7794 17174 1 SM
7794 17174 1 SM
Uji Efektivitas Ekstrak Sargassum muticum Sebagai Alternatif Obat Bisul Akibat
Aktivitas Staphylococcus aureus
Nikmatul Hidayah1, Aisyah Khoirotun Hisan2, Ahmad Solikin1, Irawati2, Dewi Mustikaningtyas1.
1Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
2Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Alamat korespondensi: p-ISSN 2502-1958
Geduang D7 Lantai 2, Sekaran, Semarang, 50229, Indonesia
E-mail: hidayah.nikma46@gmail.com
1
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
PENDAHULUAN
Infeksi merupakan salah satu mengotori pantai karena pada saat musim
penyebab penyakit yang sering terjadi tertentu terhanyut oleh gelombang dan
di daerah yang beriklim tropis khususnya mengapung di permukaan pantai.
Indonesia. Bakteri patogen adalah salah Rumput laut jenis sargassum sp
satu penyebab infeksi pada manusia. Hasil dapat menghasilkan senyawa metabolit
penelitian Siregar et al., (2012) sekunder alkaloid, steroid, tanin, dan
menyatakan bahwa salah satu penyakit saponin (Alamsyah, 2014), triterpenoid
infeksi yang sering terjadi adalah infeksi (Riyanto, 2013). Saat ini Sargassum sp
pada kulit yang disebabkan oleh bakteri. banyak dimanfaatkan sebagai bahan
Staphylococcus aureus adalah bakteri makanan, bahan bakar (fuels) untuk
patogen pada manusia yang dapat memproduksi polimer gula, bahan
menyebabkan penyakit bisul. kosmetik, bahan obat obatan, pigmen, dan
Sampai sekarang, metode yang suplemen. Rumput laut juga mempunyai
banyak digunakan untuk mencegah dan potensi senyawa bioaktif alami yang
menanggulangi serangan infeksi bakteri bermanfaat untuk kesehatan manusia
pada kulit adalah pengobatan dengan (Bourgougnon and Stiger-Pouvreau,
antibiotik. Akan tetapi, seiring 2011). Rumput laut menunjukkan
berjalannya waktu resistensi bakteri substansi bioaktif alami, ekstrak sel dan
terhadap obat antibiotik semakin senyawa aktif mempunyai aktivitas
meningkat dan juga membutuhkan biaya antibakteri secara in vitro terhadap
yang mahal. Oleh karena itu, potensi bakteri gram positif dan bakteri gram
dalam penelitian ini adalah negatif.
dikembangkan obat alternatif dengan Senyawa bioaktif hasil metabolisme
bahan dasar Sargassum muticum untuk sekunder dapat diperoleh melalui proses
penyakit bisul akibat aktivitas S. aureus. ekstraksi. Proses ekstraksi dapat
Sumber antibakteri dapat diperoleh dari menggunakan 3 jenis pelarut dengan
senyawa bioaktif seperti fenol, alkaloid tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu n-
dan flavonoid yang banyak terkandung heksana (nonpolar), etil asetat
dalam tanaman, salah satunya adalah (semipolar) dan etanol/metanol (polar).
rumput laut (Yunianto et al., 2014). Perbedaan pelarut dalam ekstraksi dapat
Beberapa keuntungan menggunakan mempengaruhi kandungan total senyawa
tumbuhan antara lain relatif lebih aman, bioaktif (Santoso et al., 2012). Hal ini
mudah diperoleh, murah, tidak disebabkan karena perbedaan polaritas
menimbulkan resistensi. dari pelarut (Megha et al., 2014).
Rumput laut merupakan Tujuan dari penelitian ini antara
sumberdaya hayati yang paling melimpah lain: 1) membandingkan pengaruh
di perairan Indonesia (Widowati, 2014). perbedaan jenis pelarut terhadap
Perairan pantai utara pulau jawa S. efektivitas ekstrak S.muticum terhadap
muticum adalah salah satu jenis rumput penurunan aktivitas S. aureus; 2)
laut yang tidak diperhatikan dan belum mengetahui konsentrasi optimal ekstrak
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, S.muticum terhadap penurunan aktivitas
keberadaanya seringkali dianggap S. aureus.
mengganggu bagi pelayaran nelayan serta
2
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
3
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
b. Ekstraksi Sampel
4
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
a b
c d
Gambar 1. (a). filtrat hasil ekstraksi, (b) Ekstrak etanol S. muticum, (c) ekstrak n
heksana S. muticum, (c) ekstrak etil asetat S. muticum.
Penelitian ini menggunakan dan tidak tahan panas (Dean, 2009).
metode maserasi satu tahap dengan Adanya sistem perendaman ini maka
pelarut organik dengan tingkat kepolaran pelarut akan menembus dinding sel dan
yang berbeda yaitu etanol (polar), etil masuk ke dalam sel yang mengandung zat
asetat (semi polar) dan n-heksana (non aktif. Maka zat aktif yang terdapat dalam
polar). Metode maserasi dipilih karena sel akan larut dalam pelarut (Khoiriyah,
dapat mengekstraksi senyawa aktif 2014). Rendemen dari masing-masing
dengan baik melalui perendaman tanpa ekstrak kasar S. muticum disajikan pada
pemanasan sehingga dapat menghindari Tabel 1.
kerusakan komponen senyawa yang labil
Tabel 1. Hasil ekstrak dan rendemen S. muticum
Ekstrak Warna Warna Ekstrak Ekstrak kasar (g) Rendemen (%)
Filtrat kasar
Etanol 96% Hijau Pekat Coklat pekat 0,5 2,5%
kehitaman
Etil Asetat Hijau pekat Coklat pekat 0,2 1%
N heksana Hijau Coklat pekat 0,1 0,05%
5
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
6
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
9
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)
9
Nikmatul Hidayah dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013)