Anda di halaman 1dari 15

Kompetensi berbahasa berdasarkan

AMERICAN COUNCIL ON THE


TEACHING OF FOREIGN LANGUAGES
(ACTFL)
TINGKATAN DALAM ACTFL
 Novice (Pemula)
* Novice Low
* Novice Mid
* Novice High
 Intermediate (Menengah/Madya)
* Intermediate Low
* Intermediate Mid
* Intermediate High
 Advanced (Mahir)
* Advanced Low
* Advanced Mid
* Advanced High
 Superior (Unggul)
 Distinguished (Istimewa)
NOVICE / PEMULA
 Novice Low
Dapat bertukar salam, menyebut identitas dan sejumlah
objek yang akrab/familiar dengan lingkungan terdekat.

 Novice Mid
> Mampu berbicara dalam frasa dan kata yang berlainan.
> Bisa merespon pertanyaan langsung dengan kata-kata
terbatas dan perlu sering didorong oleh sang penanya.
> Jeda dan keraguan pada saat pembicaraan sering terjadi,
kekurangan kosakata dan ketidaktepatan pada pelafalan,
tatabahasa, struktur, diksi dan penggunaan kata tanya
ketika menjawab.
> Umumnya bisa menggabungkan angka dan kata benda
yang tepat seperti enam mobil, satu kucing dan
penggunaan kata hubung dan seperti pada kalimat banyak
lain restoran dan toko. Masih banyak terpengaruh bahasa
pertama.
 Novice High
> Bisa menggunakan bahasa untuk menyampaikan
informasi yang berhubungan dengan diri sendiri dan
lingkungan langsung ( studi, kekerabatan, tempat
dan pilihan-pilihan).
> Bisa merespon pertanyaan langsung dan sederhana,
menggunakan kalimat sederhana mskipun sering
dengan kalimat dan frasa yang kurang lengkap.
>Kesalahan masih sering terjadi seperti saya nama,
penggunaan kata negatif, tanggalnya kata depan
seperti Erika berasal NC, awalan seperti berkerja
(bekerja) dan penghilangan kata kerja seperti saya
adik perempuan dan laki-laki (I younger sister
dan brother).
> Cenderung menggunakan bahasa pertama mereka
ketika tugas itu tidak lengkap, contoh while duduk,
saya want.. (while sitting, I want..)
INTERMEDIATE / MENENGAH / MADYA
 Intermediate Low
> mampu berkomunikasi dengan beberapa ide dasar (meskipun dengan
kesulitan, penggunakan kalimat sederhana panjang dengan banyak
jeda, pencarian kata-kata) kemampuan yang terbatas untuk
menyampaikan dasar, pesan pribadi yang terbatas,
misalnya, Saya di UM untuk Bahasa Indonesia.

> Tanggapan biasanya reaktif, dengan menunjukkan ketidakmampuan


untuk memulai percakapan  diri sendiri, keluarga, teman, tempat,
 Contoh: X Kecil, Y Besar, X banyak orang-orang, keinginan dasar,
dan ekspresi sederhana suka dan tidak suka, seperti SAYA mau ...,.
> Banyak ucapan-ucapan yang tidak dimengerti. Pengucapan
dipengaruhi oleh bahasa pertama, Hanya bisa dipahami oleh
pendengar yang bersimpati
Contohnya: Hari di jalan Anderson; Albert saya mau anda kucing. 
dapat menggunakan penanda waktu yang terbatas (Besok, bulan /
tahun Lalu, Dulu).

