Saat ini aku tinggal di Malang mengikuti bunda dan keluarga barunya….
Aku merasa ada yang aneh dan berubah pada diriku sendiri sejak mengenalnya.
***
SUNYI
Aku duduk termenung melihat kearah jendela yang penuh tetesan air hujan diluarnya, rupanya suasana
alam saat ini mengerti akan perasaan ku, perasaan anak remaja yang bingung akan kisah cintanya. Langit
pun seakan-akan mengiyakan kesedihanku, dan berkata keluarkan lah air matamu saat ini agar kau tak
sakit nanti.
Aku yang saat itu masih saja termenung, pikiranku saling sambung menyambung membayangkan hal
buruk yang akan menyakiti hati. Bagaimana bisa aku melepaskan nya dengan mudah?
Lamunanku itu akhirnya buyar setelah bunda memanggil namaku untuk yang ketiga kalinya..
Iyya bun, tunggu sebentar….., jawabku yang kala itu baru saja sadar dari lamunanku, kuusap airmataku
yang sempat membasahi pipiku yang imut ini. Aku segera menghampiri bunda…
Bunda dan ayah mau keluar dulu yaa, kamu mau ikut tidak?
Hmmm, nggak deh bun, aku dirumah aja. Ngomong-ngomong aila kemana bun? Kok gk keliatan?
Aduh nak, makanya kamu jangan dikamar terus dong, sampe adik sendiri gk tau dmna.
Itu adik kamu lagi ikut perkemahan sabtu minggu, jadi baru balik besok deh…
Oh… iyiya bun. Kalau begitu aku ikut bunda ya… aku gk mau sendirian di rumah.
Yahh hitung-hitung agar aku tidak banyak melamun dan melepaskan segala kepenatanku karenanya.
***
Dimas : *assalamualaikum
*Hy
Aku : waalaikumsalam
***
Tepat hari itu, hari jumat 29 maret 2019. Seorang pria mengajakku ta’aruf. Aku sangat kaget, gk pernah
kebayang bahwa ada orang yang berani mengajakku untuk ta’aruf.
Dan akupun menerimanya, sekedar untuk menghilangkan kegalauannku karena mantan kekasihku yang
penghianat itu.
Setelah beberapa lama aku mulai menyukainya, dia yang penuh perhatian dan segala kelembutan
membuat hatiku akhirnya luluh juga.
Namun, aku terus mencari tahu siapa dia sebenarnya,
Dia ternyata adalah adik dari perempuan yang telah merebut pacarku dulu. Ohhh tuhan, betapa
jengkelnya aku saat itu. Dunia ini begitu sempit, sangat sempit, hingga aku menemukan adik dari
perempuan ganjen itu.
Aku takut dan tidak mau untuk merasakan sakit hati itu.