Anda di halaman 1dari 3

LITERASI DAN NUMERASI SAINS

Kemampuan Literasi merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam
menghadapi era global untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam berbagai situasi. Literasi sains
merupakan kemampuan untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains, serta menerapkan
kemampuan sains untuk memecahkan masalah. Untuk meningkatkan kemampuan literasi sains
disamping memerlukan motivasi peserta didik, guru juga perlu mempertimbangkan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik yang mana pada proses
pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian pengalaman langsung dan pengaplikasian hakikat
sains.(Yuliati, 2017)
Literasi sains penting dikuasai karena pemahaman IPA menawarkan pemenuhan personal dan
kegembiraan untuk dibagikan kepada siapapun. Selain itu negara-negara dihadapkan kepada pertanyaan
dalam kehidupan yang memerlukan informasi ilmiah dan cara berfikir ilmiah untuk mengambil
keputusan dan kepentingan orang banyak yang perlu diinformasikan. Pemahaman dan kemampuan
dalam IPA juga dapat meningkatkan kapasitas siswa untuk menjadi pekerja pemula yang siap menjadi
masyarakat bisnis di masa depan. Negara- negara lain telah melakukan investasi yang besar untuk
menciptakan motivasi bekerja yang “literate“ secara ilmiah dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk
bertahan dipasar global sehingga setiap negara perlu memiliki warga negara yang memiliki kapabiliti
yang sama.(Rosdiana et al., 2018)
Literasi sains adalah pemahaman atas sains dan prosesnya, serta aplikasinya bagi kebutuhan
masyarakat. Literasi sains sangat penting untuk memecahkan berbagai persoalan yang terkait etika,
moral dan isu-isu global akibat perubahan yang pesat dalam bidang sains dan teknologi. Penilaian
literasi dalam PISA tidak semata-mata pada pengukuran tingkat pemahaman pengetahuan IPA, namun
juga pemahaman terhadap berbagai proses IPA dan kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan
proses IPA dalam situasi nyata. Berbagai upaya reformasi pendidikan IPA telah banyak dilakukan di
beberapa negara untuk mewujudkan masyarakat berliterasi sains, salah satunya melalui kurikulum dan
pembelajaran.(Anjarsari, 2014)
Literasi merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk tahun 2019. Kemampuan
literasi dinilai berperan penting bagi pertumbuhan intelektual dan kompetisi setiap individu di Indonesia.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebenarnya telah digalakan sejak tahun 2015 sejalan dengan penerbitan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti. (Superman et al., 2020)
Numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan
keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari- hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan
partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk
menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan
dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis
untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi dan pemahaman
informasi yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.(Mahmud & Pratiwi,
2019)
Disisi yang lain dampak negatifnya seperti permasalahan etika moral dan isu-isu pencemaran
lingkungan sebagai akibat dari perkembangan IPTEK telah menimbulkan permasalahan seriu dalam
kehidupan bermasyarakat. Peserta didik sebagai bagian dari masyarakat perlu dilibatkan untuk belajar
dan menemukan solusi permasalahan- permasalahan tersebut. Oleh karena itu peserta didik perlu
dibekali keterampilan untuk peduli dan tanggap terhadap isu-isu yang berkembang dalam masyarakat,
berpikir kritis dan kreatif untuk merencanakan pemecahan masalah dan memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam untuk diaplikasikan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan
dampak perkembangan IPTEK. Agar peserta didik dapat terlibat dan ikut bertanggungjawab atau peduli
terhadap dampak perkembangan IPTEK. Mereka perlu dibekali dengan keterampilan literasi sains dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diantaranya adalah keterampilan berpikir kritis. Keterampilan-
keterampilan tersebut sangat relevan dikembangkan melalui pembelajaran IPA SMP. (Jamaluddin et al.,
2019)
Membaca, menulis, mendengar, dan terutama ilmu berbicara adalah bagian besar dari apa yang
dilakukan ilmuwan profesional. Seiring dengan beberapa waktu yang dihabiskan dalam kerja praktek,
mereka adalah sebagian besar dari apa yang dilakukan oleh guru dan murid sains. Dalam buku yang
sangat praktis ini, Jerry Wellington dan Jonathan Osborne melakukan lebih dari sekadar meringkas
penelitian yang menunjukkan betapa bahasa, dalam segala bentuknya, penting bagi pendidikan sains.
Mereka juga menunjukkan kepada guru apa yang dapat dilakukan untuk membuat pembelajaran sains
melalui bahasa menjadi lebih efektif dan menyenangkan.(Wellington & Osborne, 2001)
Literasi awalnya mengacu pada kemampuan baca, tulis dan hitung. Namun dengan
perkembangan sains yang pesat, istilah tersebut mulai berkembang, sehingga muncullah istilah literasi
sains.(Kelana & Pratama, 2015). Literasi sains sebagai kemampuan menghubungkan pengetahuan dan
pemikiran ilmiah dengan isu yang ada dimasyarakat. Seorang literat sains harus bersedia untuk
berpendapat tentang sains dan teknologi dengan kemampuan atau kompetensi untuk menjelaskan
fenomenaa secara ilmiah, mengevaluasi dan membuat rancangan percobaan, serta menginterpretasikan
data dan bukti ilmiah. Terdapat empatdimensi literasi sains yaitu konten sains, pengetahuan sains,
kompetensi sains, dan sikap sains.(PISA 2015 Assessment and Analytical Framework, 2017)
Literasi numerasi membutuhkan pengetahuan matematika yang dipelajari dalam kurikulum
sekolah. Namun demikian, pembelajaran matematika sendiri belum tentu menumbuhkan kemampuan
numerasi jika materi ajarnya tidak dirancang untuk hal itu. Masalah matematika yang baik dapat
digunakan untuk menstimulasi kognisi manusia dalam mengeksplorasi ide-ide matematika, memperkuat
penalaran hubungan antar konsep matematika, serta melatih kreatifitas dalam menemukan strategi
pemecahan masalah yang tepat.(Tyas & Pangesti, 2018). Kemampuan literasi sains merupakan kapasitas
untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan
berdasarkan fakta dan data untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan dari perubahan yang
terjadi karena aktivitas manusia.(Arohman et al., 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, P. (2014). Literasi Sains Dalam Kurikulum Dan Pembelajaran Ipa Smp. Prosiding Semnas
Pensa VI ”Peran Literasi Sains”.
Arohman, M., Saefudin, & Priyandoko, D. (2016). Kemampuan Literasi Sains Pada Pembelajaran
Ekosistem. Jurnal FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ISSN : 2528-5742, 13(1), 90–92.
Jamaluddin, J., Jufri, A. W., Ramdani, A., & Azizah, A. (2019). Profil Literasi Sains Dan Keterampilan
Berpikir Kritis Pendidik Ipa Smp. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(1).
https://doi.org/10.29303/jppipa.v5i1.185
Kelana, J. B., & Pratama, F. (2015). Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi Sanis (Issue October 2019).
Mahmud, M. R., & Pratiwi, I. M. (2019). Literasi Numerasi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Tidak
Terstruktur. KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 69–88.
https://doi.org/10.22236/kalamatika.vol4no1.2019pp69-88
PISA 2015 Assessment and Analytical Framework. (2017). OECD.
https://doi.org/10.1787/9789264281820-en
Rosdiana, L., Nurita, T., & Sabtiawan, W. B. (2018). Pengembangan Lkm Untuk Meningkatkan Literasi
Sains Calon Guru Ipa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 3(1), 27.
https://doi.org/10.26740/jppipa.v3n1.p27-32
Superman, S., Purmintasari, Y. D., & Agustina, R. (2020). Penguatan Literasi Di Sekolah. GERVASI:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 230. https://doi.org/10.31571/gervasi.v3i2.1505
Tyas, F., & Pangesti, P. (2018). Menumbuhkembangkan Literasi Numerasi Pada Pembelajaran
Matematika Dengan Soal Hots. Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education, 5, 566–
575.
Yuliati, Y. (2017). Literasi Sains Dalam Pembelajaran Ipa. Jurnal Cakrawala Pendas, 3(2), 21–28.
https://doi.org/10.31949/jcp.v3i2.592

Anda mungkin juga menyukai