Anda di halaman 1dari 7

TOSS!

(TANGANI, OBATI SAMPAI SEMBUH) : TINDAKAN PREVENTIF


PENYAKIT TUBERCULOSIS MELALUI SOSIALISASI PENERAPAN
SANITASI LINGKUNGAN

Kuliah Kerja Nyata Kelompok 34

Universitas Muhammadiyah Jember

RINGKASAN
Artikel ini memuat tentang kegiatan sosialisasi sanitasi lingkungan sebagai bentuk
tindakan preventif penyakit Tuberculosis, yang didasarkan pada data Puskesmas
Sukowono bahwa Desa Sumberwringin merupakan Desa dengan penderita penyakit
Tuberculosis yang cukup tinggi. Sosialisasi mengenai sanitasi lingkungan yang baik
menjadi solusi preventif terkait penyakit Tuberculosis yang dilaksanakan oleh
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kelompok 34 Desa Sumberwringin. Sasaran
sosialisasi terkait sanitasi lingkungan yakni seluruh Kader Tuberculosis dan
Masyarakat Penderita Tuberculosis. Keterlibatan Kader Tuberculosis dalam
sosialisasi ini agar seluruh Kader Tuberculosis dapat dengan mudah dalam memantau
para penderita Tuberculosis di Desa Sumberwringin. Target luaran yang hendak
dicapai dalam kegiatan sosialisasi sanitasi lingkungan ini yakni pemberian edukasi
terkait pentingnya sanitasi lingkungan yang baik dan pemberian stiker berisikan hal-
hal yang perlu diketahui terkait sanitasi lingkungan.
Kata kunci : Tuberculosis, Sanitasi Lingkungan, Preventif.

RESUME

This article contais information about environmental sanitation as a form of


Tuberculosis prevention, based on Sukowono Puskesmas data that Sumberwringin
Village with quite high Tuberculosis sufferers socialization of good environmental
sanitation becomes a preventive solution related to Tuberculosis disease held by KKN
group 34 Sumberwringin Village.
PENDAHULUAN pengobatan, 3 orang Drop Out, 3 orang
terkena TB MDR 1 orang masa
Kesehatan adalah kondisi normal
pengobatan, 1 orang terhenti masa
dari segi sistem organ tubuh maupun
pengobatannya, dan 1 orang meninggal.
dari segi spiritual sehingga kesehatan ini
Tuberculosis merupakan penyakit
tidak terlepas dari kebutuhan biologis,
menular yang disebabkan oleh bacteri
psikologis, sosiologis dan spiritual.
Mycobacterium Tuberculosis (Dyah &
Sesorang tidak dapat memenuhi
Nisa, dalam Mandala, 2017, hal 94).
kebutuhan hidupnya jika dia dalam
Secara lebih luas, berdasarkan laporan
kondisi yang tidak sehat (Kementerian
dari World Health Organization (WHO)
Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
pada tahun 2015 memperkirakan
Sebagai manusia yang sering
teradapat 9,6 juta kasus TB pada tahun
berinterkasi dengan banyak hal di
2014 namun hanya 6 juta kasus yang
lingkungan sekitar yang memungkinkan
dilaporkan dan artinya terdapat 3,6 juta
manusia terpapar berbagai macam
kasus yang tidak terdiagnosis.
penyakit yang menular ataupun tidak
Sementara itu 58% kasus TB dunia
menular. Menjaga kesehatan dapat
diantaranya terdapat di Asia Tenggara
dilakukan dengan tindakan pencegahan
dan Pasifik Barat. Indonesia menempati
atau preventif yakni tindakan yang
posisi atau peringkat kedua kasus TB
dilakukan sebelum terjangkit penyakit
setelah India (23%) yaitu sebesar 10%
tertentu.
dan jumlah ini merupakan jumlah yang
Berdasarkan pengambilan data cukup serius karena penyebaran
dengan pihak Kepala Puskesmas penyakit menular ini semakin tinggi
Sukowono dan Pemegang Program TB (Damayati & Susilawaty, 2018). Jumlah
menujukkan bahwa Desa kasus baru TB di Indonesia sebanyak
Sumberwringin adalah desa yang 420.994 kasus pada tahun 2017.
memiliki penderita penyakit (Kementerian Kesehatan Republik
Tuberculosis yang cukup tinggi dalam Indonesia, 2018).
lingkup Kecamatan Sukowono, dengan
Secara universal pada tahun 2016
uraian data 95 orang diduga
terdapat 10.4 juta insiden kasus TBC 8,8
Tuberculosis dan 21 orang positif
juta sampai 12 juta yang setara dengan
menderita penyakit Tuberculosis dengan
120 kasus per 100.000 penduduk.
ketentuan 5 orang dengan hasil dahak
Terdapat lima negara dengan penderita
BTA (+), 12 orang dalam masa
kasus Tuberculosis tertinggi di dunia seluruh penderita Tuberculosis yang ada
yakni India, Indonesia, China, Filipina, di Desa Sumberwringin. Pemberian
dan Pakistan (Kementerian Kesehatan sosialisasi sanitasi lingkungan ini
Republik Indonesia, 2018) dilakukan oleh Bapak Darmawan Eka
Pradana. S.KM yang merupakan Ketua
Berdasarkan pemaparan data diatas,
Program TB dari Dinas Kesehatan
KKN kelompok 34 melaksanakan
Kabupaten Jember. Sosialisasi sanitasi
tindakan preventif penyakit
lingkungan ini dilakukan dengan tujuan
Tuberculosis dengan melaksanakan
agar masyarakat Desa Sumberwringin
Sosialisasi Penerapan Sanitasi
baik masyarakat yang tidak menderita
Lingkungan yang baik sebagai bentuk
penyakit Tuberculosis maupun
tindakan pemecahan masalah terhadap
masyarakat yang menderita penyakit
permasalahan kesehatan yang ada di
Tuberculosis lebih memahami dan
Desa Sumberwringin. KKN Kelompok
memperhatikan pentingnya penerapan
34 berkerjasama dengan Ketua Program
sanitasi lingkungan yang baik untuk
TB, Kader, dan masyarakat Desa
mencegah perkembangan dan penularan
Sumberwringin untuk menyelenggrakan
penyakit Tuberculosis. Sedangkan,
Sosialisasi Penerapan Sanitasi
pemberian stiker gratis yang berisikan
Lingkungan.
hal-hal terkait dengan penerapan sanitasi
Sanitasi lingkungan adalah keadaan lingkungan yang baik diharapkan
kesehatan suatu lingkungan yang mampu memudahkan masyarakat Desa
meliputi pembuangan kotoran, Sumberwringin dalam memahami dan
penyediaan air bersih, dan perumahan. mengingat terkait pentingnya penerapan
Sanitasi lingkungan ditujukan agar sanitasi lingkungan.
memenuhi persyaratan lingkungan yang
Manfaat dari sosialisasi sanitasi
nyaman dan sehat (Dewanti, dkk, 2016,
lingkungan ini yakni masyarakat secara
hal 665) Sosialisasi sanitasi ini
terintegrasi mendapatkan informasi
dilakukan dalam bentuk pemberian
mengenai penerapan sanitasi lingkungan
edukasi terkait dengan sanitasi
yang baik guna mencegah
lingkungan yang baik bagi masyarakat
perkembangan dan penularan penyakit
dan pemberian stiker gratis yang
Tuberculosis.
berisikan hal-hal penting terkait sanitasi
penerapan lingkungan yang baik kepada
Kader Tuberculosis, masyarakat dan
METODE PELAKSANAAN penyebaran surat undangan Sosialisasi
Penerapan Sanitasi Lingkungan kepada
Pelaksanaan Sosialisasi Penerapan
masyarakat melalui Kader TB Desa
Sanitasi Lingkungan dilakukan melalui
Sumberwringin, 8) Melakukan
berbagai langkah dan tahapan. Berikut
Sosialisasi Penerapan Sanitasi
langkah-langkah yang dilakukan dalam
Lingkungan. Petugas-petugas yang
menyelenggarakan sosialisasi sanitasi
yang terlibat selama penyelenggaraan
lingkungan, yakni : 1) melakukan
acara Pembukaan Sosialisasi Penerapan
pencarian data di Puskesmas Sukowono
Sanitasi Lingkungan, yakni : Hoirul
dengan metode wawancara bersama
Umam Mutawwakil sebagai Ketua
Kepala Puskesmas Sukowono terkait
Panitia, Yulanda Irma Tiara sebagai
penyakit yang diderita mayoritas
sekertaris sekaligus moderator, Asyfa
masyarakat Desa Sumberwringin oleh
Agustina sebagai Pembawa Acara, Haris
Tim Humas yakni Yulanda Irma,
sebagai pembaca Al Quran, Yuni Fitri
Lintang Mahardika, Hoirul Umam, dan
sebagai Dirigen, Lintang, Nadia, dan
Rifki Affandi. 2) Pengambilan data
Fifin sebagai penjaga registrasi.
penyakit Tuberculosis di Puskesmas
Pembantu Desa Sumberwringin yang
dilakukan oleh Tim Humas, 3)
Puskesmas Pembantu mengarahkan Tim
Humas kepada Pemegang Program
Tuberculosis yakni Ibu Wati untuk
mendiskusikan Program Kerja
Sosialisasi Penerapan Sanitasi
Lingkungan, 4) Tim Humas
berkoordinasi dengan Kader TB untuk
mengumpulkan masyarakat sebagai
audien Sosialisasi Penerapan Sanitasi
Lingkungan, 5) pengajuan proposal dan
surat permohonan dana kepada pihak Acara inti diselenggarakan dengan
Puskesmas Sukowono, 6) Pengajuan kegiatan pemaparan materi oleh Bapak
proposal dan surat undangan pemateri Darmawan Eka Pradana. S.KM kepada
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten seluruh audien yang hadir. Materi yang
Jember, 7) pendistribusian atau disampaikan terkait penyebaran kuman
TB dan sanitasi lingkungan yang sehat. WIB di Desa Sumberwringin yang
Konsep sosialisasi menggunakan metode bertempat di Balai Desa Sumberwringin
tanya jawab setelah pemateri yang dihadiri oleh Kader TB, penderita
menyampaikan materi selama 15 menit TB, keluarga penderita, dan perangkat
yang dipandu langsung oleh Moderator. Desa Sumberwringin. Peserta Sosialisasi
Penerapan Sanitasi Lingkungan secara
Acara penutup dilakukan dengan
keseluruhan yakni berjumlah 20 orang.
memberikan penghargaan atau
cinderimata berupa sertifikat kepada Presentase capaian dari kegiatan
pemateri dari mahasiswa KKN Sosialisasi Penerapan Sanitasi
kelompok 34 Universitas Lingkungan ini sebesar 25 % .
Muhammadiyah Jember memberikan Presentase tersebut didasarkan dari
stiker sekaligus Kemudian, kegiatan foto jumlah peserta yang bertanya pada
bersama dengan Kader TB dan audien pemateri, dengan uraian dari 20 peserta
Sosialisasi Penerapan Sanitasi terdapat 5 peserta yang mengajukan
Lingkungan. pertanyaan. Kelima peserta tersebut 1
pertanyaan dari penderita TB Paru yang
HASIL DAN CAPAIAN
sudah melakukan pengobatan selama 10
bulan,2 orang dari kader TB,dan 2 orang
lagi dari keluarga penderita TB.

Capaian pada sosialisasi ini adalah


menerapkan sanitasi lingkungan yang
sehat meliputi; ventilasi udara,
kelembapan, pencahayaan, pembuangan
dahak dan kepadatan hunian. Agar
audien dapat maintence dengan hasil
dari sosialisasi maka kelompok KKN 34
Universitas Muhammadiyah Jember
memberikan stiker sanitasi lingkungan
yang berukuran A5, dimana stiker ini
Kegiatan yang telah
dapat ditempelkan di rumah masing-
diselenggarakan adalah Sosialisasi
masing.
Penerapan Sanitasi Lingkungan pada
tanggal 7 Februari 2020 pukul 09.00
sanitasi lingkungan yang sehat. Namun,
sudah ada salah satu dari mereka yang
memiliki rasa ingin tau terkait
pentingnya sanitasi lingkungan sehingga
mereka merasa bahwa sosialisasi ini
dapat membantu untuk mengurangi
proses penyebaran TB di lingkup
keluarganya.

Harapan dari kelompok KKN 34


untuk kelompok KKN selanjutnya yaitu
dapat melanjutkan program yang sudah
Keberlanjutan dari sosialisasi ini
dibuat dan memiliki kerjasama dengan
bekerjasama dengan kader TB agar
Pemegang program TB PKM Sukowono
ketika mereka melakukan kunjungan
dan Kader TB Desa Sumberwringin
rumah kepada penderita TB, mereka
dengan membantu kader untuk terjun
dapat mengulas kembali faktor
langsung kunjungan rumah (door to
penyebaran kuman mycobacterium
door) ke rumah penderita TB, sehingga
tuberculosis dengan menerapkan sanitasi
tidak hanya penderita TB saja yang
lingkungan yang sehat dan melihat
menyadari akan pentingnya sanitasi
secara langsung kondisi rumah mereka
lingkungan tetapi juga keluarga
apakah ventilasi udara, pencahyaan,
penderita dapat memiliki kesadaran
kelembapan, dan tempat pembuangan
untuk menerapkan sanitasi lingkungan
dahak ( bak air berisi air dan detergen)
yang sehat, tidak hanya itu Kepala
benar-benar sudah dilakukan oleh
Keluarga dapat membuat peraturan baru
penderita TB.
dengan mengajak seluruh anggota
keluarganya menerapkan sanitasi
lingkungan yang sehat.
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil capaian atau


output dari 20 audien yang datang pada
kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa
mereka belum memiliki kesadaran
penuh akan pentingnya menerapkan
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. (2016). b. bahwa. In
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. (2018). Tuberkulosis.
Pusat Data Dan Informasi
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai