UNIVERSITAS FALETEHAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Issue terkini tentang Penyakit menular dan tidak menular ini. Tidak lupa
pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
membantu kami baik berupa pemikiran maupun materialnya. Dimana makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, dan untuk kedepannnya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................................7
Daftar Pustaka................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit
dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara,
udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri,
virus,cendawan, atau jamur.Masalah dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit
yang abadi di Indonesia tentu tidak menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di
Indonesia merupakan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, ditambah lagidengan
keadaan lingkungan yang kurang terawat menyebabkan munculnya berbagai wabah
penyakit.Untuk mencegah dan mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap
petugas kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pence-gahan serta penanganan
masalah wabah penyakit menular tersebut.
Cara-Cara Penularan Penyakit Menular.
a. Melalui Kontak Jasmani (Personal Contact)Kontak jasmani terdiri atas dua jenis, yaitu kontak
langsung dan kontak tidaklangsung.
1) Kontak Langsung (Direct Contact)Penyakit dapat menular kepada orang lain karena adanya
kontak langsung antara anggota badan dengan anggota badan orang yang ditulari. Misalnya,
penularan penyakit kelamin dan penyakit kulit.
2) Kontak Tak Langsung (Indirect Contact)Penyakit dapat menular kepada orang lain melalui
perantaraan benda-benda yang telah terkontaminasi (tercemar) oleh penderita, misalnya melalui
handuk, pakaian, dansaputangan.
b. Melalui Makanan dan Minuman (Food Borne Infection)Penyakit dapat menularmelalui
peran¬taraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan
cara ini terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan,
seperti kolera, tifus, poliomye¬litis, hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
cacing. Di negara miskin masih banyak orang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk keperluan rumah tangga sehingga penyakit-penyakit tersebut seringkali
ditularkan melalui air. Oleh karena itu, penyakit tersebutdinamakan juga water borne diseases
c. Melalui Serangga (Insect Borne Infection)Penyakit yang dapat menular dengan perantara
serangga, antara lain sebagaiberikut.
1. Malaria, yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
2. Demam berdarah, yang disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe genusflavivirus dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
3. Demam kuning, yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
4. Filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh cacing Filaria bancroftiatau Filaria
malayi, ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
5. Penyakit saluran pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah-kan dari feses
(kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.
d. Melalui Udara (Air Borne Infection)Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada
penyakit saluran pernapasan, di antaranya sebagai berikut.
1. Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit TB.
2. Melalui ludah ketika batuk atau ber-cakap-cakap, misalnya penularan penyakit dipteri dan
pertusis.
2.2 Jenis-Jenis Penyakit Menular yang Bersumber Lingkungan Tidak Sehat
Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan
dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi
oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal
tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena
sampah.Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.Beberapa
penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air
limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1.Penyakit Tifus
Penyebab: bakteri Salmonella typhi
Masa inkubasi: 10-14 hari
Cara penularan: melalui makanan dan minuman yang mengandung Salmonella twhi.
2. Penyakit Kolera
Penyebab: Vibrio Cholerae untuk kolera asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk kolera eltor.
Masa inkubasi: beberapa jam sampai 5 hari.
Cara penularannya: melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (tercemar) oleh bibit
penyakit kolera.
3. Penyakit Tuberculosis (TB)
Penyebab: bakteri Mycobacterium Tuberculosa
Masa inkubasi: antara 4-6 minggu
Cara penularannya:
melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara, melalui susu sapi
yangdiminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.
Salah satu contoh penyakit menular secara tidak langsung ialah COVID-19 dan Frambusia
COVID-19Coronavirus Disease
(COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.COVID-19 merupakan virus corona yang pertama kali terbukti dapat menularkan dari
manusia ke manusia lainnya.COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak
dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
a. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan
tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih
tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19
menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-
orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih
serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari
pertolongan medis.
1. Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan
berbahan alkohol.
2. Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
3. Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
4. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
5. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
6. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
7. Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Frambusia
2.4 Pengertian Frambusia
Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treptonemapallidum
ssp.pertenue yang memiliki 3 stadium dalam proses manifestasi ulkus seperti ulkus atau
granuloma (mother yaw), lesi non-destruktif yang dini dandestruktif atau adanya infeksi lanjut
pada kulit, tulang dan perios. Penyakit iniadalah penyakit kulit menular yang dapat berpindah
dari orang sakit frambusiakepada orang sehat dengan luka terbuka atau cedera/ trauma.
Frambusia adalah penyakit menular, kumat-kumatan, bukan termasuk penyakitmenular venerik,
yang disebabkan oleh Treponema palidum subs. Pertinuedengan gejala utama pada kulit dan
tulang.Penyakit frambusia atau patek adalah suatu penyakit kronis, relaps (berulang). Dalam
bahasa Inggris disebut Yaws, ada juga yang disebut Frambesia tropica dandalam bahasa Jawa
disebut Pathek. Di zaman dulu penyakit ini amat popular karena penderitanya sangat mudah
ditemukan di kalangan penduduk.Di Jawasaking populernya telah masuk dalam khasanah bahasa
Jawa dengan istilah “oraPatheken”.Frambusia termasuk penyakit menular yang menjadi masalah
kesehatanmasyarakat karena penyakit ini terkait dengan, sanitasi lingkungan yang
buruk,kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan diri, kurangnya fasilitas airbersih,
lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umumyang memadai,
Data terakhir diambil pada tanggal 13 juli 2020, yang berada di provinsi Indonesia bagian
timur yaitu 38 kasus di NTT, 20 kasus di Maluku, 336 kasus di Papua barat, dan 259 kasus di
Papua.Jumlah keseluruhan 873 kasus.
Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treponemapallidum sub
spesies pertenue (merupakan saudara dari Treponema penyebabpenyakit sifilis), penyebarannya
tidak melalui hubungan seksual, tetapi dapatmudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit
penderita dengan kulit sehat.
Cara Penularan Frambusia
Pencegahan Frambusia
Frambusia bila tidak segera ditangani akan menjadi penyakit kronik, yang bisa
kambuh dan menimbulkan gejala pada kulit, tulang dan persendian. Pada 10%
ii
kasus pasien stadium tersier, terjadi lesi kulit yang destruktif dan memburuk
menjadi lesi pada tulang dan persendian. Kemungkinan kambuh dapat terjadi
lebih dari 5 tahun setelah terkena infeksi pertama. Strategi pemberantasan
frambusia terdiri dari 4 hal pokok yaitu:
a) Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat usia di bawah 15 tahun
untuk menemukan penderita.
b) Memberikan pengobatan yang akurat kepada penderita di unit pelayanan
kesehatan (UPK) dan dilakukan pencarian kontak.
c) Penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
d) Perbaikan kebersihan perorangan
Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang,
bahu, dan tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering dianggap maag). Nyeri ini
ringan sampai dengan berat. Nyeri dada ini disebut dengan “angina” yang dapat bertahan
selama beberapa menit. Jika plak belum menyumbat arteri koronaria secara total, maka
angina akan mereda dengan sendirinya. Jika angina bertahan terus-menerus, maka segera
bawa diri ke dokter.
Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan henti
jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat dapat
menyebabkan kematian.
Penyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan
bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan
merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang melukai dinding
arteri, sehingga menyebabkan PJK.
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun menebal.
Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika
plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah
yang memblokir arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah. Ketika bekuan darah
cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark miokard atau kematian otot
jantung.
Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.
Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.
Apabila ada anggota keluarga yang mengidap gangguan jantung, maka risiko PJK
meningkat.
Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara karbon monoksida
menyebabkan kerusakan pembuluh.
Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi.
Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang.
3.2 Saran
Dengan demikian sangat penting untuk mengetahui informasi tentang penyakit menular
dan penyakit tidak menular (PTM), baik jenis-jenis, penyebab dan pencegahannya agar kita
dapat terhindar dari penyakit menular maupun tidak menular.
Daftar Pustaka
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/penyakit-tidak-menular-ptm-penyebab-dan-
pencegahannya
https://m.liputan6.com/health/read/4349589/penyakit-kulit-menular-frambusia-masih-hantui-4-
provinsi-indonesia-bagian-timur