KEWIRAUSAHAAN
OLEH :
KP.08.15.082
DENPASAR
2018
3 PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA
1. BJ. Habibie
BJ. Habibie
Juni 1936.
Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah
dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang
putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Semasa mudanya beliau dikenal
sebagai orang yang cerdas terutama dalam bidang eksakta. Karena kecerdasannya,
Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut
Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata
9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot,
sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan
membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya
berhasil. Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di
Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean Setelah itu
atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967,
menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari
tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan
Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di
Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden
berakhir
2. Prilly Latuconsina
Dan semasa kecil, Prilly Latuconsina dimasukkan orang tuanya diberbagai les,
seperti: les biola, les vokal, les piano dan sejumlah les bimbingan belajar. Itulah
Mengenai soal asmara, ternyata sejak kecil Prilly Latuconsina punya cinta monyet
loh? Pada saat menginjak kelas 3 SD, Prilly Latuconsina pernah suka dengan
kelasnya tahu kalau ia suka dengan cowok yang ia taksir. Tapi, sayang cowok
Awal karier dari Prilly Latuconsina adalah berawal dariu sebuah sanggar teater.
Dari sanalah ia belajar tentang dunia seni peran. Nah, dari sinilah nama Prilly
Latuconsina dilirik menjadi bintang televisi. Dimana pada saat latihan sanggar,
seseorang datang ke tempat sanggarnya untuk mencari host untuk program acara
Lombok.
host di acara Koki Cilik yang merupakan salah satu Program Televisi yang sama
dengan Si Bolang.
Dari host, Prilly Latuconsina berlanjut ke bidang lain, yaitu: pemain sinetron.
Dimana ia bergabung di sinetron Get Married the series 1. Dari sinilah tawaran
Dengan cemerlangnya karier Prilly Latuconsina, tawaran bermain film pun datang
padanya, seperti: film Hangout dan Danur yang menuai sukses luar biasa. Dimana
salah satu terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton di atas 2 jutaan!
3. Erisca Febriani
dengan cerita Dear Nathan. Cerita yang ditulis oleh penulis muda Erisca Febriani,
saat ini memang cukup digemari para penikmat genre teen fiction. Bermula dari
cerita yang ditulis online di wattpad, kisah Salma dan Nathan dalam cerita Dear
pembaca. Bahkan, karena kesuksesannya tersebut, cerita Dear Nathan telah dibuat
Tapi kira-kira apa ya yang membuat cerita Dear Nathan menjadi salah satu cerita
yang sukses bahkan hingga ke layar lebar? Nah RulaWoman, kali ini saya
Erisca Febriani.
Mungkin kamu sudah tidah asing lagi dengan kalimat seperti ini "masa-masa
paling indah adalah saat kamu mengenakan seragam putih abu-abu." Yups, benar
sekali RulaWoman memang harus diakui masa SMA adalah masa yang paling
sudah menjadi seseorang yang memiliki kepribadian lebih dewasa dan tentunya
pergaulan yang mulai lebih luas dan drama percintaan yang lebih berwarna.
Begitu juga dengan kisah yang terdapat di cerita Dear Nathan ini.
Dear Nathan sendiri ternyata terinspirasi dari kisah remaja si penulisnya langsung
lho, RulaWoman.
"Jadi Dear Nathan itu pertama kali aku tulis saat selesai masa-masa UN.
Kemudian aku kepikiran untuk menulis sebuah cerita yang genrenya teen fiction.
Kebetulan aku lagi kangen masa-masa SMA dan aku kepikiran kenapa nggak
bikin cerita yang emang terinspirasi dari kisah aku sendiri karena kita bisa lebih
mendalami cerita itu. Kita bisa masukin apapun yang ada dikepala. Karena kalau
kejadian kita yang alami sendiri lalu dibuat cerita kita tuh bakalan ngerasa oh
cerita masa muda gue tuh ternyata kayak gini. Jadi aku enjoy banget nulis cerita
Banyak yang suka menulis, tapi jarang sekali dari mereka yang percaya diri untuk
mengirimkan cerita mereka ke penerbit agar menjadi sebuah buku. Begitu juga
dengan Erisca Febriani yang memilih media wattpad sebagai jembatannya untuk
menulis.
