Anda di halaman 1dari 28

1.

Proses Penelitian
1.1 Identifikasi Penelitian
Bagi peneliti pemula, seleksi topik penelitian merupakan tahap yang paling
sulit dilakukan. Topik yang dipilih sering kali diteliti oleh peneliti lain, atau terlalu
sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai permasalahan dalam penelitian.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik penelitian adalah :
a. Apakah ada permasalahan ?
b. Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian?
c. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan?
d. Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan?
1.1.1 Sumber Permasalahan
Terdapat dua sumber permasalahan yang dapat digunakan untuk
penelitian. Pertama, literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan
minat dan pengetahuan peneliti. Dari bahan bacaan ini, peneliti dapat
memperoleh permasalahan yang menarik minat perhatiannya, dapat
dipecahkan melalui penelitian, dan bermanfaat untuk dipecahkan. Di
samping bahan bacaan, pengalaman ( pribadi ) juga merupakan sumber
permasalahan permasalahan yang cukup banyak. Semakin banyak
pengalaman seseorang, baik peneliti manajer, akan semakin banyak
permasalahan yang didapatnya untuk suatu penelitian.
1.1.2 Karakteristik Permasalahan Penelitian
Karakteristik yang pertama adalah permasalahan tersebut dapat
diselidiki melalui pengumpulan dan meganalisis data. Karakteristik yang
kedua adalah mempunyai arti penting dari latar belakang teori maupun
praktik.
1.1.3 Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah adalah dimana manajemen mengetahui dan
menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang tidak diinginkan
dalam perusahaanya. Bagi peneliti pemula, pertanyaan yang sering timbul
adalah darimana permasalahan itu dapat diperoleh, atau bagaimana melihat
permasalahan yang layak untuk diteliti? Sementara permasalahan dalam
perusahaan tidak terhitung jumlahnya, peneliti pemula mungkin dapat
memanfaatkan teori ke bisnis, misalkan teori motivasi dan
kepemimpinannya serta manajemen produksi, pemasaran, dan keuangan.
Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa
keuntungan, yaitu :
a. Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terikat untuk
menjawab persoalan yang ada
b. Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih mudah dan
jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori
c. Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang
dijadikan dasar untuk perumusanmasalah dasar unutk perumusan
masalah
1.2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka, atau survei literatur, merupakan langkah penting didalam
penelitian. Tujuan utama dari tinjauan pustaka adalah untuk melihat apa saja yang
pernah dilakukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Selain
menghindarkan diri dari duplikasi penelitian, tinjauan pustaka yang dapat
menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan
yang diteliti. Untuk menentukan seberapa jauh tinjauan pustaka perlu dilakukan :
a. Semakin banyak tinjauan pustaka tidak selalu berarti semakin baik.
b. Bidang penelitian yang telah sering dilakukan memerlukan fokus yang lebih
terpusat daripada area baru dimana penelitian masih jarang dilakukan.
c. Sebaliknya, apabila penelitian yang dilakukan adalah pada bidang yang belum
ada atau masih jarang dilakukan penelitian , pembatasan fokus menjadi agak
lebar. Kelebaran tinjauan pustaka akan membantu dalam penyusunan bahan
penyusun hipotesis yang lebih rasional.
1.2.1 Persiapan
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memulai melaksanakan
tinjauan pustaka :
a. Prosedur dan aturan yang berlaku untuk menggunakan perpustakaan
b. Kelengkapan pustaka dan pelayanan yang tersedia
c. Tersedianya data spesifik tentang permasalahan manajemen/bisnis dan
ekonomi yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
1.2.2 Sumber Pustaka
Pada umumnya terdapat banyak sumber pustaka yang dapat
dipergunakan dalam penelitian. Beberapa data yang berhubungan dengan
perkembangan bisnis yang berupa informasi statistik dapat diperoleh
melalui berbagai lembaga, baik lembaga pemerintah, universitas, asosiasi
perusahaan, maupun media masa.
1.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut elemen populasi.
Sedangkan Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi. Peneliti dapat
meneliti seluruh elemen populasi (disebut sensus) atau meneliti sebagian dari
elemen-elemen populasi (disebut sampel). Peneliti pada umumnya mengalami
kesulitan untuk melakukan sensus jika jumlah elemen populasinya relative banyak
atau bahkan sulit dihitung, oleh karena itu peneliti dalam meneliti menggunakan
sebagian dari elemen-elemen populasi (sampel). Berdasarkan sebagian dari
elemen populasi yang dikumpulkan dan dianalisis, hasilnya diharapkan dapat
menjelaskan karakteristik dari seluruh elemen populasi.
1.3.1 Karakteristik sampel yang baik
Sampel yang baik umumnya memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik
yang dimaksud setidaknya meliputi:
a. Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang
berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang
dikehendaki
b. Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi
sampel
c. Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya
kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.
d. Memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang
diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.
1.3.2 Proses pemilihan sampel
Merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berurutan. Tahapan proses
pemilihan sampel meliputi:
a. Penentuan Populasi
Populasi bisa terbatas ataupun tak terbatas. Penelitian perilaku
manajer muda pada tiga perusahaan tertentu merupakan contoh dari
populasi yang terbatas. Sedangkan penelitian yang sama pada seluruh
perusahaan yang ada di Indonesia dapat disebut sebagai populasi yang
tak terbatas
b. Penentuan Unit Pemilihan Sampel
Unit pemilihan sampel adalah kelompok elemen. Dari populasi
penelitian, elemen yang akan dikelompokkan menjadi satu atau
beberapa kelompok tergantung kepada desain sampel yang
dipergunakan peneliti.
c. Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
Kerangka pemilihan sampel adalah daftar elemen dari setiap
unit pemilihan sampel. Penelitian terhadap mahasiswa tahun pertama
misalnya dapat menggunakan daftar nama mahasiswa tahun pertama
yang dapat diperoleh di bagian administrasi.
d. Penentuan Desain Sampel
Desain sampel adalah metode untuk memilih sampel dari
populasi yang ada. Ada beberapa macam desain sampel yang dapat
dipergunakan oleh peneliti. Secara umum desain sampel terdiri dari
dua macam, yaitu desain probabilitas dan desain nonprobabilitas.
e. Penentuan Jumlah Sampel
Semakin besar jumlah sampel, biaya penelitian juga semakin
besar. Hal yang perlu dipertimbangkan peneliti adalah bagaimana
menentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dengan baik
f. Penentuan Jumlah Sampel
Dalam langkah ini peneliti menentukan elemen yang akan
menjadi sampel dari penelitian yang dilakukan.
