Penyelesaian permasalahan industri lebih banyak menggunakan metode akademis dimana dengan menggunakan banyak data dari suatu kegiatan yang kemudian diolah menggunakan metode-metode yang sangat banyak sehingga ditemukan perbaikan kegiatan yang efektif. Tentunya dengan metode akademis membutuhkan banyak waktu, biaya, dan data yang semakin sulit diperoleh karena privasi perusahaan yang sangat idealis untuk menyembunyikan informasinya, ditambah perlunya pengaplikasian sistem baru pada industri tersebut yang belum pasti keberhasilannya. Pada zaman sekarang, metode penelitian untuk menyelesaikan permasalahan industri yang paling mudah untuk mahasiswa adalah menggunakan metode praktisi dimana hanya menggunakan beberapa data yang diolah menjadi model simulasi. Model simulasi digunakan untuk menganalisis skenario terbaik dari strategi untuk praktik nyata. Model ini menghasilkan keputusan yang strategis, taktis dan operasional tanpa merusak sistem yang ada pada industri itu sebelumnya. Model-model ini berkembang berdasarkan 3 generasi sebagai berikut: 1. General-purpose programming language : bahasa tunggal Bahasa pemograman yang sangat dasar yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dipogramkan karena harus membuat program dari awal. Contohnya C++. 2. Simulation programming language : simulasi bahasa pemograman Bahasa pemograman yang sudah diidentifikasi dengan menggunakan 10 fitur bahasa pemograman namun masih belum menyeluruh hanya beberapa proses. Contohnya CSL, dan Simula, dan sebagainya. 3. Simulation environment : lingkungan simulasi Lingkungan simulasi yang telah didedikasikan untuk simulasi sistem dan menangani permasalahan dengan mudah dan dapat dipelajari secara eksperimental. Contohnya Arena, Stella, dan sebagainya. Model simulasi juga lebih baik dibandingkan model matematika yang hanya menggunakan metode deterministik yang hanya mengarah pada asumsi-asumsi suatu kegiatan, sedangkan model simulasi tidak memerlukan asumsi dan dapat mengetahui hasilnya secara langsung. Model simulasi juga sangat membantu bagi perusahaan untuk menyelesaikan masalah industri secara menyeluruh. Model simulasi seharusnya dapat digunakan bagi lulusan mahasiswa untuk dapat mencari solusi industri, namun karena masih memikirkan cara menjelaskan yang berdasarkan argumentasi pada suasana kampus yang masih harus membuat laporan, mencari berbagai model akan membuat sulit perusahaan mencari mahasiswa yang tepat dalam mencari strateginya. Jenis-jenis model simulasi berdasarkan abstraksinya atau seberapa kompleks model yang ada sebagai berikut: 1. Monte Carlo Simulation : Simulasi statis yang tidak terpengaruh/dipengaruhi kejadian berikutnya (independent). Sangat mudah dapat dilakukan di microsoft excel dengan formula yang biasa. 2. Discrete-event Simulation : Simulasi statis yang mempengaruhi/dipengaruhi kejadian berikutnya (dependent). Kejadian yang terjadi secara diskrit yang artinya pada perubahan waktu tertentu. Penggunaan model ini lebih menggunakan simulation environemnt seperti Stella, Arena. 3. System Dynamics : Simulasi untuk mengambil kebijakan berdasarkan perubahan yang kontinu. Contohnya pada suatu ukuran sawah mampu memberikan kehidupan manusia perkotaan untuk berapa tahun dan bagaimana resikonya kepada populasi masyarakat. Penggunaan model ini dapat menggunakan software Stella dan Vensim. 4. Agent Based Modelling : Simulasi yang lebih kompleks dengan menggunakan sifat produknya sebagai model yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Namun penggunaan ini cukup rumit dan tidak cocok sebagai metode praktisi karena justru mengarah pada metodenya, bukan penyelesaian masalah.