
orang (9,7%) memiliki sikap yang dan system nilai yang dianut oleh masyarakat tepat sebanyak 44 responden
cukup. (Notoadmodjo, 2014). (56,4%).

Asumsi Peneliti

Berdasarkan hasil tersebut, peneliti berpendapat bahwa buruknya tindakan penanganan siswa
terjadi tergantung dari kesadaran siswa selama mengalami dismenore, dibuktikan dengan data yang
diperoleh peneliti sebanyak 11 responden (72%) memiliki pengalaman tidak pernah memanfaatkan
UKS ketika mengalami dismenore, hanya beberapa responden yang mengkonsumsi vitamin
tambah darah pada saat haid untuk mencegah anemia (47,4%), responden cenderung membiarkan
dismenore begitu saja sampai hilang dengan sendirinya (88,9%).

Hal ini akan mempengaruhi tindakan siswa dalam menangani dismenore yang dialami. Sehingga
didapatkan hasil sebagian besar siswi membiarkan begitu saja sakit perut yang dirasakan dan tidak
mencari pertolongan medis terdekat.
PEMBAHASAN
Perilaku penanganan nyeri dismenore pada remaja di SMP PGRI 5 Denpasar
Hasil Penelitian Hasil Penelitian Lain Jurnal Pendukung

Hasil analisis menunjukkan bahwa Wawan & Dewi (2010) berpendapat bahwa perilaku Penelitian Fitrianingrum (2019)
sebagian besar responden memiliki merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan tentang hubungan tingkat
perilaku penanganan nyeri mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan pengetahuan dengan sikap dan
dismenore pada kategori cukup, baik disadari maupun tidak. perilaku tentang penanganan
yaitu sebanyak 141 orang (91,6%), dismenore siswi kelas x di MAN 3
sementara sebanyak 13 orang Banyumas menunjukkan bahwa
(8,4%) memiliki perilaku sebagian besar perilaku remaja
penanganan nyeri dismenore yang dalam penanganan disminore
baik. adalah cukup sebanyak 34
responden (54,8%).

Asumsi Peneliti

Berdasarkan hasil tersebut, peneliti berpendapat bahwa perilaku siswi dalam penanganan nyeri haid tergolong cukup dapat
disebabkan karena kesadaran dan dorongan untuk melakukan suatu perubahan yang dalam hal ini adalah mengenai
penanganan dismenore. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswi memiliki pengetahuan dan sikap yang baik
namun, tindakan penanganan yang kurang. Sebagian besar siswi telah mengetahui dengan baik informasi terkait nyeri haid
dan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri tersebut, namun rata-rata siswi tidak memanfaatkan UKS
untuk memperoleh pertolongan medis, beberapa siswi saja yang mengkonsumsi obat tambah darah saat haid, siswi lebih
cenderung membiarkan dismenore begitu saja sampai hilang dengan sendirinya. Hal ini secara tidak langsung akan
berdampak pada perilaku yang ditunjukkan oleh siswi tersebut.
Keterbatasan
Penelitian

Adapun keterbatasan dalam


penelitian ini diantaranya
adalah peneliti belum meneliti
keterkaitan antar variabel yang
dapat mempengaruhi dan
memiliki hubungan yang kuat
dengan terbentuknya perilaku
penanganan dismenore.
S I M P U LA N

Pengetahuan penanganan nyeri Sikap penanganan nyeri Tindakan penanganan Perilaku penanganan nyeri
dismenore responden lebih dismenore responden sebagian nyeri dismenore dismenore responden
banyak berada pada kategori baik besar berada dalam kategori responden lebih banyak sebagian besar berada
yaitu sebanyak 116 orang (75,3%) baik yaitu sebanyak 110 orang dalam kategori kurang pada kategori cukup, yaitu
dan 1 orang (0,6%) memiliki (71,4%) dan sebanyak 44 orang yaitu sebanyak 139 orang sebanyak 141 orang
pengetahuan yang kurang. (28,6%) memiliki sikap yang (90,3%) dan sebanyak 15 (91,6%), sementara
cukup. orang (9,7%) memiliki sebanyak 13 orang (8,4%)
sikap yang cukup. memiliki perilaku
penanganan nyeri
dismenore yang baik.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengusulkan beberapa saran antara lain
sebagai berikut :

Bagi Operasional Bagi Petugas Bagi Peneliti


Sekolah Bagi Remaja Kesehatan Selanjutnya

Diharapkan penelitian Remaja diharapkan Puskesmas diharapkan dapat Penelitian ini dapat dijadikan
dapat digunakan sebagai dapat meningkatkan memberikan pelatihan sebagai referensi, dasar,
pengenbangan ilmu, UKS tindakan yang baik khusus untuk tim UKS, informasi dan data
dapat dimanfaatkan memberikan penyuluhan pendahuluan serta dasar bagi
mengenai nyeri
kesehatan dan melakukan peneliti yang berminat
seoptimal mungkin, dapat dismenore dan
pemeriksaan fisik yang meneliti hal yang berkaitan
melengkapi alat dan obat meningkatkan dilakukan secara rutin, untuk tentang perilaku penanganan
untuk pemeriksaan primer perilaku penanganan mendeteksi penyakit sedini nyeri dismenore pada
siswa. nyeri dismenore. mungkin, membagikan Optionremaja.
C
vitamin tambah darah pada
siswi secara rutin untuk
mencegah anemia.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai