Anda di halaman 1dari 2

Stefanus Gunawan Seputra / 5303018010

TUGAS II SIMULASI SISTEM INDUSTRI


Penyelesaian permasalahan industri lebih banyak menggunakan metode akademis dimana
dengan menggunakan banyak data dari suatu kegiatan yang kemudian diolah menggunakan
metode-metode yang sangat banyak sehingga ditemukan perbaikan kegiatan yang efektif.
Tentunya dengan metode akademis membutuhkan banyak waktu, biaya, dan data yang semakin
sulit diperoleh karena privasi perusahaan yang sangat idealis untuk menyembunyikan
informasinya, ditambah perlunya pengaplikasian sistem baru pada industri tersebut yang belum
pasti keberhasilannya.
Pada zaman sekarang, metode penelitian untuk menyelesaikan permasalahan industri
yang paling mudah untuk mahasiswa adalah menggunakan metode praktisi dimana hanya
menggunakan beberapa data yang diolah menjadi model simulasi. Model simulasi digunakan
untuk menganalisis skenario terbaik dari strategi untuk praktik nyata. Model ini menghasilkan
keputusan yang strategis, taktis dan operasional tanpa merusak sistem yang ada pada industri itu
sebelumnya.
Model-model ini berkembang berdasarkan 3 generasi sebagai berikut:
1. General-purpose programming language : bahasa tunggal
Bahasa pemograman yang sangat dasar yang membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk dipogramkan karena harus membuat program dari awal. Contohnya C++.
2. Simulation programming language : simulasi bahasa pemograman
Bahasa pemograman yang sudah diidentifikasi dengan menggunakan 10 fitur bahasa
pemograman namun masih belum menyeluruh hanya beberapa proses. Contohnya CSL, dan
Simula, dan sebagainya.
3. Simulation environment : lingkungan simulasi
Lingkungan simulasi yang telah didedikasikan untuk simulasi sistem dan menangani
permasalahan dengan mudah dan dapat dipelajari secara eksperimental. Contohnya Arena,
Stella, dan sebagainya.
Model simulasi juga lebih baik dibandingkan model matematika yang hanya
menggunakan metode deterministik yang hanya mengarah pada asumsi-asumsi suatu kegiatan,
sedangkan model simulasi tidak memerlukan asumsi dan dapat mengetahui hasilnya secara
langsung.
Model simulasi juga sangat membantu bagi perusahaan untuk menyelesaikan masalah
industri secara menyeluruh. Model simulasi seharusnya dapat digunakan bagi lulusan mahasiswa
untuk dapat mencari solusi industri, namun karena masih memikirkan cara menjelaskan yang
berdasarkan argumentasi pada suasana kampus yang masih harus membuat laporan, mencari
berbagai model akan membuat sulit perusahaan mencari mahasiswa yang tepat dalam mencari
strateginya.
Jenis-jenis model simulasi berdasarkan abstraksinya atau seberapa kompleks model yang
ada sebagai berikut:
1. Monte Carlo Simulation : Simulasi statis yang tidak terpengaruh/dipengaruhi kejadian
berikutnya (independent). Sangat mudah dapat dilakukan di microsoft excel dengan
formula yang biasa.
2. Discrete-event Simulation : Simulasi statis yang mempengaruhi/dipengaruhi kejadian
berikutnya (dependent). Kejadian yang terjadi secara diskrit yang artinya pada
perubahan waktu tertentu. Penggunaan model ini lebih menggunakan simulation
environemnt seperti Stella, Arena.
3. System Dynamics : Simulasi untuk mengambil kebijakan berdasarkan perubahan yang
kontinu. Contohnya pada suatu ukuran sawah mampu memberikan kehidupan
manusia perkotaan untuk berapa tahun dan bagaimana resikonya kepada populasi
masyarakat. Penggunaan model ini dapat menggunakan software Stella dan Vensim.
4. Agent Based Modelling : Simulasi yang lebih kompleks dengan menggunakan sifat
produknya sebagai model yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
Namun penggunaan ini cukup rumit dan tidak cocok sebagai metode praktisi karena
justru mengarah pada metodenya, bukan penyelesaian masalah.

Anda mungkin juga menyukai