1.3.3 Kesalahan Statistik
Jika data sampel yang diteliti menghasilkan nilai statistik (ringkasan
dalam sampel) yang tidak sesuai dengan nilai parameter populasinya
(ringkasan variable populasi) secara akurat dan peslsi, berarti ada
kesalahan statistik (statistical eror). Ada dua faktor yang penyebab
kesalahan statistik. yaitu: kesalahan dalam pemilihan sampel (sampling
eror) dan kesalahan sistematis (systemch error) yaitu kesalahan yang bukan
berasal dari proses pemilihan sampel (nonsampling error)“.
a. Kesalahan Pemilihan Sampel (Sampling Error]
Kesalahan dalam pemilihan sampel dapat disebabkan oleh berbagai
kemungkinan pada setiap prosedur dalam pemilihan sampel, antara
lain: kesalahan dalam kerangka sampel (sampling frame cunt),
kesalahan dalam penentuan unit sampel (unit sampling error). atau
kesalahan dalam pemilihan sampel secara acak (random sampling
eror).
b. Kesalahan Sistematis (Systematic Error)
Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang disebabkan oleh
faktor-faktor di luar proses pemilihan sampel (nonsampling error).
Kesalahan sistematis terutama disebabkan oleh kelemahan desain
penelitian dan kesalahan pelaksanaan penelitian.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Memperoleh data penelitian, ada beberapa metode yang dapat digunakan
antara lain: metode wawancara, metode observasi, metode kuesioner, metode
survei, dan metode eksperimen.
1.4.1 Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun
tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas
mengenai obyek penelitian. Metode wawancara dapat berupa wawancara
personal, dimana dilakukan dengan tatap muka langsung dengan
responden. Kemudian wawancara intesep, sama dengan wawancara
personal namun responden dipilih di lokasi-lokasi umum. Kemudian
wawancara telepon, dilakukan lewat telepon apabila responden cukup
banyak dan menyebar serta tidak dapat didatangin satu persatu.
1.4.2 Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu metode yang digunakan oleh peneliti
dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan
perusahaan. Karakteristik umum pendekatan observasional kondisi
penggunaan antara lain data harus dapat diakses oleh pengamatan,
pengulangan, frekuensi perilaku dapat diperkirakan, peristiwa tersebut
harus mampu meliputi rentang waktu yang tidak terlalu lama. Metode
observasi dibagi menjadi observasi perilaku dan observasi non perilaku.
Observasi terdiri dari analisis nonverbal, analisis linguistic, dan analisis
spatial. Sedangkan observasi non perilaku terdiri dari analisis catatan,
analisisi kondisi fisik.
1.4.3 Metode Kuesioner
Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara
menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk
dijawab dengan memberikan angket. Umumnya isi kuesioner meliputi
identitas responden dan butir-butir pertanyaan variable penelitian berserta
alternative.
1.4.4 Metode Survei
Metode survei adalah metide pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung berhubungan dengan obyek penelitian. Jika survei
dilakukan pada suatu populasi tertentu di mana jumlahnya relative tidak
banyak maka hal ini hampir sama dengan sensus, namun jika populasinya
banyak maka survei cukup dilakukan dengan pengambilan sampel yang
representative. Metode surveri terbagi menjadi : survei individu, survei
intersep (memotong aktivitas), survei melalui telepon, survei melalui surat,
survei melalui jaringan internet.
1.4.5 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah merupakan penelitian yang berusaha
memanipulasi satu atau lebih variable kausal, kemudian mengukur efek
manipulasi tersebut terhadap satu atau lebih variabel dependen.
Eksperimen dapat dilakukan dengan mengubah beberapa variable yang
mempengaruhi karyawan dalam bekerja, misal penerangan ruangan diganti
agak redup, diberi music dan ac, bagaimanakah perbedaan perilaku
karyawan yang berkerja di dalam ruangan tersebut?.
1.5 Rencana Analisis Data
Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi
sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
permasalahan, tertutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Atau definisi
lain dari analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menubah data hasil dari
penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil
kesimpulan.
1.5.1 Jenis-Jenis Analisis Data
Jenis analisis data dalam penelitian ada dua jenis yang diantaranya
sebagai berikut:
1.5.1.1 Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat
analisis bersifat kuantitatif, yaitu analisis yang menggunakan model-
model, seperti model matematika, model statistik, dan ekonometrik.
Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian
dijelaskan dan diintrespretasikan dalam suatu uraian.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis
data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang
dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa
ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk
dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti
penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,
diagram, grafik, mean, modus dll.
Teknik analisis data inferensial merupakan statistik yang
dipakai untuk melakukan analisis data dengan cara membuat
kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisis data
inferensial yaitu digunakannya rumus statistik tertentu, lalu hasil
perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi
dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari sumber bagi
populasi. Yang dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi
untuk mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi,
sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna
untuk penelitian sampel.
1.5.1.2 Analisis Data Kualitatif
Analisa data kualitatif adalah merupakan suatu proses induktif
dalam mengorganisir data menjadi beberapa kategori dan
mengindentifikasi pola-pola diantara banyak kategori (Mc. Milla &
Schumacher, 2001). Analisis data kualitatif adalah proses secara
sistematis mencari dan mengolah berbagai data yang bersumber dari
wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen untuk
menghasilkan suatu laporan temuan penelitian.
Analisis data kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan
model matematika, model statistik dan ekonometrik atau model
tertentu lainnya. Dalam hal ini, sekedar membaca tabel-tabel, grafik-
grafik, atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian
dan penafsiran. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari
berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam, dan dilakukan secara terus menerus.
Analisis data pada penelitian kualitatif merupakan proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Ada berbagai macam cara analisis data kualitatif. Salah satunya
analisis selama di lapangan yaitu model Miles dan Huberman. Miles
menyatakan bahwa aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga datanya jenuh.
Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan
conclusion drawing/ verification.
1.5.2 Prosedur Analisis Data
Adapun langkah-langkah dalam analisis data, yang diantaranya sebagai
berikut ini:
1.5.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum
melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan
berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan
hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang
peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih
mendalam.
1.5.2.2 Editing
Kegiatan dalam editing adalah kegiatan memeriksa data mentah
yang masuk, apakah ada kekeliruan pengiriman, tidak lengkap
pengisiannya, palsu, dan lain-lain. Hal-hal yang perlu diperiksa adalah:
a. Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
b. Dapat dibaca atau tidaknya data mentah.
c. Kelengkapan pengisian.
d. Keserasian (konsistensi).
e. Apakah isi jawaban yang bisa dipahami.
Penyuntingan data (editing) adalah suatu proses agar data yang
dikumpulkan memberi kejelasan, dapat dibaca, konsisten dan lengkap.
Penyuntingan data membuat data mudah dimengerti. Konsistensi
mengandung arti bagaimana pertanyaan-pertanyaan telah dijawab oleh
semua responden. Pengecekan konsisten dapat mendeteksi jawaban-
jawaban yang keliru. Lengkap berarti seberapa banyak data yang
hilang dari kuesioner atau wawancara. Data yang hilang besar
kemungkinan karena responden menolak untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tertentu. (Mudrajad Kuncoro, 2003).
1.5.2.3 Coding
Coding adalah pemberian tanda atau simbol bagi tiap-tiap data
yang termasuk dalam kategori yang sama. Tanda dapat berupa angka
atapun huruf. Tujuan dari coding adalah untuk mengklasifikasikan
jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting. Dua langkah
penting dalam melakukan coding, yaitu:
a. Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan.
b. Mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kategori
tersebut.
Kumpulan dari kategori-kategori ini disebut dengan coding frame.
Pada pertanyaan tertutup biasanya coding frame sudah dilengkapi
namun pada pertanyaan terbuka sukar untuk merencanakan coding
frame yang bersangkutan, mengkonstruksikan coding frame yang
benar-benar mengetahui tujuan peneliti dan mengetahui bagaimana
hasil penelitian akan digunakan.
1.5.2.4 Tabulasi
Tahap selanjutnya setelah proses editing dan coding, data
disusun dalam bentuk tabel. Jawaban yang serupa dikelompokkan
kemudian dihitung dan dijumlahkan beberapa banyak
peristiwa/gejala/item yang termasuk dalam satu kategori. Kegiatan ini
dilakukan sampai terwujud tabel-tabel yang berguna terutama penting
pada data kuantitatif. Dalam tabulasi, angka-angka akan dimasukkan
dalam satu tabel yang terdiri atas kolom-kolom. Sebaiknya susunan
kolom disusun berdasarkan urutan-urutan yang logis dan tiap-tiap
kepala kolom diberi keterangan yang menyatakan isi kolom yang
bersangkutan.
Tabel dapat dibedakan beberapa jenis yaitu tabel induk, tabel
teks, dan tabel frekuensi. Tabel induk adalah tabel yang berisi semua
data yang tersedia secara terperinci untuk melihat kategori data secara
keseluruhan. Tabel teks adalah tabel yang diringkas sesuai keperluan.
Tabel ini biasanya dibuat langsung dalam teks dan digunakan pada saat
membuat penafsiran. Tabel frekuensi adalah tabel yang menyajikan
berapa kali sesuatu hal terjadi. Tabel ini digunakan untuk mengecek
kesesuaian hubungan jawaban antara satu pertanyaan dengan
pertanyaan lain dalam daftar pertanyaan.
1.5.2.5 Pengujian Data
Pengujian data merupakan proses pengukuruan yang dimulai
dari analisis atas jumlah data yang seharusnya disajikan dengan cukup
secara objektif. Pada tahap ini data akan diuji kualitasnya yaitu
menguji validitas maupun realiabilitas instrumen dari pengumpulan
data.
1.5.2.6 Mendeskripsikan Data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang
berguna untuk memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga
lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan
hasil penelitian yang dilakukan. Mendeskripsikan informasi dari
responden ini ada dua macam. Jika data yang ada adalah data
kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara
mengelompokkan dan menyusun data yang ada, sehingga memberikan
gambaran yang nyata terhadap responden.
Jika data tersebut dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer
dalam angka maka cara mendeskripsikan data dapat dilakukan dengan
menggunakan statistika deskriptif. Tujuan dilakukan analisis deskriptif
dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk meringkas data
agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti.
1.5.2.7 Pengujian Hipotesis
Salah satu tujuan dari penelitian adalah menguji hipotesis.
Hipotesis yang dinyatakan dalam sebuah penelitian tenetunya berbeda-
beda sehungga hasil yang diperoleh juga akan berbeda. Tujuan
dilakukannya pengujian hipotesis adalah untuk menentukan akurasi
dari masing-masing hipotesis penelitian terhadap kenyataan dari data
yang dikumpulkan para peneliti. Ada dua pendekatan terhadap
pengujian hipotesis, yaitu pendekatan uji classic dan pendekatan bias
statistik.
Pendekatan uji classic banyak ditemukan dalam literatur-
literatur statistik dan digunakan secara luas dalam aplikasi penelitian.
Pendekatam ini menghasilkan suatu tujuan pandangan terhadap
probabilitas dalam pengambilan keputusan secara keseluruhan
berdasarkan analisa dari data sampel yang tesedia. Pendekatan bias
statistik merupakan perluasan dari pendekatan asumsi classic. Dalam
hal ini penelitian menggunakan sampling data untuk pengambilan
keputusan, tetapi harus dikumpulkan seluruh informasi lainnya yang
tersedia.
Terdapat dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian.
Hipotesis pertama adalah hipotesis nol (Ho) dan yang kedua adalah
hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol digunakan untuk diuji dan selalu
menyatakan tidak ada hubungan di antara parameter. Umumnya
hipotesis ini diformulasikan untuk di tolak. Hipotesis alternatif selalu
menyatakan terdapat hubungan diantara parameter. Hipotesis ini
merupakan hipotesis penelitian dari si peneliti, yang dinyatakan secara
operasional.
1.6 Penulisan Laporan
Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau menyusun
laporan penelitian. Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat
penting, karena melalui laporan penelitian tersebut, hasil penelitian dapat dibaca
oleh orang lain, mudah dipahami, serta dapat dijadikan sebagai alat dokumentasi
untuk pengujian dan pengembangan penelitian lebih lanjut.
Menurut Saifudin Azwar dan Leavitt, ada beberapa ciri yang ada dalam
penulisan laporan penelitian, yaitu komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis
yang baik, alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara
satu gagasan dengan gagasan lainnya, hemat kata-kata, hemilihan kata-kata yang
komunikatif dan ti dak menimbulkan makna ganda, tidak menggunakan kata-kata
sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku, bangsa, agama, ras), menggunakan
kosa kata teknis, mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari
oleh fakta, tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.
1.6.1 Format Penulisan Laporan
Penulisan laporan penelitian harus mengikuti format baku yang telah
ditetapkan, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Perlu kita
ketahui bahwa ada perbedaan antara penyusunan laporan penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Perbedaan-perbedaan itu terletak
pada bagian isi.
1.6.1.1 Bagian Awal
Bagian awal penulisan biasanya antara penulisan laporan
penelitian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif tidak jauh berbeda,
bahkan dapat dikatakan sama saja. Karena ini sudah mengacu pada
format penulisan yang baku. Bagian awal laporan penelitian berisi hal-
hal berikut ini:
a. Halaman Judul
b. Halaman Pengesahan
c. Halaman Persembahan
d. Halaman Motto
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Tabel (bila ada)
h. Daftar Gambar (bila ada)
i. Daftar Lampiran
j. Abstraksi
1.6.1.2 Bagian Isi
Bagian ini merupakan bagian inti dari laporan penelitian.
Format pada bagian ini antara penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak
jauh berbeda. Namun agar lebih spesifik, perlu kita lihat dua buah
kerangka untuk masing-masing jenis laporan penelitian tersebut.
I. Kerangka Penulisan Laporan Kuantitatif
A. Bab I Pendahuluan
a) Latar Belakang Permasalahan
b) Tujuan Penelitian
c) Definisi Variabel
B. Bab II Landasan Teori
a) Telaah Pustaka
b) Hipotesis Penelitian
C. Bab III Metode Penelitian
a) Variabel dan Operasionalisasinya
b) Sasaran Penelitian
c) Alat Pengumpulan Data
d) Prosedur Penelitian
e) Cara Analisis Data
D. Bab IV Hasil Analisis
a) Deskripsi Data
b) Pengujian Hipotesis
E. Bab V Pembahasan dan Kesimpulan
a) Pembahasan
b) Kesimpulan dan Saran (Rekomendasi)
II. Kerangka Penulisan Laporan Kualitatif
A. Bab I Pendahuluan
a) Latar Belakang Permasalahan
b) Perumusan Masalah dan Pembatasan Permasalahan
c) Tujuan, Kegunaan, dan Prospek Penelitian
d) Kerangka Kerja Konseptual
e) Tinjauan Pustaka
f) Sistematika Penulisan
B. Bab II Gambaran Umum
a) Deskripsi tentang Subjek Penelitian
b) Petunjuk Studi (Penelitian)
C. Bab III Metodologi
a) Deskripsi Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti
b) Deskripsi Peneliti sebagai Alat dan Metode Penelitian yang
Digunakan
c) Tahap-Tahap Penelitian dan Pengumpulan Data
d) Proses Pengolahan dan Analisis Data
D. Bab IV Penyajian Data
a) Deskripsi Penemuan
b) Deskripsi Hasil Analisis Data
c) Penafsiran dan Penjelasan
E. Bab V Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
a) Perpanjangan Kehadiran Pengamat
b) Diskusi Rekan Sejawat
c) Analisis Kasus Negatif
d) Kecukupan Referensial
e) Triangulasi: Metode, Sumber, Peneliti
f) Pengecekan Anggota
g) Auditing
F. Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi
1.6.1.3 Bagian Akhir
Pada bagian akhir penulisan laporan penelitian ini antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif juga sama, yaitu berisi daftar
pustaka dan lampiran.
1.6.2 Petunjuk Penulisan
Seorang peneliti dalam menyusun atau menulis laporan penelitian
hendaknya tidak merasa terbebani dalam menggunakan kata-kata atau
bahasa. Dia harus bersikap rileks dan seolah-olah sedang bercerita
mengenai apa yang telah diperoleh dari penelitiannya. Dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif diharapkan pembaca dapat
memahami hasil penelitian itu.
Dalam melakukan penulisan laporan penelitian, penulis atau peneliti
harus mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa petunjuk yang dapat bermanfaat
dalam penulisan laporan penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Penulisan hendaknya dilakukan secara informal.
b) Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali
bagian yang mempersoalkan itu.
c) Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang
dimasukkan.
d) Penulis hendaknya tetap menghormati janji untuk tidak menuliskan
nama subjek dan menjaga kerahasiaannya.
e) Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajagan audit.
f) Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporan dan
bertekad untuk menyelesaikannya.
1.7 Proposal Penelitian
Suatu Sroposal penelitian adalah suatu usulan penelitian yang diajukan oleh
seseorang atau suatu badan/perusahaan/organisasi untuk menghasilkan suatu
output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada sponsor/pendukung.
Secara singkat, proposal penelitian merupakan pernyataan tertulis yang rinci
mengenai desain penelitian (Gay & Diehl, 1996; Zikmund, 2000: 95).
1.7.1 Tujuan dari Proposal Penelitian
a. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa
masalah tersebut penting
b. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan
penelitian dalam masalah serupa
c. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian
masalah dan bagaimana metode pengumpulan data, pengolahan data,
serta menganalisisnya
1.7.2 Manfaat Proposal Bagi Peneliti
Dari sisi peneliti, penulisan proposal penelitian yang baik mempunyai
beberapa keuntungan tertentu, yaitu (Davis & Cosenza, 1993: 89-90; Gay
& Diehl, 1996: Bab 3):
a. Pedoman pelaksanaan penelitian
Dari proposal penelitian, diketahui kegiatan apa saja yang akan
dilakukan baik dari jenis kegiatan maupun waktu pelaksanaan
kegiatan. Dengan demikian, peneliti dapat menggunakan proposal
yang sudah disusun sebagai pedoman pelaksanaan penelitian
b. Kejelasan kegiatan penelitian
Dengan menggunakan proposal yang baik, kegiatan penelitian
yang akan dilakukan menjadi lebih jelas. Kegiatan yang diperlukan
sesuai dengan yang tercantum di dalam proposal. dengan
menggunakan proposal, efisiensi waktu dapat ditingkatkan dan
kemungkinan kesalahan dapat dikurangi, sehingga dapat menghasilkan
kualitas penelitian yang lebih tinggi
c. Kemudahan evaluasi penelitian
Proposal akan memudahkan evaluasi penelitian yang diusulkan
baik bagi peneliti maupun pihak lain yang terkait. Dari proposal
penelitian dapat diketahui kegiatan apa saja yang harus, tidak perlu,
atau tidak mungkin dapat dilaksanakan. Pembimbing penelitian,
konsumen penelitian, serta pihak lain yang terkait dapat mengetahui
kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dapat
memberikan koreksi atau saran sesuai dengan fungsi dan kepentingan
masing-masing
d. Proteksi pelaksanaan penelitian
Proposal dapat memberikan perlindungan dari “campur tangan”
pihak lain ketika penelitian sedang berlangsung. Perubahan atau
penambahan kegiatan dapat menyebabkan penelitian menjadi tidak
jelas arahnya. Proposal yang telah disusun dan diasetujui berbagai
pihak yang terkait dapat menjadi “pelindung” peneliti dari permintaan
perubahan kegiatan penelitian, karena apa yang diminta tidak tertulis
dalam proposal.
1.7.3 Struktur Proposal Penelitian
Kendati jenis proposal penelitian relatif beragam, suatu proposal
biasanya mempunyai struktur sebagai berikut (Cooper & Schindler, 2001:
94-102; Davis & Cosenza, 1993: 93-94; Gay & Diehl, 1996: 103-116):
a. Halaman judul
Judul penelitian sebaiknya disusun ringkas-padat dan menarik.
“ringkas-padat” mengandung arti judul harus mencerminkan hakikat
penelitian dan informatif. “menarik” mengandung arti bahwa topik ini
layak dan perlu untuk diteliti
b. Ringkasan eksekutif
Ringkasan eksekutif ini merupakan suatu abstraksi yang
informatif yang memungkinkan para eksekutif dapat menangkap inti
usulan penelitian tanpa harus membaca keseluruhan. Isi dari ringkasan
ini antara lain :
a) Rumusan singkat masalah penelitian
b) Rumusan singkat tujuan penelitian
c) Rumusan singkat mengenai metodelogi yang digunakan
c. Latar belakang
Latar belakang berisi uraian singkat mengenai “lingkungan” di
seputar masalah yang akan diteliti. Lingkungan tersebut bisa meliputi:
(1) Peristiwa tertentu yang menyebabkan penyusunan proposal
diperlukan; (2) Belum tuntasnya literatur dalam menjawab
permasalahan atau fenomena tertentu; (3) Mengapa topik tersebut
menarik diteliti?; (4) Mengapa memilih wilayah, perusahaan, imdustri,
rumah tangga tertentu?
d. Rumusan masalah
Bagian ini harus dibuat semenarik mungkin agar mendapat
perhatian. Namun juga harus diperhatikan susunan paragrafnya, agar
suatu permasalahan dapat diuraikan secara runtut dan fokus dengan
dihasilkannya kata akhir suatu permasalahan yang dapat ditangkap dan
dimengerti oleh pembaca secara jelas
e. Tujuan penelitian
Pada bagian ini menjabarkan secara jelas apa saja yang
direncanakan untuk dilakukan dalam usulan penelitian. Dalam
menyusun tujuan ini, hendaknya disesuaikan dengan urutan tujuan
menurut kepentingan secara umum, baru kemudian diikuti dengan
tujuan secara khusus.
f. Studi pustaka
Bagian ini melihat kembali semua penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya ataupun yang sedang dilakukan, yang memiliki
hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan ini.pengumpulan
tersebut meliputi berbagai hal seperti data-data, laporan, dan hasil
g. Manfaat penelitian
Pada bagian ini penekanan mengenai pentingnya dilakukan
penelitian ini dapat dijabarkan dengan jelas dan sekaligus menjawab
pertanyaan mengapa perlu dilakukan penelitian ini
h. Desain penelitian
Desain penelitian menggambarkan apa yang akan dilakukan
oleh peneliti dalam terminologi teknis. Dalam hal ini harus mencakup
antara lain tahapan yang akan dilakukan, informasi mengenai cara
penarikan sampel bila diperlukan survei primer, berapa besarnya
sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan prosedur
teknis penelitian lainnya.
i. Analisis data
Dalam bagian ini perlu dijabarkan mengenai metode yang
direncanakan dan dasar teoretis untuk memakai teori tersebut (dalam
analisis data)
j. Bentuk laporan
Bagian ini memuat antara lain kesimpulan statistik, hasil
temuan, rekomendasi, rencana kegiatan, model, rencana strategi, dan
sebagainya yang merupakan contoh dari bentuk hasil
k. Kualifikasi penelitian
Latar belakang penelitian perlu dijelaskan dalam usulan
penelitian. Dengan demikian, pada bagian ini akan menyebutkan siapa
saja yang terlibat dalam pelaksanaan proses penelitian ini
l. Anggaran
Penyusunan anggaran sangat diperlukan dalam rangka
pendanaan penelitian. Dalam penelitian harus diketahui secara benar
pos-pos apa saja yang dianggarakan dalam pelaksanaan penelitian
m. Jadwal
Jadwal ini perlu dibuat untuk memperlihatkan gambaran
mengenai kapan dan berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap langkah dalam penelitian
n. Daftar pustaka
Semua kegiatan penelitian memerlukan referensi atau
kepustakaan dari banyak sumber. Salah satu cara untuk dapat
mempertanggungjawabkan penggunaannya dan menghindari unsur
penjiplakan, maka diperlukan daftar pustaka ini
o. Lampiran
Lampiran ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu
dijelaskan dalam penelitian. Hal ini dilakukan karena apabila hal-hal
ini dicantumkan dalam bagian utama usulan penelitian akan banyak
memakan tempat dan tampilanny menjadi tidak menarik. Oleh karena
itu, disediakan tempat khusus untuk memuatnya. Lampiran dapat
meliputi daftar istilah, instrumen pengukuran, surat keputusan, undang-
undang, dan lain sebagainya
1.8 Cara Sitasi yang Benar dan Legal
Sitasi adalah cara kita memberitahu pembaca bahwa bagian-bagian tertentu
dari tulisan kita berasal dari sumber yang ditulis penulis lain. Tujuan dilakukannya
sitasi untuk menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan menghindari
plagiarisme.
1.8.1 Penulis Tunggal
Contoh:
Nama Penulis: Richardus Eko Indrajit
Tahun: 2013
a. Jika di awal kalimat
Format: Nama Akhir (Tahun)
Ditulis: “Indrajit (2013) mengungkapkan bahwa eCommerce….”
b. Jika di tengah kalimat
Ditulis: “…hal ini juga diperkuat oleh Indrajit (2013) yang
mengungkapkan bahwa eCommerce….”
c. Jika di akhir kalimat
Format: (Nama Akhir, Tahun)
Ditulis: “…tata kelola eCommerce mutlak diperlukan (Indrajit, 2013).”
1.8.2 Penulis 2 Orang
Contoh:
Nama Penulis: Richardus Eko Indrajit dan Paulus Insap Santosa
Tahun: 2013
a. Jika di awal kalimat
Format: Nama Akhir Penulis 1 & Nama Akhir Penulis 2 (Tahun)
Ditulis: “Indrajit dan Santosa (2013)mengungkapkan bahwa
eCommerce….”
b. Jika di tengah kalimat
Ditulis: “…hal ini juga diperkuat oleh Indrajit dan Santosa (2013) yang
mengungkapkan bahwa eCommerce….”
c. Jika di akhir kalimat
Format: (Nama Akhir, Tahun)
Ditulis: “…tata kelola eCommerce mutlak diperlukan (Indrajit dan
Santosa, 2013).”
1.8.3 Penulis Lebih dari 2 Orang
Contoh:
Nama Penulis: Richardus Eko Indrajit, Budi Rahardjo, Lukito Edi
Nugroho dan Paulus Insap Santosa
Tahun: 2013
a. Jika di awal kalimat
Format: Nama Akhir Penulis 1 et al. (Tahun) atau Nama Akhir Penulis
1 dkk. (Tahun)
Ditulis:
“Indrajit et al. (2013) mengungkapkan bahwa eCommerce….” atau
“Indrajit dkk. (2013) mengungkapkan bahwa eCommerce….”
b. Jika di tengah kalimat
Ditulis:
“…hal ini juga diperkuat oleh Indrajit et al. (2013) yang
mengungkapkan bahwa eCommerce….” atau
“…hal ini juga diperkuat oleh Indrajit dkk. (2013) yang
mengungkapkan bahwa eCommerce….”
c. Jika di akhir kalimat
Format: (Nama Akhir Penulis 1 et al., Tahun) atau (Nama Akhir
Penulis 1 dkk., Tahun)
Ditulis:
“…tata kelola eCommerce mutlak diperlukan (Indrajit et al., 2013).”
atau
“…tata kelola eCommerce mutlak diperlukan (Indrajit dkk., 2013).”
2. Masalah Penelitian
2.1 Sumber Masalah Penelitian yang Utama Berasal dari Pengalaman dan
Literatur
Sumber masalah penelitian yang berasal dari:
a. Literatur yang dipublikasikan, antara lain dalam bentuk: buku teks, jurnal,
atau text-database.
b. Literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa: skripsi, tesis,
disertasi, paper atau makalah-makalah seminar.
2.2 Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian
2.2.1 Bidang masalah dan topik yang menarik
Inisiatif penelitian dapat berasal dari peneliti atau pihak sponsor yang
membiayai proyek penelitian. ]ika ide penelitian berasal dari peneliti,
bidang masalah yang dipilih umumnya adalah yang menarik perhatian dan
merupakan bidang keahlian yang dikuasai oleh peneliti. Lingkungan
peneliti termasuk: latar belakang pendidikan, pemikiran dan disiplin yang
ditekuni, merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bidang
masalah dan pemahaman peneliti terhadap masalah yang diteliti. Pemilihan
bidang masalah mengarahkan peneliti untuk menentukan topik atau pokok
masalah yang diteliti.
2.2.1.1 Signifikasi secara teoretis atau praktis
Peneliti harus mempertimbangkan apakah bidang masalah dan
tapik penelitian yang menarik untuk diteliti mempunyai signifikansi
secara teoretis (untuk penelitian dasar) atau secara praktis (untuk
penelitian terapan). Pertimbangan yang digunakan untuk menentukan
signifikansi masalah penelitian berkaitan dengan tiga hal sebagai
berikut :
a. Adanya dukungan konsep-konsep teoritis dari penelitian -
penelitian sebelumnya yang mempunyai topik sejenis.
b. Tersedianya dan dapat diperolehnya data yang relevan dengan
topik penelitian.
c. Kontribusi hasil penelitian terhadap pengembangan teori
pemecahan masalah praktis.
2.2.1.2 Dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data
Masalah penelitian yang baik tidak cukup sekedar memenuhi
kriteria sebagai topik yang menarik dan mempunyai signifikansi secara
teoretis atau praktis. Masalah yang diteliti harus dapat diuji melalui
pengumpulan dan analisis data. Masalah yang terlalu umum cenderung
akan melibatkan banyak variabel dan jumlah data yang harus
dikumpulkan sehingga peneliti akan sulit untuk menginterpretasikan
hasilnya. Agar dapat diuji, peneliti perlu mengisolasi masalah umum
menjadi masalah spesifik yang mengidentifikasi secara jelas variabel
variabel yang diteliti dan unit analisis. Unit analisis adalah jenis satuan
data yang dianalisis.
2.2.1.3 Sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia
Spesifikasi masalah yang diteliti, disamping berdasarkan
pertimbangan agar masalahnya dapat diuji, juga karena pertimbangan
waktu dan biaya. Pembatasan skop masalah dapat dilakukan pada
berbagai aspek, antara lain: periode waktu pengamatan,unsur-unsur
(variabel) yang diteliti dan lingkungan subyek penelitian.
2.3 Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian
Masalah adalah pertanyaan mengenai keterkaitan dua variabel atau lebih
dimana jawabannya memerlukan bukti-bukti empiris. Masalah dapat diartikan
setiap situasi yang di dalamnya terdapat ketidakpastian antara aktual dan ideal
yang diharapkan. Suatu kondisi pada saat itu, di masa lampau, atau di masa yang
akan datang bisa dijadikan permasalahan dalam penelitian. Menemukan masalah
penelitian dapat dilakukan dengan berbagi cara, diantaranya:
a. Konsiderasi Teoriritis, masalah yang diturunkan dari teori dan literatur,
sumber bahan tertulis dapat dikelompokkan menjadi dua yakni: (a) secondary
sources material, dapat berupa buku teks. (b) primary soucess material, dapat
berupa jurnal, abstrak, laporan penelitian, atau penemuan ilmiah.
b. Pengalaman praktik atau pragmatis, masalah yang bersumber dari pengalaman
seperti: (a) pengalaman pribadi penelitian, (b) pemegang kekuasaan, (c)
pertemuan profesional, (d) media massa.
2.3.1 Kriteria dalam Pemilihan Masalah
a. Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang memiliki nilai guna
dan menarik untuk dipecahkan
b. Memiliki dukungan teori dari sumber sumber yang tersedia
c. Sedapat mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
d. Data yang digunakan cukup relevan dan dapat diperoleh.
e. Pembahasan tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit.
2.3.2 Kriteria dalam Merumuskan Masalah
a. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
b. Rumusan masalah sebaiknya padat dan jelas.
c. Mampu memberi petunjuk tentang kemungkinan untuk mengumpulkan
data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam
rumusan tersebut.
2.3.3 Bentuk rumusan Masalah Penelitian
a. Deskriptif, suatu permasalahan yang berkenaan dengan pernyataan
terhadap keberadaan variabel, baik yang hanya menggunakan satu
variabel atau lebih. Contoh perumusan masalah dengan bentuk
deskriptif, seberapa tinggi efektivitas penggunaan metode diskusi
dalam pembelajaran?
b. Komparatif, suatu permasalahan yang bersifat membandingkan antara
satu variabel dengan variabel lainnya dengan sampel berbeda dan
waktu yang juga berbeda. Contoh perumusan masalah dengan bentuk
komparatif, adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara
guru sekolah swasta dengan sekolah negeri?
c. Asosiatif, suatu permasalahan yang memiliki hubungan antara dua
variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan asosiatif yaitu
hubungan simetris, kausal, dan timbal balik. Contoh perumusan
masalah dengan hubungan simetris, apakah ada hubungan antara
banyaknya peminat masuk dunia perkuliahan dengan tingkat
pengangguran?. Hubungan kausal (sebab-akibat), seberapa besar
pengaruh perubahan sistem SIMAK setiap tahunnya dengan
kemudahan mahasiswa dalam menyusun KRS?. Hubungan timbal
balik, apa hubungan antar kecerdasan dengan kekayaan?
2.4 Pertanyaan Penelitian, Pertanyaan Manajemen, Pertanyaan Investigasi, dan
Pertanyaan Pengukuran
Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari
pertanyaan yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya
lebih khusus. Cooper dan Emory (1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi
empat tingkatan yaitu pertanyaan manajemen, pertanyaan penelitian, pertanyaan
penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.
2.4.1 Pertanyaan Penelitian
Begitu seorang peneliti mempunyai pernyataan yang jelas mengenai
suatu permasalahan, dia harus menterjemahkannya dalam masalah
penelitian, yakni permasalahan pengumpulan informasi. Suatu
permasalahan penelitian merupakan pertanyaan tunggal atau hipotesis
yang secara terbaik menyatakan tujuan dar studi riset. Kadang – kadang ,
mungkin juga lebih dari satu pertanyaan, namun seringkali hanya satu.
2.4.2 Pertanyaan Manjemen
Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan yang mencerminkan suatu
keputusan yang harus dibuat seorang manajer dan merupakan masalah
yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang
menunjukkan pertanyaan manajemen seperti misalnya bagaimana
meningkatkan keuntungan? Dalam hal ini tidak terlihat jenis penelitian
yang akan dilakukan. Pertanyaan manajemen terkait dengan masalah
manajerial.
2.4.3 Pertanyaan Investigasi
Begitu pertanyaan umum telah dipilih, pikiran bergerak ke tingkat
yang lebih khusus, yakni pertanyaan investigasi. Pertanyaan investigasi
adalah pertanyaan dimana peneliti harus menjawab untuk menjawab secara
memuaskan pertanyaan penelitian secara umum. Tujuan kita adalah untuk
menangani pertanyaan yang lebih umum dan memecahnya menjadi
pertanyaan yang lebih khusus mengenai hal mana kita perlu
mengumpulkan data. Proses pemecahan ini bisa berlangsung melalui
berbagai tingkatan pertanyaan yang lebih spesifik secara progresif.
Semuanya ini adalah pertanyaan yang harus ditanyakan dan dijawab
seorang peniliti untuk dirinya sendiri
2.4.4 Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran merupakan tingkat pembagian yang terakhir.
Dalam survey, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar –
benar kita tanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut muncul pada
kuesioner. Dalam studi observasi, pertanyaan pengukuran adalah
pertanyaan yang harus dijawab oleh para peneliti mengenai setiap subyek
yang diteliti.
KESIMPULAN

Seleksi topik penelitian merupakan tahap yang paling sulit dilakukan. Beberapa
langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik penelitian yaitu, Apakah ada
permasalahan? Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian? Apakah
masalah tersebut menarik untuk dipecahkan? Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk
dipecahkan?
Tinjauan pustaka, atau survei literatur, merupakan langkah penting didalam
penelitian. Tujuan utama dari tinjauan pustaka adalah untuk melihat apa saja yang pernah
dilakukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi.
Berdasarkan sebagian dari elemen populasi yang dikumpulkan dan dianalisis, hasilnya
diharapkan dapat menjelaskan karakteristik dari seluruh elemen populasi. Proses pemilihan
sampel yaitu Penentuan Populasi, Penentuan Unit Pemilihan Sampel, Penentuan Kerangka
Pemilihan Sampel, Penentuan Desain Sampel, Penentuan Jumlah Sampel, dan Penentuan
Jumlah Sampel. Jika data sampel yang diteliti menghasilkan nilai statistik (ringkasan dalam
sampel) yang tidak sesuai dengan nilai parameter populasinya (ringkasan variable populasi)
secara akurat dan presisi, berarti ada kesalahan statistik (statistical eror), yaitu: kesalahan
dalam pemilihan sampel (sampling eror) dan kesalahan yang bukan berasal dari proses
pemilihan sampel (nonsampling error)“.
Untuk memperoleh data penelitian, ada beberapa metode yang dapat digunakan antara
lain: metode wawancara dimana pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Metode observasi dengan
cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan perusahaan. Metode
kuesioner dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden.
Metode survei dengan melakukan pengamatan langsung berhubungan dengan obyek
penelitian, dan metode eksperimen dimana penelitian yang berusaha memanipulasi satu atau
lebih variable kausal, kemudian mengukur efek manipulasi tersebut.
Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga
karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan,
tertutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Atau definisi lain dari analisis data yaitu
kegiatan yang dilakukan untuk menubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang
nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan. Jenis analisis data dalam
penelitian ada dua jenis yaitu, analisis kuantitatif dan analisis data kualitatif. Adapun
langkah-langkah dalam analisis data, yang diantaranya pengumpulan data, editing, coding,
tabulasi, pengujian data, mendeskripsikan data, dan pengujian hipotesis
Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau menyusun laporan
penelitian. Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting, karena
melalui laporan penelitian tersebut, hasil penelitian dapat dibaca oleh orang lain, mudah
dipahami, serta dapat dijadikan sebagai alat dokumentasi untuk pengujian dan pengembangan
penelitian lebih lanjut.
Sumber masalah penelitian yang utama berasal dari pengalaman dan literatur, adapun
sumber yang berasal dari literatur yaitu literatur yang dipublikasikan seperti buku teks, jurnal,
atau teks database, dan literatur yang tidak dipublikasikan berupa skripsi, tesis, makalah
seminar.
Kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan dalam pemilihan masalah penelitian
yaitu, bidang masalah dan topik yang menarik, signifikansi secara teoritis atau praktis, dapat
diuji melalui pengumpulan dan analisis data, sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia
Masalah adalah pertanyaan mengenai keterkaitan dua variabel atau lebih dimana
jawabannya memerlukan bukti-bukti empiris. Masalah dapat diartikan setiap situasi yang di
dalamnya terdapat ketidakpastian antara aktual dan ideal yang diharapkan. Menemukan
masalah penelitian dapat dilakukan dengan berbagi cara, diantaranya: (a) Konsiderasi
Teoriritis dan (b) Pengalaman praktik atau pragmatis.
Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaan
yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih khusus. Cooper dan
Emory (1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi empat tingkatan yaitu pertanyaan
manajemen, pertanyaan penelitian, pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.
Sumber masalah penelitian yang berasal dari literatur yang dipublikasikan, antara lain
dalam bentuk buku. Dan literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa skripsi, tesis,
disertasi, paper atau makalah-makalah seminar.
Inisiatif penelitian dapat berasal dari peneliti atau pihak sponsor yang membiayai
proyek penelitian. ]ika ide penelitian berasal dari peneliti, bidang masalah yang dipilih
umumnya adalah yang menarik perhatian dan merupakan bidang keahlian yang dikuasai oleh
peneliti.
DAFTAR PUSTAKA

Susilana, Rudi; Identifikasi dan Perumusan Masalah; dikutip pada 14 September


2019, pukul 23.50 WITA,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/
196610191991021-RUDI_SUSILANA/PP2identifikasi_dan_masalah_penelitian.pdf

Dokumen Tips, Masalah Penelitian, dikutip pada 16 September 2019, pukul 00.45
WITA, https://dokumen.tips/documents/masalah-penelitian-56672aad6e70f.html

Anda mungkin juga menyukai