Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN

OLEH :

NI LUH MADE RIA HERMAWATI

KP.08.15.082

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IX/UDAYANA

DENPASAR

2018
3 PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA

1. BJ. Habibie

BJ. Habibie

Nama : Bacharuddin Jusuf Habibie

TTL : Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25

Juni 1936.

Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi

Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah

dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang

putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Semasa mudanya beliau dikenal

sebagai orang yang cerdas terutama dalam bidang eksakta. Karena kecerdasannya,

Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut

Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan

beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya

di Jerman. Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule,

Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata

9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot,

sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan

sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang

ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat

persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi

membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya

berhasil. Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di
Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean Setelah itu

beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische

Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena

bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-

atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967,

menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari

tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan

Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und

Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal

Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of

Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace

(Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu

penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner

Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di

dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi

Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala

BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi

Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden

RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3. Soeharto

menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie hingga masa periodenya

berakhir
2. Prilly Latuconsina

Pada tanggal 15 – Oktober – 1996, Prilly Latuconsina di

lahirkan dari pasangan (orang tua Prilly Latuconsina):

Rizal Latuconsina (Ayah) dan Ully Djulita (Ibu). Sejak

kecil segala kebutuhannya selalu terpenuhi, hal ini

beralasan dikarenakan ekonomi keluarganya yang baik.

Tapi, semasa kecil Prilly Latuconsina banyak

menghabiskan waktunya di rumah dikarenakan orang tuanya yang over protektif.

Dan semasa kecil, Prilly Latuconsina dimasukkan orang tuanya diberbagai les,

seperti: les biola, les vokal, les piano dan sejumlah les bimbingan belajar. Itulah

sebabnya semasa kecil ia jarang bermain seperti anak kebanyakan.

Mengenai soal asmara, ternyata sejak kecil Prilly Latuconsina punya cinta monyet

loh? Pada saat menginjak kelas 3 SD, Prilly Latuconsina pernah suka dengan

teman satu kelasnya. Saking ekspresifnya, sampai-sampai teman-teman satu

kelasnya tahu kalau ia suka dengan cowok yang ia taksir. Tapi, sayang cowok

yang ia taksir tidak suka kepadanya.

Perjalanan karier Prilly Latuconsina:

Awal karier dari Prilly Latuconsina adalah berawal dariu sebuah sanggar teater.

Dari sanalah ia belajar tentang dunia seni peran. Nah, dari sinilah nama Prilly

Latuconsina dilirik menjadi bintang televisi. Dimana pada saat latihan sanggar,

seseorang datang ke tempat sanggarnya untuk mencari host untuk program acara

Si Bolang. Bisa ditebak, setelah melalui proses casting, Prilly Latuconsina


dinyatakan lolos sebagai host acara Si Bolang untuk acara desa di daerah

Lombok.

Perjalanan kariernya tidak berhenti disitu, ia kemudian di tawari untuk menjadi

host di acara Koki Cilik yang merupakan salah satu Program Televisi yang sama

dengan Si Bolang.

Dari host, Prilly Latuconsina berlanjut ke bidang lain, yaitu: pemain sinetron.

Dimana ia bergabung di sinetron Get Married the series 1. Dari sinilah tawaran

sinetron datang bertubi-tubi padanya hingga akhirnya ia berhasil mendapatkan

peran di Ganteng-ganteng Serilaga bersama Aliando. Namanyapun makin

berkibar dijajaran TOP selebritis.

Dengan cemerlangnya karier Prilly Latuconsina, tawaran bermain film pun datang

padanya, seperti: film Hangout dan Danur yang menuai sukses luar biasa. Dimana

film yang dibintangi Prilly Latuconsina tersebut berhasil membukukan sebagai

salah satu terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton di atas 2 jutaan!
3. Erisca Febriani

Erisca Febriani, lahir di Bandar Lampung, 25 Maret

1998. Selain menulis, kesibukan lainnya adalah

sebagai mahasiswi semester 5 Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Tiga

novelnya telah diterbitkan: Dear Nathan, Serendipity,

dan Sekeping Hati.

mungkin sebagian dari kamu sudah tidak asing lagi

dengan cerita Dear Nathan. Cerita yang ditulis oleh penulis muda Erisca Febriani,

saat ini memang cukup digemari para penikmat genre teen fiction. Bermula dari

cerita yang ditulis online di wattpad, kisah Salma dan Nathan dalam cerita Dear

Nathan ternyata mampu menarik pembaca hingga lebih dari 21 juta

pembaca. Bahkan, karena kesuksesannya tersebut, cerita Dear Nathan telah dibuat

filmya lho RulaWoman.

