Anda di halaman 1dari 6

Statistika P.

Kimia S2

Pengujian Hipotesis Rata-Rata Dua Populasi

A. Pengujian untuk Dua Sampel yang Independen

Seringkali dalam suatu penelitian akan diselidiki apakah suatu metode baru
memberikan hasil yang lebih baik dari metode lama, atau dua pendekatan dalam
memberikan hasil yang sama. Masalah seperti ini dapat diselesaikan dengan melakukan
pengujian rata-rata dua populasi. Berikut adalah tabel untuk uji rata-rata dua populasi
yang memuat hipotesis, statistik uji dengan asumsi variansi, dan daerah kiritis, yaitu
daerah penolakan H0.
Tabel 1. Uji Rata-Rata Dua Populasi
Hipotesis Asumsi Statistik Uji Daerah Kritis
H0: μ1 - μ2 = d0 z   z / 2 atau z  z /
Ha: μ1 - μ2  d0
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≤ d0
σ1 dan σ2 diketahui x1  x2  d 0 z  z
z
Ha: μ1 - μ2 > d0 Ha: μ1- μ2 > d0  2 2
 1 2

H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≥ d0 n m z   z


Ha: μ1 - μ2 < d0 Ha: μ1- μ2 < d0
H0: μ1 - μ2 = d0 t  t / 2,n m 2
atau
Ha: μ1 - μ2  d0 x1  x2  d 0
t t  t / 2,n m 2
σ1 dan σ2 tidak S p2 (1/ n  1/ m)
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≤ d0 diketahui, t  t , n  m  2
diasumsikan dengan
Ha: μ1 - μ2 > d0 Ha: μ1- μ2 > d0 nilai sama (n  1) S12  ( m  1) S 22
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≥ d0 S p2  t  t ,n m 2
nm2
Ha: μ1 μ2 < d0 Ha: μ1- μ2 < d0
H0: μ1 - μ2 = d0 x1  x2  d 0 t  t / 2,v t  t / 2
t atau
Ha: μ1 - μ2  d0 σ1 dan σ2 tidak S12 S 22
diketahui, 
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≤ d0 diasumsikan nilai n m t  t ,v
Ha: μ1 - μ2 > d0 Ha: μ1- μ2 > d0 tidak sama
S 
2
2
1 / n  S 22 / m
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≥ d0 v t  t ,v
S  S 
2 2
2 2
1 /n 2 /m
Ha: μ1 μ2 < d0 Ha: μ1- μ2 < d0 
n 1 m 1
Catatan.

Asumsi yang harus dipenuhi adalah masing-masing sampel independen dan diambil dari
populasi berdistribusi normal.
Statistika P. Kimia S2

Contoh 1.
Suatu perkuliahan statistika diberikan pada pada dua kelas. Kelas pertama diikuti 12
mahasiswa dengan pembelajaran kooperatif dan kelas lain diikuti 10 mahasiswa dengan
pembelajaran konvensional. Pada akhir semester mahasiswa diberi ujian dengan soal
yang sama untuk kedua kelas. Hasil ujian pada kelas kooperatif mencapai nilai rata-rata
85 dengan simpangan baku 4, sedang kelas biasa memperoleh nilai rata-rata 81 dengan
simpangan baku 5.
Ujilah hipotesis bahwa hasil pembelajaran dengan kedua metode adalah sama dengan
menggunakan taraf signifikansi 10%. Asumsikan kedua populasi berdistribusi normal
dengan variansi sama.
Jawab.

Diketahui x1  85 , S1 = 4, n = 12; x2  81 , S2 = 5, m = 10
Hipotesis
H0: μ1 - μ2 = 0
Ha: μ1 - μ2  0

Daerah kritis :
t  t / 2,n m 2 t  t / 2,n  m 2
= -t0,05;20 = -1,725 atau = t0,05;20 = 1,725
Perhitungan

(n  1)S12  (m  1)S 22 (11)(16)  (9)(25)


Sp    4, 478
nm2 12  10  2
x1  x2  d0 85  81  0
t   2, 07
S (1/ n  1/ m)
2
p
4, 478 (1/12)  (1/10)

Kesimpulan:
Karena t = 2,07 > 1,725, maka H0 ditolak pada taraf signifikansi 10%. Ini berarti bahwa
kedua pembelajaran memberikan hasil pembelajaran yang tidak sama (Pada taraf
signifikansi 10% cukup alasan untuk menganggap bahwa rata-rata hasil pembelajaran
kedua metode tidak sama).
Statistika P. Kimia S2

Contoh 2. Dengan menggunakan data pada Contoh 1, Ujilah hipotesis bahwa hasil
pembelajaran dengan metode kooperatif lebih baik daripada dengan metode
konvensional dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Asumsikan kedua populasi
berdistribusi normal dengan variansi tidak sama.

Jawab.
Hipotesis
H0: μ1 - μ2 = 0
Ha: μ1 - μ2 > 0
Daerah kritis :
Untuk menentukan daerah kritis perlu melakukan perhitungan derajat bebas

S 
2
1
2
/ n  S 22 / m (16 /12  25 /10) 2 14,69
v    17,17
S  S 
2 2 2 2
2
/n 2
/m (16 /12) (25 /10) 0,86
1 2 
 11 9
n 1 m 1
Dengan demikian daerah kritis adalah
t  t ,v  t0,05;17,17  t0,05;17
= 1,74
Perhitungan

x1  x2  d 0 85  81  0
t   2, 04
S 2
S 2
(16 /12)  (25 /10)
1
 2

n m

Kesimpulan:
Karena t = 2,04 > 1,74, maka H 0 ditolak pada taraf signifikansi 0,05 . Ini berarti bahwa
pada taraf signifikansi 5% cukup alasan untuk menyatakan bahwa pembelajaran
kooperatif memberikan hasil pembelajaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.
Statistika P. Kimia S2

B. Pengujian untuk Data Berpasangan

Andaikan kita tertarik untuk mengetahui apakah suatu metode pembelajaran A


berhasil menaikkan hasil belajar atau tidak. Sebanyak n siswa diberi perlakuan
pembelajaran dengan metode A, dan diberi pretes dan postes. Bagaimana menguji
hipotesis apakah metode pembelajaran A efektif menaikan hasil belajar siswa ?
Data hasil pretes dan postes dapat dinyatakan dalam n pasangan (Xi , Yi ), i = 1, . .
. , n, dengan Xi adalah nilai pretes dan Y i adalah postes. Dalam masalah ini X 1, X2, ...,
Xn dan Y1, Y2, ..., yn tidak independen, karena dimungkinkan ada kecenderungan orang
dengan nilai pretes yang lebih tinggi akan mempunyai postes yang lebih tinggi. Oleh
karena itu statistik uji t untuk sampel independent tidak dapat digunakan.

Misalkan Wi = Xi −Yi , i = 1, . . . , n, maka Wi menghasilkan rata-rata W dan


simpangan baku sW. Hipotesis nol mW = 0 menunjukkan bahwa metode pembelajaran
tidak berhasil menaikkan hasil belajar. Secara umum hipotesis, statistik uji, dan daerah
kritis untuk data berpasangan dasajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Uji Rata-Rata Data Berpasangan


Hipotesis Statistik Uji Daerah Kritis
H0: μW = 0 t  t / 2,n1
atau
Ha: μW  0 W
t t  t / 2,n 1
sW / n
H0: μW = 0 atau H0: μW ≤ 0 t  t ,n 1
Ha: μW > 0 Ha: μW > 0 W adalah rata-rata
H0: μW 2 = 0 atau H0: μW ≥ 0 t  t ,n1
Ha: μW < 0 Ha: μW < 0

Asumsi yang harus dipenuhi adalah Wi berdistribusi normal.

Contoh 1.
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tinggi anak
laki-laki pertama dan ayah. Berikut adalah data tentang tinggi anak laki-laki pertama (X)
dan tinggi ayah (Y).
Statistika P. Kimia S2

Tinggi anak (X) Tinggi ayah (Y) W W2


158 161 -3 9
160 159 1 1
163 162 1 1
157 160 -3 9
154 156 -2 4
164 159 5 25
169 163 6 36
158 160 -2 4
162 158 4 16
161 160 1 1
Jumlah 8 106

Hipotesis yang diuji adalah


H 0 : μW = 0
H a : μW  0

Dari data tersebut diperoleh rata-rata W = 0,8

10(106)  64
sW   11, 07
dan simpangan baku 10.9 .
Statistik uji
0,8
t  0, 762
11, 07 /10
Dari tabel distribusi t Karena t t 0,025; 9 = 2,26. Karena diperoleh t hitung < ttabel , maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (taraf signifikansi 0,05) antara
tinggi ayah dan anak laki-laki pertama.

Tugas.
Statistika P. Kimia S2

1. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan konsentrasi


substrat akan mempengaruhi reaksi kimia dengan cukup besar. Dengan konsentrasi
substrat 1,5 mol per liter, reaksi dilakukan 15 kali dengan rata-rata 7,5 mikromol per
30 menit dengan simpangan baku 1,5. Dengan konsentrasi substrat 2 mol per liter,
reaksi dilakukan 18 kali dengan rata-rata 8,8 mikromol per 30 menit dengan
simpangan baku 1,2. Apakah anda setuju bahwa peningkatan konsentrasi
substrat menaikkan kecepatan rata-rata sebesar 0,5 mikromol per 30 menit ?
Gunakan taraf signifikansi 0,01 dan anggap bahwa kedua populasi berdistribusi
hampir normal dengan variansi tidak sama.

2. Pengusaha suatu pabrik benang menyatakan bahwa rata-rata daya rentang benang A
melebihi daya rentang benang B paling sedikit 12 kg. Untuk menguji pernyataan ini
50 potong benang dari tiap jenis diuji dalam keadaan sama. Benang A mempunyai
rata-rata daya rentang 86,7 kg dengan simpangan baku 6,28 kg, sedangkan benang B
mempunyai rata-rata daya rentang 77,8 kg dengan simpangan baku 5,61 kg. Ujilah
pernyataan pengusaha tadi dengan taraf signifikansi 0,05 dan anggap bahwa
kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi sama.

3. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh joging terhadap penurunan


denyut nadi. Delapan orang yang tidak pernah joging diminta melakukan joging
selama satu bulan. Denyut nadi sebelum dan sesudah program joging diukur, dan
diperoleh data berikut
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8
Denyut nadi sebelum program 74 86 98 102 78 84 79 70
Denyut nadi sesudah program 70 85 90 110 71 80 69 74

Dapatkah disimpulkan bahwa joging berpengaruh menurunkan denyut


jantung. Gunakan taraf signifikansi 0,05.

Anda mungkin juga menyukai