Anda di halaman 1dari 4

Mekanika Bahan (F)

03 September 2020
Mekanika Bahan
o Merupakan cabang mekanika terapan yang membahas perilaku benda padat yang mengalami
pembebanan
o Wujud benda padat – gaya yang timbul
Batang (bars) : aksial
Poros (shaft) : torsi
Balok (beams) : lentur
Kolom (columns) : tekan
o Tujuan pembelajaran mekanika bahan adalah dapat menentukan besarnya
1) Tegangan (stress)
2) Regangan (strain)
3) Peralihan (displacement)
Pada suatu struktur dan komponen-komponennya akibat beban yang bekerja pada struktur
tersebut

Respon Struktur Akibat Beban Luar


o Mengguling (overturning)
o Amblas (liquefaction)
Bisa amblas seluruhnya atau sebagian (miring)
o Collapse (soft storey effect)
o Memutar (rotation)

Jenis-jenis Keruntuhan
o Karena beban angin atau gempa dapat berupa guling, gelincir, atau geser lateral
o Karena beban gravitasi dapat berupa tekuk (torsi) atau lentur/geser/tumpu (keruntuhan
elemen)

Desain Struktural Untuk Mencegah Runtuh


o Mencegah guling atau gelincir bisa dengan pondasi lebar/berat, e.g. pondasi tiang pancang
o Mencegah geser lateral bisa dengan membuat struktur diagonal atau hubungan kaku (aksi
rangka)
o Mencegah torsi atau keruntuhan elemen bisa dengan dinding geser atau pengaturan ukuran
elemen

Pengertian Dasar
o Batang prismatis
Elemen struktur lurus dan penampang konstan
o Gaya aksial
Beban yang arahnya sama dengan sumbu elemen
o P bekerja aksial sentril
Potongan melintang = penampang
= potongan tegak lurus sumbu longitudinal

Alur Desain Struktur


o Denah
o Desain konstruksi
Penentuan menggunakan truss atau frame
o Penentuan dimensi penampang
Penulisannya wajib B/H atau B*H, B = lebar, H = tinggi
o Pemilihan bahan
Dengan mempertimbangkan fc’, fy
o Pembebanan
Menghitung beban mati, beban hidup, etc
o Analisa struktur
Statis tertentu, statis tak tentu
o Desain elemen struktur
o Kontrol kekuatan/tegangan
Apakah kekuatan yang ada > kekuatan yang perlu?
Jika tidak, maka tentukan ulang dimensi penampang dan bahan pilihan
o Jika ya, maka konstruksi kuat/stabil
o Pembangunan bisa dilaksanakan

Desain Konstruksi
o Dapat berupa truss atau frame
o Pada struktur bangunan teknik, ukuran-ukuran fisiknya harus ditentukan, agar mampu
menahan gaya-gaya yang akan dibebankan
o E.g. lantai, balok, kolom, etc harus cukup kuat untuk tujuan yang dikehendaki
o Ada dua pertimbangan, yaitu
Keamanan yang mencakup kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), dan kestabilan (stability)
Ekonomis dengan memilih elemen struktur dari bahan yang tepat serta tegangan-tegangannya
mendekati tegangan yang diizinkan

Penentuan Dimensi Penampang


o Ex 1 – Ada dua gedung dengan fungsi yang sama, tetapi gedung B lebih tinggi dari gedung A,
maka dimensi penampang kolom gedung B harus lebih besar daripada gedung A (KB>KA)
o Ex 2 – Gedung B lebih panjang bentangnya daripada gedung A, maka dimensi penampang
balok gedung B harus lebih panjang darippada gedung A (BB>BA)
o Ex 3 – Ada dua pondasi, di mana pondasi 2 menerima tegangan lebih besar daripada pondasi
1 (P2>P1), maka berdasarkan perhitungan tegangan, akan didapatkan dimensi B2>B1 dan
H2>H1

Diskusi 1
o Tipe struktur jembatan
o Model struktur sumbu----roll
o Penampang mana yang dipilih untuk balok memanjang jembatan?
(1) Penampang dengan B<H
(2) Penampang dengan B>H
o Penampang yang tepat adalah penampang (1), karena momen inersianya lebih besar

Syarat Pemilihan Bahan


o Kuat dalam menahan beban yang direncanakan
o Memenuhi persyaratan kemampuan layanan
o Memiliki durabilitas yang tinggi
o Sesuai dengan lingkungan sekitar
o Ekonomis
o Mudah dirawat

