Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK

TEORI-TEORI BELAJAR DARI PENDEKATAN KOGNITIF


ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. Ade Mariza Pahlawan : 186410862
2. Fitri : 186410153
3. Hafifah Hadiztia : 186410288

KELAS 3B
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Tity Hastuty, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Psikologi Pendidikan dengan judul “ Teori-teori belajar dari
pendekatan kognitif”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati kami menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini, baik pelaksanaan
maupun penulisannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya
bagi para pembaca, Amin.

Pekanbaru, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. ..............................................................................................Latar
Belakang.................................................................................... 1
1.2. ..............................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. ..............................................................................................
Tujuan Penulisan....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian teori kognitif ...................................................... 4
2.2. Teori belajar kognitif menurut Piaget..................................
2.3. Teori-teori yang mendukung teori kognitif piaget ..............
2.4. Penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran..........
2.5. Langkah-langkah pembelajaran menurut piaget..................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berjalannya waktu dan semakin pesatnya tingkat intelektualitas
serta kualitas kehidupan, maka pendidikan pun menjadi lebih kompleks.
Oleh karena itu, tentu saja hal ini membutuhkan sebuah desain pendidikan
yang tepat dan sesuai dengan kondisinya. Sehingga berbagai teori, metode
dan desain pembelajaran serta pengajaran pun dibuat dan diciptakan untuk
mengapresiasikan semakin beragamnya tingkat kebutuhan dan kerumitan
permasalahan pendidikan. Jadi memang itulah yang menjadi esensi
pendidikan itu sendiri, yakni bagaimana menciptakan sebuah kehidupan
lebih baik yang tercipta dari proses pendidikan yang kontekstual dan mampu
menyerap aspirasi zaman dengan tepat dan sesuai.
Guru di dalam melaksanakan pembelajaran, juga harus bisa memilih
maupun menetapkan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat di kelas
sehingga hasil pembelajaran lebih optimal, selayaknya seseorang dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari yang harus mampu menetapkan
sasaran yang hendak dicapai. Guru pun demikian, harus bisa menetapkan
pendekatan pembelajaran yang tepat.
Teori-teori kognitif memberikan banyak penekanan pada pengolahan
informasi siswa sebagai penyebab utama dari pembelajaran. Namun
demikian, tidak lantas membuat peneliti mudah memahaminya bahkan
sebagian peneliti merasa teori-teori tersebut tidak dapat menangkap
Dalam makalah ini kami menfokuskan membahas teori kognitif dari
sudut pandang Piaget. Yang nantinya dapat dapat memberikan gambaran
umun dan pemahaman mendalam tentang teori kognitif dari sudut pandang
Piaget.

1
1.2.   Rumusan Masalah 
Rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud teori kognitif ?
2. Bagaimana teori belajar kognitif menurut Piaget ?
3. Apa saja teori-teori yang mendukung teori kognitif piaget ?
4. Bagaimana penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran ?
5. Apa saja langkah-langkah pembelajaran menurut piaget ?
1.3.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui pengertian teori kognitif.
2. Untuk mengetahui teori belajar kognitif menurut piaget.
3. Untuk mengetahui teori-teori yang mendukung teori kognitif piaget.
4. Untuk mengetahui penerapan teori belajar kognitif dalam
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran menurut piaget.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teori Kognitif


Thobroni (2015:79) mendefenisikan bahwa, “Teori kognitif, belajar adalah
perubahan persepsi dan pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk tingkah laku
yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini
tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan
berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi dengan struktur kognitif
yang telah dimiliki oleh siswa. Prinsip kognitif banyak dipakai didunia
pendidikan, khususnya terlihat pada perancangan suatu sistem intruksional”.
Lefudin (2017:82) menjelaskan bahwa, “istilah “Cognitive” berasal dari
kata cognition yang artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya
cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Teori belaar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu
sendiri. Belajar adalah perubahan presepsi dan pemahaman. Perubahan presepsi
dan pemahaman tidak selalu berbntuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati”.
Lefudin (2017:83) menjelaskan bahwa, “Teori belajar kognitif
memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama
unsur pikiran , untuk dapat engenal dan memahami stimulus yang datang dari
luar. Aktivitas belajar pada diri manusia itekan kan pada proses internal berfikir,
yaitu proses pengolahan informasi. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada
belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.

