Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

A. Database Elektronik
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang pesat, kemajuan teknologi iinformasi
dan komunikasi dalam bidang kesehatan menyebabkan akses informasi yang sangat
cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa dampak pada kemajuan yang cukup
berarti dalam bidang keperawatan. Salah satunya sistem catatan keperawatan dari
yang sebelumnya manual, bergeser menjadi komputerisasi.
Catatan keperawatan adalah laporan baik komunikasi secara lisan, tertulis maupun
melalui komputer untuk menyampaikan informasi kepada orang lain (Kozier, 2018). Saat
ini sistem pencatatan kesehatan berbasis elektronik telah banyak dipergunakan, sebagai
contoh Electronic Nursing Record (ENR (EMR), Electran sistem pencatatan
keperawatan elektronik dan teknologi informasi kesehatan lainnya bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Langkah menuju sistem pencatatan perawatan elektronik saat ini menjadi fenomena
diseluruh dunia.
Di Negara-negara maju sistem pencatatan keperawatan elektronik telah lama digunakan
sehingga memberikan manfaat bagi perawat dan penyedia layanan kesehatan. (Rini,
2015). Sementara di Indonesia, baru dilakukan pada tahun 2000-an. Sistem
pencatatan keperawatan elektronik di Indonesia saat ini masih bervariasi, salah
satunya yaitu SIMPRO. SIMPRO adalah sistem informasi manajemen keperawatan
yang dikembangkan dengan menggunakan NANDA‐I, Nursing Interventio dan
Nursing Outcome,
Eryando, Hasibuan, & Milanti, 2016). Hasil penelitian dengan menggunakan SIMPRO
dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dokumentasi, sebagai sistem
pendukung dalam pemberian asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan (R.T. S.
Hariyati et al., 2016). Penerapan sistem pencatatan keperawatan elektronik dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek keperawatan (Kelley, 2016).
Kemajuan teknologi informasi dalam bidang keperawatan menjadi tantangan dan peluang
besar bagi perawat sebagai profesi, untuk mengembangkan disiplin ilmu informatika
dalam bidang keperawatan sebagai pilihan karier bagi perawat. Untuk mencapai
tujuan tersebut, diperlukan dukungan penuh profesi keperawatan.
METODE
Kriteria inklusi artikel yang memiliki judul dan isi yang relevan dengan tujuan penelitian,
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia fulltext, kriteria ekslusi tidak memiliki struktur artikel
yang lengkap. Kajian literature ini menggunakan 24 jurnal yang dipublikasikan pada
tahun 2014 sampai 2019.
 

A. Tren dan Isu Keperawatan Maternitas Terkait Dengan Masalah Masalah
Kesehatan Wanita
1.Kehamilan para remajaRemaja memilih untuk mengakhiri/mempertahankan kehamilansam
pai cukup bulan dan mempertahankan bayi atau memberikan bayiuntuk diadopsi, program pe
ndidikan khusus, meliputi informasimengenai KB, PHS, perawatan bayi dan menjadi orang tu
a.
2.Wanita menunda kehamilan karena pendidikan dan karierBertambahnya usia waktu menun
da kehamilan karena karier dapatmenyebabkan primigravida menjadi sudah 
lansia, hal tersebutmempunyai dampak peningkatan risiko terhadap komplikasi selama prenat
al, intranatal dan postnatal serta keluarganya
3.  Drug  abuse, HIV, PHS
Pengguna drug  abuse meningkat pada wanita usia subur 15-
25tahun yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas perinatalyang cukup tinggi. HIV 
merupakan faktor ke 5 penyebab kematianwanita pada usia reproduksi, menyebabkan mortali
tas pada anak.Dengan demikian, perlu dilakukan pencegahan primer melalui program pendidi
kan kesehatan yang ditunjukkan pada tingkat SD danSMP. Penelitian dilakukan terus-
menerus untuk menemukan vaksin baru untuk melindungi janin dari ancaman tersebut.
 
4. Kehamilan Risiko Tinggi Meningkat
Keadaan kehamilan risiko tinggi yang meningkat mengandung makna bahwa semakin banyak
wanita hamil berisik memperoleh hasil kehamilan buruk.
Kondisi ini seperti dicontohkan bahwa penggunaan alkohol selamahamil dikaitkan dengan ke
guguran (aborsi spontan), retardasi mental,Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan sindrom al
kohol janin.Penyakit menular seksual (PMS) selama hamil, insiden AIDS yangsemakin meni
ngkat juga dikaitkan dengan defek dan penyakitneonatus.Bayi yang lahir dari ibu tidak menik
ah memiliki kemungkinanmeninggal dua kali lebih besar dibandingkan dengan dari ibu yang
menikah. Remaja juga memiliki kemungkinan dua kali untukmemperoleh bayi dengan BBLR
Hal tersebut seharusnya dapatditurunkan dengan perawatan prenatal yang adekuat yang berfo
kus pada kesehatan dan penurunan faktor risiko, sehingga kondisi tersebut dapat
memperbaiki hasil akhir dari kehamilan.

5. Upaya Safe Motherhood
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalahmasalah besar di negara berk
embang. Kematian wanita usia subur dinegara miskin sekitar 25% - 50%, dan hal ini berkaita
n denganmasalah kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktorutama mortal
itas wanita muda. Lebih dari 50% kematian yang berkaitan dengan kondisi tersebut di negara 
berkembang sebenarnyadapatw dicegah dengan
teknologi tinggi yang ada serta biaya yang relatifrendah.Perhatian dunia untuk dapat menurun
kan angka kematian ibusebagai tolak ukur kemampuan untuk memberikan pelayananmenyulu
ruhan
ruhan dan bermutu diwujudkan dengan melakukan beberapa pertemuan diantaranya; tahun 19
90 World  Summit For Children di New York mengharapkan agar dapat menurunkan angka
kematian ibu dan pernatal 50% dari jumlah kematian tahun 1990.
Di Indonesia awal tahun 1999 Depkes mengadakan LokakaryaKesehatan Reproduksi yang m
enunjukkan komitmen Indonesia untukmelaksanakan upaya kesehatan reproduksi dengan mel
uncurkanGerakan sayang Ibu (GSI), yaitu upaya advokasi dan mobilisasi sosialuntuk menduk
ung upaya percepatan penurunan AKI. Intervensistategis dalam upaya Safe Motherhood
dinyatakan sebagai empat pilar
Safe Motherhood , yaitu Keluarga Bencana (KB), pelayanan antenatal, persalinan yang aman 
dan pelayanan obstetri esensial.
a. Keluarga Berencana : memastikan bahwa setiap orang/pasanganmempunyai akses dan 
pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan dan
jumlah anak.
b.  Pelayanan antenal : untuk mencegah adanya komplikasi obstetric bila mungkin dan m
emastikan bahwa komplikasi dideteksi sedinimungkin serta ditangani secara memada.
c.  Persalinan yang aman : memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai p
engetahuan, ketrampilan dan alat untukmemberikan pertolongan yang aman dan bersi
h , sertamemberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi.
d.  Pelayanan obstetic esensial : memastikan bahwa pelayananobstetri untuk risiko tinggi 
dan komplikasi tersedia bagi ibu hamilyang membutuhkannya. 
e. Pendekatan yang dianjurkan menurut pakar yang aktif dalamupaya
Safe Motherhood  adalah menganggap bahwa semuakehamilan itu berisiko dan setiap 
ibu hamil agar mempunyaiakses ke pertolongan persalinan yang aman dan .  15%  keh
amilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetic. Hal tersebut
akan sangat membahayakan kehidupan ibu maupun janin ya bila tidak ditangani
dengan memadai.

6. Trend Perawatan Berteknologi Tinggi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan angka kehamilan berisiko tinggiyang meningkatkan membu
at sistem perawatan kesehatan menekan pada perawatan bertehnologi tinggi. Namun hal terse
but jugamenjadikan adanya kendala bahwa dengan adanya perawatan yang bertehnologi tingg
i, maka biaya perawatan kesehatan menjadi lebih meningkat.
 
7. Akses Perawatan Prenatal
Terdapat peningkatan jumlah wanita yang tidak mendapat perawatan antenal, selain hal terse
but juga masih banyak wanita yangmempunyai akses ke perawatan prenatal tetati terlambat d
atang ke pelayanan kesehatan atau datang hanya sesekali. Akibatnya satu daritiga wanita ham
il tidak memperoleh perawatan antenatal yang adekuat.Selain hal tersebut, juga banyak wanit
a yang tidak mampu membayar biaya perawatan kesehatan, sehingga akses klien untuk menja
ngkau pelayanan kesehatan juga menurun.

8 Trend Di Masa Depan
Trend terbaru mengidentifikasikan bahwa suatu pendekatan baruterhadap kesehatan wanita se
lama siklus masa usia subur sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan ibu danSMP b
ayinya secara menyeluru. Hal tersebut terutama difokuskan pada perawatan preventif.

B. Isu etik dan legal terkait keperawatan Maternitas

Anda mungkin juga menyukai