Anda di halaman 1dari 13

NAMA : DEBY ISRIYANTI

NIM : E34180005

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN


DAN KESEHATAN SATWA LIAR

HASIL
A. Identitas pemilik
Praktikum ini dilakukan dengan metode wawancara untuk memperoleh informasi terkait
kesejahteraan satwa yang diperjualbelikan. Wawancara dilakukan pada salah satu toko
di Jalan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Titik koordinat
lokasi 6˚14’35”S 106˚47’34”E. Dengan pemilik bernama Jumadi (49 tahun). Asal
beliau dari Jogjakarta yang merantau ke Jakarta 4 (empat) bulan yang lalu. Bertempat
tinggal di sekitar Jalan Barito. Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Toko ini merupakan usaha turun temurun yang dirintis sejak tahun 2010 yang saat ini
diurus oleh Pak Jumadi. Latar belakang mendirikan usaha karena hobi atau suka dengan
burung. Usaha ini sudah mendapatkan izin, namun beliau tidak tahu persisnya kapan,
karena sebelumnya di urus oleh saudaranya.
B. Satwa yang di perdagangkan

No Jenis satwa Jumlah Status Konservasi


Dilindungi IUCN CITES
1 Parkit australia
1 - LC -
(Nymphicus hollandicus)
2 Kenari cinnamon 1 - - -
3 Parkit bergaris merah
2 - LC -
(Psittacula krameri)
4 Nuri abu-abu afrika
2 - EN Appendix I
(Psittacus erithacus)
5 Parkit monk
1 - LC -
(Myiopsitta monachus)
6 Makaw skarlet (Ara macao) 1 - LC -
7 Kakatua galah 3 - LC -
(Eolophus roseicapilla)
8 Parkit matahari
2 - EN -
(Aratinga solstitialis)
9 Kasturi ternate Permen
1 LHK No 20 VU -
(Lorius garrulus)
Tahun 2018
10 Gelatik madin 2 - - -
11 Love bird 2 - - -
12 Kenari roller 1 - - -

C. Kondisi satwa

No Jenis Ciri fisik Tingkah laku


1 Parkit australia Memiliki jambul berwarna Lebih banyak diam,
(Nymphicus putih, bagian kepala sampai bertengger di kayu
hollandicus) dengan tubuh bagian bawah
berwarna putih dan tubuh
bagian atas berwarna abu-abu,
memiliki ekor yang panjang
2 Kenari cinnamon Tubuh berbentuk bulat, Berpindah kesana
punggung pendek dan lebar, kemari,
sayap, ekor, dan paruh pendek, mengeluarkan suara
berwarna hijau dan coklat terus menerus
kemerahan
3 Parkit bergaris merah Tubuh berwarna hijau, Lebih banyak diam,
memiliki lingkaran seperti bertengger di kayu
(Psittacula krameri)
cincin di leher berwarna
merah dan hitam, memiliki
ekor yang panjang, paruh
bengkok berwarna orange.
4 Nuri abu-abu afrika Bulu berwarna abu-abu, paruh Makan, minum,
berwarna hitam. Mata buang kotoran.
(Psittacus enthacus)
berwarna kuning dan bulu-
bulu di sekitarnya pendek dan
putih yang memberikan efek
seperti memakai topeng.
5 Parkit monk Tubuhnya berwarna hijau, Makan, minum, dan
dada berwarna abu dan perut mengeluarkan
(Myiopsitta monachus)
berwarna kuning kehijauan. suara.
6 Makaw skarlet Tubuh besar, ekor panjang Makan, minum,
Bulunya berwarna merah pada buang kotoran dan
(Ara macao)
bagian kepala sampai dengan cenderung diam
punggung atas, warna biru karena satwa ini
terang di bagian ekor, warna gampang sekali
biru tua dibagian pinggir bosan.
sayap, warna kuning pada
sayap bagian atas, warna
merah gelap keemasan terletak
pada bagian bawah sayap. Di
sekitar mata memiliki bulu
berwarna putih dengan bagian
rahang bawah berwarna pucat
abu-abu.
7 Kakatua galah Kepala, sayap, dan punggung Makan, minum, dan
berwarna abu-abu pucat. berpindah kesana
(Eolophus roseicapilla)
Kepala bagian samping (pipi) kemari.
dan dada berwarna pink.
8 Parkit matahari/ Burung Tubuh berukuran sedang Makan, minum,
Sun conure dengan paruh yang bengkok. buah kotoran dan
Bulunya beraneka warna yang berpindah kesana
(Aratinga solstitialis)
menjadi daya tarik bagi kemari.
pembeli. Memiliki
kemampuan menirukan
berbagai macam suara.
9 Kasturi ternate Bulunya dominan berwarna Lebih banyak diam,
merah, sayap berwarna hijau bertengger pada
(Lorius garrulus)
dengan warna kuning pada ranting.
lipatannya. Paruh berwarna
orange.
10 Gelatik madin Bulu pada dada berwarna Lebih banyak diam,
putih, bulu pada perut mengamati sekitar.
berwarna kuning. Punggung
berwarna biru kehijauan.
Kepala berwarna merah dan
memiliki warna mencolok
pada leher biru muda yang
melingkar yang diselingi
sedikit warna hitam.
11 Love bird Bulu pada bagian kepala Sering
berwarna putih. Bagian mengeluarkan suara
punggung, perut, ekor dan berpindah
berwarna biru muda. Paruh kesana kemari.
berwarna orange.
12 Kenari roller Bulunya dominan berwarna Berpindah kesana
kuning. Pada bagian dagu kemari dan sering
terdapat gelembung suara mengeluarkan
karena burung ini termasuk suara.
penyanyi yang handal dengan
menghasilkan nada rendah dan
mampu menyanyi dengan
paruh tertutup