2.2. Teori Belajar Kognitif Menurut Piaget


Menurut Piaget dalam (Thobroni 2015:81), “salah seorang penganut aliran
kognitif yang kuat, proses belajar sebenarnya terjadi dari tiga tahapan, yaitu
asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi (penyeimbang)”.
a. Proses asimilasi adalah proses penayatuan (penintregrasian) informasi baru ke
struktur kognitif yang sudah ada dalam benak sisiwa

3
b. Proses akomodasi adlah penesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang
baru.
c. Proses ekuibrasi adalah penyesuaian berkesinambunan antara asimilasi dan
akomodasi.
Pigaet berpendapat bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan
tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi
menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori motor, tahap praoprasional, tahap
operasional konkret, dan tahap operasional formal.
a. Tahap sensori motor, pada tahap ini (0-2 tahun), seorang anak belajar
mengembangkan dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi rangkaian
perbuatan yan bermakna.
b. Tahap pra-operasional , pada tahap ini (2-7 tahun), seorang anak masih
dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan
indra sehingga ia belum mampu untuk melihat hubungan-hubungan dan
mennyimpulkan sesuatu secara konsisten.
c. Tahap operasional konkret, pada tahap ini (7-11 tahun), seorang anak dapat
membuat kesimpulan dari sesuatu pad situasi nata atau dengan menggunakan
benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nata
secara bersama-sama (misalnya, antara bentuk dan ukuran)
d. Tahap operasional formal, pada tahap ini (11 tahun keatas), kegiatan kognitif
seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan
menalar secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berpikir
secara deduktif. Pada tahap ini pula, seseorang mampu mempertimbangkan
beberapa aspek dari situasi secara bersama-sama.
Umur yang dicantumkan pada setiap tahap diatas adalah hasil penelitian
Piaget di negaranya. Piaget juga berpendapat bahwa perkembangan kognitif
seorang siswa adalah melalui suatu proses asimilasi dan akomodasi. Di dalam
pikiran seseorang, sudah terdapat struktur kognitif atau kerangka kognitif yang
disebut skema. Setiap orang akan selalu berusaha untuk mencari suaru
keseimbangan, kesesuaian, atau ekuilibrium antara apa yang baru dialami
(pengalaman barunya) dan apa yang ada pada struktur kognitifnya. Jika
pcngalaman barunya adalah cocok atau sesuai dengan yang tersimpan pada

4
kognitifnya, proses asimilasi dapat terjadi dengan mudah dan keseimbangan
(ekuilibrium) tidak terganggu. Jika apa yang tersimpan di dalam kerangka
kognitifnya tidak sesuai atau tidak cocok dengan pcngalaman barunya,
ketidaksetimbangan akan terjadi, dan anak akan berusaha untuk
menyeimbangkannya lagi. Dengan demikian, diperlukan proses akomodasi. Dapat
disimpulkan bahwa asimilasi adalah suatu proses tempat infornnsi atau
pengalaman yang baru menyatukan diri ke dalam kerangka kognitif yang ada,
sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau pengembangan
kerangka kognitif yang ada agar sesuai dengan pengalaman baru yang dialaminya.
Sebagai contoh, perkalian dapat diasimilasi sebagai penjumlahan
berulang. Dengan diterimanya pengetahuan tentang perkalian ke dalam kerangka
kognitif siswa sebagai penjumlahan berulang, kerangka kognitif siswa telah
berkembang dan berubah. Kerangka kognitif tersebut telah berkembang dengan
penjumlahan berulang, namun juga telah berubah dengan adana pengetahuan baru
tentang perkalian.
Piaget juga mengemukakan bahwa selain disebabkan oleh proses asimilasi
dan akomodasi di atas, perkembangan kognitif seorang anak juga dipengaruhi
oleh kematangan dari otak sistem saraf anak, interaksi anak dengan objek-objek
disekitarnya (pengalaman fisik), kegiatan mental anak dalam menghubungkan
pengalamannya dengan kerangka kognitifnya (pengalaman logico-mathematics),
dan interaksi anak dengan orang-orang sekitarnya.
Berdasarkan hal-hal yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif
seseorang di atas, para pengikut Pigaet menyatakan pentinnya kegiatan dalam
proses belajar. Mereka mayakini bahwa pengalaman belajar aktif cendrung
mempunyai akibat yang lebih sedikit dalam meningkatkan perkembangan kognitif
anak. Aktif dalam arti bahwa siswa melibatkan mentalnya selama memanipulasi
benda-benda konkret.

5
2.3. Teori-teori yang Mendukung Teori Kognitif Piaget
a. Teori Pengetahuan
Berdasarkan pengalamannya sejak masa kanak-kanak, pigaet
berkesimpula bahwa setiap makhluk hidup memang perlu beraaptasi dengan
lingkungan nya untuk dapat meletarikan kehidupnnya. Manusia adalah
makhluk hidup, maka manusia juga harus beradaptasi dengan lingkunganya.
Berdasakan hal ini, pigaetberanggapan bahwa perkembangan pemikiran
manusia mirip dengan perkembangan biologis, yaitu perlu beradapatsi dengan
lingkungannya. Piaget sendiri menyatakan bahwa teori pengetahuannya adala
teori adaptasi pikiran kedalam suatu realitas, seperti organisme yang
beradaptasi dengan lingkungannya.
b. Teori Adaptasi Piaget
Menurut Piaget, mengerti adalah suatu proses adaptasi intelektual dimana
dan ide baru diinteraksikan dengan apa yangsudah diketahui untuk
membentuk struktur pengertian yang baru. Setiap orang mempunyai struktur
pengetahuan awal (skema) yang berperan sebagai suatu filter atau fasilitator
tehadap berbagai ide dan pengalaman yang baru. Melalui kontak dengan
pengalaman baru, skema dapat dikembangkan dan diubah, yaitu dengan
proses asimilasi dan akomodasi. Skema seseorang slalu dikembangkan
diperbaharui, bahkan untuk dapat memahami tayangan pemikiran dari luar.
Proses ini disebut adaptasi pikiran.
c. Teori Pengetahuan Piaget
Teori pengetahuan piaget adalah teori adaptasi kogntif. Dalam
pembentukan pengetahuan, piaget membedakan tiga macam pengetahuan,
yakni :
1. Pengetahuan fisis, pengetahuan akan sifat-sifat fisis suatu objek atau
kejadian, seperti bentuk, besar, berat, serta bagaimana objek itu
berinteraksi dengan yang lain.
2. Pengetahuan matematis logis, adalah pengetahuan yang dibentuk
dengan berpikir tentang pengalaman akan suatu objek atau kejadian
tertentu.

6
3. Pengetahuan sosial, adalah pengetahuan yang didapat dari kelompok
budaya dan sosial yang menyetujui sesuatu secara bersama.
d. Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme Pigaet menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang
adalah bentukan orang itu sendiri. Proses pembentukan pengetahuan itu
terjadi apabila seseorang mengubah atau mengembangkan skema yang telah
dimiliki dalam berhadapan dengan tantangan, dengan rangsangan atau
persoalan.
Teori Pigaet seringkali disebut konstruktivisme pesonal karen lebih
menekankan pada keaktifan pribadi seseorangdalam mengkonstruksikan
pengetahuana. Terlebih lagi karen Piaget banyak mengadakan penelitian pada
proses seorang anak dalam belajar dan membangun pengetahuannya.

2.4. Penerapan Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran


Dalam penerapan Teori Belajar Kognitif secara khususnya akan ada model
belajar Bruner, Ausubel, Gagne, dan model perkembangan intelektual Piaget.
Adapun secara umum penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :

1. Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus lebih aktif.
Oleh karenanya peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu
yang dipelajarinya. Konsekwensinya materi yang dipelajari harus menarik
minat belajar peserta didik dan menantangnya sehingga mereka asyik dan
terlibat dalam proses pembelajaran.
2. Bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.
Peserta didik akan sulit memahami bahan pelajaran Jika frekuensi belajar
hitung loncat-loncat. Bagi anak SD pengoperasian suatu penjumlahan harus
menggunakan benda-benda terutama di kelas-kelas awal karena tahap
perkembangan berpikir mereka baru mencapai tahap operasi konkret.
3. Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan tahapan perkembangan
kognitif peserta didik. Materi dirancang sesuai dengan tahapan perkembangan
kognitif itu dan harus merangsang kemampuan berpikir mereka.

7
4. Belajar harus berpusat pada peserta didik karena peserta didik melihat sesuatu
berdasarkan dirinya sendiri. Untuk terjadinya proses belajar harus tidak ada
proses paksaan agar sifat egosentrisnya tidak terbunuh.
2.5. Langkah-langkah pembelajaran menurut Piaget
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Memeilih materi pelajaran
 Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh siswa secara aktif
 Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk topik-topik tersebut,
misalnya penelitian, memecahkan masalah, diskusi, simulasi dan
sebagainya.
 Mengembangkan metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan
cara berfikir siswa.
 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu
proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.
2. Pigaet berpendapat bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan
tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut
dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori motor, tahap
praoprasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional
formal.
3. Teori-teori yang Mendukung Teori Kognitif Pigaet :
 Teori Pengetahuan
 Teori Adaptasi Pigaet
 Teori Pengetahuan Piaget
 Teori Konstruktivisme
4. Secara umum penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran sbb:
 Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus
lebih aktif.
 Bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi
perhatian utama.
 Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan tahapan
perkembangan kognitif peserta didik.
 Belajar harus berpusat pada peserta didik karena peserta didik
melihat sesuatu berdasarkan dirinya sendiri.
5 Langkah-langkah pembelajaran menurut Piaget
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Memeilih materi pelajaran
 Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh siswa secara aktif

9
 Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk topik-topik
tersebut, misalnya penelitian, memecahkan masalah, diskusi,
simulasi dan sebagainya.
 Mengembangkan metode pembelajaran untuk merangsang
kreatifitas dan cara berfikir siswa.
 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dasarguru.com/teori-belajar-kognitif-dan-penerapannya/
https://projekku.wordpress.com/2012/10/18/konsep-belajar-menurut-pandangan-
teori-kognitif/
Gasong Dina. 2018. Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta:CV Budi Utama.
Lefudin. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:CV Budi Utama.
Thobroni M. 2015. Belajar dan Pembelajaran:Teori dan Praktik. Yogyakarta:CV
Budi Utama.

11

Anda mungkin juga menyukai