Beberapa kesalahan yang jelas bermotif, urutan kata (Hijau mobil,


Anda kucing), preposisi (SAYA berasal di Madison),), peniadaan
‘ada’ dalam kata negatif (Tidak orang membeli), dan frasa preposisi
(Saya pergi ke NIU untuk (belajar) politik).
Menengah Madya (Intermediate Mid)
 menunjukkan kemampuan untuk berkreasi dengan
bahasa , dengan menggabungkan dan
mengkombinasikannya materi belajar. berbicara
dalam rangkaian kalimat.
 mampu mengkomunikasikan ide-ide yang tidak rumit
(Paman minum kopi, tapi hari ini mau tidur siang),
pengalaman pribadi (Saya punya dulu pacar di
Singapur dan teman-teman di Singapur lagi. Saya
tinggal dengan teman lain, tidak dengan pacar.), and
rencana ke depan (e.g. Saya mau belajar konflik di
Aceh…Saya mau bepergian dan bekerja (di) Indonesia,
Singapur, dan Malaysia).
 mampu membuat perbandingan sederhana(Madison
cantik, lebih cantik daripada Singapur, tetapi sekarang
saya mau tinggal di New York).
 Topik yang disampaikan hanya bersifat kongkrit seperti
diri sendiri, keluarga, pekerjaan, perjalanan, sekolah
dan kegiatan yang menyenangkan (Saya belanja,
tidur, dan main-main dengan teman saya ).
 Mampu memanfaatkan urutan waktu dan penanda
(sebelum, sesudah, sesudah itu), ketika ragu, kembali ke
bahasa pertama mereka. Mereka dapat menggunakan
kata penghubung yang sederhana, seperti karena, jadi,
menunjukkan penggunaan penekanan partikel ‘ya’
(..lancar sedikit ya. Singapur kotor ya).
 Mampu menggunakan afiksasi , khususnya meN- dan
ber- (membuat, berbicara, bekerja, bepergian) lebih
sering. Pola kesalahan umum yang terjadi termasuk
bentukan pasif (Artikel mereka membaca, artikel di
CST), preposisi (berbicara di Irak, naik mobil di ibu
saya, membaca jurnal di Irak), dan pilihan kata yang
tidak akurat (Saya bepergian di NY sedikit hari).
MENENGAH TINGGI (INTERMEDIATE HIGH)
 menunjukkan kemampuan untuk menggambarkan dan
menceritakan  paragraf, tetapi lebih banyak beoperasi dalam
rangkaian kalimat. Mereka telah memasukkan beberapa strategi
komunikatif seperti meminta klarifikasi dan koreksi diri sendiri,
seperti ‘Peristiwa’ itu artinya apa? dan habi…em, selesai itu..;
Saya ingin tunggu.. menunggu …

 mampu membuat perbandingan lebih lengkap dan memanfaatkan


lebih beragam penghubung, seperti meskipun, jadi, karena, kalau.
Kadang-kadang terjerumus ke dalam bentuk informal &
pengucapan, sedangkan bentuk formalnya yang lebih tepat:
(ber)sama anak-anak; (me)li(h)at; (be)kerja; kasih (memberi);
bilang (berkata); bikin (membuat).

 berani untuk menggunakan pola yang lebih kompleks, seperti


penggunaan lebih beragam afiks: berkumpul, mengikuti,
kelihatan, tergantung, kebebasan, melihat, penduduk dan kalimat
pasif (Ini adalah gambar keluarga saya yang diambil waktu saya
masih anak kecil.)
ADVANCED
 mampu menangani berbagai tugas komunikatif 
berbagai topik yang sebagian besar informal dan
beberapa pengaturan formal, misalnya, ...Mereka
adalah peserta aktif dan percakapan yang sama
menunjukkan beberapa keterampilan yang muncul di
bahasa menyesuaikan mendaftar ke pengaturan
sosiolinguistik meskipun mereka umumnya
menggunakan bahasa baku, misalnya, ..... Mereka
mampu untuk meminta penjelasan seperti, dan
menggunakan standar register, misalnya Dari artikel?
Yang saya mengerti,…, dan penggunaan ragam baku
Tapi ada satu dessert yang saya suka yaitu es
krim goreng.
 bisa menceritakan dan menjelaskan sambil
menggeser frame waktu dan menggunakan konektor
kalimat dengan mudah pada tingkat paragraf jika
membahas topik familiar, misalnya biaya sekolah
terlalu mahal dan karena itu dia tidak bisa
bersekolah lagi. Dan dia perlu membantu keluarga.
Struktur kalimatnya semakin kompleks dengan
penggunaan kata kerja aktif dan pasif, pengurangan
(subordination), kalimat langsung  Artikel ini
melaporkan pada tahun dua ribu dua Indonesia
punya kira-kira empat juta pekerja anak dan
kebanyakan anak-anak yang bekerja menjadi
pembantu rumah tangga, kuli pengangkut barang
atau bekerja pada industri yang terkait dgn
pelacuran.
 Ada kontrol yang lebih besar dari afiksasi termasuk
di-men,, ter-, Ke-an, per - an konstruksi. Kesalahan
tata bahasa dan gangguan dari bahasa pertama
masih terjadi tetapi umumnya tidak mengganggu
pemahaman, misalnya Mengapa es tidak dihapus di
dalam minyak goreng? Hanya (baru) berusia 10,
Itu adalah alasan yang konkrit dan yang
pemerintah bisa melaksanakan aktivitas atau
program. Mereka juga mampu mengganti dan
memperbaiki kesalahan mereka senditi 
Mengapa? Oh, bagaimana
 Pembicara mahir dapat menghasilkan wacana
paragraf panjang terhubung dengan akurasi yang
memadai dan kejelasan untuk menyampaikan
pesan mereka dengan sedikit kebingungan.
ADVANCED HIGH
 Para pembicara tinggi maju adalah lawan bicara penuh
menunjukkan kemampuan untuk memulai pertukaran &
merespon, mempertahankan percakapan dengan pengisi
'ehm', 'ya' dan pertanyaan kecil seperti 'tentang apa?' Yang
melibatkan mitra percakapan. Mereka mampu
menghadirkan ide-ide sendiri dalam terorganisir dengan baik
urutan, misalnya: Yang pertama, mungkin pemerintah
Indonesia harus bantu, harus biaya sekolah harus turun.
Atau mungkin sekolah, kalau ada sekolah gratis, mereka bisa
belajar sampai SMA gratis, dan sesudah itu mulai bekerja,
jadi tidak, orang tuanya tidak harus membayar untuk
sekolah. Dan yang kedua, mungkin kalau tidak ada banyak
anak-anak, mungkin kalau ada hanya 2, contohnya 2 anak-
anak, mereka orang tuanya tidak, tidak harus bayar banyak
untuk anak-anak. Dan ada uang cukup untuk kehidupan.
 Ada kemampuan muncul untuk berhipotesis, dan pendapat
dukungan dengan penjelasan rinci, misalnya
 Ya, dan mereka tahu, kalau, kalau anak laki-laki, dia
harus mendapat pekerjaan yang bagus, karena dia yang
harus membantu orang tuanya kalau mereka sudah
tua.Tapi kalau anak perempuan, mereka waktu, kalau
mereka kawin, mereka mau pindah ke rumah lain dengan
suaminya. Jadi mereka pikir, mengapa kami mau bayar
sekarang, untuk sekolah anak perempuan kalau nanti dia
tidak mau membantu kami, dia mau membantu keluarga
yang lain.
 Ada bukti dari berbagai register, termasuk menggunakan
bahasa akademik dan kolokasi yang tepat, seperti
"kebijakan pemerintah," "mencapai tujuan" Mereka
mampu mengendalikan afiksasi yang kompleks ". MeN-i-,"
di "mengakui," dan "Ke--an" pada "Keanekaragaman,"
dan berbagai konektor, seperti meskipun, walaupun,
sedangkan. Pengucapan mereka akurat, termasuk kata-
kata pinjaman seperti "idealis.“
 Mereka mampu menutupi topik yang luas, sebagian besar
beton dan yang faktual, seperti kejadian saat ini (yaitu
masalah ekonomi), pekerja anak, pendidikan, dan tempat
terbaik untuk mengunjungi. Mereka mampu menghindari
penjelasan abstrak dengan memberikan ilustrasi atau
anekdot

misalnya Menurut saya mulai dengan orang yang, mungkin


5 tahun yang lalu, dengan orang yang mau membeli
rumah dan mobil dan barang-barang yang, yang, dan
mereka tidak punya uang cukup untuk itu, jadi mereka
memakai kredit.
Contohnya rumah, mereka mau rumah yang besar, yang
baru, yang lebih bagus daripada keluarga atau temannya.
Dan mereka mengambil kredit dan mereka tidak bisa membi,
tidak bisa bayar?
Jadi mulai dengan krisis rumah, dan sekarang ada banyak
orang yang tidak bisa membayar rumah, harus, harus
pindah, jadi mereka … mulai dengan rumah.
 Mereka dapat menghubungkan kalimat dengan
lancar dan berbicara dalam wacana diperpanjang:
Yang pertama, mungkin pemerintah Indonesia harus
bantu, harus biaya sekolah harus turun. Atau
mungkin sekolah, kalau ada sekolah gratis, mereka
bisa belajar sampai SMA gratis, dan sesudah itu
mulai bekerja, jadi tidak, orang tuanya tidak harus
membayar untuk sekolah. Dan yang kedua,
mungkin kalau tidak ada banyak anak-anak,
mungkin kalau ada hanya 2, contohnya 2 anak-
anak, mereka orang tuanya tidak, tidak harus bayar
banyak untuk anak-anak. Dan ada uang cukup
untuk kehidupan.
 Contoh ini diulang.

Anda mungkin juga menyukai