Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUANA PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN KALENG (AL)

Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah (Sn) atau berupa wadah yang
dibuat dari baja dan dilapisi timah putih tipis dengan kadar tidak lebih dari 1,00-
1,25% dari berat kaleng itu sendiri. Terkadang lapisan ini dilapisi lagi oleh lapisan
bukan metal yaitu untuk mencegah reaksi dengan makanan ataupun minuman di
dalamnya. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses
sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah
rusak, dan awet. Dan pengertian dari baja adalah logam alloy yang komponen
utamanya adalah besi (Fe), dengan karbon sebagai material pengalloy utama. Baja
dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi
juga lebih rapuh.

Definisi klasik, baja adalah besi-karbon alloy dengan kadar karbon sampai 5,1
persen; ironisnya, alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi
(Fe). Definisi yang lebih baru, baja adalah alloy berdasar besi yang dapat dibentuk
secara plastik. Pada kaleng, daya ketahanan timah terhadap korosi juga tidak
sempurna, akan tetapi terhadap reaksi dengan makanan di dalamnya lebih lambat
dibandingkan dengan baja. Bagi orang awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat
penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas
makanan, minuman, atau produk lain. Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk
wadah yang terbuat dari aluminium (Al). Kaleng timah (tin can) merupakan
pengembangan dari penemuan Nicolas Francois Appert pada dasawarsa 1800-an.
Produk ini dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter Durand pada 1810.
Berkat penemuan produksi massal, pada akhir abad ke-19, kaleng yang berbahan
dasar timah (Sn) menjadi standar produk konsumen. Produk-produk makanan
maupun minuman yang biasanya mengalami proses pengalengan ataupun
menggunakan kaleng sebagai tempat (wadahnya) adalah produk-produk yang
disterilisasi dengan panas.
2.2 Limbah Kaleng

Limbah kaleng yaitu limbah yang tidak bisa diurai secara alami atau proses
biologi, limbah kaleng ini termasuk limbah anorganik. Kaleng adalah lembaran baja
yang disalut timah. Bagi orang awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat
penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas
makanan, minuman atau produk lain. Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk
wadah yang terbuat dari aluminium dan campuran logam lainnya.

Terkadang lapisan ini dilapisi lagi oleh lapisan bukan metal yaitu untuk
mencegah reaksi dengan makanan ataupun minuman di dalamnya. Kelebihan
menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga
makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet.
Dan pengertian dari baja adalah logam alloy yang komponen utamanya adalah besi
(Fe), dengan karbon sebagai material pengalloy utama. Baja dengan peningkatan
jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh.
Definisi klasik, baja adalah besi-karbon alloy dengan kadar karbon sampai 5,1
persen; ironisnya, alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi
(Fe). Definisi yang lebih baru, baja adalah alloy berdasar besi yang dapat dibentuk
secara plastik. Pada kaleng, daya ketahanan timah terhadap korosi juga tidak
sempurna, akan tetapi terhadap reaksi dengan makanan di dalamnya lebih lambat
dibandingkan dengan baja kareng struktur pada logam tersebut.

Berkembangnya industri kemasan, kaleng merupakan salah satu wadah yang


banyak dipergunakan oleh industri makanan dan minuman. Praktis, mudah dibawa,
dan menarik dengan aneka lukisan atau gambar pada dinding luar kaleng.
Meningkatnya penggunaan kaleng sebagai wadah makanan atau minuman
memberikan masalah lingkungan yang menjadi perhatian bersama. Kaleng-kaleng
tersebut menjadi salah satu bahan bahan pencemar yang mengganggu lingkungan.
Sampah yang menimbulkan karat dan akan mengganggu terhadap kesuburan tanah.
Sampah padat yang lama mengalami proses penguraian dalam tanah.
Dalam perkembangannya sampah kaleng menjadi bahan yang dicari para
pemulung barang bekas untuk dijual ke pengepul barang bekas dan diolah kembali
dalam pabrik menjadi bahan baru.oleh karena itu dari limbah kaleng perlu lahan yang
luas bagi para pengumpul kaleng bekas.Agar menghemat tempat maupun transportasi
saat pengiriman maka perlu di ciptakan suatu alat untuk memperkecil ukuran kaleng
yaitu mesin pengepress kaleng yang efisien.