Tapi kira-kira apa ya yang membuat cerita Dear Nathan menjadi salah satu cerita

yang sukses bahkan hingga ke layar lebar? Nah RulaWoman, kali ini saya

beruntung karena berkesempatan untuk berbincang dengan penulisnya langsung,

Erisca Febriani.

Mungkin kamu sudah tidah asing lagi dengan kalimat seperti ini "masa-masa

paling indah adalah saat kamu mengenakan seragam putih abu-abu." Yups, benar

sekali RulaWoman memang harus diakui masa SMA adalah masa yang paling

menyenangkan dibanding masa-masa sekolah lainnya. Karena saat SMA, kamu

sudah menjadi seseorang yang memiliki kepribadian lebih dewasa dan tentunya
pergaulan yang mulai lebih luas dan drama percintaan yang lebih berwarna.

Begitu juga dengan kisah yang terdapat di cerita Dear Nathan ini.

Dear Nathan sendiri ternyata terinspirasi dari kisah remaja si penulisnya langsung

lho, RulaWoman.

"Jadi Dear Nathan itu pertama kali aku tulis saat selesai masa-masa UN.

Kemudian aku kepikiran untuk menulis sebuah cerita yang genrenya teen fiction.

Kebetulan aku lagi kangen masa-masa SMA dan aku kepikiran kenapa nggak

bikin cerita yang emang terinspirasi dari kisah aku sendiri karena kita bisa lebih

mendalami cerita itu. Kita bisa masukin apapun yang ada dikepala. Karena kalau

kejadian kita yang alami sendiri lalu dibuat cerita kita tuh bakalan ngerasa oh

cerita masa muda gue tuh ternyata kayak gini. Jadi aku enjoy banget nulis cerita

itu berasa kayak nulis diari."

Karena Kurang Percaya Diri Maka Wattpad Dipilih Menjadi Jembatan

Untuk Menyalurkan Ide Tulisan

Banyak yang suka menulis, tapi jarang sekali dari mereka yang percaya diri untuk

mengirimkan cerita mereka ke penerbit agar menjadi sebuah buku. Begitu juga

dengan Erisca Febriani yang memilih media wattpad sebagai jembatannya untuk

menulis.

"Aku selalu berpikir kalau misalkan tulisan aku jelek, tulisan aku kurang matang

dan sebagainya. Jadi dari dulu aku memang menggunakan sosial media itu

sebagai sarana aku untuk mengembangkan tulisan. Karena kalau kita posting di

sosial media kita bisa dapat pembaca, kita bisa mengenalkan dulu cerita kita ke

pembaca. Seenggaknya pembaca kenal dulu dengan kita sehingga nanti


pemasaran lebih mudah. Sosial media sebagai salah satu strategi mempromosikan

cerita dan selain itu kalau kita memposting cerita itu di sosial media kita bisa

dapat saran dan kritik mereka sehingga tulisan kita selanjutnya bisa lebih

berkembang."

Melewati masa yang cukup panjang, akhirnya Dear Nathan diterbitkan bahkan tak

tanggung-tanggung menjadi salah satu novel best seller lho RulaWoman.

"Awalnya sih aku nggak pernah kepikiran untuk menjadikan Dear Nathan sebagai

sebuah Novel, karena aku selalu nggak percaya diri. Sampai akhirnya aku posting

di wattpad ternyata reaksinya pembacanya bagus banget. Dan akhirnya Dear

Nathan menjadi salah satu cerita populer di wattpad. Karena popular di wattpad

itu akhirnya ada satu pembaca yang menyarankan aku kenapa cerita ini nggak

diterbitkan? Kalau diterbitkan ceritanya bisa dibaca secara umum nggak terbatas

di wattpad saja. Akupun setuju."

Namanya setiap usaha, tidak selamanya berjalan dengan sesuai rencana. Begitu

juga dengan Erisca yang harus melewati masa pahitnya dulu.

