Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL

Disusun oleh:
Lya shelviana
(202003063)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan ini diajukan oleh:


Nama : Lya Shelviana
NIM : 2020003063
Program Studi : Profesi Ners
Judul Laporan Pendahuluan : Laporan Pendahuluan Antenatal
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik keperawatan dasar

Mojokerto, November 2020


Pembimbing akademik

(..............................................)
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL
KONSEP KEHAMILAN
1. Definisi Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum.(Helen Varney, 2007 ; 492) Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari
konsepsi sampailahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu
atau 9 bulan7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu:


1.Trimester I: dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
2.Trimester II: dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
3.Trimester III: dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002:89

·         Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari


pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum.(Helen Varney, 2007 ; 492)
·         Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri
dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm.(Manuaba, 2010 ; 84)

2. .       Proses Kehamilan

a.       Fertilisasi

Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan
sperma paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu,
maka akan terjadi 3 fase yaitu:

1.      Tahap penembusan korona radiata

Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.

2.      Penembusan zona pellusida

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi


hanya satu terlihat mampu menembus oosit.

3.      Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai


kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin
baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)

b.      Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8
sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah
membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah
sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian
dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida 
akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan siap
berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.

c.       Nidasi / implantasi

Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior
korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim
sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini,
kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini
mengandung banyak cairan.(Marjati,dkk.2010 ; 37)

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

a.       Masa pre embrionic

Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses


pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.

b.      Masa embrionic

Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada


didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut.
Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.

c.       Masa fetal

Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir

Minggu ke-12     : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat
refleks menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat
ditentukan jenis kelaminnya.

Minggu ke 16     : Panjang badan   16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak
terjadi rambut mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20     : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah
nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku
tumbuh sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X 
kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi
tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke
18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml urine
dikeluarkan setiap 24 jam.

Minggu ke 24     : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon
rangsangan.

Minggu ke 28     : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan
baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak
subkutan menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke
skrotum.

Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.

Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum
pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar
batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung
jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.

Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi


keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus
melalui jalan lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak
subkutan dan fetus mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada
minggu tersebut.

(Marjati,dkk, 2010; 39)

4. Tanda dan Gejala Kehamilan

1.      Tanda presumtif kehamilan


1) Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan


folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu
diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan
dan tafsiran persalinan.

2) Mual muntah

Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

3) Ngidam

Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-


bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

4) Sinkope atau pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia


susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.

5) Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin


menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan
rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.

6) Anoreksia nervousa

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi


setelah itu nafsu makan muncul lagi.

7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar
keluar rongga panggul.

8) Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.

9) Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

10) Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

a. Pipi                      : - Cloasma gravidarum

-    Keluarnya melanophore stimulating hormone


hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang
berlebihan pada kulit.

b. Perut                    : - Striae livide

-    Striae albican

-    Linea alba makin menghitam

c. Payyudara            : - hipepigmentasi areola mamae


11) Varises atau penampakan pembuluh vena

Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan


pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan
betis erta payudara.

5. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi),yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktupersetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel
mani(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba
falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera
membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa
ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7
hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan baik mudligah dan janin, dipersiapkan
uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel
telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan
plasenta.
a. Sel telur (ovum)Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
di geneta-bridge.
b. Sel mani (spermatozoa)Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala,
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah,dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara
sel mani dengan sel telur di tuba pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami
pembelahan: zigot- morula- balstula.
d. Nidasi (implantasi )Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
e. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada
akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.
6. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat
kandung, dan juga organ lainnya.
1) Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).Berat : dari 30 gr – 1000 gr, panjang 32
cm dan lebar 24 cm.Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga
pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati.
Menurut spiegelberg, mengukur TFU dari simfisis:
a) Kehami l an 22 - 28 mi ngg u : 24 - 2 5 cm dari simfisis
b) Kehami l an 28 min ggu : 26,7 cm dari simfisis
c) Kehami l an 30 min ggu : 29,5 - 30 cm dari simfisis
d) Kehami l an 34 min ggu : 31 cm dari simfisis.
e) Kehami l an 36 min ggu : 32 cm dari simfisis.
f) Kehami l an 38 min ggu : 33 cm dari simfisis.
g) Kehami l an 40 min ggu : 37,7 cm dari simfisis
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga
pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi pertumbuhan
cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan
perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah konsentrasinya
sehingga progesteron mengalami penurunan.
2) Serviks
Servik menjadi lebih lunak karena pembuluh darah dalam serviks bertambah disebut
tanda“goodell”.
3) Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti sampai terbentuknya uri. Ovarium yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna
pada umur 16 minggu.
4) Vagina dan vulva
kekenyalan atau elastisitas bertambah artinya daya regang bertambah sebagai
persiapan persalinan.
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
5) Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
A. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah
serum darah meningkat 25-30 %, sel darah bertamabah 20%. Curah jantung
akan bertambahsekitar 30%
b. Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat
sampai akhir kehamilan.
c. Hitung jenis dan Hb Hematokrit menurun karena volume plasma darah
eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD
TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung
Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu
terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2) Sistem pernapasan
• Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran
rahim.
• Kapasitas vital paru meningkat.
• Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3) Sistem pencernaan
• nafsu makan meningkat, sekresi usu berkurang, aktivitas peristaltik menurun
akibatnya bising usus menghilang karena konstipasi. Aliran darah ke panggul dan
tekanan vena meningkat menyebabkan haemoroid. Saliva meningkat, mual dan
muntah
• Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
• Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness) pengaruh hormon HCG
4) Tulang dan gigi
• Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
• Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan
kalsium janin
5) Kulit:
Terjadi hiperpigmentasi pada :
• Muka : cloasma gravida
• Payudara : putting susu dan areola payudara
• Perut : striae gravidarum(garis-garis memanjang atau serong pada perut, memanjang
dari simpisis ke umbilikalis), cicatrix (selulit)
6) Kelenjar endokrin
• Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
• Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
• Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( – )
7) Payudara
• Payudara bertambah besar, tegang dan berat
• Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
• Bayangan vena lebih membiru
• Kaku diperas keluar kolostrum berwarna kuning.
8) Metabolisme
• BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
• Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
• Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
• Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
• BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh Janin, uri, air ketuban, uterus.
Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
• Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
9) Kenaikan berat badan
a. trimester I : 1 Kg
b. trimester II: 5 kg
c. trimester III: 5,5 kg
7. Perubahan Psikologis Ibu Hamil

a.       Trimester Pertama

Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron


dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada
payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.

1.      Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,


kecemasan dan kesedihan

2.      Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
3.      Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita
yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.

4.      Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.

b.      Trimester Kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.

c.       Trimester ketiga

Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada


sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa
khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama unutk bayi mereka.(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
KONSEP ANTENATAL CARE
1. Definisi ANC

Antenatal Care  adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan


pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2010; 110)

2. Tujuan ANC
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
b.  Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
c.  Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba,
2010 : 111)
3. Kebijakan program
a. Standart minimal asuhan antenatal (7T)

-          Timbang berat badan

-          Ukur tekanan darah

-          Ukur tinggi fundus uteri

-          Imunisasi TT

-          Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai


usia kehamilan 20 minggu)

-          Test terhadap PMS

-          Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan

Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama


kehamilan , yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
-          1 kali pada trimester I

-          1 kali pada trimester II

-          2 kali pada trimester III

c. Informasi Kunjungan Kehamilan

Kunjug
an Waktu Informasi Penting

·         Membangun hubungan saling


percaya antara petugas kesehatan
dengan ibu hamil

·         Mendeteksi masalah dan


menanganinya

·         Melakukan tindakan pencegahan


Sebelu seperti tetanus neonatorum, anemis
Trimest
m minggu ke kekurangan zat besi, penggunaan
er Pertama
14 praktik tradisional yang merugikan

·         Memulai persiapan kelahiran


bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi

·         Mendorong perilakuk yang


sehat (giat, latihan dan kebersihan,
dsb)

Sama seperti diatas ditambah


kewaspadaan khusus mengenai
Sebelu
Trimest preeklampsia ( tanya ibu tentang gejala
m minggu ke
er kedua – gejala preeklapmsia, pantau TD,
28
evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)

Trimest Antara Sama seperti diatas, ditambah


er ketiga minggu 28 – palpasi abdominal untuk mengetahui
36 apakah ada kehamilan ganda

Sama seperti diatas, ditambah


Trimest deteksi letak bayi yang tidak normal,
er ketiga atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran dirumah sakit.

(Marjati dkk, 2010 ;9-13)

4. Penapisan Ibu Hamil

Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok yaitu:

a. Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2 hijau

Kehamilan normal tanpa masalah/faktor resiko

Kemungkinan besar: persalinan normal,tetap waspada komplikasi


persalinan Ibu dan Bayi baru lahir Hidup Sehat.

b.  Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning

Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar
menyebabkan komplikasi persalinan. Dampak kematian / kesakitan /
kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.

c.     Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah

Kehamilan dengan faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau
janinnya yang dapat menyebabkan

- lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan

- lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi


SKOR POEDJI ROCHJATI

I
I III IV
I

Kelompok Masalah/Faktor Resiko SKOR TRIBULAN


N
Faktor Skor Awal Ibu Hamil 2 I I I
o I
Resiko I II.1 II.2

1 Terlalu Muda Hamil I < 4


16 tahun

2 Terlalu Tua Hamil I >35 4


tahun

Terlalu Lambat Hamil I,


kawin  > 4 tahun

3 Terlalu lama hamil lagi 4


(>10 tahun)

4 Terlalu cepat hamil lagi 4


(< 2 tahun)

5 Terlalu banyak anak, 4 4


atau lebih

6 Terlalu tua umur > 35 4


tahun

7 Terlalu pendek < 145 cm 4

8 Pernah gagal hamil 4


9 Pernah melahirkan
dengan
4
a.       Tarikan
4
tang/vakum
4
b.      Uri dirogoh

c.       Diberi
Infus/tranfusi

1 Pernah Sectio caesarea 4


0

1 Penyakit pada ibu hamil


1
a.       Kurang darah 4

b.      Malaria

c.       TBC paru 4

d.      Payah jantung

e.       Kencing manis 4

f.       PMS

1 Bengkak pada 4
2 muka/tungkai dan tekanan
darah tinggi

1 Hamil kembar 2 atau 4


3 lebih

1 Hamil kembar air 4


4 (hydramnion)

1 Bayi mati dalam 4


5 kandungan

1 Kehamilan lebih bulan 4


6
1 Letak sungsang 8
7

1 Letak lintang 8
8

1 Pendarahan dalam 8
9 kehamilan ini

2 Preeklampsi berat/ kejang 8


0 – kejang

(Buku KIA, 2009)

KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL

I.       Pengkajian Data.


Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1.   Biodata.
Nama suami/istri   :  Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah
kekeliruan (marjati dkk,2010;87)
Umur                     :  kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses
pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah
menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita
usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari S,2009:99)
Agama                   :  Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan            :  Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu
hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
bayinya. (Ari S, 2009;104)
Pekerjaan               :  Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja (Ari
S,2009;105)
Alamat                  :  Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya
tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika
diperlukan. (marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan           : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila
sewaktu – waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil
(Ari S,2009;104)
2.      Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau  kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)
3.      Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III),
Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III),
napas sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III)
(Ari S, 2009; 123 - 127)
4.      Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi
ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan
pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media utama
seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:
-          Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
-          TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi
lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
-          Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/ lahir mati
-          Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
-          HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.
(Salmah,2006;134))
5.      Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan. (Unpad, 1983;155)
6.      Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-          Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan
bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
-          Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam.
Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
-          Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik
dan emosi ibu harus diperhatikan
(Wheeler,2004; 37)
7.      Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan,
meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar 12
– 16 tahun) (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih),
siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah,
HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran) (Wheeler, 2004; 36), keluhan
saat haid(keluahn yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit
kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak)(Ari S, 2009;157)
8.      Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan kehamilan
tersebut tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci
kehamilannya. (Ari S,2009;101)
9.      Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I    :  berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC dimana
dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi,
serta KIE yang didapat.
Trimester II  :  berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda,
obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau belum
merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan
pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan
pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat. (marjati
dkk,2010; 81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda,
obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

(Marjati dkk, 2010;126)


10.  Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB
jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini
karena faktor gagal KB atau tidak.,
11.  Pola kebiasaan sehari-hari.
a.       Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan
vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi,
satu entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan
satu gelas susu dan buah. (Ari S,2009; 63)
b.      Pola Istirahat
            Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk
menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:
            Malam + 8-10 jam/hari
            Siang  + 1-2 jam/hari
c.       Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu
trimester III mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d.      Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya
trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan
komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e.       Pola seksual
Trimester I    :  Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus
Trimester II  :  Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang mulai
membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan
ketuban pecah dini dan persalinan prematur.(Bobak,2004;135)
12.   Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungan
keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya
akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Ari S,1009;173)
13.  Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat pada
trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tubuhnya.
(Helen Varney,2006;37)

B.  Data Obyektif.


1.   Pemeriksaan Umum.
K/U                     : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum
pasien secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran          : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari
S,2009;174)
TD                        : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg
dengan diastole  maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal
90 mmHg. (Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah
menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik
menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami
penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi                   : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu                     : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh
hamil > 37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam
kehamilan.
RR                      : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas
napas maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan
berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan bernapas
lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB                        : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB                        : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul) (manuaba,1998;134)
Lila                     : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi
kurang.
2.   Pemeriksaan  Fisik.
a.   Inspeksi.
      Rambut        : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah
rontok/tidak
Muka            :  Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda
anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata             :  Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan,
Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung         :  Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi  :  Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher            : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak
Dada            :  bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada
areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk
persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
Genetalia      :  bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas  : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak
memepengaruhi jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk,
2006;96)
b.      Palpasi.
Tujuan: -  untuk mengetahui umur kehamilan
-   Untuk mengetahui bagian bagian janin
-   Untuk mengetahui letak janin
-   Janin tunggal atau tidak
-   Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga
panggul
-   Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
-   Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala         : adakah benjolan abnormal
Leher           :  Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal
ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi
gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial
terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme dan
keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan
terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC, radang akut
dikepala
Dada           :  Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai
diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar
pada usia 20 minggu.
Abdomen    : Leopold I      : Untuk menentukan usia
kehamilan berdasarkan TFU dan bagian yang
teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
·                Sebelum bulan III tinggi fundus
uteri belum bisa diraba
·                12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas
symphisis
·                16 minggu TFU pertengahan antara
symphisi dan pusat
·                20 minggu TFU 3 jari dibawah
pusat
·                24 minggu TFU setinggi pusat
·                28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
·                32 minggu TFU pertengahan antara
pusat dan procesus xymphoideus
·                36 minggu TFU 3 jari dibawah
procesus xymphoideus
·                40 minggu TFU pertengahan antara
pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar,
melenting
Tanda bokong: lunak, kurang
bundar,kurang melenting.
Leopold II     :           Menentukan letak
punngung anak padaletak memanjang dan
menentukan letak kepala pada ketak lintang
                      Leopold III   :           Menentukan bagian
terbawah janin, dan apakah bagian terbawah
sudah masuk PAP atau belum.
                    Leopold IV     :           Seberapa jauh bagian
rerbawah masuk PAP,

Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat


dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus.

c.       Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau mati
Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak,
presentasi anak tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat
dengan perbedaan 10 detik.
                           Dada            : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma
atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
                           Abdomen     : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d.      Perkusi.
                     Reflek patella     :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1

(Marjati dkk, 2010; 12-13)


3.    Pemeriksaan Penunjang.
a.       Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah,
Hb dan penyakit rubella
Tes Lab Nilai Nilai Diagnosi
Normal Tidak s Masalah
Normal Terkait
Hemogl 10,5-14,0 <10,5 Anemia
obin

Protein Terlacak/n Protein


Urin egatif urine
Bening/ne
gatif
Glukosa Warna Kuni Diabetes
dalam urin hijau ng, orange,
coklat
VDRL/ Negatif Positi Syphilis
RPR f
Faktor Rh + Rh- Rh
rhesus sensitization
Golong A B O AB - Ketidakc
an Darah ocokan ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positi Anomali
f pada janin jika
ibu terinfeksi
Feses Negatif Positi Anemia
untuk ova/telur f akibat cacing
cacing dan
parasit

b.      Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum
buan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi – kondisi
·         Diperlukan tanda pasti hamil
·         Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
·         Mencari sebab dari hidraamnion
·         Untuk menentukan kelainan anak
c.       Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
·         Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
·         Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
·         Mengetahui posisi plasenta
·         Mengetahui adanya IUFD
·         Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk,
2010;95-97)
II.     Identifikasi Diagnosa dan Masalah.
Dx                   :  G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa ibu
dan  janin baik dengan kehamilan normal
Ds                    : ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
Do                   : kesadaran         : composmentis/letargis/koma
                          TD                    : 90/60-120/80 mmHg
                          Nadi                 : 60-96x/menit
                          RR                    : 12-20x/menit
                          Suhu                 : 36,5 – 37,5 C
TB                    : ...
BB hamil         : ...
TP                    : ...
LILA               :   cm
Leopold I         : ...
Leopold II       : ...
Leopold III      : ...
Leopold IV      : ...
    Analisa data

1. Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala

III.       Intervensi
Dx                   :  G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa ibu
dan  janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan             : - Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
-  Keadaa nibu dan janin baik
Do                   : kesadaran         : baik
                          TD                    : 90/60-120/80 mmHg
                          Nadi                 : 80-90x/menit
                          RR                    : 16-24x/menit
                          Suhu                 : 36,5 – 37,5 C
Lila                  : ...
TFU                 : Sesuai usia kehamilan
DJJ                   : 120 – 160x/menit

2.      Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH      : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1.Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu
mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga
dapat mengurangi kecemasan ibu
2.Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat
sehingga mempermudah penegaluaran feses
3.Anjurkan ibu untuk minum air  hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah
konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat
merangsang pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup dapat
mencegah timbulnya reabsorbsi yang berlebihan. (Ari S,2009; 123-127)
IV.         Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.

V.           Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi

DAFTAR PUSTAKA
Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba


Medika

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental


Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC

Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba


Medika

Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba


Medika

Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman

Anda mungkin juga menyukai