2.8.1. Pendahuluan
a. Alat CBR
k. Gelas ukur
2.8.6. Perhitungan
Xn = X × 0,0394 in
Pn = P × 2,204622 lb
P
σ=
0,25 π r 2
Keterangan :
Xn = nilai X dalam cm (1 mm = 0,0394 in)
Yn = nilai Y dalam kg (1 kg = 2,204622 lb)
Kadar Air
W s −W d
w= x 100%
Wd
17 gram−13,92 gram
w= x 100%
13,92 gram
w = 22,12644 %
Tabel 2.33. Konversi Nilai LVDT
Konversi Nilai
Xn = X X (mm)
(cm) x× 0,0394ln
0,0394 in
0 0
0,312 0,012293
0,62 0,024428
1,25 0,04925
1,87 0,073678
2,5 0,0985
3,75 0,14775
5 0,197
7,5 0,394
10 0,394
12,5 0,4925
Sumber : Data Hasil Perhitungan
1 0 0 0
2 9,259415 2,7140904 3,0704
3 14,10958 2,7140904 4,6787
4 24,25085 2,7140904 8,0416
5 33,95119 2,7140904 11,2583
6 42,99014 2,7140904 14,2556
7 58,86342 2,7140904 19,5192
8 72,97301 2,7140904 24,198
9 96,12155 2,7140904 31,8741
10 115,7472 2,7140904 38,3806
11 132,774 2,7140904 43,8635
Sumber : Data Hasil Perhitungan
teg vs x(ln)
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
2.8.7. Analisis
Nilai CBR dan DCP pada modul sebelumnya sangatlah berpengaruh. Dikarenakan
DCP merupakan nilai CBR lapangan yang dilakukan langsung ditempat pengambilan
sampel. Sedangkan CBR dilaboratorium menggunakan sampel tanah yang sama
namun dilakukan dilaboratorium. Nilai CBR digunakan untuk menilai kekuatan dari
tanah sampling dan juga dipakai sebagai dasar untuk penentuan tebal lapisan dari
suatu perkerasan. Kekuatan tanah dasar sangat bergantung pada kadar air dari tanah.
Semakin tinggi kadar air dari tanah tersebut, maka semakin kecil nilai CBR yang
diperoleh. Pada praktikum CBR didapatkan nilai CBR laboratorium sebesar 1,43%.
Nilai CBR laboratorium yang didapatkan pada percoabaan kali ini tergolong kecil
atau termasuk tanah yang kurang baik karena nilai CBR nya kurang dari 5%.
Sehingga jika tanah tersebut tidak layak digunakan untuk pembuatan jalan raya,
sehingga perlu dilakukan perbaikan tanah.
2.8.8. Kesimpulan dan Saran
2.8.8.1. Kesimpulan
2.8.8.2. Saran