Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm.

63-68
ISSN 1829-9288

Pengolahan Limbah Pertanian


Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Agricultural Waste Processing As Alternative Fuels

Khaidir

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh


Kampus Cot Tengku Nie, Reuleut, Muara Batu Aceh Utara 24355, Indonesia
Email: khaidirsufi77@yahoo.com

Diterima 22 Agustus 2016; Dipublikasi 1 September 2016

Abstrak
Berbagai limbah hasil pengolahan bahan-bahan pertanian memiliki potensi yang besar untuk diolah
menjadi bahan bakar alternatif pengganti batubara dan bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar
alternatif tersebut meliputi bioetanol, biodiesel, biogas, dan biobriket. Bahan bakar altenatif merupakan
sumber energi terbarukan. Penggunaan bahan bakar alternatif ini akan menjadi penting di saat batubara
dan bahan bakar minyak telah mengalami penurunan produksi. Bahan bakar alternatif berpotensi besar
untuk menggantikan bahan bakar fosil di masa yang akan datang.

Kata Kunci : limbah pertanian, bahan bakar alternatif, bahan bakar fosil, energi terbarukan

Abstract
Various wastes processing agricultural materials have great potential to be processed into alternative fuels
derived from coal and fossil fuel. Alternative fuels include bioethanol, biodiesel, biogas, and bio-
briquettes. Alternative fuel is a renewable energy source. The use of alternative fuels will be important at
a time when coal and fuel oil production has decreased. Alternative fuels have great potential to replace
fossil fuels in the future.

Keyword : agricultural waste, alternative fuel, fossil fuel, renewable energy

Pendahuluan masyarakat memerlukan minyak tanah dan gas


sebagai bahan bakar. Jadi dapat dikatakan bahwa
Bahan bakar alternatif merupakan bahan hampir segala sisi kehidupan masyarakat
bakar yang dapat digunakan sebagai energi menggunakan bahan bakar yang bersumber dari
alternatif dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan bakar fosil (minyak bumi). Petrolium dan
masyarakat dalam menjalankan roda bahan bakar fosil lainnya telah menjadi sumber
kehidupannya. Berbagai aktivitas masyarakat energi utama sepanjang hidup manusia. Melalui
sebagian besar ditopang dari pemanfaatan sumber energi tersebut industri di dunia ini
minyak bumi sebagai sumber energi utama. berkembang dan menopang segala sisi
Mulai dari rumah tangga sampai industri, kehidupan (Mohanty dan Abdullahi, 2016).
semuanya bergantung pada ketersediaan dari Seiring dengan perkembangan zaman
bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. dimana jumlah penduduk yang semakin lama
Berbagai peralatan yang digerakkan oleh mesin semakin bertambah. Penambahan jumlah
diesel memerlukan solar sebagai bahan bakar, penduduk tersebut berimbas terhadap
sebagian besar kendaraan roda dua atau roda peningkatan konsumsi energi dalam bentuk
empat memerlukan bensin sebagai bahan bakar, minyak bumi baik bensin, solar, LPG, bahkan
untuk memasak keperluan dapur sebagian minyak tanah. Sementara ketersediaan minyak

63
Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm. 63-68

bumi yang semakin lama semakin menipis. Jika mencemari lingkungan. Terdapat banyak
hal tersebut terus berlanjut, maka tidak menutup dari sisa pengolahan hasil pertanian yang
kemungkinan di masa yang akan datang sumber dibuang atau bahkan dibakar begitu saja
energi dari minyak bumi tidak akan lagi dapat tanpa usaha untuk memberikan nilai tambah
memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin
terhadap bahan tersebut.
lama semakin meningkat.
Oleh karena itu, perlu dicari jalan keluar
Bukti nyata yang dapat diberikan
dalam menyikapi hal tersebut sehingga adalah ampas tebu sisa pengolahan air tebu
permasalahan energi di masa depan tidak terlalu yang banyak dijumpai di sepanjang jalan
mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat. atau tempat-tempat rekreasi tertentu yang
Salah satu solusi yang ditawarkan terhadap ada di daerah Aceh. Sebagian besar dari
permasalahan di atas adalah dengan pemanfaatan ampas tersebut dibakar tanpa ada usaha
bahan bakar alternatif sebagai sumber energi untuk menjadikannya sebagai bahan yang
terbarukan. Bahan bakar alternatif tersebut dapat bernilai ekonomis. Hal ini dapat
dihasilkan dari sebahagian besar komponen- meningkatkan pencemaran udara dan
komponen yang terdapat pada tumbuhan atau lingkungan dari asap yang dihasilkan.
tanaman. Sebagai contoh adalah karbohidrat
Sebagian yang lain ditumpuk sebagai
yang dapat diolah atau dikonversi menjadi
sampah yang nantinya berpotensi sebagai
bioetanol, minyak nabati yang dapat diubah
menjadi biodiesel, atau bagian-bagian lain dari vektor berbagai jenis penyakit. Hal ini
tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan tentunya akan sangat mengganggu
baku untuk pembuatan biogas, bio-oil, bahkan kehidupan masyarakat sekitar. Ampas tebu
biobriket. Bioetanol, biodiesel, biogas, bio-oil, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai
dan biobriket merupakan jenis bahan bakar sumber bahan baku untuk pembuatan energi
alternatif yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak
pensubstitusi bahan bakar tambang atau minyak bumi.
bumi (Hambali et al., 2008). Selain dari ampas tebu, terdapat
banyak sekali hasil-hasil pertanian yang
dapat diolah menjadi sumber energi
Sumber Bahan Baku Energi Alternatif alternatif. Sampah sayuran dan buah-buahan
di pasar, sampah kulit buah-buahan seperti
Unit usaha sektor pertanian telah kulit nenas dan kulit pisang, tempurung dan
berkembang sejak lama, mulai dari usaha ampas kelapa sisa pengolahan buah kelapa,
pemenuhan kebutuhan pokok sampai kepada jerami, tongkol jagung dan masih banyak
kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat lagi sisa hasil kegiatan pertanian yang
temporer atau sementara. Kesemua itu dapat sebagian besar menjadi limbah yang kurang
disediakan dari kegiatan usaha dalam bidang bermanfaat. Berbagai bahan limbah
pertanian yang dimulai dari panen sampai pertanian tersebut dapat dimanfaatkan
pascapanen. Dalam hal pemenuhan sebagai sumber bahan baku untuk
kebutuhan tersebut, tentunya tidak semua pembuatan bahan bakar alternatif pengganti
dari bagian-bagian tanaman tersebut bahan bakar minyak dan batubara. Bahan –
digunakan sebagai bagian untuk memenuhi bahan tersebut yang tadinya dianggap
berbagai kebutuhan masyarakat. Sebagian sebagai limbah akan memiliki nilai ekonomi
dari komponen-komponen yang ada pada lebih tinggi apabila diolah menjadi
tanaman sebagai sisa pengolahan atau sisa bioetanol, biodiesel, bio-oil, biobriket,
kegiatan usaha pertanian akan menjadi maupun biogas. Dengan kata lain
limbah. Limbah tersebut apabila tidak memberikan nilai tambah terhadap bahan
ditangani dengan benar, maka akan menjadi yang tadinya dianggap sebagai sampah.
masalah lingkungan yang dapat mengganggu
kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar
sisa hasil pengolahan bahan-bahan pertanian
dianggap sebagai sampah yang dapat
64
Khaidir : Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Proses Pengolahan Limbah Menjadi melalui cara fisika, kimia, dan biologis telah
Bahan Bakar dilakukan secara baik untuk produksi bioetanol
dari bahan baku lignoselulosa (Taherzadeh dan
Limbah sisa hasil usaha pertanian dapat Keikhosro, 2008).
diolah menjadi berbagai bahan bakar alternatif Perlakuan awal (pretreament) dari limbah
pengganti atau pensubstitusi bahan bakar minyak pertanian menggunakan asam untuk mengubah
dan batubara. Bahan – bahan limbah pertanian komponen lignoselulosa menjadi gula sederhana
seperti kulit nenas, kulit pisang, molase atau yang dapat digunakan ragi untuk memproduksi
ampas tebu yang mengandung karbohidrat bioetanol (Das dan Singh, 2004; Braide et al.,
seperti glukosa, selulosa, dan lignoselulosa dapat 2016). Biomassa lignoselulosa tidak dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan disakarifikasi oleh enzim untuk memberikan
bioetanol. Limbah ampas kelapa yang masih hasil yang tinggi tanpa perlakuan awal terlebih
mengandung minyak sekitar 12,2 – 15,9% dapat dahulu karena lignin merupakan bagian sel
dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan tumbuhan yang menghalangi kerja enzim
biodiesel (Markopala, 2007). Selanjutnya (Sheoran et al., 1998; Braide et al., 2016).
tempurung kelapa, selain dimanfaatkan sebagai Konversi biokimia dari bahan baku lignoselulosa
bahan baku pembuatan arang juga dapat menjadi biofuel dan komoditi lainnya dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan dilakukan melalui proses pengolahan karbohidrat
biobriket yang nilai ekonominya akan lebih meliputi perlakuan awal yang sesuai terhadap
tinggi dibandingkan arang itu sendiri. Berbagai selulosa yang selanjutnya dihidrolisis secara
penelitian telah dilakukan untuk mengubah enzimatik (Jonsson dan Martin, 2016). Terdapat
limbah pertanian menjadi bahan bakar alternatif beberapa parameter yang mempengaruhi proses
seperti bioetanol, biodiesel, biogas, dan produksi bioetanol, seperti temperatur, pH,
biobriket. konsentrasi substrat, dan konsentrasi dari ragi.
Parameter – parameter tersebut sangat
menentukan terhadap persentase hasil (yield)
Konversi Limbah Menjadi Bioetanol dari bioetanol (Gashaw, 2014).
Etanol adalah pelarut penting dan sebagai
sediaan bahan kimia pada indsutri kimia, Konversi Limbah Menjadi Biodiesel
makanan, dan industri farmasi. Penggunaan
bahan-bahan terbarukan sebagai bahan baku Limbah ampas kelapa merupakan salah
pembuatan etanol menjadi lebih ekonomis satu bahan sisa pengolahan daging buah kelapa
karena murah dan mudah tersedia dalam jumlah yang telah diambil santan atau minyaknya.
besar dari limbah pertanian (Hemalatha et al., Ampas kelapa masih mengandung minyak
2015). Sebagian besar limbah hasil pengolahan sekitar 12,2 – 15,9% (Markopala, 2007). Hal
bahan-bahan pertanian berupa bahan – bahan tersebut memungkinkan ampas kelapa untuk
yang mengandung selulosa dan lignoselulosa. dapat diolah menjadi biodiesel sebagai salah satu
Biomassa lignoselulosa merupakan sumber sumber bahan bakar alternatif. Proses
terbarukan untuk bahan bakar kendaraan di masa pengolahan ampas kelapa menjadi biodiesel
yang akan datang (Wi et al., 2015). telah dilakukan sesuai dengan prosedur proses
Senyawa – senyawa ini merupakan produksi biodiesel yaitu melalui metode
struktur kompleks dari karbohidrat. Menurut transesterifikasi. Proses ini menggunakan katalis
Soerawidjaja (2006), sebelum difermentasi basa yang dilarutkan dalam alkohol sebagai
meenjadi bioetanol, bahan lignoselulosa tersebut larutan natrium metoksida atau kalium
perlu diberi perlakuan awal (pre-treatment) metoksida.
terlebih dahulu yang diikuti dengan proses Berdasarkan data dari Tabel 1 di atas
sakarifikasi melalui suatu proses hidrolisis berat menjelaskan bahwa dari beberapa parameter
untuk dapat memecah molekul-molekul mutu biodiesel yang diuji, sebagian telah
lignoselulosa yang selajutnya digunakan sebagai memenuhi syarat sebagai bahan bakar alternatif
umpan dalam proses fermentasi. Jadi, secara dalam bentuk biodiesel (fatty acid methyl ester).
umum tahapan tersebut meliputi hidrolisis Dengan demikian menunjukkan bahwa limbah
(liquifikasi), sakarifikasi, dan terakhir baru ampas kelapa layak untuk dijadikan sebagai
difermentasi (Chiaramonti, 2007). Pre-treatment
65
Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm. 63-68

sumber bahan baku dalam proses produksi alternatif.


biodiesel sebagai salah satu sumber energi
Tabel 1. Hasil analisis beberapa parameter mutu biodiesel ampas kelapa menggunakan katalis KOH
dan NaOH

a b c d
Ampas Kelapa Ampas Kelapa Ampas Kelapa Standar
Parameter mutu Dalam (Katalis Dalam (Katalis Genjah (Katalis Nasional
KOH) NaOH) NaOH) Indonesia (SNI)
Densitas (40oC) 0,857 – 0,861 0,870 – 0,890 0,850 – 0,880 0,850 – 0,890
(g/ml)
Viskositas kinematik 2,36 – 2,86 3,26 – 6,57 - 2,30 – 6,00
(40oC) (cSt)
Titik kabut (oC) - - 7,33 – 14,00 Max 18
Angka asam (mg/g) 0,10 – 0,19 0,15 – 0,25 0,23 – 0,35 Max 0,8
Sumber : (aSyahputra, 2015; bSimatupang , 2015; cZaufani, 2016; dBSN, 2006).

Gambar 1. Proses produksi biogas (gas metana)


Biogas merupakan sumber energi lain
Konversi Limbah Menjadi Biogas yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan,
atau produksi dari panas atau perangkat listrik di
beberapa negara yang berbeda (Sims, 2003;
Bahan limbah pertanian lain yang dapat Ghosh et al., 2000). Produksi biogas dari lumpur
digunakan sebagai sumber bahan baku untuk aktif merupakan proses yang paling banyak
produksi energi alternatif adalah sampah – dikembangkan (Taherzadeh dan Keikhosro,
sampah pasar yang terdiri dari kulit buahan – 2008). Biogas berpotensi besar untuk digunakan
buahan seperti kulit nenas (Hemalatha et al., sebagai bahan bakar pengganti elpiji (LPG) di
2015) dan kulit pisang, atau sayuran dan buah – masa yang akan datang.
buahan yang mengalami pembusukan. Bahan –
bahan tersebut dapat diproses menjadi biogas
dimana produk samping dari pegolahan biogas Konversi Limbah Menjadi Biobriket
daapt digunakan sebagai pupuk organik. Secara
umum proses produksi biogas digambarkan Selain sampah pasar, ampas kelapa, dan
pada diagram berikut. ampas tebu, tempurung kelapa juga merupakan
bahan baku potensial yang dapat dikonversi
menjadi salah satu sumber energi alternatif
dalam bentuk biobriket. Pemanfaatan tempurung
kelapa sebagai bahan bakar dalam bentuk arang
tempurung kelapa telah lama digunakan, namun
apabila arang tersebut dapat dikemas dalam
bentuk biobriket maka secara ekonomi akan
memberikan nilai lebih. Nilai jualnya dapat
melebihi nilai jual dari pada arang itu sendiri.
Hasil pembuatan arang briket yang pada proses
selanjutnya akan dapat diolah menjadi arang
aktif. Jadi arang briket merupakan bahan baku
untuk industri arang aktif. Pembuatan arang
briket ini belum banyak yang menggunakannya,
padahal potensi bahan baku dan potensi pasar
cukup besar. Ditinjau dari aspek teknologi,
pengolahan arang briket relatif masih sederhana
dan dapat dilaksanakan oleh usaha-usaha skala
kecil dan menengah. Arang briket dapat

66
Khaidir : Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Bakar Alternatif

diproduksi menggunakan peralatan mesin Das, H. dan Singh, S. 2004. Useful


Hydrolic Press (Machmud, 2011). Potensi briket byproducts from cellulosic wastes of
arang (biobriket) cukup besar untuk agriculture and food industry, a critical
menggantikan batu bara yang berupakan bahan appraisal, Critical Reviews in Food
bakar yang berasal dari bahan tambang seperti
Science and Nutrition, 44(2), 77–89.
halnya minyak bumi.
Gashaw, Alemayehu. 2014. Bioethanol
Production from Fruit Wastes and
Simpulan FactorsAffecting Its Fabrication. Int J
Chem Natur Sci. 2(5): 132-140.
Limbah hasil sisa pengolahan bahan Ghosh, S., Henry, M.P., Sajjad, A.,
pertanian memiliki potensi besar untuk dijadikan Mensinger, M.C., Arora, J.L. 2000.
sebagai sumber bahan baku dalam upaya Pilot-scale gasification of municipal
penyediaan bahan bakar alternatif guna solid wastes by high-rate and two-
memenuhi kebutuhan energi di masyarakat. phase anaerobic digestion (TPAD).
Limbah ampas tebu, tongkol jagung, jerami, Water Sci.Technol. 41 : 101-110.
tempurung dan ampas kelapa, sampah pasar
Hambali, E., Siti, M., Armansyah, H.T.,
yang terdiri dari kulit buah-buahan seperti kulit
nenas dan kulit pisang, sayuran dan buah-buahan Abdul, W.P., dan Roy, H. 2008.
yang mengalami pembusukan, dan masih banyak Teknologi Bioenergi, Cetakan kedua,
lagi sisa-sisa pengolahan hasil-hasil pertanian AgroMedia Pustaka, Jakarta.
yang umumnya menjadi sampah dan berpotensi Hemalatha R., Saravanamurugan C.,
sebagai pencemar lingkungan. Limbah-limbah Meenatchisundaram S., dan Rajendran
ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai S. 2015. Comparative Study of
sumber bahan baku dalam upaya produksi Bioethanol Production from
sumber energi alternatif pengganti atau Agricultural Waste Materials Using
pensubstitusi bahan bakar minyak dan batubara Saccharomyces cerevisiae (MTCC
yang berasal dari dalam perut bumi. 173) and Zymomonas mobilis (MTCC
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai
2427) by Enzymatic Hydrolysis
sumber bahan baku produksi energi alternatif,
akan dapat meningkatkan nilai tambah (added Process. International Journal of
value) dari bahan – bahan tersebut dari yang Microbiological Research 6 (2): 74-78.
kurang berharga menjadi produk yang bernilai Jönsson L.J. dan Martín C. 2016.
tinggi. Dengan demikian, konsep zero waste Pretreatment of lignocellulose:
dalam agroindustri akan lebih mudah terwujud. Formation of inhibitory by-products
Artinya di dalam pengelolaan atau pengolahan and strategies for minimizing their
hasil-hasil pertanian tidak akan ada lagi yang effects. Elsevier. Bioresource
namanya sampah atau limbah. Semua komponen Technology, 199 : 103–112.
sisa hasil usaha pertanian akan menjadi produk Machmud, Senen. 2011. Kajian Ekonomi
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Industri Briket Arang Tempurung
Kelapa. Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Daftar Pustaka Entrepreneurship. 5 (1) : 45-51.
Markopala, P. 2007. Studi Efektivitas
Braide W., Kanu I.A., Oranusi U.S., dan Transesterifikasi In Situ Pada Ampas
Adeleye S.A. 2016. Production of Kelapa (Cocos nucifera) Untuk
Bioethanol From Agricultural Waste. J Produksi Biodiesel. [Tesis]. Bandung:
Fundam Appl Sci., 8(2) : 372-386. Institut Teknologi Bandung.
Chiaramonti D. 2007. Bioethanol: role and Mohanty B. dan Abdullahi I.I. 2016.
production technologies. Di dalam : Bioethanol Production from
Ranalli P, editor. Improvement of Crop Lignocellulosic Waste-A Review.
Plants for Industrial End Uses. Biosci., Biotech. Res. Asia, Vol.
Netherlands : Springer. hlm 209-251. 13(2), 1153-1161.

67
Jurnal Agrium 13(2), September 2016. Hlm. 63-68

Sheoran A., Yadav B.S., Nigam P. dan Wastes to Improve Ethanol and Biogas
Singh, D. 1998. Continuous ethanol Production: A Review. Int. J. Mol. Sci.
production from sugarcane molasses 2008, 9, 1621-1651.
using a column reactor of immobilized Wi S.G., Cho E.J., Lee D.S., Lee S.J., Lee
Saccharomyces cerevisiae. Journal of Y.J. dan Bae H.J. 2015. Lignocellulose
Basic Microbiology, 38, 123–128. conversion for biofuel : a new
Simatupang, WP. 2015. Pembuatan dan pretreatment greatly improves
Analisis Mutu Biodiesel Ampas downstream biocatalytic hydrolysis
Kelapa Dalam Menggunakan of various lignocellulosic materials.
Katalisator Natrium Hidroksida Biotechnol Biofuels. 8 : 228.
(NaOH). [Skripsi]. Aceh Utara: Wittmajer, M., S. Fimdeisen, b. Sawilla, B.
Universitas Malikussaleh. Bilitewski, P. Werner, H. Weismeth,
Sims, R. 2003. Biomass and resources M. Schirmer, C. Hahn, M. Golde, C.F.
bioenergy options for a cleaner Wooldridge, J. M. Green, N.D. Quyhn,
environment in developed and dan D.T. Cong. 2005. Handbook :
developing countries. Elsevier Science Decision Support System (DSS) for
: London, UK. the Application of Renewable Energy
Soerawidjaja, T. 2006. Proses Pembuatan (RE) from Biogas and Biomass
Bioetanol, Seminar Nasional Biofuel “ Combustion Under Particulate of
Implementasi Biofuel sebagai Energi Framework Conditions in Vietnam and
Alternatif”. Departemen Energi dan Thailand. Co Funded : European
sumber Daya Mineral. Comission and ASEAN-EU.
Syahputra, Dani. 2015. Pembuatan dan Zaufani Y.U. 2016. Proses Pengolahan
Analisis Mutu Biodiesel Ampas Ampas Kelapa Genjah Menjadi
Kelapa Dalam Menggunakan Biodiesel Menggunakan katalisator
Katalisator Kalium Hidroksida (KOH). Natrium Hidroksida (NaOH).
[Skripsi]. Aceh Utara: Universitas [Skripsi]. Aceh Utara: Universitas
Malikussaleh. Malikussaleh.
Taherzadeh M.J. dan Keikhosro K. 2008.
Pretreatment of Lignocellulosic

68

Anda mungkin juga menyukai