Anda di halaman 1dari 6

KEMAMPUAN BIDANG STUDI

1. Pembelajran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 menekankan pada penguatan


pendidikan karakter (PPK); pengintegrasian literasi abad 21 yang menekankan
pengembangan kompetensi kreatif, kemampuan berpikir kritis, kemampuan
berkomunikasi, serta bekerja secara kolaboratif; dan pembelajaran berbasis teks.
a. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
b. Jelaskan apa implikasi kebijakan tersebut dalampenyiapan tenaga pengajar (preservice
training) di perguruan tinggi?

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi berlangsung sangat


pesat dan berdampak pada pembelajaran bahasa Indonesia. Peserta didik memiliki
kesempatan untuk mengakses berbagai sumber belajar secara luas dan variatif. Salah satu
tugas penting mata pelajaran bahasa Indonesia yakni menyiapkan generasi yang memiliki
kompetensi literasi kritis yang dilandasi kemampuan berpikir tingkat tinggi.
a. Jelaskan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan guru bahasa Indonesia agar
peserta didik memiliki kemampuan literasi kritis yang dilandasi kemampuan berpikir
tingkat tinggi dalam berbahasa Indonesia baik secara reseptif maupun produktif.
b. Bagaimana strategi guru dalam mengelola sumber-sumber belajar secara efektif agar
mudah diakses dan dimanfaatkan oleh siswa dalam pengembangan komptensi literasi
kritis yang dilandasi kemampuan berpikir tingkat tinggi?
c. Deskripsikan contoh-contoh kegiatan yang inovatif dan kreatif di sekolah untuk
mendukung pengembangan kompetensi literasi kritis siswa!

3. Pembelajaran sastra Indonesia dilaksanakan pada setiap jenjang sekolah. Berikut adalah
rumusan kutipan kompetensi berdasarkan hasil revisi kurikulum mata pelajaran bahasa
Indonesia yang paling mutakhir.
SD/MI Kelas SD/MI Kelas SMP/MTS Kelas SMA/MA/SMK/MAK
Rendah (I-III) Tinggi (VII-IX) Kelas (X-XII)
(IV-VI)
Menjadi insan yang Menjadi insan Menjadi insan yang Menjadi insan yang
memiliki yang memiliki memiliki memiliki kemampuan
kemampuan kemampuan kemampuan berbahasa dan
berbahasa dan berbahasa dan berbahasa dan bersastra untuk
bersastra untuk bersastra untuk bersastra untuk menggali dan
mengembangkan mempelajari mengembangkan mengembangkan ilmu
komunikasi dengan pengetahuan ilmu pengetahuan. pengetahuan dan
orang-orang di menerapkan secara
sekitarnya. kreatif dalam
kehidupan sosial.

Berdasarkan kolom tersebut, jawablah pertanyaan berikut!


a. Jelaskan sumber pembelajaran sastra yang dapat dimanfaatkan pada setiap jenjang
berdasarkan tabel tersebut agar siswa menyukai dan menyadari manfaat belajar sastra.
b. Bagaimana model pembelajaran sastra yang dapat menunjukkan perkembangan
muatan isi dan dinamika kegiatan pembelajaran antarjenjang sekolah?
c. Bagaimana wujud kegiatan asesmen otentik yang dapat dilaksanakan untuk
perkembangan kemajuan belajar sastra siswa?

