Di samping kedua jenis bank di atas dalam praktiknya masih terdapat satu
jenis bank yang ada di Indonesia, yaitu Bank Sentral. Fungsi Bank Sentral
dipegang oleh Bank Indonesia (BI).
Kinerja keuangan ialah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi yang
menggambarkan capaian suatu kegiatan usaha dalam periode tertentu sesuai dengan
standar yang berlaku. Maka, kinerja keuangan bank dapat menggambarkan prestasi
yang dicapai bank dalam kegiatan operasionalnya, baik dari segi keuangan,
pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, ataupun sumber energi manusia.
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu “analisis” dan
“laporan keuangan”. Analisis adalah penguraian suatu persoalan atau permasalahan
serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian – bagian yang ada di dalamnya
untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu perusahaan (Maith, 2013). Analisis laporan keuangan dapat
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan apakah perusahaan dalam kondisi baik
atau tidak (Tanor et al., 2015).
1) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
Risiko kredit dapat dihitung dengan menggunakan rasio Non Performing
Financing.
Pembiayaan Bermasalah
NPF= × 100 %
Total Pembiayaan
2) Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat
perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang
dapat diperdagangkan atau disewakan. Risiko pasar meliputi antara lain risiko
benchmark suku bunga (benchmark interest rate risk), risiko nilai tukar, risiko
ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko pasar dapat dihitung dengan menghitung
Volume Aset Portofolio.
Aset Trading , Derivatif , dan FVO
VAP= × 100 %
Total Aset
3) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau aset
likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan
kondisi keuangan bank. Risiko likuiditas dapat dihitung dengan rasio – rasio,
yaitu :
1. Financing to Deposit Ratio
Jumlah Pembiayaan yang Diberikan
FDR= ×100 %
Total Dana Pihak Ketiga
2. Cash Ratio
Alat− Alat Likuid yang Dikuasai
Cash Ratio= × 100 %
Dana Pihak Ketiga
4) Risko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal
yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem, dan atau adanya kejadian eksternal yang dipengaruhi operasional bank.
5) Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan atau
kelemahan aspek yuridis.
6) Risiko Strategik
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan atau
pelaksanaan suatu keputusan strategic serta kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
7) Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah akibat bank tidak mematuhi dan atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta
prinsip syariah.
8) Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Salah satu
pendekatan yang digunakan dalam mengkategorikan sumber risiko reputasi
bersifat tidak langsung (below the line) dan bersifat langsung (above the line).
9) Risiko Imbal Hasil
Risiko imbal hasil adalah risiko akibat perubahan tingkat hasil yang dibayarkan
bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang
diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah
dana pihak ketiga.
10) Risiko Investasi
Risiko investasi adalah risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha
nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang
menggunakan metode net revenue sharing maupun yang menggunakan metode
profit and loss sharing.
c) Earnings (Rentabilitas)
1. Return on Assets
Laba Sebelum Pajak
ROA= ×100 %
Rata−Rata Total Aset
2. Return on Equity
Laba S etelah Pajak
ROE= ×100 %
Rata−Rata Modal Inti
3. Net Operation Margin
Pendapatan Penyaluran Dana
Setelah Bag i Hasil−BebanOperasional
NOM = ×100 %
Rata−Rata Aktiva Produktif
4. Net Imbalan
Pendapatan Penyaluran Dana
Setelah Bag i Hasil−( Imbalan dan Bonus)
¿= ×100 %
Rata−Rata Total Aktiva Produktif
d) Capital (Permodalan)
Modal
CAR= ×100 %
ATMR