Anda di halaman 1dari 27

Hendri Pangestu

Early detection of
critical illness
What kind of person/MedTeaM are you?
Pengenalan pasien
sakit kritis
Objectives

• Memahami pentingnya identifikasi dini


pada pasien-pasien yang beresiko menjadi
sakit kritis
• Mengenali tanda-tanda awal sakit kritis
• Mendiskusikan penilaian awal pasien sakit
kritis
Kenapa pasien mati ?
(atau mengapa terjadi mati otak?)

• Kekurangan oksigen
• Kehilangan energi (ATP)
• Toksin
• Kerusakan fisik
6 Key steps in oxygen cascade
O2
Uptake in the Lung Oxygenation Pa O 2

Carrying capacity Haemoglobin SaO2 - Ht

Delivery Cardiac Output Flow rate - ø

Organ distribution Autoregulation


Nervous Syst
Humoral
Diffusion Distance Diffusion distance
Local Control

Cellular use Mitochondria


Proses terjadinya sakit kritis

Post op, Redistribution blood flow to vital
Partus, PEB, organ (saving Heart & Brain)
HELLP,
Infection, Early Sign &
perdarahan, Symptom Compensation; Fail/ decomp C Death
Trauma dll Preserve brain and heart O
Onset of D
illness Compensatory phase E
Tachypnea Depends on; Blue
Tachycardia • Age Bradycardia late?
Hypertension Hypotension
 pH • Severity of illness
Alkalosis
Lactate • Preexisting disease Severe
CRP
Leucocyte  Normal Acidosis

Where were should we?


STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT
Edisi 1,
STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
• BAB 1. AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
• BAB 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
• BAB 3. ASESMEN PASIEN (AP)
• BAB 4. PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
• BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
• BAB 6. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
• BAB 7. MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

DETEKSI (MENGENALI) PERUBAHAN KONDISI PASIEN


Standar PAP 3.1
Staf klinis dilatih untuk mendeteksi (mengenali) perubahan kondisi pasien memburuk
dan mampu melakukan tindakan.
Maksud dan Tujuan PAP 3.1
Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan kritis/ intensif mungkin tidak
mempunyai pengetahuan dan pelatihan yang cukup untuk melakukan asesmen serta
mengetahui pasien yang akan masuk dalam kondisi kritis. Padahal, ,banyak pasien di
luar daerah pelayanan kritis mengalami keadaan kritis selama dirawat inap. Sering
kali pasienmemperlihatkan tanda bahaya dini (contoh, tanda-tanda vital yang
memburuk dan perubahan kecil status neurologisnya) sebelum mengalami
penurunan kondisi klinis yang meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak
diharapkan

Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk mengenali sedini-dininya
pasien yang kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang mengalami gagal
jantung atau gagal paru sebelumnya memperlihatkan tanda-tanda fisiologis di luar
kisaran normal yang merupakan indikasi keadaan pasien memburuk. Hal ini dapat
diketahui dengan early warning system (EWS).

Penerapan early warning system (EWS) membuat staf mampu mengidentifikasi


keadaan pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang
kompeten. Dengan demikian, hasil asuhan akan lebih baik. Pelaksanaan early
warning system (EWS) dapat dilakukan menggunakan sistem skor. Semua staf dilatih
untuk menggunakan early warning system (EWS).
IHCA In Hospitals Cardiac Arrest
Prevention of in-hospital cardiac arrest

Cardiac arrest in patients in unmonitored ward areas is not usually a sudden


unpredictable event, nor is it usually caused by primary cardiac disease.

These patients often have slow and progressive physiological deterioration,


involving hypoxia and hypotension, that is unnoticed by staff, or is recognised
but poorly treated.

The underlying cardiac arrest rhythm in this group is usually non-shockable


and survival to hospital discharge is very poor

These often involve simple aspects of care including:


the failure to treat abnormalities of the patient’s airway, breathing and
circulation, incorrect use of oxygen therapy, failure to monitor patients,
failure to involve experienced senior staff, poor communication, lack of
teamwork and insufficient use of treatment limitation plans
Focus EWS
Implementasi EWS dalam klinis

CO, Hb, SpO2, Klinis (WOB)


200ml/mnt
Gagal nafas/jantung → kompensasi (pertahankan otak dan jantung)→tanda dan gejala dini→penyebab?

Tergantung
Umur
Berat-ringannya penyakit
Penyakit penyerta
Jika toleransi terlihat normal

600ml/mnt 1000ml/mnt

Hendri 2015
PERNAPASAN

• Jika terjadi perubahan laju


pernapasan (menjadi cepat atau
menjadi lambat), maka menjadi
perhatian untuk tenaga medis
dalam melakukan penilaian.
TETAPI
• Perubahan laju dapat phatologi
atau phisiologi

Hendri 2016
SATURASI

• Jika terjadi perubahan nilai


saturasi (menjadi rendah), maka
menjadi perhatian untuk tenaga
medis dalam melakukan
penilaian.
TETAPI
• Tidak mewakili klinis

Hendri 2016
APARATUS PERNAPASAN

• Jika pasien memerlukan aparatus


pernapasan, maka menjadi
perhatian untuk tenaga medis
dalam melakukan penilaian.

TETAPI
• Tidak mewakili klinis

Hendri 2016
SUHU

• Jika terjadi perubahan suhu


pasien (menjadi demam atau
menjadi hipotermi), maka
menjadi perhatian untuk tenaga
medis dalam melakukan
penilaian.
TETAPI
• Rentan menjadi buruk tidak
terestimasi

Hendri 2016
TEKANA SISTOLIK

• Jika terjadi perubahan tekanan


sistolik (menjadi tinggi atau
menjadi rendah), maka menjadi
perhatian untuk tenaga medis
dalam melakukan penilaian.
TETAPI
• Safety margin setiap individu
berbeda beda

Hendri 2016
LAJU NADI

• Jika terjadi perubahan laju nadi


(menjadi cepat atau menjadi
lambat), maka menjadi perhatian
untuk tenaga medis dalam
melakukan penilaian.
TETAPI
• Perubahan laju dapat phatologi
atau phisiologi

Hendri 2016
KESADARAN

• Jika terjadi perubahan penurunan


kesadaran pasien , maka menjadi
perhatian untuk tenaga medis
dalam melakukan penilaian.

TETAPI
• Butuh penilaian objektif dan
pemahaman yg baik

Hendri 2016
S
C
O
R
E
S
Y
S
T
E
M
Code blue Early warning

Hendri 2016
IHCA ( In Hospitals Cardiac Arrest )

EWS

Say no to Cardiac
arrest
QUOTES

To Act or process of Training to Avoid


NOT Training For CPR
becoming worse Cardiac Arrest
LEARNING TRAINING REMEMBER

Anda mungkin juga menyukai