2.3 Pengertian Mesin Press


Mesin press adalah suatu alat yang dibuat untuk mengepress atau menekan
sebuah benda dengan memanfaatkan gaya tekan dari sumber penggerak atau sumber
tenaga untuk memperkecil bentuknya.Sumber tenaganya bisa berasal dari mesin
hydraulic, tenaga manusia, motor listrik, motor bakar dan lain lain.
Berdasarkan gaya geraknya mesin press di golongkan menjadi 2 yaitu:
1.Mesin press hidrolik
2.Mesin press mekanik

2.3.1 Mesin Press Menggunakan Tenaga Hydraulic


Dari namanya kita pasti akan tahu bahwa penggerak alat ini adalah hydraulic
, alat ini bekerja atas dasar kerja dari hukum pascal. Prinsip kerjanya adalah dengan
cara mengalirkan dengan pompa cairan hydraulic ke dalam piston kerja. Lebih
jelasnya berikut ini contoh mesin press yang menggunakan tenaga hydraulic.

Gambar 2.1 Mesin Press Hidrolik

2.3.2 Mesin Press Menggunakan Tenaga Mekanik


Dari fungsinya sebenarnya alat ini sama,yakni sama-sama menghasilkan alat
press ,hanya saja bedanya , pada alat yang manual ini digerakkan dengan
menggunakan tenaga mekanik , berikut ini contohnya :
a. Mesin Press Mekanik Menggunakan Tenaga Manusia

Gambar 2.2 Mesin Press Mekanik

b. Mesin Press Mekanik Menggunakan Motor Listrik Dan Gearbox

Gambar 2.3 Mesin Press Menggunakan Motor Listrik Dan Gearbox

Dari sitem mesin press ini menggunakan gabungan antara motor listrik dan
gearbox , artinya motor listrik berputar menggunakan sumber daya listrik , antara
motor listrik dengan gearbox disambungkan dengan menggunakan v-belt, sedangkan
antara gearbox dengan batang piston dihubungkan dengan menggunakan rantai.
biasanya batang piston ini bentuknya halus , namun tidak demikian dengan alat ini ,
batang pistonnya dibentuk ulir.

2.4 Mesin Press Limbah Kaleng Minuman


Mesin press limbah kaleng minuman adalah suatu mesin yang berfungsi untuk
mengepress kaleng minuman bekas(limbah) untuk diperkecil volumenya sehingga
dapat menghemat lahan penyimpanan dan juga pada saat pengiriman ke pendaur
ulang kaleng aluminium dapat mempermudah dan memperbanyak jumlah kaleng
yang dikirim.

Gambar 2.4 Mesin Press Kaleng Minuman Bekas

2.5 Komponen Pada Mesin Press Kaleng Minuman Bekas


2.5.1 Motor penggerak
Motor penggerak Motor listrik merupakan salah satu jenis penggerak pada
mesin-mesin produksi, motor listrik ini bekerja atas dasar medan magnet yang
bekerja akibat arus listrik yang dialirkan pada sebuah kumparan, akibatnya dua buah
kutub magnet yang sejenis akan bertolak belakan dan yang berlawanan jenis akan
saling tarik menarik. Dari perpaduan sifat magnet itulah terjadi sebuah gerakan putar
yang akan menggerakkan sebuah mesin berupa mesin press kaleng minuman bekas.

2.5.2 Speed Reducer


Speed reducer adalah kotak transmisi roda gigi yang berfungsi untuk
mentransmisikan putaran dari motor listrik sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Pada mesin ini speed reducer yang digunakan adalah type 50 dengan perbandingan
putaran 1:50.

2.5.3 Puley dan Sabuk


1) Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang menggunakan sabuk untuk
mentransmisikan suatu daya. Cara kerjanya sering digunakan untuk mengubah arah
dari gaya yang diberikan, mengirimkan gerak rotasi, memberikan keuntungan
mekanis apabila digunakan pada kendaraan.
2) Sabuk
Sabuk adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pergerakan relatif.

2.5.4 Piston
Secara umum piston merupakan suatu komponen mesin bakar yang memiliki
gerak translasi dan mampu menghasilkan tenaga dari gerakan tersebut, namun fungsi
piston pada mesin yang penulis buat adalah sebagai pengepres kaleng minuman
bekas.

2.5.5 Silinder
Silinder adalah tempat utama piston bekerja. Pada mesin ini, silinder juga
berfungsi sebagai ruang dimana piston melakukan pengepressan pada kaleng.

2.5.6.Cam
Cam pada mesin ini berfungsi sebagai pengganti poros engkol,dimana cam
tersebut akan menggerakkan batang torak yang terhubung dengan piston,sehingga
terjadi perubahan gerakan dari gerak berputar menjadi gerakan maju mundur pada
piston.

2.5.7 Batang torak


Batang torak adalah salah satu komponen mesin yang berfungsi untuk
menghubungkan piston ke poros engkol.
2.5.8 Bak Penampung
Bak Penampung berfungsi sebagai tempat penampung dari kaleng yang telah
dipress.
2.5.9 Rangka
Rangka berfungsi sebagai tempat terpasangnya komponenkomponen lain.

2.6 PENGERTIAN OTOMASI

pengertian otomasi adalah teknik untuk membuat perangkat, proses, atau sistem
berjalan secara otomatis, status pada saat dioperasikan secara otomatis,
mengendalikan operasi secara otomatis perangkat, proses, atau sistem dengan alat
mekanis atau elektronis yang menggantikan organ manusia untuk observasi, usaha,
dan pengambilan keputusan. Lawan dari otomasi adalah proses manual.

Berawal dari keinginan manusia untuk memperoleh suatau yang banyak dengan
tenaga yang sedikit atau mengerjakan yang berat dengan menggunakan tenaga yang
ringan. maka secara bertahap manusia mulai berinovasi memanfaatkan sumber daya
alam untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dan manfaat manfaat tersebut.
Hingga kini manusia mengembangkan inovasi untuk menggunakan alat-alat atau
pesawat- pesawat yang dapat berkerja secara otomatis.otomatisasi suatu alat mesin
diperoleh dari suatu masukan (input) kemudian melalui suatu proses di dapat suatu
keluaran (output)yang berbeda yang lebih baik dan lebih menguntukan.

Otomasisai adalah suatu pengubahan input menjadi output yang lebih baik.
Proses pengubahan input menjadi output ini menggunakan teknik kontrol, sehingga
untuk mendapatkan sistem kontrol yang otomatis maka di gunakan sistem kontrol
otomatis juga.

Definisi kontrol menurut deuche institut fur normung (DIN) 19226 :


“kontrol berarti proses dalam suatu sistem yang di dalamnya terdapat beberapa
input variabel yang mempengaruhi variabel output yang lain sebagai akibat hukum-
hukum yang mengenai sistem pengontrolan di karakteristikan dengan sekuensi
rangkaian terbuka dari gerakan-geraanmelalui elemen pemindahan tunggal atau
rangkaian kontrol” (sugihartono,1992:4).

“kontrol otomatis adalah suatau proses di suatu variabel yang akan di kontrol
(variabel yang dikontrol), adalah di ukur secara terus menerus dan di bandingan
dengan variabel yang lain, proses yang di pengaruhi menurut hasil perbandingan ini
dengan memodifikasi untuk menyesuaikan variabel perrintah. Sekuensi gerakan yang
dihasilkan dari ini terjadi dalam satu rangkaian tertutup, rangkaian kontrol. Tujuan
kontrol rangkaian untuk menyesuaikan harga variabel yang dikontrol terhadap harga
yang ditentukan oleh variabel perintah sekalipun ekualisasi tidak di capai berlaku
dalam keadaan ini

(sugihartono, 1992:4).

2.6.1. Elemen dasar sistem otomasi

Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi,
yaitu power, program of instruction, kontrol sistem yang kesemuanya untuk
mendukung proses dari sistem otomasi tersebut.
a. Power
Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi
untuk menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa
menggunakan energi listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari
tipe sistem otomasi itu sendiri.

b. Program of instruction
Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik
menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi /
perintah pada sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik tidak
menggunakan bahasa pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena sifatnya
yang analog. Untuk sistem kontrol yang menggunakan komputer dan
keluarganya (PLC maupun mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan hal
yang wajib ada.

c. Sistem kontrol
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila
suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya
maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari
keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian
elektronik sederhana, peralatan mekanik.

2.7 KEUTUNGAN DAN KERUGIAN SISTEM OTOMATIS

2.7.1. KEUNTUNGAN SISTEM OTOMATIS

 Peningkatan ketahanan proses atau produk.

 Peningkatan konsistesi output.

 Mengurangi biaya dan biaya tenaga kerja (SDM).

 Mengurangi siklus waktu

 Menganti operator manusia dalam tugas yang melibatkan kerja keras fisik
dan monoon.

 Melakukan tugas yang berbeda di luar kemampuan manusia dalam


ukuran,berat,kecepatan,daya tahan,dll.

 Mebebaskan pekerja untuk mengambil peran lain.

2.7.2. KERUGIAN SISTEM OTOMATIS


 Ancaman keamanan : sistem otomatis mungkin memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi, dan oleh karena itu lebih rentan melakukan kesalahan dluar
lingkup pengetahuannya (misalnya.biasnaya tidak bisa tidak dapat
menerapkan aturan logika pada proposisi umum.)

 Biaya pengembangannya tidak terduga / berlebihan : biaya peneletian dan


pengembangan untuk mengotomatisasi proses dapat melebihi biaya yang di
selamtkan oleh otomatis itu sendiri.

 Biaya awal yang tinnggi : sistem otomatisasi biasanya memerlukan investasi


awal yang sangat besa rdibandingkan dengan biaya unit produk, walaupun
biaya otomatis dapat menyebar diantara banyak produk dan dari waktu ke
waktu.

2.8 PRINSIP DASAR SISTEM OTOMATIS

Kata kontrol sering kita dengar dan diucapkan dalam pembicaraan sehari-hari.
Kata kontrol disini dapat diartikan “mengatur.” Arti penggunaan kata kontrol dalam
teknik mekatronika adalah, “suatu peralatan atau kelompok peralatan yang digunakan
untuk mengatur fungsi suatu mesin agar sesuai dengan yang dikehendaki.”

Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan


memberhentikan suatu proses untuk mendapatkan output yang sesuai dengan yang
diinginkan disebut “Sistem Kontrol.” Jika sistem kontrol bekerja secara otomatis
(tanpa menggunakan tenaga manusia) maka sistem tersebut dinamakan sistem kontrol
otomatis.
Setiap sistem kontrol mempunyai tiga elemen pokok, yaitu:  input, proses, dan
output. 
Proses adalah operasi yang sengaja dibuat, berlangsung secara kontinyu, yang terdiri
dari beberapa aksi atau perubahan yang dikontrol, yang diarahkan menuju ke suatu
hasil atau keadaan akhir tertentu. Dalam modul ini setiap operasi yang dikontrol
disebut proses. Peralatan yang digunakan untuk mengontrol operasi disebut
controller. Sedangkan obyek fisik yang dikontrol disebut plant. Bagian proses
bertugas untuk memproses (mengontrol) sinyal input (masukan) untuk menghasilkan
sinyal output (keluaran).

Input merupakan sinyal masukan yang umumnya dihasilkan dari sebuah sensor.
Sensor ini adalah suatu alat pengubah (tranduser) yang dapat merubah kuantitas
(besaran) fisik menjadi kuantitas (besaran) listrik. Sensor sering digunakan untuk
pendeteksian saat melakukan pengukuran atau pengendalian.

Beberapa contoh dari sensor adalah sebagai berikut:

1. Sensor mekanis seperti tombol tekan (push button), sakelar batas (Limit
switch),dll.
2. Sensor suhu seperti bimetal, RTD, Thermocouple termostat, dll.
3. Sensor jarak seperti saklar tipe arus eddy, saklar jarak induktif, saklar reed,
saklar jarak kapasitif dll.

Sensor ini mengirimkan informasi mengenai nilai (kuantitas) yang diukur kemudian
diproses oleh bagian pengontrol (controller). Gambar 2. di bawah menunjukan
beberapa contoh dari peralatan input.
Output merupakan sinyal keluaran yang dihasilkan dari bagian proses, berupa sinyal
listrik yang dipakai untuk mengaktifkan peralatan output (actuator) seperti : motor,
solenoid, lampu indikator, buzer, heater, katup, dsb. Gambar 3. di bawah ini
menunjukan contoh dari peralatan output.

Anda mungkin juga menyukai