Anda di halaman 1dari 5

UJI UNIVARIAT UNTUK PROPORSI

SATU DAN DUA POPULASI

Proporsi merupakan suatu pecahan, rasio atau persentase yang menunjukkan suatu
bagian populasi atau sampel yang mempunyai sifat luas. Uji hipotesis mengenai
proporsi digunakan dalam berbagai bidang guna untuk menentukan proporsi
keberhasilan dalam suatu percobaan.

Secara umum, langkah-langkah pengujian mengenai proporsi satu dan dua populasi
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha).
2. Menentukan taraf signifikansi atau alpha (α ).
3. Memilih statistik uji yang sesuai.
4. Menentukan kriteria keputusan (wilayah kritis).
5. Perhitungan rumus.
6. Membuat keputusan dan kesimpulan.

Untuk pengujian hipotesis rata-rata populasi dapat ditentukan sebagai berikut:

Uji Satu Populasi


Hipotesis Statistik Uji Kriteria Keputusan
H0: p = p0 H0 ditolak jika z   z / 2 atau
Ha: p  p0 x−n p o z  z / 2
z=
H0: p ≤ p0 √ n p o qo
Ha: p > p0 ket : H0 ditolak jika z  z
H0: p ≥ p0 q o=1−p o
Ha: p < p0 H0 ditolak jika z   z
Uji Dua Populasi
Hipotesis Statistik Uji Kriteria Keputusan
H0: p1 - p2 = 0
z=
p1 −^
^ p2 H0 ditolak jika z   z / 2 atau
Ha: p1 – p2  0 z  z / 2

H0: p1 - p2 ≤ 0
ket :
√ ^p q^
([ n1 )+( n1 )]
1 2

H0 ditolak jika z  z
Ha: p1 - p2 > 0
x +x
^p= 1 2
H0: p1 - p2 ≥ 0 n1+ n2
Ha: p1 - p2 < 0 q^ =1−¿ ^p H0 ditolak jika z   z

Keterangan:
 x = jumlah sukses
 n = ukuran sampel
 po = peluang “sukses” sampel
 qo = peluang “gagal” sampel
 ^p1 = proporsi keberhasilan sampel 1
 ^p2 = proporsi keberhasilan sampel 2
 ^p = proporsi keberhasilan gabungan kedua sampel
 q^ = proporsi kegagalan gabungan kedua sampel
 x1 , x2 = jumlah keberhasilan masing masing sampel
 n1 , n2 = jumlah atau ukuran masing masing sampel
z adalah bilangan z sedemikian sehingga luas daerah di bawah kurva normal

baku di atas sumbu z dari z ke kanan adalah  atau P(z > z ) = 

Contoh Soal
1. Seorang pemborong menyatakan bahwa 70% rumah-rumah yang baru dibangun di
kota Richmond dipasang suatu alat pompa udara panas. Apakah anda setuju dengan
pernyataan tersebut bila di antara 15 rumah baru yang diambil secara acak terdapat
8 rumah yang menggunakan pompa udara panas. Gunakan taraf signifikansi 0,01.

Penyelesaian:
Diketahui: po= 0,7, n = 15, x = 8, α = 0,01 (q o = 1 – po)
a. Hipotesis:
H 0 : p = 0,7
H 1 : p ≠ 0,7

b. Taraf Signifikansi: α = 0,01


x−n p o
c. Statistik Uji: z=
√ n p o qo
d. Kriteria keputusan (wilayah kritis): H0 ditolak jika, z   z / 2 atau z  z / 2
z < - 2,575 atau z > 2,575

x−n p o
e. Perhitungan: z=
√ n p o qo
8−15(0,7)
z=
√ 15 x 0,7 x 0,3
−2,5
z=
1,775
z = - 1,408
f. Keputusan dan kesimpulan:
H 0 diterima, pada α = 0,01, bahwa tidak cukup alasan yang kuat untuk
meragukan pernyataan pemborong di atas.
2. Suatu obat penenang ketegangan syaraf diduga hanya 60% efektif. Hasil percobaan
dengan obat baru terhadap 100 orang dewasa penderita ketegangan syaraf, yang diambil
secara acak, menunjukkan bahwa obat baru itu 70% efektif. Apakah ini merupakan
bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa obat baru itu lebih baik daripada yang
beredar sekarang? Gunakan taraf signifikansi 0.05.

Penyelesaian:
Diketahui: po= 0,6, n = 100, x = 70, α = 0,01 (q o = 1 – po)

a. Hipotesis: H0: p ≤ 0,6


Ha: p > 0,6

b. Taraf Signifikansi: α = 0,05


x−n p o
c. Statistik Uji: z=
√ n p o qo
d. Kriteria keputusan (wilayah kritis)
z  z
H ditolak jika
0

z > z 0,05
yaitu z > 1,645
x−n p o
e. Perhitungan: z=
√ n p o qo
70−100(0,6)
z=
√( 100 )( 0,6 )( 0,4)
10
z=
√ 24
z = 2,04
f. Keputusan dan Kesimpulan:
Karena z = 2,04 yang berarti z > 1,645 maka H 0 ditolak, sehingga pada α =
0,05, cukup alasan bahwa obat baru tersebut lebih baik daripada yang sedang
beredar sekarang.

3. Suatu pemungutan suara hendak dilakukan di antar penduduk suatu kota dan sekitarnya
untuk mengetahui pendapat mereka mengenai rencana pendirian sebuah gedung
pertemuan serba guna. Lokasi gedung yang akan dibangun itu di dalam kota, sehingga
para penduduk yang tinggal disekitar kota itu merasa bahwa rencana itu akan lolos
karena besarnya proporsi penduduk kota yang menyetujuinya. Untuk mengetahui
apakah ada selisih yang nyata antara proporsi penduduk kota dan penduduk sekitar kota
itu yang menyetujui rencana tersebut, diambil suatu contoh acak. Bila ternyata 120
diantara 200 penduduk kota dan 240 di antara 500 penduduk sekitar kota menyetujui
rencana tersebut, apakah anda setuju bila dikatakan bahwa proporsi penduduk kota yang
menyetujui rencana tersebut lebih tinggi daripada proporsi penduduk sekitar kota yang
menyetujui rencana tersebut? Gunakan taraf signifikansi 0,025.
Penyelesaian:
Diketahui: x 1 = 120, n1 = 200, x 2 = 240, n2 = 500
a. Hipotesis:
H0 : p1−¿ p2 ≤ 0
Ha : p1− p2 >0
b. Taraf Signifikansi: α = 0,025
p1 −^
^ p2
z=
c. Statistik Uji:
√ [(^p q^
1
n1
+
1
) ( )]
n2

d. Kriteria Keputusan: H0 ditolak jika z  z


z > z 0,025
yaitu z > 1,96
p1 −^
^ p2
z=
e. Perhitungan:

x1 120
√ [(
^p q^
1
n1
+
1
n2) ( )]
p1 =
^ = = 0,60
n1 200
x2 240
^p2 = = = 0,48
n2 500
x +x 120+240
^p= 1 2 = = 0,51
n1+ n2 200+500
0,60−0,48
z=
Oleh karena itu,
√0,51 x 0,49
1
200
+

0,60−0,48
1
[( ) ( ) ]
500

z=
√ 0,51 x 0,49 [( 0,005 )+ ( 0,002 ) ]
0,12
z=
√ 0,2499 [ 0,007 ]
0,12
z=
√ [ 0,0017493 ]
0,12
z=
0,0418246339
z = 2,869

f. Keputusan dan Kesimpulan: karena z = 2,869 yang berarti z > 1,96 maka H 0
ditolak, sehingga pada α = 0,025, cukup alasan untuk menyetujui dengan
pendapat mengenai proporsi penduduk kota yang menyetujui rencana itu lebih
besar daripada proporsi penduduk sekitar kota yang menyetujui rencana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai