63-68
ISSN 1829-9288
Khaidir
Abstrak
Berbagai limbah hasil pengolahan bahan-bahan pertanian memiliki potensi yang besar untuk diolah
menjadi bahan bakar alternatif pengganti batubara dan bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar
alternatif tersebut meliputi bioetanol, biodiesel, biogas, dan biobriket. Bahan bakar altenatif merupakan
sumber energi terbarukan. Penggunaan bahan bakar alternatif ini akan menjadi penting di saat batubara
dan bahan bakar minyak telah mengalami penurunan produksi. Bahan bakar alternatif berpotensi besar
untuk menggantikan bahan bakar fosil di masa yang akan datang.
Kata Kunci : limbah pertanian, bahan bakar alternatif, bahan bakar fosil, energi terbarukan
Abstract
Various wastes processing agricultural materials have great potential to be processed into alternative fuels
derived from coal and fossil fuel. Alternative fuels include bioethanol, biodiesel, biogas, and bio-
briquettes. Alternative fuel is a renewable energy source. The use of alternative fuels will be important at
a time when coal and fuel oil production has decreased. Alternative fuels have great potential to replace
fossil fuels in the future.
63
Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm. 63-68
bumi yang semakin lama semakin menipis. Jika mencemari lingkungan. Terdapat banyak
hal tersebut terus berlanjut, maka tidak menutup dari sisa pengolahan hasil pertanian yang
kemungkinan di masa yang akan datang sumber dibuang atau bahkan dibakar begitu saja
energi dari minyak bumi tidak akan lagi dapat tanpa usaha untuk memberikan nilai tambah
memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin
terhadap bahan tersebut.
lama semakin meningkat.
Oleh karena itu, perlu dicari jalan keluar
Bukti nyata yang dapat diberikan
dalam menyikapi hal tersebut sehingga adalah ampas tebu sisa pengolahan air tebu
permasalahan energi di masa depan tidak terlalu yang banyak dijumpai di sepanjang jalan
mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat. atau tempat-tempat rekreasi tertentu yang
Salah satu solusi yang ditawarkan terhadap ada di daerah Aceh. Sebagian besar dari
permasalahan di atas adalah dengan pemanfaatan ampas tersebut dibakar tanpa ada usaha
bahan bakar alternatif sebagai sumber energi untuk menjadikannya sebagai bahan yang
terbarukan. Bahan bakar alternatif tersebut dapat bernilai ekonomis. Hal ini dapat
dihasilkan dari sebahagian besar komponen- meningkatkan pencemaran udara dan
komponen yang terdapat pada tumbuhan atau lingkungan dari asap yang dihasilkan.
tanaman. Sebagai contoh adalah karbohidrat
Sebagian yang lain ditumpuk sebagai
yang dapat diolah atau dikonversi menjadi
sampah yang nantinya berpotensi sebagai
bioetanol, minyak nabati yang dapat diubah
menjadi biodiesel, atau bagian-bagian lain dari vektor berbagai jenis penyakit. Hal ini
tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan tentunya akan sangat mengganggu
baku untuk pembuatan biogas, bio-oil, bahkan kehidupan masyarakat sekitar. Ampas tebu
biobriket. Bioetanol, biodiesel, biogas, bio-oil, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai
dan biobriket merupakan jenis bahan bakar sumber bahan baku untuk pembuatan energi
alternatif yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak
pensubstitusi bahan bakar tambang atau minyak bumi.
bumi (Hambali et al., 2008). Selain dari ampas tebu, terdapat
banyak sekali hasil-hasil pertanian yang
dapat diolah menjadi sumber energi
Sumber Bahan Baku Energi Alternatif alternatif. Sampah sayuran dan buah-buahan
di pasar, sampah kulit buah-buahan seperti
Unit usaha sektor pertanian telah kulit nenas dan kulit pisang, tempurung dan
berkembang sejak lama, mulai dari usaha ampas kelapa sisa pengolahan buah kelapa,
pemenuhan kebutuhan pokok sampai kepada jerami, tongkol jagung dan masih banyak
kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat lagi sisa hasil kegiatan pertanian yang
temporer atau sementara. Kesemua itu dapat sebagian besar menjadi limbah yang kurang
disediakan dari kegiatan usaha dalam bidang bermanfaat. Berbagai bahan limbah
pertanian yang dimulai dari panen sampai pertanian tersebut dapat dimanfaatkan
pascapanen. Dalam hal pemenuhan sebagai sumber bahan baku untuk
kebutuhan tersebut, tentunya tidak semua pembuatan bahan bakar alternatif pengganti
dari bagian-bagian tanaman tersebut bahan bakar minyak dan batubara. Bahan –
digunakan sebagai bagian untuk memenuhi bahan tersebut yang tadinya dianggap
berbagai kebutuhan masyarakat. Sebagian sebagai limbah akan memiliki nilai ekonomi
dari komponen-komponen yang ada pada lebih tinggi apabila diolah menjadi
tanaman sebagai sisa pengolahan atau sisa bioetanol, biodiesel, bio-oil, biobriket,
kegiatan usaha pertanian akan menjadi maupun biogas. Dengan kata lain
limbah. Limbah tersebut apabila tidak memberikan nilai tambah terhadap bahan
ditangani dengan benar, maka akan menjadi yang tadinya dianggap sebagai sampah.
masalah lingkungan yang dapat mengganggu
kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar
sisa hasil pengolahan bahan-bahan pertanian
dianggap sebagai sampah yang dapat
64
Khaidir : Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Proses Pengolahan Limbah Menjadi melalui cara fisika, kimia, dan biologis telah
Bahan Bakar dilakukan secara baik untuk produksi bioetanol
dari bahan baku lignoselulosa (Taherzadeh dan
Limbah sisa hasil usaha pertanian dapat Keikhosro, 2008).
diolah menjadi berbagai bahan bakar alternatif Perlakuan awal (pretreament) dari limbah
pengganti atau pensubstitusi bahan bakar minyak pertanian menggunakan asam untuk mengubah
dan batubara. Bahan – bahan limbah pertanian komponen lignoselulosa menjadi gula sederhana
seperti kulit nenas, kulit pisang, molase atau yang dapat digunakan ragi untuk memproduksi
ampas tebu yang mengandung karbohidrat bioetanol (Das dan Singh, 2004; Braide et al.,
seperti glukosa, selulosa, dan lignoselulosa dapat 2016). Biomassa lignoselulosa tidak dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan disakarifikasi oleh enzim untuk memberikan
bioetanol. Limbah ampas kelapa yang masih hasil yang tinggi tanpa perlakuan awal terlebih
mengandung minyak sekitar 12,2 – 15,9% dapat dahulu karena lignin merupakan bagian sel
dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan tumbuhan yang menghalangi kerja enzim
biodiesel (Markopala, 2007). Selanjutnya (Sheoran et al., 1998; Braide et al., 2016).
tempurung kelapa, selain dimanfaatkan sebagai Konversi biokimia dari bahan baku lignoselulosa
bahan baku pembuatan arang juga dapat menjadi biofuel dan komoditi lainnya dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan dilakukan melalui proses pengolahan karbohidrat
biobriket yang nilai ekonominya akan lebih meliputi perlakuan awal yang sesuai terhadap
tinggi dibandingkan arang itu sendiri. Berbagai selulosa yang selanjutnya dihidrolisis secara
penelitian telah dilakukan untuk mengubah enzimatik (Jonsson dan Martin, 2016). Terdapat
limbah pertanian menjadi bahan bakar alternatif beberapa parameter yang mempengaruhi proses
seperti bioetanol, biodiesel, biogas, dan produksi bioetanol, seperti temperatur, pH,
biobriket. konsentrasi substrat, dan konsentrasi dari ragi.
Parameter – parameter tersebut sangat
menentukan terhadap persentase hasil (yield)
Konversi Limbah Menjadi Bioetanol dari bioetanol (Gashaw, 2014).
Etanol adalah pelarut penting dan sebagai
sediaan bahan kimia pada indsutri kimia, Konversi Limbah Menjadi Biodiesel
makanan, dan industri farmasi. Penggunaan
bahan-bahan terbarukan sebagai bahan baku Limbah ampas kelapa merupakan salah
pembuatan etanol menjadi lebih ekonomis satu bahan sisa pengolahan daging buah kelapa
karena murah dan mudah tersedia dalam jumlah yang telah diambil santan atau minyaknya.
besar dari limbah pertanian (Hemalatha et al., Ampas kelapa masih mengandung minyak
2015). Sebagian besar limbah hasil pengolahan sekitar 12,2 – 15,9% (Markopala, 2007). Hal
bahan-bahan pertanian berupa bahan – bahan tersebut memungkinkan ampas kelapa untuk
yang mengandung selulosa dan lignoselulosa. dapat diolah menjadi biodiesel sebagai salah satu
Biomassa lignoselulosa merupakan sumber sumber bahan bakar alternatif. Proses
terbarukan untuk bahan bakar kendaraan di masa pengolahan ampas kelapa menjadi biodiesel
yang akan datang (Wi et al., 2015). telah dilakukan sesuai dengan prosedur proses
Senyawa – senyawa ini merupakan produksi biodiesel yaitu melalui metode
struktur kompleks dari karbohidrat. Menurut transesterifikasi. Proses ini menggunakan katalis
Soerawidjaja (2006), sebelum difermentasi basa yang dilarutkan dalam alkohol sebagai
meenjadi bioetanol, bahan lignoselulosa tersebut larutan natrium metoksida atau kalium
perlu diberi perlakuan awal (pre-treatment) metoksida.