D. Aspek kesejahteraan satwa

No Aspek kesejahteraan satwa Tanggapan


1 Jenis pakan Milet, biji-bijian, biji bunga matahari,
jagung muda, buah-buahan dan air
minum. Air yang diberikan dipastikan
bukan air yang tercemar dan jika sudah
dirasa keruh air tersebut diganti dengan
yang baru.
2 Sumber pakan Dari Jakarta, satu toko yang sama untuk
membeli satwa.
3 Biaya pakan Biaya pakan per hari bisa mengeluarkan
Rp. 100.000. Untuk macam milet, biji
bunga matahari, biji-bijian, jagung muda,
buah-buahan (pisang, pepaya). Semakin
tinggi harganya maka kualitas pakan
yang diberikan semakin baik.
4 Kualitas pakan Sudah cukup baik karena pakan yang
diberikan berkualitas tinggi.
5 Frekuensi dan takaran pemberian Pemberian pakan dilakukan jika
pakan makanannya sudah habis. Pemberian
pakan juga tergantung dengan jenisnya.
Namun, biasanya dua kali dalam sehari.
6 Pakan tambahan (obat, vitamin, dan Diberikan vitamin merek leman atau
lainnya) vitakraft.
7 Perawatan satwa Satwa dimandikan sehari sekali saat
musim panas, namun jika sedang musim
hujan satwa dijemur saja setiap pagi
untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya
dan terhindar dari serangan jamur.
8 Transportasi dan pengangkutan Pengangkutan pada satwa dilakukan
dengan menggunakan mobil bak. Satwa
dimasukan kedalam sangkar.

E. Aspek perkandangan satwa

No Aspek perkandangan satwa Tanggapan


1 Jenis kandang Kandang terbuat dari besi dan berbentuk
oval.
2 Ukuran kandang Ukuran kandang yang digunakan 70 x 50
x 70 (cm).
3 Jumlah satwa dalam 1 kandang Jumlah satwa di dalam kandang ada
yang sendiri ada pula yang sepasang,
seperti burung gelatik madin, parkit
matahari, parkit bergaris merah, nuri
abu-abu afrika, dan love bird. Satwa
yang dikandung juga tergantung dari
ukuran tubuh dan ukuran kandangnya.
4 Kelengkapan peralatan dalam Peralatan yang ada dalam kandang sudah
kandang lengkap bagi satwa yang dijualnya
adalah burung. Peralatan berupa tempat
makan, tempat minum berbahan akrilik
dengan ukuran sedang berbentuk seperti
mangkuk untuk menghindari tumpahnya
makanan, dan ranting untuk bertengger.
5 Cara perawatan dan kebersihan Kandang dibersihkan setiap hari dengan
kandang di cuci.
6 Material/bahan kandang Material yang digunakan untuk membuat
kandang adalah besi. Kandang besi yang
digunakan karena, satwa yang dijual
merupakan jenis burung paruh bengkok
yang dimana jika kandang yang
digunakan terbuat dari kayu, maka akan
cepat hancur.

F. Pendapat responden tentang kesejahteraan satwa

No Aspek kesejahteraan satwa Tanggapan


1 Penyediaan pakan Menurut beliau, pakan yang diberikan
pada satwa yang dijual harus berkualitas
baik agar dapat hidup dengan baik dan
pelanggan yang membeli tidak kecewa.
Pakan yang diberikan juga harus teratur
yaitu dua kali sehari.
2 Perawatan kesehatan Perawatan kesehatan yang diberikan jika
satwa tersebut sedang sakit saja. Namun
lebih baik diadakan tindakan agar satwa
tersebut tidak terkena penyakit, seperti
selalu memberikan pakan yang teratur,
membersihkan kandangnya, dijemur pagi
hari untuk meningkatkan kekebalan
tubuhnya.
3 Perkandangan Menurut beliau kandang yang baik dapat
dilihat dari seberapa bersih dan seberapa
layak kandang tersebut untuk satwa yang
dijualnya. Kandang dibersihkan satu hari
sekali untuk menghindari dari rasa
ketidaknyamanan satwa karena kotor.
Karena untuk satwa seperti burung,
kandang akan cepat sekali kotor akibat
pakannya dan juga fesesnya. Setiap
kandang sudah terdapat tempat makan
dan minum yang terbuat dari akrilik dan
juga ranting untuk bertengger.
4 Pengangkutan Menurut beliau pengangkutan yang baik
adalah menggunakan transportasi yang
layak jalan dalam artian mampu
melindungi satwa yang dibawanya dari
penangkaran sampai dengan pedagang.
Untuk satwa yang dibelinya biasanya
satwa di letakan di dalam kandang agar
tetap aman dan tidak mati saat di
perjalanan.
5 Pemberian vitamin dan pakan aditif Pemberian vitamin yang dilakukan saat
satwa mengalami sakit dan diberikan
juga satu minggu sekali untuk
meningkatkan kekebalan tubuhnya. Dan
tidak ada pemberian pakan aditif karena
pakan yang diberikan di sudah
berkualitas baik dan memenuhi
nutrisinya.
6 Lain-lain (menjemur dan Penjemuran dilakukan setiap pagi untuk
memandikan) menghangatkan tubuh dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Memandikan satwa
sering dilakukan saat musim panas,
karena jika terlalu sering dimandikan saat
musim hujan maka satwa rentan
mengalami kedinginan.

G. Aspek kesehatan satwa


Satwa yang ada di toko penjual, kebanyakan mengalami tidak nafsu makan. Jika
sudah ditemukan yang seperti itu beliau memberikan obat nafsu makan dan juga vitamin
untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. Jenis vitamin yang gunakan biasanya lemans
atau vitakraft. Vitamin yang diberikan pada burung jenis parkit diberikan 3-4 tetes dan
untuk burung kenari 1-2 tetes. Namun tidak jarang juga, satwa tersebut mati. Terakhir
kali pada tahun 2021 awal terdapat satwa yang mati karena tidak mau makan. Satwa
yang dibeli dan diantarkan dari penangkaran sering terjadi kematian dalam perjalanan,
tetapi uang pembelian tidak dapat dikembalikan sehingga pedagang sering kali
mengalami kerugian.

