Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa sangatlah penting untuk berkomunikasi antar sesama manusia.
Dengan bahasa kita bisa menyampaikan pesan kepada orang lain. Bahasa
memiliki beberapa komponen salah satu komponen yang paling penting
adalah kosakata (vocabulary). Kosakata sangat penting dalam kaitannya
dengan komunikasi dan bahasa. Tanp kosakata kita tidak punya apa-apa untuk
disampaikan.
Wilkins (19972) mengatakan bahwa . . . . while without grammar very
little can be conveyeed, without vocabulary nothing can be conveyed (pp 111
112). Vocabulary adalah sesuatu yang paling dasar dalam bahasa yang harus
diketahui dann dipelajari. Seseorang tidak akan pernah bisa memahami dan
mempelajari suatu bahasa tanpa mengetahui kosakatanya (vocabulary). Itu
sebabnya vocabulary menjadi hal yang sangat penting dalam mempelajari
suatu bahasa.
Karena vocabulary adalah hal yang paling dasar dalam mempelajari suatu
bahasa, maka voacabulary harus diajarkan pada sekolah tingkat dasar.
Mengajarkan vocabulary pada anak anak sekolah tingkat dasar haruslah
menyenangkan. Oleh karena itu, para guru harus menggunakan media dan
teknik mengajar yang cocok. Para dapat menggunakan media seperti; vidio,
gambar-gambar atau lagu untuk membuat para siswa tertarik untuk belajar
2

suatu bahasa. Menggunakan media seperti vidio, gambar dan lagu didalam
kelas mempunyai kelemahan. Contohnya, jika seorang guru menggunakan
video sebagai media dia haru memastikan jika dikelasnya terdapat proyektor
sebagai alat output untuk ditunjukkan kepada siswa. Akan tetapi, proyektor
harus selalu tersambung pada listrik jika tidak maka proyektor tidak akan
berfungsi.
Salah satu pilihan lain untuk membuat suasana belajar yang
menyenangkan adalah dengan menggunakan media permainan dalam
mengajar. Permainan tidak selalu bergantung kepada media elektronik.
Permainan selalu bisa di gunakan kapanpun walaupun tidak ada listrik. Tetapi,
beberapa permainan membutuhkan media lain seperti; gambar atau kartu.
Pada dasarnya ini membutuhkan biaya dari pada menggunakan media vidio
ataupun lagu, tapi permainan lebih memberikan kesenangan pada siswa karena
para siswa diharuskanuntuk aktif dibandingkaqn dengan metode biasa yang
mengharuskan siswa untuk duduk diam dan memperhatikan saja. Jadi,
menggunakan metode lebih cocok diajarkan kepada siswa sekolah tingkat
dasar.
Kosakata sangat diperlukan untuk dipelajari bagi para siswa sekolah
tingkat dasar sebagai dasar mereka untuk mempelajari bahasa ketingkat yang
lebih tinggi. Hampir semua kosakata (vocabulary) dipelajari dengan cara
mengingat sebanyak mungkin kosakata tersebut dan menerjemahkannya
kedalam bahasa asal mereka. Teknik tersebut dapat membuat para siswa
menjadi bosan, terutama untuk para siswa di tingkat sekolah dasar. Mereka
3

membutuhkan pembelajaran yang menyenangkan yang dapat membuat
mereka terus termotivasi untuk belajar bahasa tersebut. Oleh karena itu,
menggunakan permainan dalam pembelajaran adalah keputusan yang tepat.
Susan Boyle dalam sebuah buku berjudul An introduction to Games
Basede Learning mengatakan bahwa Games make learning concepts more
palatable for students and supply learners with a platform for their creative
thoughts to bounce round. Games encourage creative behaviour and divergent
thought (Furszard, 2001). Oleh karena itu, memilih games untuk digunakan
dalam pembelajaran merupakan pilihan yang tepat. Menggunakan dalam
aktivitas kependidikan dapat meningkatkan cara berfikir siswa. Disamping itu,
permainan dapat membuat aktivitas belajar menjadi lebih menarik dan
membuat mereka berfikir lebih kreatif.
Maka dari itu, penulis memilih permainan Find the Stranger sebagai
metode dalam makalah Seminar on ELT.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penerapan game Find the
Stranger pada siswa kelas 5 SD?



BAB II
4

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Makalah ini akan menjelaskan penerapan permainan Find the Stranger
untuk meningkatkan kosakata siswa SD kelas 5.

1. Kosakata
Menurut kamus oxford, kosakata (vocabulary) adalah semua kata-
kata yang seseorang itu tau dan gunakan, daftar kata dalam sebuah
bahasa, atau daftar kata-kata beserta maknanya.
Berdasarkan definisi dari kamus oxford tersebut, vocabulary atau
kosakata dapat disimpulkan sebagai setiap kata yang digunakan oleh
manusia disaat mereka berbicara, membaca, mendengarkan, maupun
menulis. Tiap-tiap kata memiliki maknanya masing-masing.
Jadi, dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kosakata
sangatlah penting. Manusia tidak akan bisa belajar sebuah bahasa
tanpa mengetahui kosakatanya, bahkan manusia tidak akan bisa
berkomunikasi dengan lancer dan leluasa jika manusia tersebut tidak
mengetahui kosakata yang harus digunakan.
Definisi lain tentang kosakata telah ditulis oleh Napa (1991 : 10);
yang mengatakan vocabulary is one of component of language and
that no language exists without words. Words are signs or symbols of
5

ideas. It means that the words tell our ideas, feeling, and thoughts,
either spoken or written.
Kutipan diatas membuktikan bahwa kosakata sangatlah penting.
Kosakata adalah hal yang paling dasar yang harus diketahui dalam
mempelajari sebuah bahasa. Tanpa kosakata, seseorang tidak akan
mempunyai apa-apa untuk disampaikan, baik secara lisan maupun
tulis. Kosakata harus dipelajari seseorang agar dapat mempelajari
suatu bahasa ke tingkat yang lehih tinggi.
Dari semua definisi diatas penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa kosakata adalah bagian yang paling vital dalam sebuah bahasa.
Kosakata adalah kata-kata yang dapat menyampaikan pesan dari
pikiran manusia dengan mengubahnya ke bahasa llisan maupun
bahasa tulis. Dengan memiliki perbendaharaaan kata yang banyak,
manusia dapat menyampaikan pesan kepada manusia lainya dengan
mudah.
Tingkat kosakata seseorang akan memberi efek kepada
kemampuan kebahasaan mereka. Seseorang yang mempunyai
perbendaharaan kata yang banyakk pasti memiliki kemampuan
berbahasa yang baik. Jadi, kosakata yang dimiliki seseorang dapat
mengukur potensial orang tersebut dalam mempelajari bahasa.



6

2. Tipe-Tipe Kosakata.
Menurut Wikipedia, kosakata dapat dibagi menjadi beberapa
macam tipe, diantaranya; reading vocabulary, listening vocabulary,
speaking vocabulary dan writing vocabulary. Tipe-tipe tersebut
diambil dari sebuah teori dari Barnhart, Clarence L. (1968) dan dari
literature The World Book Dictionary, Clarence L., Barnhart. 1968
Edition yang dipublikasikan oleh Thorndike-Barnhart, Chicago,
Illinois.
Berikut adalah tipe-tipe vocabuarly:
a. Reading vocabulary (kosakata dalam membaca)
Reading vocabulary adalah kosakata atau kata-kata yang kita
temukan saat kita membaca.
b. Listening vocabulary (kosakata dalam mendengarkan)
Listening vocabulary adalah kosakata yang dapat seseorang
pahami disaat ia mendengarkan suatau pembicaraan.
c. Speaking vocabulary (kosakata dalam berbicara)
Speaking vocabulary adalah semua kosakata yang orang
gunakan disaat mereka berbicara. Kosakata yang mereka punya
akan diubah menjadi bentuk lisan atau ucapan.
d. Writing vocabulary (vocabulary dalam menulis)
Writing vocabulary adalah kosakata yang orang gunakan diasaat
mereka menulis.
7

Berdasarkan penjelasan diatas, tipe-tipe kosakata dapat dibagi
menjadi beberapa bagian menurut skill yang ada dalam bahasa. Tiap-
tiap skill memiliki kosakatanya masing-masing. Kosakata dapat
ditentukan tergantung bagaimana kosakata cara kosakata itu dekemas
atau disampaikan. Tiap-tiap tipe kosakata tersebut saling berkaitan
satu sama lain. Misalnya disaat kita berbicara dengan orang lain, kita
pasting menggunakan dua macam tipe kosakata, yaitu speaking
vocabulary dan listening vocabulary. Kita menggunakan speaking
vocabulary disaat kita menyampaikan pesan kita secara lisan kepada
lawan bicara kita, sedangkan listening vocabulary kita gunakan untuk
memahami apa yang lawan bicara sampaikan kepada kita.
Penjelasan yang lain mengenai tipe-tipe vocabulary ditulis oleh
Djallinus Syah dan Azimar Enong yang membagi tipe-tipe kosakata
kedalam dua bagian, yaitu: kosakata umum dan kosakata khusus.
Kosakata umum adalah kata-kata yang digunakan dalam keadaan atau
situasi yang umum; tidak ada batasan untuk penggunanya maupun
tempat dimana kosakata itu dapat digunakan. Sedangkan kosakata
khusus adalah kata-kata yang digunakan dalam tempat atau situasi,
pekerjaan ataupun profesi tertentu.
Penjelasan tentang kosakata menurut Djallinus Syah dan Azimar
Enong diatas serupa dengan penjelasan tentang tipe-tipe bahasa
Inggris dalam ESP (English for Specific Purpose) yang disampaikan
oleh Carver di tahun 1983. Di dalam ESP, tipe-tipe bahasa inggris
8

dibahas kedalam bagian-bagian yang lebih luas lagi. Ada tiga tipe
ESP, yaitu: English as restricted language (bahasa inggris sebagai
bahasa yang terbatas), English for academic and occupational
purpose (bahasa inggris untuk bidang akademik dan pekerjaan
tertentu), dan English with specific topic (bahasa inggris dengan topic-
topic tertentu. Tipe-tipe vocabulary yang disampaikan oleh Djallinus
Syah dan Azimar Enong serupa dengan tipe ESP yang kedua yaitu;
English for academic and occupational purpose.

3. Kosakata Untuk Tingkat Sekolah Dasar
Mengajarkan kosakata kepada siswa sangatlah penting, sebab ini
akan menjadi dasar mereka untuk belajar suatu bahasa. Oleh karena itu
kosakata harus diajarkan kepada siswa sedini mungkin.
Mengajarkan kosakata pada siswa sekolah tingkat dasar agaklah
sedikit rumit. Terutama pada siswa kelas 5 sekolah dasar. Pada umur
tersebut, mereka masih sangat suka untuk beraktifitas dan cenderung
aktif. Oleh karena itu, guru haruslah menggunakan atau
mengaplikasikan teknik mengajar yang menyenangkan maupun
memberikan media-media belajar yang dapat membuat siswa tertarik
untuk belajar. Oleh karena itu, penulis memilih untuk menggunakan
permainan Find the Stranger untuk anak sekolah dasar kelas 5.


9

4. Definisi Permainan (Game)
Definisi tentang permainan disampaikan oleh Hadfield (1998:1)
yang menyebutkan bahwa permainan adalah aktifitas yang dibuat
dengan peraturan-peraturan, tujuan (goal) dan element kesenangan.
Dari definisi tersebut dapat dimaknakan bahwa setiap permainan harus
diikuti oleh peraturan cara bermain agar permainan berjalan dengan
benar dan juga harus memiliki aspek menyenangkan.
Dalam sebuah permainan, peraturan dijadikan sebagai buku
panduan untuk para pemain dalam bermain suatu permainan. Peraturan
melatih para pemain untuk disiplin dan bermain secara jujur.
Tujuan dalam permainan atau goal juga memiliki peran yang
penting. Goal menentukan siapa yang menang dalam permainan
tersebut. Goal membuat para pemain tetap bersemangat sampai akhir
permainan untuk membuat suatu permainan yang kompetitif dan juga
menyenangkan.
Permainan dapat diaplikasikan kedalam kegiatan belajar siswa.
Permainan dapat meningkatkan daya belajar siswa khususnya dalam
meningkatkan konsentrasi siswa dan juga cara mereka dalam
memecahkan masalah. Permainan tidak selalu harus melibatkan
aktifitas berat seperti berlari atau melompat, permainan yang
diaplikasikan di dalam kelas khususnya, haruslah memuat aktifitas
yang lebih sederhana, contohnya: menebak dan menyusun.
10

Menggunakan permainan dalam proses belajar siswa di kelas
sangatlah membantu para guru dan juga siswa itu sendiri. Para guru
tidak perlu susah-susah menjelaskan lebih banyak materi maupun
memberikan latihan-latihan soal kepada siswa. Permainan dapat
dijadikan sebagai alat untuk mengukur seberapa paham para siswa
terhadap materi yang sudah disampaikan. Sedangkan untuk para siswa,
bermain merupakan aktifitas yang menyenangkan, mereka tidak lagi
diharuskan untuk selalu duduk tenang dan hanya mendengarkan guru
menjelaskan materi. Permainan juga dapat memotivasi para siswa
dalam belajar karena permainan dapat menciptakan suasana belajara
kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan.

5. Permainan Find the Stanger
Permainan Find the Stranger adalah suatu permainan yang
diciptakan oleh seorang pendidik bernama Walidi asal Jogjakarta. Ia
menulis buku berjudul 38 Games for Improving English yang
dipublikasikan di tahun 2006. Di dalam buku tersebut berisikan 38
macam game yang dapat diaplikasikan dalam belajar bahasa inggris
didalam maupun diluar kelas.
Salah satu permainan yang tercantum dibuku tersebut adalah
permainan Find the Stranger. Permainan ini sangatlah cocok untuk
meningkatkan kosakata siswa.
11

Dalam permainan ini, siswa sangat membutuhkan kebendaharaan
kata yang baik. Siswa akan disodorkan beberapa grup kata dimana
didalam grup tersebut ada sebuah kata yang tidak sesuai dengan kata-
kata lainya. siswa harus jeli memilih kata yang mana yang harus
dibuang.
Permainan ini dapat dimainkan secara individu maupun
kelompok. Dalam permainan ini, guru harus menyiapkan material
berupa kertas yang diisi sekelompok kata, misalnya: bed, lamp, chair,
table, nose. Kelompok kata tersebut menjelaskan benda-benda yang
umumnya ditemukan didalam sebuah rumah, tetapi diantara kata-kata
tersebut ada sebuah kata yang berbeda dari kategori, yaitu nose.
Nose (hidung) adalah bagian dari tubuh manusia dan bukan termasuk
benda yang dapat ditemukan didalam rumah. Oleh karenanya, kata
nose dalam kelompok kata tersebut harus dibuang atau dicoret.
Tugas siswa sebagai pemain adalah menemukan kata-kata yang
dianggap asing pada sekelompok kata yang disodorkan dan
menuliskanya dalam secarik kertas. Pemain yang penang adalah
pemain yang berhasil mengumpulkan kata-kata yang dianggap asing
dalam kelompok kata dengan benar.
Dalam permainan ini, para guru dapat mengembangkan
permainan sesuai kebutuhan. Missalnya, guru dapan memberikan
jumlah kelompok kata yang lebih banyak untuk siswa yang level
sekolah atau pendidikanya lebih tinggi. Misalnya, guru dapat
12

membuat sepuluh deret kata dalam satu kartu dan menyisipkan dua
kata yang asing. Dengan demikian siswa dituntut agar lebih jeli dalam
memilih kata-kata yang mana yang asing dan mana yang tidak.

B. Langkah Langkah Penerapan
Permainan find the stranger dapat diaplikasikan di kelas sebagai
bentuk media untuk evaluasi siswa. Jadi, permainan ini baru
diterapkan setelah guru menerangkan atau mengajarkan materi dengan
metode/ strategi tertentu. Dengan kata lain, permainan ini bukanlah
suatu metode pengajaran yang dapat diaplikasikan dalam
mengantarkan materi atau mengajarkan materi kepada siswa, tapi
lebih kepada media untuk mengevaluasi seberapa pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan.
Berikut penulis akan mencontohkan satu situasi kelas dengan
mengaplikasikan permainan find the stranger;
Dalam permainan ini, dibutuhkan beberapa bahan, antara lain;
lembar jawaban dan kartu yang berisi deretan kata. Kartu tersebut
dapat dibuat dari manila. Ukuran yang disarankan dalam contoh
adalah 7x10cm sejumlah yang dibutuhkan. Setiap kartu ditulis 3 atau
lebih kata yang sejenis (kata kerja, sifat, benda, dll) dan 1 kata yang
asing/ tidak sejenis. Untuk tingkat yang lebih lanjut, jumlah kata pada
kartu dapat ditambah sesuai kemampuanmu.
13

Pertama-tama bentuk kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
(tergantung kondisi kelas). Dengan waktu yang sangat singkat, siswa
dan kelompoknya diharuskan mencari the stranger word pada deretan
kata yang tertera di kartu. Kemudian, hasilnya ditulis dilembar
jawaban yang telah disediakan. Siswa atau kelompok yang menang
adalah kelompok yang dapat mencari stranger word dengan tepat dan
dengan waktu yang cepat.












14

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan awal, ternyata permainan Find the Stranger
sangat berhasil jika digunakan dalam proses belajar bahasa Inggris khususnya
bagi pengenalan kosakata anak sekolah dasar.
Permainan ini sangat membantu siswa sekolah dasar kelas 5 dalam
mempelari kata-kata baru dengan cara yang menyenangkan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan uyang sudah penulis paparkan mengenai peningkatan
kemampuan vocabulary pada siswa kelas 5 tingkat sekolah dasar dengan
menggunakan permainan Find the Stranger maka, penulis menyarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Siswa terkadang bosan untuk mengikuti pembelajaran, untuk itu agar
siswa tidak merasa bosan alangkah lebih baiknya jika guru menggunakan
teknik mengarajar yanng berfariatif, karena dengan teknik yang berfariatif
akan mengurangi kejenuhan ataupun kebosanan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
2. Guru harus bissa melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga siswa akan berperan aktif
15

3. Guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan efektif, inovatif dan
merespon aktif dan kreatif setiap perkembangan pendidikan.
















16

DAFTAR PUSTAKA
August, Diane and friends. 2005. The Critical Role of Vocabulary Development
for English Language Learners. (e-book accessed on January 22, 2014)
John J. Pikulski & Shane Templeton . 2004. Teaching and Developing
Vocabulary: Key to Long-Term Reading Success, Litho in U.S.A:
Houghton Mifflin Company. (e-book accessed on January 22. 2014)
Ma Lopez Campillo, Rosa, .. Teaching and Learning Vocabulary: An
Introduction for English Students (e-book accessed on January 22. 2014)
Oxford, University.2011. Oxford Learners Pocket Dictionary, China: Oxford
University Press
Pramugiati, Nelly. 2013. The effectiveness of using hangaroo games toward
students English vocabulary ability. Universitas Pancasakti Tegal
Sedita, Joan. 2005. Effective Vocabulary Instruction. Published in insights on
Learning Disabilities 2(1) 33-34, 2005 (e-book - accessed on January 22,
2014)
Wikipedia. 2014. Vocabulary. Online. http://en.wikipedia.org/wiki/Vocabulay (e-
journal accessed on January 22, 2014)
Walidi. 2006. 28 Games for Improving English. Jogjakarta: Citra Aji Parama

Anda mungkin juga menyukai