4. Pada saat ini bahasa Indonesia dipelajarai di berbagai pusat kota di dunia, dan jumlahnya
telah mencapai 181 titik pusat pembelajaran BIPA. Pembelajaran BIPA mengintegrasikan
kemampuan pengembangan bahasa, berbahasa dan budaya Indonesia.
a. Jelaskan alasan-alasan ketertarikan bangsa-bangsa lain untuk belajar bahasa Indonesia
dan apa dampak jangka panjang terhadap perkembangan bahasa Indonesia dalam
konteks perkembangan global?
b. Upaya-upaya apakah yang perlu dilakukan agar terdapat standarisasi proses dan hasil
belajar BIPA dalam konteks Internasional?
c. Jelaskan strategi yang dapat dilakukan dosen/tutor untuk menghindari kegagalan
belajar bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing, baik pada penguasaan aspek linguistic,
keterampilan berbahasa, kemampuan apresiasi sastra dan pemahaman budaya
Indonesia?
LANDASAN PENDIDIKAN
1. Mengajar dapat dikatan sebagai seni dan ilmu serta mengajar merupakan sebuah profesi.
a. Jelaskan pengertian ketiga istilah di atas!
b. Jelaskan mengapa guru harus professional dalam menjalankan tugasnya?

2. Untuk mewujudkan misi pendidikan berkelanjutan (sustainability education), ada lima


kemampuan esensial yang perlu dikembangkan. Kelima kemampuan itu meliputi, (1)
wawasan ke depan (envisioning); (2) berpikir kritis (critical thinking); (3) berpikir sistemik
(systemic thinking); (4) pembangunan kerja sama (building partnership); (5) peran serta
dalam pengambilan keputusan (participation in decision making).
a. Coba saudara berikan penjelasan masing-masing dari kelima kemampuan tersebut.
b. Mengapa kemampuan-kemampuan itu penting penting dikuasai oleh peserta didik?
Berikan alasan-alasan Saudara!

3. Ide gerakan reformasi khususnya dalam bidang pendidikan di Indonesia telah kita alami
selama lebih kurang 15 tahun. Gerakan reformasi ini sebenarnya bukan hal baru, terutama
di negara-negara maju.
a. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan reformasi pendidikan itu, menurut Saudara?
b. Apa sebenarnya yang dapat kita peroleh dari gerakan reformasi pendidikan?
c. Factor-faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat gerakan
reformasi?

4. Praktik Indigenous pendidikan (local knowledge, local technology, local wisdom) di


Indonesia sebenarnya dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan model pendidikan
Indonesia yang bermartabat. Pada decade lalu, Dr. Sudjatmoko, Rektor Universitas PBB
di Tokyo menyampaikan bahwa alternative pendidikan terbaik adalah tradisi pendidikan
pondok pesantren yang dikemas dalam manajemen modern. Kemukakan satu model
pendidikan yang menurut Saudara tepat sebagai paduan pendidikan tradisional dan
modern.

5. Terkait tujuan pendidikan sebagaimana diatur dalam perundangan yang berlaku,


bagaimanakah bidang ilmu saudara mampu menghantarkan peserta didik mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tersebut.

6. Belajar dari system pendidikan pada negara maju di kawasan Asia, seperti Jepang dan
Korea, maka Indonesia bisa memetic pelajaran. Hal yang menarik bahwa dalam kehidupan
yang maju, perkembangan sikap positif tetap tercermin bagus di negara-negara tersebut.
Kemukakan contoh-contoh perkembangan sikap yang tetap terjaga dan bagaimana dalam
system pendidikan hal tersebut diperhatikan dan terlestarikan dalam kehidupan sebagai
hasil pendidikan yang tepat serta bagaimana kemungkinannya diejawantahkan dalam
system pendidikan di Indonesia?
LANDASAN PENDIDIKAN 2016

1. Untuk mewujudkan misi pendidikan berkelanjutan (sustainability education), ada lima


kemampuan esensial yang perlu dikembangkan. Kelima kemampuan itu meliputi, (1)
wawasan ke depan (envisioning); (2) berpikir kritis (critical thinking); (3) berpikir sistemik
(systemic thinking); (4) pembangunan kerja sama (building partnership); (5) peran serta
dalam pengambilan keputusan (participation in decision making).
c. Coba saudara berikan penjelasan masing-masing dari kelima kemampuan tersebut.
d. Mengapa kemampuan-kemampuan itu penting penting dikuasai oleh peserta didik?
Berikan alasan-alasan Saudara!

2. Guru, dalam mejalankan tugas sehari-hari, selalu menilai diri sendiri sebagai perwujudan
bahwa ia ingin mengembangkan diri. Penilaian atas diri sendiri guru ini sangat berkaitan
dengan guru sebagai seorang reflective practitioner. Jelaskan!
a. Guru sebagai seorang reflective practitioner menurut pemahaman saudara.
b. Mengapa peran ini menjadi penting dimiliki oleh seorang guru professional?

3. Kita telah memasuki era kesemrawutan global. Suatu era yang ditandai dengan perubahan
pola pikir yang sangat mendasar di segala domain kehidupan. Sebuah revolusi pola pikir!
Secara khusus, revolusi ini juga telah melanda bidang belajar, pembelajaran, kurikulum,
dan bahkan aturan/kebijakan operasional dalam bidang pendidikan. Munculnya kebijakan
kurikulum baru, seperti KTSP, model-model belajar baru, seperti belajar
kolaboratif/kooperatif, CTL. Sertifikasi guru/dosen sebagai tindak lanjut undang-undang
guru/dosen, dan banyak lagi lainnya yang menjadi penanda dari perubahan-perubahan
tersebut.
a. Revolusi konsep apa saja yang terjadi dalam bidang belajar, pembelajaran dan
kurikulum?
Berikan deskripsi dalam 5-7 kalimat tentang perubahan konsep-konsep tersebut.
b. Bagaimana semestinya bidang studi yang sudara tekuni memberi jawaban terhadap
perubahan-perubahan konsep tersebut?
c. Deskripsikan di mana posisi saudara dalam perubahan konsep tersebut (pendapat,
komentar, kritik/evaluasi)

4. Salaah satu landasan pendidikan atau pembelajaran yang telah bergeser sejak tahun 1990-
an adalah yang terkait dengan landasan teoritik-konseptual pendidikan/pembelajaran, yang
secara paradigmatic bergerak dari behavioristic ke konstruktivis. Konsep, teori, model, dan
strategi konstruktivistis banyak mewarnai kebijakan pembelajaran, baik pada tingkat
legalitas maupun operasional.
a. Coba saudara identifikasi model-model pembelajaran apa saja yang berakar pada
paradigma konstruktivistik, dan berikan deskripsi dalam 3-5 kalimat tentang model-
model pemebalajaran tersebut.
b. Bagaimana semestinya bidang studi saudara mengadopsi perubahan paradigma
tersebut?
c. Deskripsikan pemikiran saudara tentang dampak dari perubahan paradigma tersebut di
masa depan, khususnya yang terkait dengan belajar, pembelajaran, dan kurikulum
(landasan, visi/misinya, struktur dan pelaksanaannya)

5. “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang harus terus menerus diperbaharui sesuai
perkembangan zaman.”
a. Setujukah saudara dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasan-alasan saudara.
b. Factor-faktor apa sajakah yang harus menjadi bahan pertimbangan dalam upaya
memperbaharui dan mengembangkan kurikulum secara efektif dan berkualitas?

6. Bila kurikulum dimaknai sebagai “rencana dan seperangkat aturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pembelajaran yang dipedomani melalui aktivitas pembelajaran, kemudian
ditentukan keberhasilannya melalui kriteria yang telah ditetapkan sebelumnnya”, maka
sebenarnya hanya ada 4 (empat) komponen penting kurikulum yang harus dikembangkan.

Tugas Saudara adalah:


a. Jelaskanlah keempat komponen kurikulum tersebut. Tujuan, struktur, evaluasi
b. Berikan alasan, mengapa keempat komponen kurikulum tersebut harus disusun dan
dikembangkan secara sistemik dan sistematik?
c. Menurut Saudara, apakah ada kaidah atau pedoman yang harus dijadikan prinsip
pengembangan keempat komponen tersebut? Jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai