Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2021
I. PENDAHULUAN
Tata letak pabrik adalah organisasi fasilitas fisik pabrik agar penggunaan peralatan,
material, tenaga kerja dan energi dapat berlangsung efisien. Pada modul ini, kelompok ingin
membuat pabrik yang memproduksi kursi roda untuk orang dewasa yang bisa digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan. Kursi roda adalah salah satu alat bantu bagi penyandang yang tidak
mampu berdiri normal atau tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, baik di tempat
datar maupun dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi (menaik). Adanya pembuatan produk
kursi roda juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas bagi orang yang memiliki
kekurangan seperti disabilitas, orang tua (manula), orang-orang yang memiliki resiko tinggi untuk
terluka, dan memenuhi kebutuhan rumah sakit, panti asuhan, & panti jompo. Berikut model desain
kursi roda:
Gambar 1. Kursi Roda Tampak Keseleruhan Gambar 2. Kursi Roda Tampak Belakang
Gambar 3. Kursi Roda Tampak Atas Gambar 4. Kursi Roda Tampak Kiri
1
II. METODE
Metode yang digunakan oleh kelompok adalah membuat besi dalam berbagai bentuk yang
kemudian menjadi kerangka kursi roda. Bahan baku selanjutnya menggunakan produk spons, kulit
dan karet yang dibeli dari perusahaan lain. Berikut flowchart pembuatan kursi roda:
Start
Peracangan model
desain kursi roda
melalui AutoCAD
Pembuatan kursi
roda dan
pemasangan
Uji Coba
End
2
III. PROSES PRODUKSI
Pada saat pembuatan kursi roda, proses produksi yang dilakukan adalah memotong besi
menggunakan cut off machine sehingga menjadi bahan kerangka kursi roda. Selanjutnya bahan
kerangka tersebut di Bending agar memiliki kelengkungan yang sesuai, yang kemudian setelah itu
dilakukan proses pengabungan material non-logam yaitu dengan spon busa, kulit, dan karet.
1. Proses Pemotongan
Pada saat pemotongan besi, ketepatan ukurang panjang pemotongan harus sesuai
dengan ukuran dari desain. Hal ini dilakukan agar pada saat proses assembly semua
kerangka bisa disatukan dengan tepat.
2. Proses Bending
Pada desain yang sudah dibuat pada CAD terdapat kerangka yang memiliki lengkungan
sudut, lengkungan sudut ini memiliki ukuran derajat yang berbeda-beda. Pada saat
melakukan bending diperlukan ketelitian menentukan ukuran derajat yang sesuai dengan
desain dan harus tepat. Hal ini dilakukan agar menghindari resiko kegagalan saat proses
assembly kerangka dilakukan.
3. Proses Pengabungan
Pada proses ini, penambahan spons busa, kulit, dan karet dilakukan agar memberikan
kenyamanan bagi pengguna kursi roda. Untuk bagian kulit diberikan ukuran panjang lebih
besar 1-2 cm dari material busa dan logam, ini digunakan untuk memberikan perekat pada
kulit supaya awet dan tahan lama. Adapun penambahan komponen agar material logam
dapat menyatu dan dapat diperbaiki jika komponen dilepas. Berikut spesifikasi bahan baku
serta komponen produk kursi roda:
3
Kulit Penutup Spons
KPT 41 6 2 2 Beli
Tangan
Rangka Penopang
7. RPS 40 23 3 2 Buat
Kursi
8. KAK Karet Alas Kaki 15 17 4 2 Beli
9. BAK Besi Alas Kaki 13 15 3 2 Buat
Besi Penghubung
10. BPR 44 4 2 2 Buat
Roda Besar dan Kecil
11. PR Plastik Rem 8 3 3 2 Beli
12. BRB Besi Roda Besar 141 4 6 2 Buat
13. BRK Besi Roda Kecil 60 1 2 2 Buat
14. BD Besi Duduk 41 51 6 1 Buat
Besi Penopang
15. BPT 45 6 4 2 Buat
Tangan
Besi Gagang
16. BGD 10 5 2 2 Buat
Pendorong
4
IV. LOKASI (3 Lokasi: Mojokerto, Sidoarjo dan Blitar)
1. Faktor Kuantitatif
Berdasarkan faktor kuantitatif, biaya bahan baku untuk membuat kursi roda adalah
sebesar ± 16 kg besi untuk produksi tiap 1 kursi roda. Tenaga kerja yang dibutuhkan
sebesar 5-6 orang untuk setiap workstation mulai dari proses pemotongan, pemasangan
dan pemerikasaan. Bobot pendirian pabrik dengan lokasi di Mojekerto adalah sebesar 50%,
di Sidoarjo sebesar 30% dan di Blitar sebesar 20% sehingga Mojokerto menjadi lokasi
pendirian pabrik yang terbaik.
