SAMARINDA
4. Genogram:
III. PENGKAJIAN SAAT INI (MULAI HARI PERTAMA SAUDARAMERAWAT
KLIEN)
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan Pengetahuan tentang penyakit/perawatan :
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang masalah kesehatan yang dialaminya saat
ini.
2. Pola eliminasi
a. Buang air besar :
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB 1×/hari dengan konsistensi padat.
Saat sakit : klien mengatakan belum ada BAB sejak pagi.
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit klien BAK 4 ×/hari.
Saat sakit : klien mengatakan belum ada buang air kecil sejak siang
4. Oksigenasi:
Sebelum sakit : Klien mengatakan sering kambuh sesak napas, disertai batuk..
Saat sakit : Klien mengatakan mengalami sesak dengan RR: 25x/menit
5. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun
tidur):
Sebelum sakit : klien mengatakan sulit untuk tidur pada malam hari 4-5 jam/hari.
Saat sakit : klien mengatakan tidak bisa tidur dan merasa tidak nyaman karena sering
kambuh sesak napas, disertai batuk.
7. Pola persepsi diri (pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri) :
Klien menyatakan bahwa pada saat ini klien menerima dan menyerahkan keadaan
sakitnya kepada Tuhan. Klien selalu berharap agar dalam kondisi yang sehat
10. Pola managemen koping-stess (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-
akhirini):
a) Perhatikan utama tentang perawatan dirumah sakit atau penyakit (finansial,
perawatan diri) : Pasien tidak ada masalah
b) Kehilangan/perubahan besar dimasa lalu : Tidak ada
c) Penggunaan obat untuk menghilangkan stress : Tidak ada
d) Keadaan emosi dalam sehari-hari : klien mengatakan keadaan emosinya terkontrol
11. Sistem nilai dan keyakinan (pandangan klien tentang agama, kegiatan
keagamaan,dll):
a) Agama : Islam
b) Pengaruh agama dalam kehidupannya : Yakin dengan agama sendiri karena ini
hanya cobaan
c) Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini : Tidak ada
1. Sistem saraf
a. Inspeksi : kesadaran composmentis GCS 4-5-6, kejang (-), kaku kuduk (-),
brudinsky (-), nyeri kepala (-), pusing (+), istirahat/tidur kurang lebih siang
selama 1 jam/hari dan malam 4-5 jam/hari, serta tidak ada kelainan nervus
kranialis, pupil isokor.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kepala.
3. Sistem limfatik
a. Inpeksi : Tidak ada massa, tidak terdapat pembengkakan atau kaku otot leher
b. Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat masa atau pembesaran kelenjar
limfe, tidak terdapat nyeri saat di palpasi
c. Palpasi : trakea tepat berada di tengah dan tidak bergeser pada salah satu sisi,
tidak teraba kelenjar tiroid
4. System imun
a. Inspeksi
1) Tidak ada pallor/kulit pucat, cyanosis dan jaundice (-). Tidak terdapat adanya
erythema
2) Tidak terdapat gejala inflamasi atau infeksi (-), seperti kemerahan (-),
pembengkakan (-), panas (-), tenderness (-), penyembuhan luka yang lama (-),
drainage luka (-), induration (pengerasan jaringan) dan lesi (-).
3) Tidak terdapat rash dan catat distribusi
4) Tidak terdapat adanya alopecia
5) Kuku berwarna pink, tekstur halus tanpa alur dan lubang, longitudinal
striations (-), onycholysis dan clubbing (-).
6) Pada membrane mukosa oral tidak terhadap plak (-), lesi (-), edem gusi (-),
kemerahan dan pendarahan (-).
7) Tidak terdapat pembengkakan kelenjar atau ‘lump’ dan pembesaran nodus
lymp yang visible (-)
8) Tidak terdapat adanya Raynaud’s phenomenon (-)
9) Tidak terdapat inflamasi pada anus atau kerusakan permukaan mukosa (-)
b. Palpasi
1) Nadi perifer simetris dan regular
2) Pada abdomen tidak terdapat identifikasi adanya pembesaran organ dan
tenderness (-)
c. Perkusi
Tidak terdapat bunyi dull mengindikasikan adanya konsolidasi yang biasa terjadi
pada pneumonia.
d. Auskultasi
1) Suara tambahan yang abnormal. Wheezing bisa ditimbulkan oleh asthma
2) Auskultasi abdomen tidak terdapat bunyi bowel.
5. Sistem respirasi
a. Inspeksi : bentuk dada simetris kanan-kiri, susunan ruas tulang belakang normal,
irama nafas teratur, retraksi otot bantu nafas (-), alat bantu nafas (+), ada batuk (+),
nyeri dada (-).
b. Palpasi : vocal fremitus kanan-kiri sama.
c. Perkusi : thorax terdengar sonor.
d. Auskultasi : suara paru wheezing
6. Sistem kardiovaskular
a. Inspeksi : nyeri dada (-), sianosis (-), clubbing finger (-), pembesaran JVP (-).
b. Palpasi : ictus cordis kuat, (Posisi ICS V midclavikula sinistra, ukuran : 1 Cm ).
c. Perkusi : terdengar suara redup / pekak, letak jantung dalam batas normal di ICS II
sternalis dextra sinistra sampai dengan ICS V mid clavicula sinistra.
d. Auskultasi : terdengar suara jantung: S1 , S2 tunggal.
