Anda di halaman 1dari 3

Judul : Prospek Penggunaan Dinar Emas Sebagai Mata Wang: Analisis Berdasarkan Teori

Monetari

Jurnal : Jurnal Pengurusan 36(2012), Universitas Kebangsaan Malaysia

Jumlah Halaman : 11 halaman

Tahun : 2012

Penulis : Salmy Edawati Yaacob dan Sanep Ahmad

Sumber : Bahan Kuliah Dinar

Reviewer : Yoga Taufikkurrahman (B1061171054)

Tujuan Penelitian : Tujuan utama dilakukannya penelitian yaitu guna mengetahui apakah
penggunaan dinar sebagai mata uang bisa digunakan dalam kegiatan ekonomi.

Subjek Penelitian : Dinar emas sebagai mata uang Malaysia

Metode Penelitian : Metode yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah metode
eksperimental yakni merode yang biasanya digunakan untuk menguji satu variabel terhadap
dampak munculnya variabel yang lain.

Hasil Penelitian :

Penggunaan dinar emas sebagai mata uang fisik (FDE) tidak akan berlangsung lama karena
bertentangan dengan teori moneter baik itu teori mata uang, teori Gresham Law, teori
permintaan dan penawaran maupun teori OCA (optimum curenncy area).

Akan tetapi, hasil analisis sistem SDE (dukungan nilai dinar emas) menunjukkan bahwa
mekanisme penggunaan value backup lebih sesuai untuk diterapkan dalam perekonomian saat
ini. Meskipun hasil analisis menemukan bahwa sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan,
namun kelemahan dan kendala tersebut tergolong rendah dan masih dapat diatasi. Diantara
kendala dalam teori moneter adalah masalah ketidakseimbangan penawaran dan permintaan
uang serta ketidakstabilan mata uang kertas.

Walaupun penelitian ini menyimpulkan bahwa dinar emas tidak cocok digunakan sebagai
mata uang dalam perekonomian saat ini, bukan berarti dinar emas bukan merupakan
instrumen penting dalam sistem mata uang. Hak istimewa dari dinar emas sebagai penjaga
nilai yang baik, stabil dan diterima secara global adalah hak istimewa yang tidak tersedia
pada komoditas atau uang kertas lain. Bagaimanapun, dinar emas akan selalu menjamin nilai
kekayaan suatu properti sebagaimana dibuktikan dalam sejarah mata uang masa lalu. Teks
dalam Alquran, hadits Nabi dan pandangan ulama membenarkan hal ini. Emas adalah harta
karun dan nilai tabungan terbaik.
Judul : Ensuring exchange rate stability: Is return to gold (Dinar) possible?

Jurnal : Jurnal International Islamic University, Malaysia, (IIUM)

Jumlah halaman : 22

Tahun : 2007

Penulis : Zubair Hasan

Sumber : Bahan Kuliah Dinar

Reviewer : Yoga Taufikkurrahman (B1061171054)

Tujuan Penelitian : Membuktikan pendapat bahwa pengenalan dinar emas dalam bentuk apa
pun bukan ide yang bisa diterapkan.

Subjek Penelitian : Negara-negara muslim

Metode Penelitian : Metode yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah metode
historis yakni metode yang biasanya digunakan dengan melakukan penyelidikan,
pemahaman, dan penjelasan terhadap suatu keadaan di masa lalu.

Hasil Penelitian :  

Kembali ke standar emas di tingkat internasional dianggap tidak diinginkan atau bisa
diterapkan karena beberapa alasan kuat. Ini dengan jelas diucapkan oleh J.M Keynes dalam
makalah posisinya tahun 1938 yang dikutip dalam Halm (1956) The managed Sistem mata
uang IMF yang diberlakukan pada tahun 1946 memang mempertahankan hubungan emas
mata uang nasional, tetapi sangat melemahkan aturan permainan lama. 1978 amandemen
pasal IMF secara khusus melarang anggota untuk mengungkapkan nilainya mata uang
mereka dalam bentuk emas. Kesadaran ini agaknya adalah alasan mengapa para
denaris tidak lagi berbicara tentang kembali ke standar emas.

Kecuali standar emas bersifat internasional, tidak ada gunanya memiliki emas dalam negeri
standar. Itu ditemukan bekerja bukan sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau sebagai yang
lebih baik alternatif investasi. Di dunia yang dianggap sebagai desa global, mata rantai emas
mungkin menciptakan lebih banyak masalah daripada yang mungkin diselesaikannya; bahkan
jika dibatasi hanya untuk perdagangan bilateral.

Memiliki emas dinar sebagai uang bukanlah persyaratan Syariah 30 . Akademi Fiqh tidak


menentang penggunaan uang fiat di negara-negara Muslim. Para denaris mungkin ingin
mencari konfirmasi tentang hal itu. 31 . Penggunaan gagasan seigniorage untuk menyerang
uang fiat tidak dapat dipertahankan; itu terlalu melar, agak tidak bisa diterapkan.

Masalah dalam ekonomi moneter adalah untuk menjaga suplai uang terkendali, bukan dibuat
dari sesuatu yang berharga sebagai komoditas. Menggunakan emas untuk Tujuannya mirip
dengan orang buta yang bersandar pada tiang lampu untuk istirahat bukan untuk
penerangan. Waspada dan efisien pengelolaan uang beredar dengan memadai kontrol kredit
dan modal yang diterapkan dapat dan memberikan hasil, misalnya di Cina dan India. Kelola
ekonomi dengan benar, perhatikan harga domestik, dan bangun cadangan devisa
terdiversifikasi yang kuat. Anda dapat memastikan stabilitas keduanya tingkat harga dan nilai
tukar. Perlu diketahui bahwa uang fiat bukanlah medan eksklusif untuk korupsi berkembang,
sejarah standar emas menanggung banyak bukti bahwa penyalahgunaan sistem tidak
sepenuhnya tidak ada juga.

Anda mungkin juga menyukai