Tabel 3. Penetapan Faktor Kualitatif dan Kuantitatif
No. Rumusan Faktor Indikator Rumusan Faktor
1. Tenaga Kerja - Ketersediaan jumlah tenaga kerja industri di daerah
tersebut.
- Tingkat Upah Minimal Regional (UMR) pada tiap-tiap
lokasi.
- Tenaga kerja skilled, trained, dan unskilled.
2. Bahan Baku - Ketersediaan bahan baku
- Kualitas bahan baku
- Bahan baku dengan lokasi pabrik
3. Lokasi Pemasaran Ketersediaan tanah yang luas dan ekonomis dalam 3 lokasi:
- Mojokerto
- Sidoarjo
- Blitar
4. Transportasi - Akses jalan yang baik.
- Fasilitas transportasi (terpenting jalur truk)
5. Sumber energi atau - Tenaga listrik untuk tiap-tiap lokasi pemilihan.
tenaga listrik - Tenaga listrik pada jalur transportasi/jalan dengan daya
yang mumpuni.
6. Ketersedian air - Air bersih yang bersumber dari air tanah maupun dari
pipa perusahaan air minum daerah.
- Dekat dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM)
7. Buruh atau Tingkat Penyerapan tenaga berasal dari warga sekitar untuk
Upah mencipatakan lapangan kerja dan meningkatkan
penghasilan warga sekitar. Upah disesuaikan UMR tiap
lokasi.
8. Pelayanan Dekat dengan rumah sakit, pemadam api kebakaran, dan
Kesehatan, jauh dari rumah-rumah masyarakat.
keamanan, dan
pencegahan
kebakaran
9. Sikap Masyarakat - Kesediaan masyarakat setempat menerima segala
konsekuensi positif dan negatif.
5
- Penerimaan masyarakat sekitar terdahap pemilihan tiap-
tiap lokasi.
10. Biaya tanah dan - Ketersediaan tanah yang luas dengan harga yang ekonomis
bangunan - Letak lokasi pembangunan dipinggiran kota
11. Fasilitas - Rumah Sakit
- Panti Jompo
- Panti Asuhan
- Fasilitas pengangkutan dalam proses pengangkutan
darat, seperti truk.
- Fasilitas akses jalan yang baik
12. Kebijakan - Jam kerja maksimum
Pemerintah - Upah minimum
- Usia kerja minimum
- Pajak operasional perusahaan
- Tidak membuat limbah besi
6
10. Responsivene
0.098039 4 0.392156 4 0.392156 4 0.392156
ss
11. Uniqueness 0.098039 4 0.392156 4 0.392156 4 0.392156
Total 67,024501 41,426462 67,220579
2. Faktor Kualitatif
Berdasarkan faktor kualitatif, kelompok menentukan lokasi yang berada di
dekat perusahaan yang memproduksi besi jadi dan berdekatan dengan lokasi
pemasaran seperti rumah sakit, dan panti jompo, ini bertujuan supaya kegiatan
penjualan menjadi lebih mudah. Kelompok juga memilih lokasi yang berada di
dekat sektor perindustrian dengan tujuan mempermudah mencari tenaga kerja.
Bobot persentase masing-masing faktor adalah 50 % berada di dekat perusahaan
produksi besi jadi, 35 % berada di dekat sektor industri dan 15 % berada di dekat
lokasi pemasaran.
7
Keterangan:
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Tidak terlalu penting
2= Kurang penting
1 = Tidak penting sama sekali