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi : mulut bersih tidak ada lesi, mukosa bibir lembab, bentuk bibir simetris,
gigi bersih, kebiasaan gosok gigi selama di rumah 2 x sehari di rumah sakit tidak
pernah, terdapat kesulitan menelan dan terasa mual, tidak terdapat kemerahan dan
tidak ada pembesaran tonsil, BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak, warna
kuning, baunya khas, masalah eleminasi alvi (-), pemakaian obat pencahar (-).
b. Palpasi : abdomen tegang (-), asites (-), kembung (+), nyeri tekan (+)
c. Perkusi : suara tympani.
d. Auskultasi : bising usus 10x/menit.
8. Sistem endokrin
a. Inspeksi : tidak ada luka ganggren
b. Palpasi: pembesaran kelenjar thyroid (-), Pembesaran kelenjar parotis (-).
9. Sistem musculoskeletal dan integument
5 5
5 5
a. Inspeksi : kekuatan otot 5-5-5-5, fraktur (-). Dislokasi (-), kulit sawo matang,
kemampuan ADL parsial karena klien mengeluhkan susah beraktivitas
diakibatkan rasa nyeri.
b. Palpasi : akral hangat, CRT ≤ 3 detik, lembab (-)
V. DATAPENUNJANG
1. Laboratorium
Gds 65mg/dl
2. Radiologi
Tidak melakukan pemeriksaan radiologi
VI. TERAPI
1. Diet
Asam lemak (asamomega 6 dan asam omega 3)
2. Obat-obatan
a. Agonis beta kerja lambat (long-acting beta-agonist)
b. Kortikosteroid
Data objektif :
Td : 110/70mmhg
Pulse : 100x/menit
Rr : 25x/menit
S : 37oC
GDS : 65mg/dL
TB : 49 Kg
2. Data subjektif : ) Risiko Defisit Nutrisi
Klien mengatakan sejak siang
belum makan, hanya minum
sedikit dan badan terasa lemas.
Data objektif :
Td : 110/70mmhg
Pulse : 100x/menit
Rr : 25x/menit
S : 37oC
GDS : 65mg/dL
TB : 49 kg
Data objektif :
Td : 110/70mmhg
Pulse : 100x/menit
Rr : 25x/menit
S : 37oC
GDS : 65mg/dL
TB : 49 kg
VIII. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Gangguan eliminasi urin
3. Nausea
4.
NO ITEM REVIEW
A. IDENTITAS PASIEN
1. Initial pasien Usia : Nn. D, usia: 22 th
2. Diagnosa medis :
3. Pemenuhan kebutuhan : Nutrisi
4. Diagnosa keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (Hipoglikemia) (mual)
5. Tindakan yang : kolaborasi pemberian obat intravena (mual) antiemetrik
6. dilakukan
7. Tanggal tindakan : 03-01-2021
8. Waktu : 22:20
B. STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL PEMASANGAN INFUS
Nama mahasiswa :
Ruang : Kelompok :
NO ITEM REVIEW
A. IDENTITAS PASIEN :
1. Initial pasien :(jelas)
2. :(jelas)
Usia
3. :(jelas)
4. Diagnosa medis : (kebutuhan dasar manusia)
5. : (berdasarkan kasus, pilih salah satu)
Pemenuhan
6. : (tindakan mandiri atau kolaboratif)
7. kebutuhan Diagnosa : (Tanggal mahasiswa melakukan tindakan)
8. : (Waktu mahasiswa melakukan tindakan)
keperawatan
Tindakan
yang dilakukan
Tanggal tindakan
Waktu
9. Kerja : (dibuat langkah demi langkah prosedur beserta rasionalnya)
Contoh :
1. Mendekatkan alat
R : memudahkan dalam melaksanakan
tindakan dst
10. Terminasi : (jelas)
11. Referensi : (jelas)
C ANALISA
KETERAMPILAN
emngatasi
masalah tersebut
3 Identifikasi masalah : (masalah keperawatan yang mungkin muncul setelah dilakukan
keperawatan lain tindakan)
yang mungkin Contoh :
1. Resiko infeki b/d…………..
muncul (rasional) R : tindakan ini merupakan tindakan invasive yang…..
dst
6 Rencana tindak lanjut : (hal yang akan dilakukan setelah mempelajari kesalahan
sebelumnya) Dalam tindakan selanjutnya, saya akan :
1. Lakukan perawatan infus setiap setiap 24-48 jam sekali.
2. Pantau tanda-tandainfeksi
3. dst