terlebih dahulu yang diikuti dengan proses Berdasarkan data dari Tabel 1 di atas
sakarifikasi melalui suatu proses hidrolisis berat menjelaskan bahwa dari beberapa parameter
untuk dapat memecah molekul-molekul mutu biodiesel yang diuji, sebagian telah
lignoselulosa yang selajutnya digunakan sebagai memenuhi syarat sebagai bahan bakar alternatif
umpan dalam proses fermentasi. Jadi, secara dalam bentuk biodiesel (fatty acid methyl ester).
umum tahapan tersebut meliputi hidrolisis Dengan demikian menunjukkan bahwa limbah
(liquifikasi), sakarifikasi, dan terakhir baru ampas kelapa layak untuk dijadikan sebagai
difermentasi (Chiaramonti, 2007). Pre-treatment
65
Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm. 63-68
a b c d
Ampas Kelapa Ampas Kelapa Ampas Kelapa Standar
Parameter mutu Dalam (Katalis Dalam (Katalis Genjah (Katalis Nasional
KOH) NaOH) NaOH) Indonesia (SNI)
Densitas (40oC) 0,857 – 0,861 0,870 – 0,890 0,850 – 0,880 0,850 – 0,890
(g/ml)
Viskositas kinematik 2,36 – 2,86 3,26 – 6,57 - 2,30 – 6,00
(40oC) (cSt)
Titik kabut (oC) - - 7,33 – 14,00 Max 18
Angka asam (mg/g) 0,10 – 0,19 0,15 – 0,25 0,23 – 0,35 Max 0,8
Sumber : (aSyahputra, 2015; bSimatupang , 2015; cZaufani, 2016; dBSN, 2006).
66
Khaidir : Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Bakar Alternatif
67
Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm. 63-68
Sheoran A., Yadav B.S., Nigam P. dan Wastes to Improve Ethanol and Biogas
Singh, D. 1998. Continuous ethanol Production: A Review. Int. J. Mol. Sci.
production from sugarcane molasses 2008, 9, 1621-1651.
using a column reactor of immobilized Wi S.G., Cho E.J., Lee D.S., Lee S.J., Lee
Saccharomyces cerevisiae. Journal of Y.J. dan Bae H.J. 2015. Lignocellulose
Basic Microbiology, 38, 123–128. conversion for biofuel : a new
Simatupang, WP. 2015. Pembuatan dan pretreatment greatly improves
Analisis Mutu Biodiesel Ampas downstream biocatalytic hydrolysis
Kelapa Dalam Menggunakan of various lignocellulosic materials.
Katalisator Natrium Hidroksida Biotechnol Biofuels. 8 : 228.
(NaOH). [Skripsi]. Aceh Utara: Wittmajer, M., S. Fimdeisen, b. Sawilla, B.
Universitas Malikussaleh. Bilitewski, P. Werner, H. Weismeth,
Sims, R. 2003. Biomass and resources M. Schirmer, C. Hahn, M. Golde, C.F.
bioenergy options for a cleaner Wooldridge, J. M. Green, N.D. Quyhn,
environment in developed and dan D.T. Cong. 2005. Handbook :
developing countries. Elsevier Science Decision Support System (DSS) for
: London, UK. the Application of Renewable Energy
Soerawidjaja, T. 2006. Proses Pembuatan (RE) from Biogas and Biomass
Bioetanol, Seminar Nasional Biofuel “ Combustion Under Particulate of
Implementasi Biofuel sebagai Energi Framework Conditions in Vietnam and
Alternatif”. Departemen Energi dan Thailand. Co Funded : European
sumber Daya Mineral. Comission and ASEAN-EU.
Syahputra, Dani. 2015. Pembuatan dan Zaufani Y.U. 2016. Proses Pengolahan
Analisis Mutu Biodiesel Ampas Ampas Kelapa Genjah Menjadi
Kelapa Dalam Menggunakan Biodiesel Menggunakan katalisator
Katalisator Kalium Hidroksida (KOH). Natrium Hidroksida (NaOH).
[Skripsi]. Aceh Utara: Universitas [Skripsi]. Aceh Utara: Universitas
Malikussaleh. Malikussaleh.
Taherzadeh M.J. dan Keikhosro K. 2008.
Pretreatment of Lignocellulosic
68