Beton
o Mutu beton ditentukan oleh fc’ (MPa) = kuat tekan
o Beton dapat berupa :
Incast / cor di tempat
Precast / pracetak (beton yang telah dicetak dan dibuat terlebih dahulu di pabrik atau tempat
khusus yang terpisah dari lokasi pembangunan)

Baja
o Mutu baja ditentukan oleh fy (MPa) = kuat tarik
o Baja dapat berupa :
Baja tulangan
Baja profil

Pembebanan
o Beban pada struktur terdiri dari beban statik dan beban dinamik
o Beban statik terdiri dari :
Beban mati
- Beban akibat berat sendiri struktur
- Beban akibat berat elemen struktur
Beban hidup
- Beban akibat hunian atau penggunaan (peralatan, kendaraan)
- Beban akibat air hujan
- Beban pelaksanaan konstruksi
Beban khusus
- Pengaruh penurunan pondasi
- Pengaruh tekanan tanah atau air
- Pengaruh temperatur atau suhu
o Beban dinamik terdiri dari :
Beban dinamik (bergetar)
- Beban akibat getaran gempa atau angin
- Beban akibat getaran mesin
Beban dinamik (impak)
- Beban akibat ledakan atau benturan
- Beban akibat pengereman kendaraan

Analisis Struktur
o Aksi beban (gaya eksternal) pada struktur menyebabkan timbulnya gaya internal di dalam
struktur
o Jenis gaya internal tergantung jenis strukturnya
o Pada struktur truss, gaya internalnya adalah gaya aksial
- Elemen yang mengalami tarik keruntuhannya berupa putus
- Elemen panjang yang mengalami tekan keruntuhannya berupa tekuk
- Elemen pendek yang mengalami tekan keruntuhannya berupa hancur material
o Pada struktur frame, gaya internalnya adalah gaya aksial, gaya geser, dan momen
- Tegangan lentur
- Kegagalan lentur
- Kegagalan tegangan geser vertikal
- Kegagalan tegangan geser horizontal
- Kegagalan tegangan tumpu
- Torsi
- Defleksi (deformasi berlebihan)

Kontrol Kekuatan atau Tegangan


o Dengan metode irisan
o E.g. akan ada empat gaya luar (P1, P2, P3, P4)
o Dan tiga gaya dalam (S1, S2, S3)
o Maka, gaya dalam akan menunjukkan kekuatan bahan

Pengujian Benda
o Tujuan pengujian benda adalah untuk mengetahui sifat mekanis dari benda tersebut terhadap
gaya-gaya yang dikenakan padanya
o Sifat-sifat mekanis
- Batas kekuatan
- Daktilitas
- Perubahan panjang
- Luas penampang
o Pada pengujian statik beban ditambah perlahan-lahan dan bertahap, benda dibebani dengan
tarik, tekan, puntir, dan lentur
o Pada pengujian dinamis beban ditambah secara cepat sebagaimana pada pengujian impak
(pukul-tarik) dan kadang-kadang secara siklik (siklus) diberikan secara berulang-ulang,
bervariasi, baik nilainya maupun arahnya
o Jenis pengujian benda yang biasa dilakukan
- Uji tekan (compression test)
- Uji tarik (tensile test)
- Uji torsi (torsion test)
- Uji geser (shear test)

Pengujian Tekan (Compression Test)


o Bertujuan untuk menguji kuat tekan beton (fc’)
o Pada pengujian ini, P (gaya tekan) dinaikkan terus hingga benda uji runtuh
o Setiap kenaikan P dilakukan pencatatan deformasi (perubahan panjang) yang tertera dalam
dial gauge
o Dari hasil pengujian tekan akan didapatkan data beban (P) dan perubahan panjang (∆ ) pada
P ∆
semua material dengan σ = dan ε =
A L
o Akan didapatkan grafik hubungan tegangan-regangan

Pengujian Tarik (Tensile Test)


o Bertujuan untuk menguji kuat tarik baja (fy)
o Pada pengujian ini, P (gaya tarik) dinaikkan terus hingga benda uji putus
o Setiap kenaikan P dilakukan pencatatan deformasi (perubahan panjang) yang tertera dalam
dial gauge
o Dari hasil pengujian tarik akan didapatkan data beban (P) dan perubahan panjang (∆ ) pada
P ∆
semua material dengan σ = dan ε =
A L
o Akan didapatkan grafik hubungan tegangan-regangan

Anda mungkin juga menyukai