Anda di halaman 1dari 7

1

Analisis Multikriteria

Analytical Hierarchy
Process
PL5101 Metode Analisis Perencanaan

Dr. I Gusti Ayu Andani ST,MT Semester Ganjil

SAPPK ITB
2

Analytical Hierarchy Process


• Dikembangkan oleh Thomas L Saaty (1970s).
• menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi
suatu hirarki
• AHP digunakan untuk mengurutkan skala rasio dari beberapa perbandingan
berpasangan (pairwise comparison) yang bersifat diskrit maupun kontinu.
• Perbandingan berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran aktual
maupun pengukuran relatif dari derajat kesukaan, kepentingan atau perasaaan.
• Teknik ini sangat berguna untuk membantu mendapatkan skala rasio dari hal-hal
yang semula sulit diukur, seperti pendapat, perasaan, perilaku dan kepercayaan.

2
3

Decision problem structure


• 3 level hierarchy:
• Level 1: goal of the decision
• Level 2: criteria (may consist of several levels)
• Level 3: alternatives

3
4

Prinsip Dasar
• Decomposition
memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya, sampai yang sekecil-kecilnya
• Comparative judgement
Prinsip ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat
tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan di atasnya. Hasil penilaian ini lebih mudah disajikan
dalam bentuk matriks Pairwise Comparison
• Synthesis of priority
Dari setiap matriks pairwise comparison, vektor cirinya (eigen) adalah untuk mendapatkan
prioritas lokal. Karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk
mengetahui prioritas global harus dilakukan sintesis di antara prioritas lokal. Prosedur melakukan
sintesis berbeda menurut bentuk hierarki
• Logical consistency
• obyek-obyek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai keseragaman dan relevansinya
• tingkat hubungan antara obyek-obyek yang didasarkan pada kriteria tertentu
4
5

Tahapan
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan
2. Menyusun struktur hirarki, diawali tujuan
3. Membuat matriks berpasangan
4. Memberi bobot pada kriteria
5. Memberi bobot pada alternatif
6. Menghitung perbedaan bobot
7. Memantau konsistensi

5
6

Penentuan Kriteria (dan Subkriteria)


• Berdasarkan teori, pendapat para ahli, atau hasil studi empiris
• Harus operasional, spesifik, efisien dan efektif
• Operasional: mudah dipahami serta dimengerti oleh para responden
• Spesifik: memiliki makna tunggal dan saling lepas/tidak terpengaruh satu
sama lain
• Efisien dan efektif: Jumlah faktor diusahakan seminimal mungkin untuk
meningkatkan efisiensi dan juga menjaga konsistensi serta validitas penilaian
responden

6
7

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai