Anda di halaman 1dari 3

Resume bab I

HOW GAMES CAN PROMOTE LEARNING

Belajar Vs Bermain

Belajar dan bermain seperti dua bagian dunia yang terpisah dengan persepsi masing-masing. Jika
kita tanyakan pada diri kita sendiri tentang “Belajar” yang terlintas adalah buku-buku, catatan
bahkan foto foto yang sempat kita ambil tapi tidak pernah kita buka lagi. Namun di mata kuliah ini
kita semakin dikenalkan bahwa ternyata yang sejak dulu kita anggap sebagai pasangan yang saling
bermusuhan bisa kita gabungkan bahkan lebih baik lagi. Hiburan adalah hal yang memecah fokus
kita ketika sedang “Belajar”. Bahkan saat saya menulis ini masih seringkali saya tinggal untuk hiburan
yang lain. Maka sebagai calon pendidik kita harus mencari cara kreatif untuk menarik perhatian
siswa dan dapat memenuhi tujuan dari pembelajaran.

Tipe-tipe siswa dan Permainan

Layaknya games yang terdapat di Playstore, permainan yang bisa kita pilih juga harus disesuaikan
dengan kondisi siswa dan materi yang akan kita berikan. Seperti yang sudah sering kita dengar
bahwa setiap siswa memiliki cara belajarnya sendiri yaitu pelajar tipe visual, auditori dan kinestetik.
Tipe belajar visual biasanya lebih tertarik pada permainan yang menampakkan gambar, tulisan,
grafis dan media visual lainnya. Selanjutnya untuk tipe belajar auditori akan merasa lebih nyaman
ketika mereka memahami materi dengan membaca keras, mendengarkan orang lain dan media
suara lainnya. Dan untuk tipe kinestetik biasanya akan nyaman ketika mereka belajar dengan
melakukan sentuhan atau terdapat interaksi didalamnya.

Selain tiga tipe diatas, masih ada tipe belajar internal dan eksternal. Maksud dari tipe belajar internal
itu adalah tipe pelajar yang lebih suka untuk melaksanakan tugasnya sendiri kemudian baru
menyampaikannya kepada orang lain. Sedangkan tipe pelajar eksternal adalah pelajar yang lebih
nyaman bekerja secara bersama-sama baik itu dalam grup ataupun interaksi dengan orang lain.

Games dan Kurikulum

Didalam buku ini terdapat beberapa games yang disediakan untuk kita gunakan dalam
pembelajaran. Penulis buku ini menyatakan bahwa dengan games tersebut bisa membuat
pembalajaran kita lebih menarik, memotivasi siswa dan membuat jalannya pembelajaran lebih
nyaman.

Pendidik dan pelajar tentu memiliki tujuan dan suatu target yang harus dicapai. Sebagai pendidik
kita harus mengetahui momen belajar yang menarik dari siswa untuk menuntunnya kepada belajar
lebih lanjut. Dan untuk pelajar tentu dia ingin untuk baik di sekolah dan bisa belajar dengan sebaik-
baiknya. Maka dengan permainan ini sebenarnya bisa meraih target-target yang telah ditetapkan
dalam aturan kurikulum kita dengan membuat pembelajaran yang lebih menarik.

Penulis memaparkan beberapa peran games terhadap kurikulum agar bisa berjalan dengan lebih
menarik.

1. Games yang memberikan pengalaman kepada siswa dengan melibatkan siswa dalam
prosesnya secara langsung sehingga siswa akan berhadapan dengan informasi yang disajikan
dalam games
2. Games dapat digunakan dalam beberapa sesi khusus dengan hanya beberapa siswa karena
dalam games itu bisa kita kreasikan.
3. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, games juga dapat dikreasikan tergantung kepada
kebutuhan kita sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kondisi kelas yang sedang kita hadapi.
4. Games juga dapat digunakan untuk me review materi dan memberikan penguatan kepada
siswa dengan lebih optimal
5. Games memberikan respon secara langsung sehingga siswa dapat mengevaluasi terkait
pemahamannya secara cepat
6. Games dengan beberapa jenis dan format dapat meningkatkan kesiapan siswa untuk
menghadapi ujian
7. Kita bisa memahami kondisi kelas dan meningkatkan semangat siswa dengan menggunanak
games
8. Kita bisa menyisipkan informasi-informasi yang belum pernah diterima siswa atau suatu
materi yang sulit sehingga mereka tidak terlalu merasakan aura horor seperti saat
pembelajaran biasa
9. Dengan games juga dapat melengkapi tugas membaca siswa
10. Meningkatkan kerja kelompok
11. Membiasakan bermain dengan aturan
12. Meningkatkan capaian indiviidu dan kelompok
13. Menguatkan dan meningkatkan kemampuan multitasking
14. Mengurangi beban menghafal

Intinya dengan games pembelajaran bisa dikemas lebih ringan dan menarik sehingga siswa tidak
menganggap bahwa belajar merupakan hal yang menakutkan dan mebosankan. Perlu diperhatikan
juga bahwa games harus disesuaikan juga dengan tipe belajar siswa sehingga bisa dikemas secara
tepat. Beberapa penelitian yang dilakukan di luar negeri juga memberikan hasil bahwa para pemain
video games cenderung lebih baik kemampuan belajarnya daripada bukan pemain. Kemudian
penelitian juga dilaksanakan menggunakan games yang berbeda yaitu action video games dan non
action video games. Hasilnya bahwa pemain action video games cenderung memiliki persiapan yang
lebih terhadap keadaan yang akan dia hadapi. Namun ada beberapa bidang pelajaran yaitu tugas
persepsi gamer tidak terlalu unggul dibanding dengan non gamer (Newscenter Universitas
Rochester).
Newscenter.10 November2014. Playing Video Game Can Boost Learning.NewYork :
University of Rochester.

Anda mungkin juga menyukai