Anda di halaman 1dari 7

PROMOSI KESEHATAN

"BAHAYA ROKOK"

Manusia  memiliki  berbagai  macam  kebiasaan.  Mulai  dari  berolahraga, membaca,
menulis,  mengarang,  dan  sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia,
ada salah satu kebiasaan manusia yang
sangat  merugikan  bagi kesehatan  mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini
sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok  sendiri  bukanlah  hal   yang dianggap  tabu  oleh  masyarakat  kita,meskipun
yang
melakukannya  adalah   anak  yang   masih    duduk    di   bangku   sekolah.  Hal   ini   
sangat memprihatinkan, karena sebagaimana  kita ketahui bahwa di dalam rokok
terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.

Untuk itu dengan dibuatnya karya ilmiahini diharapkan warga masyarakat dapat sadar
dan  segera  meninggalkan   atau   mengurangi   kebiasaan   mereka  yang  tidak  baik.
Karena
bagaimanapun  juga  dampak   rokok   bagi    kesehatan  pelaku   ( perokok  aktif )    ma
upun  kesehatan  orang  yang terkena
paparan asap   rokok   perokok  aktif  (perokok  pasif)  sangat   besar,  karena  zat bera
cun yang terkandung di dalamnya.

A.    Arti & pengertian rokok


Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita.  Merokok sudah menjadi
kebiasaan   yang   sangat   umum   dan   meluas   di   masyarakat. Bahaya  merokok  te
rhadap kesehatan tubuh telah diteliti  dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang
merugikan akibat
merokok   pun   sudah  diketahui  dengan jelas.  Banyak  penelitian  membuktikan  kebi
asaan
merokok  meningkatkan  risiko timbulnya  berbagai  penyakit  seperti  penyakit  jantung  
dan gangguan pembuluh darah,kanker paru - paru,  kanker  rongga  mulut,  kanker
laring,  kanker  osefagus, bronkhitis, tekanan darah  tinggi,  impotensi  serta
gangguan  kehamilan  dan  cacat pada   janin.  Pada  kenyataannya  kebiasaan  merok
ok  ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk.
Apalagi  orang  yang  merokok untuk mengalihkan diri dari  stress  dan tekanan emosi,
lebih sulit melepaskan  diri dari  kebiasaan  ini  dibandingkan  perokok  yang tidak
memiliki latar belakang depresi.
Penelitian  terbaru  juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke
yaitu asap rokok  yang  terhirup  oleh  orang-orang bukan perokok karena berada di
sekitar perokok atau bisa  disebut  juga
dengan  perokok  pasif.  Rokok  tidak dapat  dipisahkan  dari  bahan  baku  pembuatan
nya  yakni  tembakau.  Di  Indonesia  tembakau  ditambah  cengkeh  dan  bahan –
bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek.Selain kretek tembakau juga
dapat  digunakan sebagai  rokok linting,  rokok  putih,  cerutu, rokok pipa dan tambakau
tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari  hari  ke  hari  jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya
akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.
B.     Bahan-bahan kimia yang ada pada rokok
Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:
- Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
- Tar,  yang  terdiri  dari  lebih  dari  4000  bahan  kimia  yang mana 60 bahan kimia di
antaranya bersifat karsinogenik.
- Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
- Benzene,  juga  dikenal  sebagai  bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar
dan tidak berwarna.
- Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
- Metanol   (alcohol   kayu),  alcohol  yang  paling  sederhana   yang   juga  dikenal
sebagai metil alkohol.
- Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan  hidrokarbon
alkuna yang paling sederhana.
- Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi
dengan unsur-unsur tertentu.
- Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan
mayat.
- Hidrogen  sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat
ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
- Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
- Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

C. Ciri-ciri remaja perokok


Masa remaja yaitu masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah
memasuki fase dari  anak-
anak    menuju   fase   dewasa.   Pada   umumnya   masa  remaja   yaitu  antara 12-
21  tahun. Pada perkembangan  manusia,  terdapat  tuntutan – tuntutan  psikologis
yang harus dipenuhi,  jika tidak maka  akan  menimbulkan dampak yang berkelanjutan.
Remaja pun juga seperti itu, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka  akan menimbulkan
dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju kedewasaan.
Ciri-ciri khusus pada remaja antara lain :
- pertumbuhan fisik yang sangat cepat
- emosinya tidak strabil
- cerkembangan seksual sangat menonjol
- cara berfikirnya bersifat kausalitas ( hukum sebab akibat )
- terikat erat dengan kelompoknya

Pada umumnya masa remaja dapat dibagi 2 periode, yaitu :


1. Periode masa puber usia 12-18 tahun
a. Masa prapubertas : peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas.
Cirinya :
- tidak suka diperlakukan seperti anak kecil
- mulai bersikap kritis
b. Masa pubertas 14-16 tahun : masa remaja awal, cirinya :
- mulai cemas dengan perubahan fisiknya
- memperhatikan penampilan
- sikapnya tidak menentu/plin plan
- suka berkelompolk dengan teman seumuran
c. Masa akhir pubertas 17-18 tahun : peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen,
cirinya :
- pertumbuhan fisik sudah mulai matang, tapi kedewasaan psikologisnya belum
mencapai sepenuhnya
- proses kedewasaan jasmani remaja putri lebih awal dari remaja putra
2. Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja, cirinya :
- perhatiannya tertutup kepada hal yang realistis
- mulai menyadari kenyataan
- sikapnya mulai jelas tentang hidup
- mulai nampak bakat dan minatnya
D. Alasan remaja mulai merokok
Para perokok biasanya  mulai   merokok sejak usia remaja. Bahkan ada beberapa yang
sudah memulainya sejak kanak-kanak. Sebelum   memutuskan  apa yang akan
dilakukan pada anak yang ketahuan merokok, sebaiknya  pahami dulu mengapa
mereka memulainya. Dengan pemahaman,siapatahu malah  bisa menghindari anak
dari rokok sejak awal. Berikut beberapa alasan mengapa remaja/anak-anak mulai
merokok:
1. Sekadar coba-coba lalu ketagihan.
2. Terbiasa melihat anggota  keluarga   dan   orang-orang  di sekelilingnya merokok,
sehingga
menganggap ini perbuatan normal.
3. Diajak  teman.  Tekanan  teman  sebaya  yang  sudah mencobanya dan anak takut
dianggap
tidak bergaul kalau tidak ikut merokok.
4 Merasa rendah diri, dan merasa lebih asyik dengan merokok.
5. Mengira   merokok   adalah   kegiatan   orang   orang   yang   sudah  dewasa, dan
mereka
ingin dianggap  sudah  besar.  Punya  pandangan  ini adalah tindakan pemberontakan
terhadap orang tua.
6. Menganggap   merokok  adalah  kegiatan  yang keren, seperti halnya para idola
mereka
seperti selebritas dan sebagainya.
7. Terpengaruh  gencarnya iklan rokok yang masuk lewat film, media massa, poster,
jadi
sponsor  kegiatan anak-anak muda seperti konser musik dan sebagainya.
8. Tak  ada  yang  menegur  dan  mengingatkan ketika melihat anak kecil atau remaja
merokok di  tempat umum.
9. Murahnya harga rokok, bahkan anak dan remaja bisa mengeteng per batang.
10. Tak cukup paham dampak rokok pada kesehatan diri sendiri dan orang sekitar.
E.     Dampak rokok
Saat ini, rokok telah  mulai  dikonsumsi  oleh para remaja bahkan juga anak-
anak. Hal ini memunculkan  keprihatinan mengingat bahaya rokok bagi seseorang.
Kenakalan remaja identik juga  dengan   remaja   yang  merokok.  Kebanyakan remaja
nakal dan remaja yang suka tawuran adalah perokok.
Bahaya   rokok   terutama   adalah   bagi  kesehatan. Kita tahu bahwa rokok
mengandung banyak
sekali  racun   dan   nikotin   yang   pada   akhirnya   dapat menyebabkan  penyakit,
kanker paru, impotensi  dan  bahkan  serangan  jantung. Semakin  dini  seseorang
mengkonsumsi rokok maka semakin banyak racun yang terkumpul di tubuhnya. Hal  ini
bisa menghambat pertumbuhan fisik atau menyebabkan serangan penyakit  pada masa
dewasa atau masa tuanya. Padahal masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang penting.
Selain   kesehatan,   rokok   juga   berdampak kurang baik bagi perkembangan
psikologis remaja.
Rokok   identik   dengan   pergaulan   remaja   yang   lebih   rentan terhadap  kenakalan
daripada pergaulan   remaja   tanpa   rokok.  Pergaulan   remaja dengan rokok
cenderung memberi remaja
pemikiran   bahwa   rokok   bisa   menjadi  pelarian   akan  tiap masalah. Remaja
kemudian akan merokok  ketika  mendapat masalah  dalam hidupnya. Di dalam rokok
memang mengandung zat yang  bisa  membuat   perokok   merasa   lebih   baik  namun
tentunya hal ini juga menyebabkan kecanduan. Kecanduan akan rokok terbilang sulit
untuk diatasi.