PEMBAHASAN
Dalam kesejahteraan satwa dapat dipandang dengan animal welfare. Animal
welfare memiliki pandangan yang berbeda dengan aktivis konservasi dimana aktivis
konservasi berupaya menjaga lingkungan dalam mempertahankan ekosistem sekaligus
memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan animal welfare focus menghentikan manusia
dalam melanggar batas spesies lainnya (Paquet and Darimont 2010). Salah satunya
adalah dengan memperhatikan kesehatan dan pakan yang diberikan kepada satwa.
Perlakuan buruk yang diberikan kepada satwa akan menyebabkan gangguan
antarspesies. Hal tersebut menjadi gangguan serius dari kesejahteraan satwa (Kamim
2020). Dari beberapa kajian yang telah dilakukan bahwa perilaku stress dan penyakit
satwa liar yang muncul disebabkan karena kandang yang tidak sesuai (ukuran, jumlah
satwa di dalamnya, dan kebersihan), pemberian pakan yang tidak teratur dan perlakuan
buruk lainnya yang menyebabkan perdagangan satwa pembawa vektor penyakit.
Kesejahteraan satwa tidak terbatas pada perlakuan terhadap satwa liar, tapi lebih
memposisikan satwa sebagai komoditas.
Pakan merupakan faktor pembatas, di mana rendahnya kualitas dan kuantitas
pakan seringkali menjadi faktor kendala utama keberlangsungan kehidupan satwa.
Menurut Heap et al. (2008) dan Firdilasari et al. (2016), jenis pakan yang bervariasi
berperan dalam menunjang kecukupan gizi, kesehatan dan mencegah kebosanan
terhadap pakan yang diberikan pada satwa. Syarat pakan yang baik, antara lain
seimbang (mengandung semua zat makanan yang diperlukan satwa dalam jumlah yang
tepat), bernilai gizi tinggi, cukup, sesuai dengan kesukaannya, sesuai dengan makanan
di habitatnya, berkelanjutan dan tidak mengganggu kesehatan. Dari hasil wawancara
dan pengamatan lapang, pakan yang diberikan pada satwa sudah sesuai dengan
makananya di alam atau kesukaannya, seperti pada burung nuri dan parkit pakan yang
diberikan berupa pisang, pepaya, biji bunga matahari, dan jagung muda. Menurut
Widodo (1999) mengungkapkan bahwa di habitat alami burung paruh bengkok
memakan daun dan bunga Shorea sp. yang masih muda, buah-buahan, nektar/madu
bunga, dan biji-bijian. Sedangkan pada jenis kakatua pakan yang diberikan berupa biji-
bijian, jagung muda, dan buah-buahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prahara (1999)
bahwa burung kakatua sangat menggemari jagung muda yang berbonggol, biji bunga
matahari, kacang tanah, tebu, buah kenari, sedikit sayuran dan buah-buahan. Pakan-
pakan yang diberikan tersebut memiliki kualitas yang baik, pakan diperoleh dari tempat
dimana penjual membeli satwanya di penangkaran. Pakan diberikan secara kontinu
sehingga satwa tidak merasa kelaparan dan air yang diberikan merupakan air bersih. Air
bersih adalah air yang layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi,
mencuci pakaian, mencuci baju dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih
dahulu. Kondisi tempat makan dan minum bersih, karena setiap pembersihan kandang
tempat makan dan minum tersebut juga dicuci.
Kesehatan satwa dipengaruhi oleh lingkungan, makanan, manajemen, bibit
penyakit, dan kelainan metabolism. Aspek kesehatan pada satwa mencakup pencegahan,
pengobatan, dan pemantauan kesehatan. Vos (1982) menyebutkan tindakan pencegahan
penyakit pada satwa berupa pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, manajemen pakan,
pengaturan minum dan desinfeksi. Satwa yang ada di toko semuanya dalam keadaan
sehat, karena pemeliharaan dari pedagang kepada satwanya sudah cukup baik. Setiap
pagi satwa dijemur untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya, pakan yang diberikan
teratur, diberikan vitamin untuk meningkatkan imun dan mengembalikan nafsu makan
satwa yang sedang tidak nafsu makan, dan kandang yang dibersihkan setiap hari.
Keadaan toko yang bersih dan stok pakan yang tertata rapi juga berpengaruh terhadap
kondisi satwa, sehingga satwa merasa nyaman berada di lingkungan tersebut. Pada toko
tersebut tidak pernah ditemukan penyakit yang berbahaya pada satwa, namun penyakit
yang sering ditemukan adalah satwa tidak nafsu makan. Dalam mencegah penyakit
tersebut pedagang memberikan vitamin leman dan vitakraft yang diberikan dengan
kadar 5-6 tetes untuk jenis parkit dan 1-2 tetes untuk jenis kenari dan untuk mengobati
satwa yang sakit biasanya memberikan super n.

DAFTAR PUSTAKA

Firdilasari I, Harianti SP, Widodo Y. 2016. Kajian perilaku dan analisis kandungan gizi
pakan drop beruang madu (Helarctos malayanus) di Taman Agro Satwa dan
Wisata Bumi Kedaton. Jurnal Sylva Lestari. 4(1): 97-106.
Heap CJ, Wright L, Andrews L. 2009. Summary of Husbandry Guidelines for Asian
Small-Clawed Otters in Captivity. United Kingdom: IUCN/SSC Otter Specialist
Group, Otters in Captivity Task Force.
Kamin ABM. Rente ekonomi perdagangan satwa liar dan terpinggirkannya
kesejahteraan hewan. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia. 7(1): 54-
76.
Paquet P. Darimont, C. 2010. Wildlife conservation and animal welfare: two sides of
the same coin. Animal Welfare. 19(2): 177–190.
Prahara W. 1999. Pemeliharaan, Penangkaran, dan Penjinakan Kakatua. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Vos DA. Deer Farming: Guideline on Practical Aspect. Rome: Food and Agriculture
Organization of the United Nation.
Widodo W. 1999. Kelimpahan dan pakan alami burung-burung paruh bengkok
(Psittacidae) di Tanimbar Selatan. Gakuryoku. 5(3): 168-175.
DOKUMENTASI

Gambar 1 Burung Parkit Gambar 2 Burung Nuri abu-abu


bergaris merah/ afrika
Indian ringneck

Gambar 3 Burung Gelatik madin Gambar 4 Burung Parkit matahari

Gambar 5 Burung Kenari roller Gambar 6 Burung Makaw skarlet


Gambar 7 Burung Kakatua galah Gambar 8 Burung Kasturi ternate

Gambar 9 Burung Parkit australia Gambar 10 Burung Kenari cinnamon

Gambar 11 Burung Parkit monk Gambar 12 Kakatua galah yang


berada di luar kandang
Gambar 13 Burung Kakatua Gambar 14 Kelengkapan alat di

galah yang berada di dalam kandang burung

dalam kandang dan Nuri abu-abu afrika

tempat makannya

Gambar 15 Tempat minum pada Gambar 16 Dokumentasi dengan


kandang burung pemilik toko
Parkit Matahari

Anda mungkin juga menyukai