Oleh :
Nama : Janriko
Nim : C1955201007
Gambar 1. Hubungan Pemodelan dan Simulasi dengan Studi Informatika yang lain
Simulasi waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika (teknologi
informasi) yang sedang berkembang sangat pesat saat ini. Studi informatika yang
mendukung dan berhubungan dengan pemodelan dan simulasi komputer, antara lain :
pemodelan dan simulasi, teori sistem, rekayasa perangkat lunak, grafik animasi kmputer,
dan perangkat keras sistem komputer seperti pada gambar 1 diatas. Matematika diskret,
probalitas dan statistik, kalkulus persamaan diferensial, integral, transformasi Laplace,
dan transformasi z yang diperlukan karena sebagian besar model sistem dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematika. Ilmu fisika, ekonomi dan sosial diperlukan karena
sebelum memodelkan suatu sistem tertentu maka perlu memahami cara kerja dan
perilaku sistem yang bersangkutan. Struktur data dan algoritma serta bahasa
pemrograman komputer diperlukan pada dasarnya hasil akhir keluaran pemodelan dan
simulasi adalah berupa program (software) komputer. Saat ini, implementasi simulasi
untuk ukuran besar berupa suatu konfigurasi sistem jaringan komputer. Perkembangan
program simulasi ukuran besar memerlukan kerja tim (team work ) dengan menerapkan
prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak. Beberapa simulasi waktu-nyata seperti simulasi
pesawat terbang memerlukan pengetahuan tentang sistem waktu-nyata (real – time
system). Agar lebih menarik bagi pengguna (user), keluaran hasil perhitungan simulasi
disajikan dalam bentuk grafik dan animasi komputer. Dalam bidang sosial dan ekonomi
serta perbankan, hasil keluaran simulasi dapat menambah informasi bagi manajemen
dalam mengambil keputusan optimal. Pemodelan dan simulasi didasari oleh pengetahuan
komputer, matematika serta propabilitas dan statistik, walaupun tidak disangkat bahwa
prosesnya sering dilakukan sebagai proses yang instingtif. Karena untuk membangun
suatu model dari sistem dan melakukan simulasi tidak ada rumus-rumus eksak, maka
yang dapat diberikan hanyalah petunjuk-petunjuk secara garis besar dalam bidang
tersebut. Suatu model dan simulasi yang spesifik harus dilakukan terhadap suatu sistem
yang bersangkutan, tetapi suatu analogi dapat diambil terhadap model yang telah ada
sebagai acuan.
Simulasi sistem merupakan konsekuensi hasil dari tiga hal tersebut, Pertama kebutuhan
terhadap suatu studi biaya-rendah atau perancangan sistem yang mempunya sifat alamiah
kompleks sebagai pembuka arah pengembangan dalam suatu eksperimen atau sebagai
suatu model skala. Kedua, kebutuhan untuk memverifikasi bahwa suatu sistem
persamaan matematika pemodelan yang digunakan dalam suatu sistem kendali adalah
valid. Ketiga, kebutuhan untuk meralamal (forecast) tanggapan suatu sistem terhadap
kebijakan atau kendali kompleks sebagai suatu alat evaluasi konsekuensi dari alternatif
atau kendala tertentu yang dipilih.
Dalam pandangan sistem, pemodelan dan simulasi dapat digunakan untuk tujuan berikut :
1. Studi sistem komplek, yaitu sistem di mana suatu solusi analitik tidak dapat
dilakukan.
2. Membandingkat alternatif rancangan untuk sistem yang tidak atau belum ada
3. Studi pengaruh perubahan terhadap sistem yang ada dengan tanpa merubah sistem
4. Memperkuat atau memverifikasi suatu slolusi analitik.
5. Pelatihan (trening)
6. Studi perilaku sistem (behaviour)
7. Hiburan/permainan (game)
Simulasi diperlukan untuk memahami perilaku sistem tertentu misalnya : sistem
transportasi darat, sistem lalu lintas udara dekat bandara, sistem kebijakan ekonomi,
sistem antrian perbankan, dan lain-lain. Dalam dunia hiburan (entratainment), seorang
anak dapat memainkan game simulasi berjam-jam di depan komputer sampai lupa
belajar. Simulasi tidak digunakan sebagai berikut. Simulasi mengizinkan keluwesan besar
dalam pemodelan sistem komplek, sehingga model simulasi dapat sangat valid. Mudah
membandingkan berbagai alternatif. Kendala kondisi eksperimental. Dapat mempelajari
sistem dengan bingkai waktu yang sangat panjang. Beberapa kerugian simulasi sebagai
berikut. Simulasi stokastik hanya menghasilkan dugaan (estimate) dengan noise. Model
simulasi dapat menjadi mahal untuk pengembangan. Simulasi umumnya menghasilkan
volume besar keluaran sehingga perlu untuk meningkatkan, sesuai analisis statistik.
Kesukaran tersembunyi adalah sebagai berikut : Gagal untuk mengidentifikasi tujuan
secara jelas. Tingkat rincian yang tidak sesuai pada awalnya. Analisis dan rancangan
yang tidak sesuai dari ekspterimen simulasi. Pendidikan dan latihan yang tidak sesuai.
Penerapan Simulasi
Contoh :
Pemodelan dan simulasi merupakan salah satu alat yang sering digunakan oleh
menajemen dalam mempelajari atau menganalisis perilaku kerja dari suatu sistem atau
proses.
a. Prinsip Dasar
Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada;
1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sistem, pertimbangan
teknis, dan perangkat pembangun sistem.
2. Kemampuan pemodel untuk membuat model.
3. Proses pemodelan adalah evolusioner sebab aktivitas pemodelan menyatakan
pentingnya setiap informasi.
b. Prinsip Pertama
1. Seorang pemodel harus memahami struktur dan aturan-aturan operasi sistem dan
dapat mengekstrak esensi sistem tanpa memesukkan detail-detail yang tidak perlu.
2. Sebuah proyek pemodelan normalnya merupakan aktifitas interdisiplin dan harus
memasukkan seorang pengambil keputusan sebagai bagian dari tim.
3. Dengan konseptualisasi model perlu memasukkan komponen2 struktural sistem,
seperti schedule, algoritma, dan pengendali yang dibutuhkan untuk menjelaskan
model.
c. Prinsip Kedua
1. Model harus dibuat interaktif dalam bentuk grafis sebab sebuah model tidak hanya
mendefinisikan dan menggembangkan tetapi secara kontinyu diperhalus, diperbaiki,
dimodifikasi, dan dikembangkan sehingga selalu up-to-date.
d. Prinsip Ketiga
A. Simulasi computer
Oxford American Dictionary (1980) mendefinisikan simulasi sebagai cara untuk
mereproduksi kondisi situasi, sebagai sarana model, untuk studi, pengujian dan
sebagainya. Simulasi dalam konteks ini dapat didefinisikan sebagai tiruan dari suatu
dinamika sistem menggunakan model komputer untuk mengevaluasi dan meningkatkan
sistem kinerja. Menurut Schriber (1987) simulasi adalah permodelan proses atau sistem
sedemikian rupa hingga akhirnya model meniru respon sistem aktual untuk peristiwa
yang terjadi seiring waktu. Simulasi komputer terlibat dalam berbagai cabang sains
modern dan sains tidak akan sama tanpa adanya simulasi komputer. Simulasi komputer
diketahui membantu dalam melakukan uji coba dan pengambilan keputusan.
Bagian-bagian utama suatu peralatan simulasi (Simulator) secara umum terdiri dari
perangkat keras sebagai berikut:
a. Simulasi Penerbangan
merupakan alat simulasi dengan sistem yang menampilkan gambaran lingkungan
penerbangan sebuah pesawat terbang yang mendekati kenyataan untuk tujuan
pelatihan penerbangan atau lainnya. Perbedaan tipe simulasi penerbangan untuk
tujuan pelatihan dengan permainan komputer adalah ukuran dari kokpit dan akurasi
dari citra yang diolah oleh perangkat lunak.
f. Simulasi Perang
Simulasi berjudul PLAN A memprediksi bagaimana perang akan dimulai, bagaimana
dan dari mana nuklir dunia akan dikerahkan, dan seberapa tinggi jumlah korban yang
tewas.
g. Simulasi Mobil
akibatnya banyak masyarakat yang terdorong untuk memiliki sebuah kendaraan
beroda empat baik itu berupa mobil yang baru maupun mobil yang dalam kondisi
bekas. Dengan adanya beberapa masalah ini maka hadirlah berbagai perusahaan
pembiayaan yang berbentuk leasing ataupun bank umum. Mereka menawarkan
simulasi kredit mobil untuk pembelian mobil baru maupun mobil bekas sebagai
kemudahan untuk masyarakat yang menginginkan kendaraan beroda empat itu.
a. Simulasi pesawat terbang CN235 milik PT. Merpati Nusantara di Surabaya; untuk
melatih keterampilan pilot Merpati, baik pada kondisi normal maupun darurat.
b. Simulasi pesawat terbang N250 miliki PT. Dirgantara Indonesia di Bandung: untuk
melatih pilot, menambah kepercayaan (confidence) dalam terbang perdana pesawat
N250.
c. Simulasi pesawat terbang Boeing 747 milik PT. Garuda Indonesia di Jakarta: untuk
melatih keterampilan pilot Garuda, baik pada kondisi normal maupun darurat.
d. Simulasi Helikopter NBell 412 milik TNI AD di Semarang: untuk melatih
keterampilan pilot helikopter TNI AD, baik pada kondisi normal maupun darurat.
e. Simulasi pesawat tempur F16 milik TNI AU di Madiun: untuk melatih keterampilan
pilot TNI AU, baik pada kondisi normal maupun kondisi darurat.
Bab III
Sistem Dan Lingkungan Sistem
b. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan mempengaruhi
kehidupan kita. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik (faktor fisik seperti suhu,
udara, air) dan komponen biotik (makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan).
Lingkungan alam juga meliputi berbagai ekosistem seperti hutan, sungai, dan laut.
Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan
kehidupan di Bumi. Lingkungan memberikan sumber daya alam yang diperlukan oleh
manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, lingkungan juga berperan sebagai
tempat hidup dan habitat bagi berbagai spesies makhluk hidup.
B. Ciri Sistem
a) Sekumpulan Elemen
suatu kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk dapat mencapai suatu
tujuan tertentu yang menggambarkan segala macam kejadian serta kesatuan yang
nyata, seperti tempat, benda dan juga orang-orang yang betul-betul ada serta terjadi.
lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi
di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku,
atau fenomena.
c) Tujuan
Permasalahan tantangan situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui
dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Permasalahan tersebut melibatkan
berbagai faktor yang saling terkait dan kompleks serta sulit untuk dipecahkan dengan
solusi yang sederhana.
Pada prinsipnya, setiap sistem yang membuat terdiri dari empat unsur:
a) Objek yang dapat berkiupa bagian, elemen, atau variabel. Dia bisa menjadi benda-
benda fisik, abstrak, atau keduanya sekaligus; tergantung pada sifat dari sistem.
b) Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
c) Hubungan internal antara benda-benda di dalamnya.
d) Lingkungan, di mana sistem berada.
1. Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,
proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.