Pergaulan   remaja   dalam  lingkungan perokok juga dapat mengantarkan pada
kenakalan remaja yang lebih  besar  lagi  yakni  penggunaan  obat terlarang dan
pergaulan bebas. Menghisap rokok yang sebenarnya adalah obat  terlarang  bisa
saja dialami. Dengan demikian, remaja bisa dengan mudah
masuk  dalam  pengaruh  obat terlarang dan mengalami kecanduan. Selain itu, rokok
juga menyebabkan  remaja menjadi  lebih boros  karena  harus mengeluarkan uang
secara rutin untuk
membeli rokok.  Apalagi  jika  sudah  terkena  pergaulan  remaja   yang   negatif,  bisa-
bisa anak berusaha mengambil harta orang tuanya.
Oleh  sebab  itu,  perkenalkanlah   sejak  dini  mengenai  bahaya rokok bagi remaja
Anda. Hal ini setidaknya  membuat  remaja  berpikir  dua kali untuk menjadi kecanduan.
Berikan nasihat untuk menghindari   pergaulan  dengan remaja perokok lainnya. Rokok
memang membuat diri menjadi lebih enak untuk sementara namun dapat berdampak
fatal nantinya.
F.     Upaya pencegahan
Sebagian  besar  perokok  yang  udah atau berniat untuk menghentikan kebiasaan
merokok perlu menggunakan  cara  mereka  sendiri. Para perokok ringan, yang sangat
berkeinginan untuk untuk menghentikan  kebiasaan  merokok,  akan  dapat berhasil
dalam usaha mereka bila menggunakan cara mereka sendiri yang paling sesuai untuk
mereka.
Setiap orang  yang  ingin   berhenti  merokok  memerlukan suatu cara yang sesuai
untuk masing-masing. Hasil  studi   baru-baru   ini   di  Inggris menunjukkan bahwa 69%
perokok dewasa ingin berhenti  merokok.  Nikotin  adalah  zat yang paling membuat
orang ketagihan sehingga berhenti
merokok  tidaklah  mudah  walaupun motifasinya  amat tinggi. Perokok menyadari
bahwa upaya awal  untuk  menghentikan kebiasaan  merokok seringkali tidak berhasil
sehingga perokok yang ingin  berhenti harus  siap  untuk  melakukan usaha berkali kali.
Upaya berulang kali ini penting
artinya  karena   akan   berupa   intervensi  awal.  Setiap  orang  harus  mencoba berba
gai  teknik
intervensi  untuk  menentukan  mana   yang  paling   sesuai,   dengan menyadari
bahwa mungkin
diperlukan  tiga  sampai  empat  kali  percobaan  sebelum menemukan   cara  yang
sesuai. Harus dijelaskan kepada setiap perokok yang berupaya untuk  menghentikan
kebiasaannya bahwa gagal
sekali   dan  mengulangi kembali  bukanlah  berarti  kegagalan  program, melainkan
hanya suatu hambatan kecil menuju suatu langkah yang akhirnya menuju keberhasilan.
Model  tahapan   perubahan   dari   Prochaska  dan  DiClemente  penting bagi perokok
yang jelas
kurang  termotivasi  untuk  secara  aktif  melaksanakan  suatu  program menghentikan
kebiasaan merokok. Model ini, yang berawal dari praa-kontemplasi  ke kontemplasi
kemudian periaan dan akhirnya  tindakan,  mencakup   lingkup  yang luas  dari posisi
para perokok. Petugas kesehatan, penyuluh  kesehatan,  peraturan perundang –
undangan  dan  dukungan  sosial, perlu mendorong
kemajuan  dari  satu tahap  ke  tahap  berikutnya.  Walaupun  suatu   Intervensi  tidak   
membuat perokok berhasil  menghentikan  kebiasaan  merokok   sepenuhnya, mungkin
saja ia sudah maju dari tahap  pra-kontemplasi  ke kontemplasi. Dengan intervensi
berikutnya si perokok akan dapat maju  lebih  jauh lagi sampai ke persiapan dan
akhirnya ke tindakan dan menghentikan kebiasaan
merokok;  upaya  berulangkali  dengan pelajaran yang diperoleh pada tiap tahap dan
setiap tahap mengarah pada sasaran akhir yaitu berhenti sepenuhnya.
Pada  tahap  pre-kontemplasi  perokok  memerlukan   informasi,  pada  tahap persiapan
dan tahap
tindakan  perokok  perlu  menentukan  suatu  program  dan menetapkan  tanggal  untuk 
 berhenti merokok.  Para  professional dalam bidang kesehatan perlu mengetahui
tahap-tahap ini dan harus siap   melaksanakan   tindakan  yang   proaktif   dan  positif,
pertama  untuk membuat si perokok
meningkat  sampai ke  tahap   tindakan,  kemudian   untuk  membantu   si  perokok
agar berhasil menyelesaikan program menghentikan kebiasaan merokok.