"Aku selalu berpikir kalau misalkan tulisan aku jelek, tulisan aku kurang matang
dan sebagainya. Jadi dari dulu aku memang menggunakan sosial media itu
sebagai sarana aku untuk mengembangkan tulisan. Karena kalau kita posting di
sosial media kita bisa dapat pembaca, kita bisa mengenalkan dulu cerita kita ke
cerita dan selain itu kalau kita memposting cerita itu di sosial media kita bisa
dapat saran dan kritik mereka sehingga tulisan kita selanjutnya bisa lebih
berkembang."
Melewati masa yang cukup panjang, akhirnya Dear Nathan diterbitkan bahkan tak
"Awalnya sih aku nggak pernah kepikiran untuk menjadikan Dear Nathan sebagai
sebuah Novel, karena aku selalu nggak percaya diri. Sampai akhirnya aku posting
Nathan menjadi salah satu cerita populer di wattpad. Karena popular di wattpad
itu akhirnya ada satu pembaca yang menyarankan aku kenapa cerita ini nggak
diterbitkan? Kalau diterbitkan ceritanya bisa dibaca secara umum nggak terbatas
Namanya setiap usaha, tidak selamanya berjalan dengan sesuai rencana. Begitu
"Awalnya cerita ini mau aku terbitkan di self publishing, aku udah bayar kurang
lebih satu juta untuk biaya cover, layout, editor dan sebagainya tapi ternyata aku
ditipu dan akhirnya sia-sia. Sampai akhirnya ada penerbit mayor yang mengirim
email, mereka tertarik untuk terbitkan naskah Dear Nathan. Akhirnya aku tarik
naskah itu dari self publishing aku kirim ke penerbit mayor tapi ternyata di
penerbit mayor ini nggak ada kabar juga sampai lima bulan. Mungkin penerbit itu
merasa kalau cerita Dear Nathan itu pasaran. Tapi akhirnya ada lagi penerbit lain
yaitu Best Media yang kirim email juga dan mereka tertarik untuk menerbitkan
naskah Dear Nathan akhirnya aku setuju. Lalu kurang lebih satu bulan Novel itu
Aku Bahagia Dear Nathan Terbit dan Itu Juga Bisa Membuktikan Ke Orang
Kamu pernah nggak RulaWoman mempunyai passion tapi sama sekali nggak
didukung orangtuamu? Kalau iya sepertinya kamu mesti belajar dulu deh sama
Erisca.
"Aku tentu senang banget waktu Dear Nathan akan diterbitkan, karena awalnya
aku nggak didukung kedua orangtuaku untuk nulis. Mereka itu tipikal orangtua
yang lebih mementingkan akademis, karena mereka berpikir kalau hobi menulis
itu buang-buang waktu begadang sampai malam cuma untuk nulis nyenengin
orang lain. Tapi karena itu udah hobi dan passion aku, dan aku udah kebiasaan
nulis tiap hari biasanya aku selalu menyempatkan diri menulis minimal 3000 kata
per hari. Waktu tahu diterbitkan, orangtuaku yang awalnya nggak mendukung
akhirnya mendukung aku. Aku juga bisa membuktikan ke mereka kalau hobi itu
Dari Novel Best Seller Akhirnya Ada Rumah Produksi yang Meminta Dear
1. . Tri Sumono
seorang lulusan
SMA tanpa keahlian. Pada tahun 1993 ia nekad merantau ke Kota Jakarta
meskipun hanya berbekal tas berisi kaos dan ijazah SMA yang baru diperolehnya.
Sesampai di Jakarta Tri Sumonomulai mencari pekerjaan apa saja tanpa memilih-
Jakarta Selatan. Selang beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran untuk jadi
Tawaran untuk jadi tukang sapu langsung diambilnya tanpa pikir panjang. Dengan
anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah dibanding jadi kuli
bangunan. Dari tukang sapu kemudian diangkat menjadi office boy. Hal ini ia
Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga pemasar hingga
tambahan. Pada saat libur kantor atau setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan
pernak pernik aksesori seperti jepit rambut, kalung dan lain-lain di Stadion Gelora
Bung Karno. Usahanya ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal 100 ribu
rupiah.
Dari pengalaman jualan ini kemudian ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata
lebih menjanjikan daripada jadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Pada tahun 1997
ia nekad mundur dari pekerjaan kantor dan menekuni jualan aksesorinya hingga
Tahun 1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil
dari penjualan kios di Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga
Saat itu, ia langsung membuka toko sembako. Menurutnya bisnis ini lumayan
Pada saat itu Pondok Ungu masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan
di pasarkan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini kebanyakan disewa oleh
Cerdas sekali Tri Sumono, selain mendapat hasil dari rumah kontrakan, para
pedagang itu juga meramaikan toko sembako miliknya. Melihat took sembako Tri
mulai ramai, banyak warga di luar tempat tinggalnya mulai mengenal tokonya.
Seiring waktu berjalan, naluri usahanya semakin menjadi. Pada tahun 2006, Tri
mulai tertarik dengan bisnis pembuatan sari kelapa. Dari beberapa kabar yang
diperolehnya diketahui bahwa untuk membuat sari kelapa adalah proses dari
Tapi Tri tidak patah semangat, ia terus belajar bagaimana untuk menghasilkan sari
kelapa yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang
dosen di IPB ditemuinya dengan maksud untuk belajar fermentasi. Sang dosen
awalnya enggan mengajari mengingat Tri yang hanya lulusan SMA pasti akan
Keseriusan Tri untuk belajar dan kecerdikannya merayu, Pak dosen pun akhirnya
mau mengajarinya selama dua bulan. Setelah banyak mengantongi ilmu, Tri pun
10.000 nampan dan bisa lolos ke perusahaan. Produksi pertamanya ini senilai Rp
kelapanya. Nah … sejak saat itulah perjalanan bisnis Tri Sumono terus maju dan
berkembang.
antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan
burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan
alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk
Ice Cream Campina. “Saya juga aktif jual beli properti,” katanya.
2. Rina Wahyuni
Entrepreneur
tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang meningkat. Oleh karena
seorang lulusan perawat mengenai prospek perawat yang selama ini terfokus pada
Rina Wahyuni AMK (kiri) saat menjadi pembicara pada seminar dan workshop
Ilmu Keperawatan (FIK) Unpad menggelar seminar dan workshop “The Real
bertempat di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Lantai 6, Jalan Eijkman No. 38,
Bandung. Ada tiga pembicara dalam seminar ini, yakni Rina Wahyuni AMK,
pembicara yang juga pemilik “Rachel House” Home Care, Dansah Widansah,
baik dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang
lain,” jelas Pembantu Dekan III FIK Unpad, Hana Rizmadewi Agustina, S.Kp.,
dalam seminar kali ini ialah Palliative Care/Home Care. Menurut Rina, Palliative
atau gejala yang dialami seorang pasien. Banyak orang berpikir, apabila seorang
pasien mendapatkan layanan paliatif, itu artinya pasien tersebut memiliki harapan
Peningkatan tersebut dapat secara positif memngaruhi kondisi pasien,” ujar Rina.
Yayasan Rachel House sendiri menurut Rina adalah salah satu organisasi nirlaba
yang memberikan asuhan paliatif rawat rumah kepada anak dengan tidak dipungut
biaya. Kriteria pasien yang diberikan asuhan ialah pasien dengan rentang umur 0-
18 tahun, berlatar ekonomi lemah, serta dengan kondisi yang mengancam jiwa,
“Ini yang menjadi tantangan bagi teman-teman semuanya. Selama ini asuhan
paliatif biasanya difokuskan kepada pasien penderita kanker dan HIV. Ke depan,
adalah bentuk pelayanan kesehatan dengan visi yang homy dan friendly, sehingga
pasien dianggap sebagai teman. Dansah sendiri ialah pelopor Home Care dengan
bidang healthy, dan healing support dimana manajemen dalam Sumber Daya
“Melalui Home Care, lulusan keperawatan tidak hanya berfokus pada pelayanan
Selain seminar yang diikuti oleh 176 peserta dari berbagai sekolah kesehatan,
acara ini juga diisi oleh workshop. Workshop sendiri diikuti oleh 145 peserta yang
keperawatan.
Ditemui di sela-sela acara, Widya Indah Pratiwi, Ketua Pelaksana dari kegiatan ini
kegiatan ini dapat lebih membuka wawasan serta melatih krativitas peserta agar
bergantung pada pendidikan tinggi atau harus keturunan wirausahawan, semua orang
Sangat banyak kisah inspirasi yang dapat kita jadikan motivasi dan cambuk semangat
agar dapat mengikuti jejak mereka. Jika Anda bukanlah keturunan wirausaha atau orang
yang tidak memiliki pendidikan tinggi tidak perlu khawatir karena banyak juga orang-
orang yang memiliki bisnis besar nyatanya hanyalah tamatan SD, ada juga bos-bos besar
yang ternyata hanya lulusan SMP, SMK bahkan ada yang tidak tamat sekolah dasar
namun mereka dapat menggapai kesuksesan. Hal ini menjadi bukti bahwa menjadi
wirausahawan sukses tidak harus berpendidikan tinggi atau dengan kata lain pendidikan
Ahmad Anggoro adalah pria kelahiran Kediri, 9 September 1991, dan ketika usianya
menginjak 23 tahun ia telah menjadi salah satu dari sekian banyak Pengusaha Muda
Sukses dengan penghasilan lebih dari 100 juta per bulannya. Namun siapa sangka
dulunya ia hanyalah lulusan SMK dan kini mampu membuktikan bahwa ia juga dapat
Awal Kisah, Ahmad Anggoro adalah anak sulung dari keluarga sederhana dengan
penghasilah orang tuanya yang pas-pasan. Berbekal ijazah SMK ia memutuskan untuk
berhijrah ke Jakarta untuk mencari peruntungan yang lebih baik. Setibanya di Jakarta
ternyata tak mudah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan hingga akhirnya ia diterima
bekerja sebagai buruh kayu namun hanya bertahan selama 2 bulan di pabrik tersebut.
Singkat cerita akhirnya Ahmad Anggoro mendapatkan pekerjaan baru yaitu sebagai
penjaga warnet, Namun sayangnya penghasilan dari menjaga warnet tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, saat itu gajinya hanya Rp 700.000,00-, per bulan.
Dengan gaji sekecil itu ia memutar otak dan berfikir keras untuk mencari penghasilan
tambahan.
Suatu ketika ia menyadari bahwa ia memiliki bakat dalam hal menggambar sebuah
desain. Ia pun berinisiatif untuk menjalankan bisnis clothing dengan desain yang ia buat
sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk melakukan survey pasar dan menurutnya bisnis
clothing distro masih memiliki potensi yang cukup bagus di kalangan anak muda
Bermodal uang 2 juta rupiah hasil dari gajinya yang ia sisihkan untuk menabung selama
setahun, Ahmad Anggoro memulai bisnisnya dengan membeli kaos grosir dan membuat
desainnya sendiri lalu mencari tukang sablon guna menyablonkan gambar yang telah ia
desain sendiri. Kaos-kaos tersebut ia pasarkan baik secara online maupun offline
Menjalankan usaha yang baru digeluti tentu tak luput dari yang namanya hambatan.
Begitu pula yang dihadapi oleh Ahmad Anggoro, Di tahun pertama berbisnis kaos ia
mengalami kerugian yang begitu besar lantaran uang yang seharusnya digunakan untuk
berbisnis dicuri temannya sendiri. Selain itu produk kaos yang dipasarkan juga kurang
laku lantaran kalah bersaing dengan produk yang sudah dikenal lebih awal.
Mengalami kegagalan pertama tak membuat Ahmad Anggoro menyerah dan patah
semangat. Ia belajar banyak dari kegagalan yang telah ia alami. Hingga akhirnya ia
membuat inovasi pada kaos yang ia desain agar lebih terlihat modern, simple, dan juga
mengikuti trend perkembangan jaman. Di tahun 2011 usahanya mulai menemui titik
terang dimana orang-orang mulai mengenal produknya dan permintaan pun untuk setiap
harinya mulai meningkat. Dengan modal Rp 30.000 - Rp 40.000 ia menjual dengan harga
Rp 100.000 per kaosnya dimana Ahmad Anggoro mampu menjual antara 60-70 pcs per
bulannya.
Mengembangkan Bisnis
Berhasil dengan bisnis kaos lantas tak membuat Ahmad Anggoro segera berpuas diri. Ia
kemudian melebarkan sayap bisnis dengan produk lain seperti tas, dompet, celana, dan
lain-lain. Dari keseluruhan bisnis yang ia geluti, saat ini Ahmad Anggoro mampu
Bukan hanya sukses secara finansial saja, secara tidak langsung Ahmad Anggoro juga
sukses membuka lapangan pekerjaan bagi 50 karyawan yang bekerja ditempat usaha
miliknya. Dan kini Ahmad Anggoro adalah salah satu sosok pemuda sukses yang dapat
menginspirasi dan juga memotivasi kita untuk bisa meraih kesuksesan seperti dirinya.
Orang yang Sukses karena bekerja cenderung memiliki karakter sebagai berikut :
1. Mempercayai instuisi
Intuisi adalah bagaian dalam diri kita yang selalu berkomunikasi dengan sangat
pelan dan halus kepada kita, orang yang dalam hidupnya terbilang sukses
intuisinya yang membuat hidupnya berubah menjadi pribadi yang lebih baik
2. Pemberani
satu tujuan. Orang pemberani mampu membuat tujuan atau impian besar dalam
hidupnya. Mereka tidak takut akan kegagalan yang akan mereka hadapi di
masa depan. Saat belum mencapai impian mereka namun dengan cara yang
berbeda.
3. Passion
Passion adalah satu hal atau kegiatan yang sangat Anda suka lakukan tanpa
harus diminta atau dipaksa untuk melakukanya. Orang yang sukses karena
orang ini akan bekerja dengan maksimal. Dalam arti lain, orang yang sukses
karena bekerja cenderung susah keluar dari zona nyaman mereka karena alas
hubungan baik dengan orang lain. Orang yang memiliki harga diri yang baik,
sangat mudah baginya menyesuaikan diri dalam lingkungan dan begitu juga
sebaliknya. Orang yang sukses krena bekerja akan merasa berharga atau
kesuksesan.
berikut :
Seorang calon pengusaha sukses tidak akan hanya duduk diam sembari
keras dan berusaha hingga hal itu bisa tercapai. Terkadang dibutuhkan waktu
2. Bekerja keras
Setiap pengusaha sukses selalu bekerja keras dan keras. Tidak ada yang
harinya. Bekerja keras akan mudah jika memiliki visi, tujuan yang jelas dan
4. Orang dengan tipikal ini selalu berusaha belajar, selalu ingin tau dan mencoba
hal baru, selalu bertanya jika tidak mengerti. Kemauan untuk belajar menjadi
lebih penting mengingat perubahaan teknologi yang begitu cepat sehingga
5. Disiplin
Dengan displin ini banyak pegusaha sukses yang meraih impiannya, baik itu
untuk disiplin waktu sampai disiplin manajemen. Dengan begitu para pengusaha
sukses itu berusaha lebih keras lagi dan selalu punya keinginan untuk
Dari sekian banyak karater yang telah dijelaskan diatas, semua karakter tersebut
tentunya ingin saya miliki karena semua karakter diata adalah baik dan patut
diterapkan, saya ingin menjadi orang yang sukses entah karena bekerja maupun
menjadi wirasaha saya akan berusaha mempoles karakter saya kurang lebih seperti
yang dijelaskan diatas agar saya siap mejadi orang yang sukses dengan berbagai cara
seminar dan pelatihan, dan tentunya semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan
Berorientasi pada aksi : karena menurut saya lebih baik menyegerakan bertindak dari
pada terlalu berpikir panjang, menyegerakan bertindak bukan berarti gegabah namun
tetap memperhatikan perkiraan perkiraan terhadap apa yang akan terjadi karena
Kemauan untuk belajar : karakter ini merupakan karakter yang menjadikan oran tidak
merasa tinggi hati terhadap ilmu yang telah ia miliki, karakter ini ingin saya miliki.
Disiplin : disiplin, karakter tegas akan waktu. Saya ingin memiliki karakter ini agar tidak
menjadi pribadi yang menyia-nyiakan waktu dan dapat berusaha lebih keras mencapai
suatu hal