"Awalnya cerita ini mau aku terbitkan di self publishing, aku udah bayar kurang

lebih satu juta untuk biaya cover, layout, editor dan sebagainya tapi ternyata aku

ditipu dan akhirnya sia-sia. Sampai akhirnya ada penerbit mayor yang mengirim

email, mereka tertarik untuk terbitkan naskah Dear Nathan. Akhirnya aku tarik

naskah itu dari self publishing aku kirim ke penerbit mayor tapi ternyata di

penerbit mayor ini nggak ada kabar juga sampai lima bulan. Mungkin penerbit itu

merasa kalau cerita Dear Nathan itu pasaran. Tapi akhirnya ada lagi penerbit lain

yaitu Best Media yang kirim email juga dan mereka tertarik untuk menerbitkan
naskah Dear Nathan akhirnya aku setuju. Lalu kurang lebih satu bulan Novel itu

diterbitkan dan akhirnya meledak menjadi best seller.

Aku Bahagia Dear Nathan Terbit dan Itu Juga Bisa Membuktikan Ke Orang

Tuaku Kalau Menjadi Penulis Itu Nggak Salah

Kamu pernah nggak RulaWoman mempunyai passion tapi sama sekali nggak

didukung orangtuamu? Kalau iya sepertinya kamu mesti belajar dulu deh sama

Erisca.

"Aku tentu senang banget waktu Dear Nathan akan diterbitkan, karena awalnya

aku nggak didukung kedua orangtuaku untuk nulis. Mereka itu tipikal orangtua

yang lebih mementingkan akademis, karena mereka berpikir kalau hobi menulis

itu buang-buang waktu begadang sampai malam cuma untuk nulis nyenengin

orang lain. Tapi karena itu udah hobi dan passion aku, dan aku udah kebiasaan

nulis tiap hari biasanya aku selalu menyempatkan diri menulis minimal 3000 kata

per hari. Waktu tahu diterbitkan, orangtuaku yang awalnya nggak mendukung

akhirnya mendukung aku. Aku juga bisa membuktikan ke mereka kalau hobi itu

nggak salah selama bisa menyeimbangkan antara hobi dan akademis."

Dari Novel Best Seller Akhirnya Ada Rumah Produksi yang Meminta Dear

Nathan Menjadi Sebuah Film.


3 PROFIL ORANG SUKSES KARENA WIRAUSAHA

1. . Tri Sumono

Pengusaha Sukses yang satu ini

dulunya adalah seorang tukang

sapu. Tri Sumono nama aslinya.

Seorang pria kelahiran Gunung

Kidul 7 Mei 1973 dan ia hanyalah

seorang lulusan

SMA tanpa keahlian. Pada tahun 1993 ia nekad merantau ke Kota Jakarta

meskipun hanya berbekal tas berisi kaos dan ijazah SMA yang baru diperolehnya.

Sesampai di Jakarta Tri Sumonomulai mencari pekerjaan apa saja tanpa memilih-

milih. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup.

Pekerjaan pertama yang ia dapat adalah menjadi buruh bangunan di Ciledug –

Jakarta Selatan. Selang beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran untuk jadi

tukang sapu di sebuah kantor di Palmerah – Jakarta Barat.

Tawaran untuk jadi tukang sapu langsung diambilnya tanpa pikir panjang. Dengan

anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah dibanding jadi kuli

bangunan. Dari tukang sapu kemudian diangkat menjadi office boy. Hal ini ia

dapat lantaran kinerjanya yang sangat baik.

Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga pemasar hingga

karirnya menajak sampai menjadi penanggung jawab gudang.

Selama bekerja di kantor, Tri Sumono juga coba-coba mencari penghasilan

tambahan. Pada saat libur kantor atau setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan
pernak pernik aksesori seperti jepit rambut, kalung dan lain-lain di Stadion Gelora

Bung Karno. Usahanya ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal 100 ribu

rupiah.

Dari pengalaman jualan ini kemudian ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata

lebih menjanjikan daripada jadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Pada tahun 1997

ia nekad mundur dari pekerjaan kantor dan menekuni jualan aksesorinya hingga

memiliki kios di Mall Graha Cijantung.

Tahun 1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil

dari penjualan kios di Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga

mahal. Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai.

Saat itu, ia langsung membuka toko sembako. Menurutnya bisnis ini lumayan

menjanjikan karena ke depan, Perumahan Pondok Ungu tempatnya bermukim itu

bakal berkembang dan menjadi ramai.

Pada saat itu Pondok Ungu masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan

tempatnya tinggal, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan yang

di pasarkan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini kebanyakan disewa oleh

pedagang keliling, seperti penjual bakso,dan gorengan.

Cerdas sekali Tri Sumono, selain mendapat hasil dari rumah kontrakan, para

pedagang itu juga meramaikan toko sembako miliknya. Melihat took sembako Tri

mulai ramai, banyak warga di luar tempat tinggalnya mulai mengenal tokonya.

Seiring waktu berjalan, naluri usahanya semakin menjadi. Pada tahun 2006, Tri

mulai tertarik dengan bisnis pembuatan sari kelapa. Dari beberapa kabar yang
diperolehnya diketahui bahwa untuk membuat sari kelapa adalah proses dari

fermentasi air kelapa murni dengan bantuan bakteri Acetobacter xylium.

Tapi Tri tidak patah semangat, ia terus belajar bagaimana untuk menghasilkan sari

kelapa yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang

dosen di IPB ditemuinya dengan maksud untuk belajar fermentasi. Sang dosen

awalnya enggan mengajari mengingat Tri yang hanya lulusan SMA pasti akan

kesulitan menerima penjelasannya.

Keseriusan Tri untuk belajar dan kecerdikannya merayu, Pak dosen pun akhirnya

mau mengajarinya selama dua bulan. Setelah banyak mengantongi ilmu, Tri pun

memulai kembali produksi sari kelapanya.

Setelah produk sari kelapanya lumayan memuaskan, ia langsung memproduksi

10.000 nampan dan bisa lolos ke perusahaan. Produksi pertamanya ini senilai Rp

70 juta. Sekarang terbalik, beberapa perusahaan antri mengambil olahan sari

kelapanya. Nah … sejak saat itulah perjalanan bisnis Tri Sumono terus maju dan

berkembang.

Melalui Perusahaannya CV 3 Jaya, Tri Sumono mengelola banyak cabang usaha,

antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan

burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan

alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk

Ice Cream Campina. “Saya juga aktif jual beli properti,” katanya.
2. Rina Wahyuni

Perawat pun Bisa Menjadi Seorang

Entrepreneur

[unpad.ac.id, 15/09/2012] Jumlah

lulusan perawat setiap waktu terus

meningkat. Namun, seringkali

tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang meningkat. Oleh karena

itu, penting bagi seorang lulusan perawat untuk dibekali

mengenai enterpreneurship. Hal tersebut bertujuan untuk mengubah perspektif

seorang lulusan perawat mengenai prospek perawat yang selama ini terfokus pada

pelayanan dan pendidikan kesehatan saja.

Rina Wahyuni AMK (kiri) saat menjadi pembicara pada seminar dan workshop

“The Real Nursepreneur 2012”, Sabtu (15/09).*

Untuk itu, Departemen Keuangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas

Ilmu Keperawatan (FIK) Unpad menggelar seminar dan workshop “The Real

Nursepreneur 2012” dengan tema Improving Nursing Skills to be Nursing

Nursepreneur. Seminar dan workshopini digelar pada Sabtu (15/09) dan

bertempat di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Lantai 6, Jalan Eijkman No. 38,

Bandung. Ada tiga pembicara dalam seminar ini, yakni Rina Wahyuni AMK,

pembicara yang juga pemilik “Rachel House” Home Care, Dansah Widansah,

S.Kp., pelopor Home Care pertama di Indonesia serta pemilik

perusahaan suplier alat-alat kesehatan, dan Muhammad N. Ichsan.


“Entrepreneur bukan hanya berbicara tentang bisnis. Di dalam ilmu

keperawatan, Entrepreneur adalah bagaimana membuat perawat menjadi lebih

baik dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang

lain,” jelas Pembantu Dekan III FIK Unpad, Hana Rizmadewi Agustina, S.Kp.,

M.N., saat membuka kegiatan tersebut.

Beberapa bentuk entrepreneurship dalam bidang keperawatan yang dijelaskan

dalam seminar kali ini ialah Palliative Care/Home Care. Menurut Rina, Palliative

Care adalah layanan pelayanan untuk melindungi dan mengurangi penderitaan

atau gejala yang dialami seorang pasien. Banyak orang berpikir, apabila seorang

pasien mendapatkan layanan paliatif, itu artinya pasien tersebut memiliki harapan

hidup yang tipis.

“Pada dasarnya asuhan paliatif ialah mengintegrasikan aspek psikologi dan

spiritual dalam asuhan pasien agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Peningkatan tersebut dapat secara positif memngaruhi kondisi pasien,” ujar Rina.

Yayasan Rachel House sendiri menurut Rina adalah salah satu organisasi nirlaba

yang memberikan asuhan paliatif rawat rumah kepada anak dengan tidak dipungut

biaya. Kriteria pasien yang diberikan asuhan ialah pasien dengan rentang umur 0-

18 tahun, berlatar ekonomi lemah, serta dengan kondisi yang mengancam jiwa,

seperti pasien penderita kanker atau HIV/AIDS.

“Ini yang menjadi tantangan bagi teman-teman semuanya. Selama ini asuhan

paliatif biasanya difokuskan kepada pasien penderita kanker dan HIV. Ke depan,

teman-teman bisa mengembangkan layanan ini kepada pasien penderita jantung

atau penyakit lain yang memiliki pelayanan khusus,” kata Rina.


Senada dengan Rina, Dansah pun mengungkapkan bahwa Home Care sendiri

adalah bentuk pelayanan kesehatan dengan visi yang homy dan friendly, sehingga

pasien dianggap sebagai teman. Dansah sendiri ialah pelopor Home Care dengan

mendirikan Care Centre, suatu lembaga yang bergerak dalam

bidang healthy, dan healing support dimana manajemen dalam Sumber Daya

Manusianya adalah inti bisnisnya.

“Melalui Home Care, lulusan keperawatan tidak hanya berfokus pada pelayanan

dan pendidikan saja,” tegas Dansah.

Selain seminar yang diikuti oleh 176 peserta dari berbagai sekolah kesehatan,

acara ini juga diisi oleh workshop. Workshop sendiri diikuti oleh 145 peserta yang

dibagi ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok membuat

sebuah Bussines Care Plan, yakni bagaimana peserta ditantang untuk

mengembangkan ide entrepreneur yang dapat mengembangkan praktik

keperawatan.

Ditemui di sela-sela acara, Widya Indah Pratiwi, Ketua Pelaksana dari kegiatan ini

mengungkapkan harapannya tentang kegiatan Nursepreneur ini. “Diharapkan

kegiatan ini dapat lebih membuka wawasan serta melatih krativitas peserta agar

perawat yang akan sukses di bidang entrepreneur,” ujar Widya.*


3. Ahmad Anggoro

Banyak sekali orang sukses di negeri ini yang awalnya

berasal dari berbagai macam latar belakang kehidupan.

Ada yang sukses karena mengikuti jejak orang tua, ada

juga yang sukses dengan merintis karir dari nol tanpa

memiliki modal untuk memulainya. Kesuksesan adalah

milik siapa saja bagi yang mau berusaha. Tidak

bergantung pada pendidikan tinggi atau harus keturunan wirausahawan, semua orang

dapat meraihnya tergantung pada usaha dan kerja kerasnya.

Sangat banyak kisah inspirasi yang dapat kita jadikan motivasi dan cambuk semangat

agar dapat mengikuti jejak mereka. Jika Anda bukanlah keturunan wirausaha atau orang

yang tidak memiliki pendidikan tinggi tidak perlu khawatir karena banyak juga orang-

orang yang memiliki bisnis besar nyatanya hanyalah tamatan SD, ada juga bos-bos besar

yang ternyata hanya lulusan SMP, SMK bahkan ada yang tidak tamat sekolah dasar

namun mereka dapat menggapai kesuksesan. Hal ini menjadi bukti bahwa menjadi

wirausahawan sukses tidak harus berpendidikan tinggi atau dengan kata lain pendidikan

tinggi bukanlah syarat mutlak untuk menjadi pengusaha sukses.

Ahmad Anggoro adalah pria kelahiran Kediri, 9 September 1991, dan ketika usianya

menginjak 23 tahun ia telah menjadi salah satu dari sekian banyak Pengusaha Muda

Sukses dengan penghasilan lebih dari 100 juta per bulannya. Namun siapa sangka

dulunya ia hanyalah lulusan SMK dan kini mampu membuktikan bahwa ia juga dapat

meraih kesuksesan meski hanya mengenyam pendidikan sampai SMK saja.

Awal Kisah, Ahmad Anggoro adalah anak sulung dari keluarga sederhana dengan

penghasilah orang tuanya yang pas-pasan. Berbekal ijazah SMK ia memutuskan untuk

berhijrah ke Jakarta untuk mencari peruntungan yang lebih baik. Setibanya di Jakarta
ternyata tak mudah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan hingga akhirnya ia diterima

bekerja sebagai buruh kayu namun hanya bertahan selama 2 bulan di pabrik tersebut.

Singkat cerita akhirnya Ahmad Anggoro mendapatkan pekerjaan baru yaitu sebagai

penjaga warnet, Namun sayangnya penghasilan dari menjaga warnet tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, saat itu gajinya hanya Rp 700.000,00-, per bulan.

Dengan gaji sekecil itu ia memutar otak dan berfikir keras untuk mencari penghasilan

tambahan.

Suatu ketika ia menyadari bahwa ia memiliki bakat dalam hal menggambar sebuah

desain. Ia pun berinisiatif untuk menjalankan bisnis clothing dengan desain yang ia buat

sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk melakukan survey pasar dan menurutnya bisnis

clothing distro masih memiliki potensi yang cukup bagus di kalangan anak muda

khususnya dikarenakan tingginya minat untuk mengkolesi kaos.

Bermodal uang 2 juta rupiah hasil dari gajinya yang ia sisihkan untuk menabung selama

setahun, Ahmad Anggoro memulai bisnisnya dengan membeli kaos grosir dan membuat

desainnya sendiri lalu mencari tukang sablon guna menyablonkan gambar yang telah ia

desain sendiri. Kaos-kaos tersebut ia pasarkan baik secara online maupun offline

diantaranya dengan menggunakan media sosial dan selebaran.

Rintangan yang Dihadapi Ahmad Anggoro

Menjalankan usaha yang baru digeluti tentu tak luput dari yang namanya hambatan.

Begitu pula yang dihadapi oleh Ahmad Anggoro, Di tahun pertama berbisnis kaos ia

mengalami kerugian yang begitu besar lantaran uang yang seharusnya digunakan untuk

berbisnis dicuri temannya sendiri. Selain itu produk kaos yang dipasarkan juga kurang

laku lantaran kalah bersaing dengan produk yang sudah dikenal lebih awal.

Mengalami kegagalan pertama tak membuat Ahmad Anggoro menyerah dan patah

semangat. Ia belajar banyak dari kegagalan yang telah ia alami. Hingga akhirnya ia
membuat inovasi pada kaos yang ia desain agar lebih terlihat modern, simple, dan juga

mengikuti trend perkembangan jaman. Di tahun 2011 usahanya mulai menemui titik

terang dimana orang-orang mulai mengenal produknya dan permintaan pun untuk setiap

harinya mulai meningkat. Dengan modal Rp 30.000 - Rp 40.000 ia menjual dengan harga

Rp 100.000 per kaosnya dimana Ahmad Anggoro mampu menjual antara 60-70 pcs per

bulannya.

Mengembangkan Bisnis

Berhasil dengan bisnis kaos lantas tak membuat Ahmad Anggoro segera berpuas diri. Ia

kemudian melebarkan sayap bisnis dengan produk lain seperti tas, dompet, celana, dan

lain-lain. Dari keseluruhan bisnis yang ia geluti, saat ini Ahmad Anggoro mampu

mengantongi omzet hingga Rp 100.000.000 (seratus juta) per bulannya.

Bukan hanya sukses secara finansial saja, secara tidak langsung Ahmad Anggoro juga

sukses membuka lapangan pekerjaan bagi 50 karyawan yang bekerja ditempat usaha

miliknya. Dan kini Ahmad Anggoro adalah salah satu sosok pemuda sukses yang dapat

menginspirasi dan juga memotivasi kita untuk bisa meraih kesuksesan seperti dirinya.
Orang yang Sukses karena bekerja cenderung memiliki karakter sebagai berikut :

1. Mempercayai instuisi

Intuisi adalah bagaian dalam diri kita yang selalu berkomunikasi dengan sangat

pelan dan halus kepada kita, orang yang dalam hidupnya terbilang sukses

karena bekerja canderung mengikuti instuisi Mereka mengikuti bimbingan

intuisinya yang membuat hidupnya berubah menjadi pribadi yang lebih baik

dan bermanfaat untuk orang banyak.

2. Pemberani

Karakter pemberani adalah sifat pendukung yang dibutuhkan untuk membuat

satu tujuan. Orang pemberani mampu membuat tujuan atau impian besar dalam

hidupnya. Mereka tidak takut akan kegagalan yang akan mereka hadapi di

masa depan. Saat belum mencapai impian mereka namun dengan cara yang

berbeda.

3. Passion

Passion adalah satu hal atau kegiatan yang sangat Anda suka lakukan tanpa

harus diminta atau dipaksa untuk melakukanya. Orang yang sukses karena

bekerja biasanya selalu mengedepankan passion mereka karna berkaitan

dengan kenyamanan, jika mereka sudah mendapatkan passion mereka tipikal

orang ini akan bekerja dengan maksimal. Dalam arti lain, orang yang sukses

karena bekerja cenderung susah keluar dari zona nyaman mereka karena alas

an kenyamanan dan passion.


4. Harga diri

Harga diri sangat mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi dan membangun

hubungan baik dengan orang lain. Orang yang memiliki harga diri yang baik,

sangat mudah baginya menyesuaikan diri dalam lingkungan dan begitu juga

sebaliknya. Orang yang sukses krena bekerja akan merasa berharga atau

tidak, karena baginya semaki berharga dirinya emakin mudah mencapai

kesuksesan.

Sedangkan orang yang sukses karena berwirausaha memiliki karakter sebagai

berikut :

1. Berorientasi pada aksi

Seorang calon pengusaha sukses tidak akan hanya duduk diam sembari

menunggu impiannya terwujud. Saat ia menginginkan sesuatu ia akan bekerja

keras dan berusaha hingga hal itu bisa tercapai. Terkadang dibutuhkan waktu

lama hingga ide bisnisnya terwujud.

2. Bekerja keras

Setiap pengusaha sukses selalu bekerja keras dan keras. Tidak ada yang

mencapai kesuksesan hanya dengan duduk dan menatap dingding setiap

harinya. Bekerja keras akan mudah jika memiliki visi, tujuan yang jelas dan

bersemangat dengan apa yang dilakukan.

3. Kemauan untuk belajar

4. Orang dengan tipikal ini selalu berusaha belajar, selalu ingin tau dan mencoba

hal baru, selalu bertanya jika tidak mengerti. Kemauan untuk belajar menjadi
lebih penting mengingat perubahaan teknologi yang begitu cepat sehingga

pengetahuan tentang bisnis tidak ketinggalan.

5. Disiplin

Dengan displin ini banyak pegusaha sukses yang meraih impiannya, baik itu

untuk disiplin waktu sampai disiplin manajemen. Dengan begitu para pengusaha

sukses itu berusaha lebih keras lagi dan selalu punya keinginan untuk

memenangkan pertempuran dalam berbisnis.

A. KARAKTER YANG INGIN SAYA MILIKI

Dari sekian banyak karater yang telah dijelaskan diatas, semua karakter tersebut

tentunya ingin saya miliki karena semua karakter diata adalah baik dan patut

diterapkan, saya ingin menjadi orang yang sukses entah karena bekerja maupun

menjadi wirasaha saya akan berusaha mempoles karakter saya kurang lebih seperti

yang dijelaskan diatas agar saya siap mejadi orang yang sukses dengan berbagai cara

diantaranya adalah memperkaya ilmu dengan semakin banyak membaca, mengikuti

seminar dan pelatihan, dan tentunya semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan

menyerahkan seluruh urusan kepada-Nya.

B. KARAKTER WIRAUSAHA YANG INGIN SAYA MILIKI

Berikut karakter wirausaha yang ingin saya miliki diantaranya :

Berorientasi pada aksi : karena menurut saya lebih baik menyegerakan bertindak dari

pada terlalu berpikir panjang, menyegerakan bertindak bukan berarti gegabah namun

tetap memperhatikan perkiraan perkiraan terhadap apa yang akan terjadi karena

terlalu banyak berpikir menurut saya akan memperlambat tindakan.


Bekerja keras : saya ingin menjadi pribadi yang gigih dan sanggup bekerja keras untuk

mencapai sebuah mimpi dan tujuan.

Kemauan untuk belajar : karakter ini merupakan karakter yang menjadikan oran tidak

merasa tinggi hati terhadap ilmu yang telah ia miliki, karakter ini ingin saya miliki.

Disiplin : disiplin, karakter tegas akan waktu. Saya ingin memiliki karakter ini agar tidak

menjadi pribadi yang menyia-nyiakan waktu dan dapat berusaha lebih keras mencapai

suatu hal

Anda mungkin juga menyukai