Anda di halaman 1dari 6

Nama saraf Pengertian Cara pemeriksaan

I. Saraf olfaktorius Saraf indra penghidu/penciuman. 1. Kedua mata ditutup


(sensori) Reseptor dan serat sensoris 2. Lubang hidung ditutup
berasal dari bagian atas membran 3. Dilihat apakah tidak ada
mukosa rongga hidung, menjalar gangguan pengaliran udara
keatas melalui lamina kemudian bahan satu persatu
kribriformis tulang etmoid dan didekatkan pada lubang hidung
kemudian berlanjut ke bulbus yang terbuka dan penderita
olfaktorius. Saraf kemudian diminta menarik nafas panjang,
terletak terus kebelakang traktus kemudian diminta
olfaktorius, ke area persepsi mengidentifikasi bahan tersebut
penciuman dilobus temporal
serebrum. Ada beberapa bahan yang dikenal
klien dan biasanya bersifat
aromatik dan tidak merangsang
seperti : golongan minyak wangi,
sabun, tembakau, kopi, vanili,
dan sebagainya (3 atau 4 macam).

I. Saraf optik (sensoris) Merupakan saraf indra Diperiksa dengan :


penglihatan. Serat berasal dari a. Tes konfrontasi.
retina mata dan serat ini 1) Pasien diminta untuk
bergabung membentuk araf optik. menutup satu mata,
Saraf ini dikrim kebelakang dan kemudian menatap mata
secara medial melalui bagian pemeriksa sisi lain.
posterior rongga orbita. Impuls 2) Mata pemeriksa juga
melewati talamus ke pusat ditutup pada sisi yang lain,
penglihatan di lobus oksipital dan agar sesuai denganlapang
ke serebelum. pandang pasien.
3) Letakkan jari tangan
pemeriksa atau benda kecil
pada lapang pandang
pasien dari 8 arah.
4) Pasien diminta untuk
menyatakan bila melihat
benda tersebut. Bandingkan
lapang pandang pasien
dengan lapang pandang
pemeriksa.
5) Syarat pemeriksaan
tentunya lapang pandang
pemeriksa harus normal.

b. Perimetri/kampimetri
1) Biasanya terdapat di bagian
mata dan hasilnya lebih
teliti daripada tes
konfrontasi.

c. Melihat warna
1) Persepsi warna dengan
gambar stilling ishihara.
Untuk mengetahui adanya
polineuropati

III. Saraf okulomotorik Saraf ini muncul dari nuklei di Pemeriksaan meliputi :
(motorik) dekat akueduktus serebri. Saraf Retraksi kelopak mata atas bisa
ini mempersarafi : empat dari didapatkan pada keadaan :
enam otot ekstrinsik, yang a. hidrosefalus (tanda matahari
menggerakkan bola mata (otot terbit)
superior, rekti medial dan inferior, b. Dilatasi ventrikel iii/aquaductus
serta obliq inferior), otot intrinsik sylvii
(otot silisaris yang mengubah c. Hipertiroidisme
bentuk lensa dan daya
refraktifnya, serta otot sirkular iris
yang mengonstriksi pupil) dan
otot pelpebra, yang mengangkat
kelopak mata keatas.

IV. Saraf troklear Saraf ini muncul dari nuklei di a. Pupil Pemeriksaan pupil
(motorik) dekat akueduktus serebri. Saraf meliputi :  Bentuk dan ukuran
ini mempersarafi otot obliq pupil. Ukuran pupil yang
superior mata. normal kira-kira 2-3 mm (garis
tengah). Pupil yang mengecil
disebut Meiosis, yang biasanya
terdapat pada Sindroma Horner,
pupil Argyl Robertson( sifilis,
DM, multiple sclerosis).
Sedangkan pupil yang melebar
disebut mydriasis, yang
biasanya terdapat pada parese/
paralisa m. sphincter dan
kelainan psikis yaitu histeris

b. Reflek cahaya Diperiksa mata


kanan dan kiri sendiri-sendiri.
Satu mata ditutup dan penderita
disuruh melihat jauh supaya
tidak ada akomodasi dan supaya
otot sphincter relaksasi.
Kemudian diberi cahaya dari
samping mata. Pemeriksa tidak
boleh berada ditempat yang
cahayanya langsung mengenai
mata. Dalam keadaan normal
maka pupil akan kontriksi.

c. Reflek akomodasi Penderita


disuruh melihat benda yang
dipegang pemeriksa dan disuruh
mengikuti gerak benda tersebut
dimana benda tersebut
digerakkan pemeriksa menuju
bagian tengah dari kedua mata
penderita.

d. Reflek konsensual Adalah reflek


cahaya disalah satu mata,
dimana reaksi juga akan terjadi
pada mata yang lain. Mata tidak
boleh langsung terkena cahaya,
diantara kedua mata diletakkan
selembar kertas. Mata sebelah
diberi cahaya, maka normal
mata yang lain akan kontriksi
juga.

V. Saraf trigeminus Saraf ini mengandung serat Pemeriksaan meliputi :


(campuran) sensoris dan motorik serta Sensibilitas sensibilitas n v ini dapat
merupakan saraf kranial terbesar. dibagi 3 yaitu :
Saraf ini mengendalikan saraf a. Bagian dahi, cabang keluar dari
sensoris di wajah dan kepala foramen supraorbitalis
(termasuk rongga mulut, hidung, b. Bagian pipi, keluar dari foramen
dan gigi) menerima impuls nyeri, infraorbitalis
suhu, dan sentuhan. Serat c. Bagian dagu, keluar dari
motorik menstimulus otot foramen mentale.
mastikasi (pengunyah). Saraf d. Pemeriksaan dilakukan pada
oftalmik hanya memiliki serat tiap cabang dan dibandingkan
saraf sensoris dan mempersarafi kanan dengan kiri.
kelenjar lakrimaris konjungtiva
mata, dahi, kelopak mata, bagian Motorik:
anterior kulit kulit kepala, dan a. Klien disuruh menggigit yang
membran mukosa hidung. Saraf keras dan kedua tangan
maksilaris hanya memiliki serat pemeriksa ditruh kira-kira
saraf sensoris dan mempersarafi didaerah otot maseter. Jika
pipi, rahang atas, gigi atas, dan kedua otot masseter
kelopak mata bawah. Saraf berkontraksi maka akan terasa
mandibular mengandung serat pada tangan pemeriksa. Kalau
sensoris dan motorik. Saraf ini ada parese maka dirasakan salah
mempersarafi gigi dan gusi satu otot lebih keras.
rahang bawah, daun telinga, serta
bibir bawah dan lidah. Saraf
abdusens (motorik)
VI. Saraf abdusens Saraf ini muncul dari nuklei yang Reflek :
(motorik berada di dasar ventrikel keempat. a. Klien diminta melirik kearah
Saraf ini mempersarafi otot rektus laterosuperior, kemudian dari
lateral bola mata arah lain tepi kornea
disentuhkan dengan kapas agak
basah. Bila reflek kornea mata
positif, maka mata akan
ditutupkan.

VII. Saraf fasial Saraf ini terdiri atas saraf sensori Mengangkat alis, bandingkan kanan
(campuran) dan motoric, muncul dari nuclei dengan kiri.
di bagian bawah pons. Serat saraf a. Menutup mata sekuatnya
motoric mempersarafi oto-otot (perhatikan asimetri), kemudian
ekspresi wajah. Serat saraf sensori pemeriksa mencoba membuka
menyampaikan implus dari kedua mata tersebut
papilla pengecap di dua pertiga (bandingkan kekuatan kanan
anterior lidah ke area persepsi dan kiri).
pengecapan di korteks serebri b. Memperlihatkan gigi (asimetri).
c. Bersiul dan mencucu
(asimetri/deviasi ujung bibir).
d. Meniup sekuatnya (bandingkan
kekuatan udara dari pipi
masingmasing).
e. Menarik sudut mulut ke bawah
(bandingkan konsistensi otot
platisma kanan dan kiri). Pada
kelemahan ringan, kadang-
kadang tes ini dapat untuk
mendeteksi kelemahan saraf
fasialis pada stadium dini.

Pemeriksaan ini membutuhkan zat-


zat yang mempunyai rasa :
a. manis, dipakai gula
b. pahit, dipakai kinine
c. asin, dipakai garam
d. asam, dipakai cuka

VIII. . Saraf Saraf ini terdiri atas saraf Pemeriksaan pendengaran


vestibulokolear/auditorius vesibular dan koklear. Saraf a. Detik arloji arloji ditempelkan
(sensori) vesibular muncul dari kanalis ditelinga, kemudian dijauhkan
semisirkularis telinga dalam dan sedikit demi sedikit, sampai tak
berfungsi untuk mempertahankan mendengar lagi, dibandingkan
postur dan keseimbangan tubuh, kanan dan kiri.
sedangkan saraf koklear berasal b. Gesekan jari
dari organ spinal (organ corti) di c. Tes weber
telinga dalam dan menyampaikan 1) Garpu tala yang bergetar
implus ke area pendengaran di ditempelkan dipertengahan
korteks serebri tempat suara di dahi. Dibandingkan mana
persepsikan yang lebih keras, kanan/ kiri
d. Tes rinne
1) Garpu tala yang bergetar
ditempelkan pada processus
mastoideus. Sesudah tak
mendengar lagi dipindahkan
ke telinga maka terdengar
lagi. Ini karena
penghantaran udara lebih
baik daripada tulang.

IX. Saraf glosofaringeal Serat motoric muncul dari nuclei a. Gerakan palatum penderita
(campuran) di medulla oblongata dan diminta mengucapkan huruf a
menstimulasi otot lidah dan atau ah dengan panjang,
faring serta lidah posterior, tonsil, sementara itu pemeriksa melihat
dan faring, serta dari papilla gerakan uvula dan arcus
pengecap di lidah dan faring. pharyngeus. Uvula akan
Saraf ini pendting dalam reflex berdeviasi kearah yang normal
gag dan menelan
b. Reflek muntah dan pemeriksaan
sensorik pemeriksa meraba
dinding belakang pharynx dan
bandingkan refleks muntah
kanan dengan kiri. Refleks ini
mungkin menhilang oada pasien
lanjut usia.

X. Saraf vagus Saraf ini berjalan melalui leher ke a. Gerakan palatum penderita
(campuran) toraks dan abdomen. Saraf ini diminta mengucapkan huruf a
penting dalam membentuk bagian atau ah dengan panjang,
saraf parasimpatis. Serat motoric sementara itu pemeriksa melihat
muncul dari nuclei di medulla gerakan uvula dan arcus
serta mempersarafi otot polos dan pharyngeus. Uvula akan
kelenjar sekresi faring, laring, berdeviasi kearah yang normal
trakea, jantung, esophagus,
lambung, usus halus, pancreas b. Reflek muntah dan pemeriksaan
endokrin, kandung empedu, sensorik pemeriksa meraba
ductus biliaris (saluran empedu), dinding belakang pharynx dan
limpa, ginjal, ureter, dan bandingkan refleks muntah
pembulu darah di rongga toraks kanan dengan kiri. Refleks ini
juga abdomen serat sensori mungkin menhilang oada pasien
menyampaikan implus dari lanjut usia.
membrane yang melapisi struktur
yang sama di otak

XI. Saraf aksesorius Saraf ini muncul dari nuclei diula Pemeriksaan :
(motorik) oblongata dan medulla spinalis. a. Kekuatan otot
Serat saraf ini pempersarafi otot sternocleidomastoideus
sternocleidomastoid dan diperiksa dengan menahan
trapezius. Cabang-cabang gerakan fleksi lateral dari
bergabung dengan saraf vagus kepala/leher penderita atau
dan mempersafai otot faringeal sebaliknya. (pemeriksa yang
dan laryngeal melawan/ mendorong sedangkan
penderita yang menahan pada
posisi lateral fleksi).

b. Kekuatan m. Trapezius bagian


atas diperiksa dengan menekan
kedua bahu penderita kebawah,
sementara itu penderita berusaha
mempertahankan posisi kedua
bahu terangkat (sebaliknya
posisi penderita duduk dan
pemeriksa berada dibelakang
penderita)

XII. Saraf hipoglosal Saraf ini dari niklei di medulla Pemeriksaan :


(motorik) oblongata. Saraf inii mepersarafi a. Menjulurkan lidah pada lesi
otot lidah dan otot sekitar tulang unilateral, lidah akan berdeviasi
hyoid serat berfungsi dalam prses kearah lesi. Pada bell,s palsy
menelan dan bahasa (kelumpuhan saraf vii) bisa
menimbulkan positif palsu.

b. Menggerakkan lidah kelateral


pada kelumpuhan bilateral dan
berat, lidah tidak bisa digerkkan
kearah samping kanan dan kiri.

c. Tremor lidah diperhatikan


apakah ada tremor lidah dan
atropi. Pada lesi perifer maka
tremor dan atropi papil positip

d. Articulasi diperhatikan bicara


dari penderita. Bila terdapat
parese maka didapatkan
dysarthria.

Anda mungkin juga menyukai