Anda di halaman 1dari 4

BISNIS PENGANTAR

RINGKASAN MATERI BAB 3


MANAJEMEN RISIKO

Disusun Oleh :
Nama : Zaini Nurwidiastuti
No.MHS : 11-15-27713

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


YKPN
A. ARTI PENTING MANAJEMEN RISIKO
Tujuan manajemen risiko adalah meminimasi kerugian dan meningkatkan
kesempatan atau peluang. Jadi pada dasarnya manajemen risiko bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerugian.
B. PENGERTIAN RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan yang dihadapi
seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Sedangkan
manajemen risiko adalah suatu sistem yang tersusun secara logis dan sistematis yang
dimulai dari pengidentifikasian risiko, analis risiko, pengevaluasian risiko, dan
pengendalian risiko dari suatu rangkaian kegiatan, harta benda, hak milik, dan
keuntungan badan usaha atau perorangan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian.
C. KONSEP-KONSEP LAIN YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO
Pada umumnya orang sering mempersamakan pengertian risiko, hazard,dan
peril. Peril adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian atau sebagai
penyebab langsung kerugian. Hazard atau bahaya didefinisikan sebaga keadaan yang
menimbulkan atau meningkatkan terjadinya chance of loss dari suatu bencana tertentu
atau berbagai keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
D. RISIKO SPEKULATIF DAN RISIKO MURNI
Risiko spekulatif adalah situasi yang dapat menyebabkan rugi ataupun untung.
Sedangkan risiko murni adalah situasi hanya menyebabkan kerugian. Risiko yang
dapat dialihkan kepada pihak asuransi adalah risiko murni.
E. KETERKAITAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN FUNGSI-FUNGSI LAIN
1. Hubungan dengan fungsi pemasaran. Risiko yang dapat muncul pada kegiatan
pemasaran dapat berupa gugatan dari pihak lain.
2. Hubungan dengan fungsi produksi. Kegiatan produksi juga menimbulkan resiko
antara lain: kecelakaan kerja dan kematian bagi karyawan produksi, kerusakan
alat produksi yang dapat mencemari lingkungan, bahkan menimbulkan kematian
bagi manusia dan hewan.
3. Hubungan dengan fungsi engineering dan pemeliharaan. Departemen ini
bertanggung jawab untuk mendesain pabrik, serta merawat gedung, pabrik dan
peralatan.
4. Hubungan dengan fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya
manusia(SDM) bertanggung jawab untuk menyeleksi, melatih SDM, serta
bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap jabatan yang rawan risiko.
F. ELEMEN-ELEMEN MANAJEMEN RISIKO
Elemen-elemen utama dari manajemen risiko meliputi:
1. Penetapan tujuan
2. Pengidentifikasian tujuan
3. Pengukuran risiko
4. Evaluasi risiko
5. Pengendalian risiko
6. Monitor dan review
7. Komunikasi dan konsultasi
G. MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS RISIKO
Untuk dapat mengelola risiko dengan baik, maka suatu bisnis perlu mencermati
beberapa aspek sebagai berikut :
1. Tingkatan risiko-risiko strategi dan operasional. Risiko strategi adalah risiko yang
berdampak luas pada keseluruhan organisasi dan bersifat jangka panjang, biasanya
memiliki nilai uang yang relatif besar.
2. Aspek risiko dari pendekatan finansial dan nonfinansial. Risiko dengan
pendekatan finansial adalah potensi kerugian yang secara langsung dapat diukur
dengan nilai uang. Sedangkan risiko dari pendekatan non finansial meliputi risiko
kualitas produk dan daya saing.
H. LINDUNG RISIKO
Terdapat tiga alternatif upaya yang bisa dilakukan oleh sebuah bisnis dalam
meminimasi dampak kerugian :
1. Mengiliminasi risiko
2. Mengalihkan risiko
3. Mengambil alih risiko sendiri
I. ASURANSI YANG DIPERLUKAN PERUSAHAAN
1. Asuransi Kebakaran
Polis asuransi kebakaran mencakup kerusakan bangunan yang disebabkan oleh
kebakaran, diluar isi gedung.
2. Asuransi Tanggung Jawab Masyarakat
Asuransi ini mencakup kerugian finansial yang disebabkan oleh kecelakaan yang
dialami oleh non-karyawan akibat keteledoran perusahaan dalam proses operasi
perusahaan.
3. Asuransi Tanggung Jawab Produk
Asuransi ini mencakup perlindungan perusahaan terhadap kerugian finansial
ketika seseorang mengklaim bahwa mereka mengalami kecelakaan akibat
penggunaan produk perusahaan.
4. Fidelity Bond
Polis asuransi ini membayar pengusaha atas kerugian yang dialami karena
ketidakjujuran karyawan.
5. Asuransi Kredit
Asuransi ini melindungi perusahaan terhadap kerugian utang diatas jumlah
maksimum rekening kredit dagang.

RISIKO BISNIS

Secara umum terdapat dua risiko bisnis meliputi risiko yang berasal lingkungan
eksternal dan internal. Risiko lingkungan eksternal meliputi risiko lingkungan makro, yang
meliputi lingkungan ekonomi, politik, dan demografi, risiko industri dan persaingan.

RISIKO LINGKUNGAN MAKRO


Risiko lingkungan makro adalah semua jenis risiko yang muncul dalam bisnis yang
diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan ekonomi, politik,
sosikultural, teknologi, global, dan demografi.

Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisi lingkungan eksternal
badalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).

RISIKO LINGKUNGAN INDUSTRI

Risiko lingkungan industri adalah semua risiko yang muncul pada suatu bisnis yang
diakibatkan oleh perubahan-perubahan dilingkungan industri. Lingkungan industri adalah
serangkaian faktor-faktor yang berisi peluang dan ancaman dari pelaku bisnis baru, pemasok,
konsumen, produk subtitusi, dan intensitas persaingan diantarapara pesaing yang secara
langsung mempengaruhi suatu bisnis,serta menuntut tindakan dan tanggapan antisipatif dari
suatu perusahaan untuk survival.

Anda mungkin juga menyukai