CONTENT: WORDS
Menurut Hurlock (1978: 187) anak mempelajari dua jenis kosakata yakni kosakata umum dan
kosakata khusus. Kosakata umum terdiri atas kata yang dapat digunakan dalam berbagai situa
si yang berbeda. Kosakata khusus terdiri atas kata arti spesifik yang hanya digunakan pada sit
uasi tertentu. Hurlock (1978: 188) mengemukakan jenis-jenis kosakata, yaitu:
1. Kosakata Umum
Kosakata umum terdiri dari kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan.
a. Kata benda. Kata yang pertama digunakan oleh anak adalah kata benda, umumnya yang be
rsuku kata satu yang diambil dari bunyi celoteh yang disenangi.
b. Kata kerja. Setelah anak mempelajari kata benda yang cukup untuk menyebutkan nama da
n benda disekitarnya, mereka mulai mempelajari kata-kata baru khususnya yang melukiskan t
indakan seperti ”beri”, ”ambil” atau ”pegang”.
c. Kata Sifat. Kata sifat muncul dalam kosakata anak yang berumur 1,5 tahun. Pada mulanya
kata sifat yang paling umum digunakan adalah ”baik”, ”buruk”, ”bagus”, ”nakal”, ”panas” da
n ”dingin”. Pada prinsipnya kata-kata tersebut digunakan pada orang, makanan dan minuman.
d. Kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada umur yang sama untuk kata sifat. Kata k
eterangan yang muncul paling awal dalam kosakata anak, umumnya adalah ”disini” dan ”dim
ana”.
Considering the important of vocabulary role in learning foreign language. The mastery of th
is element should be ensured and develop. Otherwise, the vocabulary mastery of the children
will be limited and consequence of it is that they will find difficulties in learning the skills of t
he language. Therefore, schools have a task to teach vocabulary to their students as suggeste
d by John Carol as showed by Margaretha MC Keown (1987; 01).
In teaching to children, teacher has to use performance to teach vocabulary to them, because
the children in literacy level are Performance, it means children learn language with accomp
anying action / scaffolding. In this level, teacher can use media, according to Nation (1990) i
n recited by Cameron is listed basic technique of explaining the meaning of new words.
Let’s Practice!
CONTENT: PRONOUNCIATION
Dalam ilmu Pronunciation terdapat yang namanya “stress”. Stress artinya tekanan, str
ess ditandai dengan tanda titik atas ( ‘ ) yaitu apabila membaca kata yang terdapat titik di atas
(stress) maka kita membacanya harus menekan/keras, seperti contoh kata become /bɪ’kʌm/ ki
ta harus membacanya dengan nada yang lebih menekan/keras pada huruf come yang mempun
yai tanda stress, untuk contoh yang lain silahkan lihat pada kamus OXFORD POCKET DICT
IONARY. Menurut buku yang saya baca, stress berguna sekali untuk audience, karena dari st
ress, audience bisa mengenali kata perkata dari apa yang sedang kita bicarakan. Coba kalau n
ggak ada stress/tekanan nada kalimat, semuanya datar dan tak ada seni dalam berbahasa. Ada
pun ketentuan jenis kata yang distress dan yang tidak yaitu:
Yang distress: Noun, Main Verb, Adjective dan Adverb
Yang tidak distress: Pronoun, Article dan Conjuction