Seringkali program menghentikan kebiasaan merokok mahal biayanya atau tidak dapat
dijangkau oleh  sebagian  besar  penduduk.  Oleh karena  itu para petugas
pemeliharaan kesehatan, keluarga
dan  teman  menjadi  mekanisme  pendukung  bagi sebagian  besar  perokok  yang
ingin berhenti
merokok.  program  umum  yang  dapat direkomendasikan  oleh  para  profesional
pemeliharaan kesehatan  tidak  memerlukan biaya atau tambahan, selain keinginan
kuat dari para perokok serta keluarga dan teman-teman.
G. Strateginya adalah sebagai berikut:
Tetapkan hati untuk berhenti merokok, pelajari dan tetapkan motivasi tertentu dan
keinginan untuk berhenti.
Bicara dengan seorang klinisi, bahas cara pengobatan dan strategi untuk mengatasi
keinginan merokok kembali, maksimalkan kesempatan untuk berhasil.
Tetapkan hari untuk berhenti merokok, jangan berusaha mengurangi rokok secara
bertahap, tetapi berhenti total setelah tanggal yang telah ditetapkan.
Singkirkan semua peralatan yang berkaitan dengan tembakau dan bersihkan semua
pakaian dan mobil sebelum tanggal yang ditetapkan, segeralah berhenti merokok di
rumah dan di dalam mobil, jangan pergi ke tempat-tempat yang menimbulkan godaan
untuk merokok.
Jangan kuatir diet sampai sepenuhnya berhenti merokok.
Pastikan dan minta dukungan dari rekan sekerja, teman dan keluarga untuk mendorong
upaya berhenti merokok dan terus berhenti.
Sebagai orang tua, sadarilah contoh yang Anda berikan kepada anak-anak.
Pelajari bagaimana menghindari atau mengatasi keadaan dan perilaku yang membuat
Anda berhenti merokok.
Suatu gabungan antara sejumlah intervensi menghapus kebiasaan merokok dapat
membawa hasil yang   baik.   Terapi  perilaku   rasa
seringkali   tidak  dapat  mendorong    perhentian  kebiasaan
merokok,  sehingga  pemakaian  obat  pengganti nikotin atau terapi pemakaian obat-
obatan non-nikotin  akan  lebih  membantu  bagi  si perokok.  Karena perokok sudah
ketagihan nikotin, obat pengganti nikotin berbentuk pil, "koyo" atau permen karet, akan
memuaskan kebutuhan perokok atau  nikotin. Terapi  dengan  pengganti nikotin telah
terbukti dua kali lebih berhasil-guna dalam
menghentikan  kebiasaan  merokok  disbanding  dengan  upaya  tanpa  cara itu. Bagi
kebanyakan orang yang berhasil berhenti merokok, terapi dengan pengganti nikotin
membuat mereka mampu mengatasi gejala  putus  obat  (gejala putus
nikotin)  dan membuat alat bantu psikologis maupun
fisiologis  dalam  upaya  menghentikan kebiasaan   merokok.   Terapi  farmakologis
non-nikotin seperti bupropin, berfungsi melalui berbagai  cara  disbanding dengan
pengganti nikotin dan juga
telah   terbukti  dua  kali  lebih  berhasil  dalam  membantu  perokok  berhenti  merokok. 
 Terapi perilaku dapat membantu perokok mengatasi motivasi sosial untuk
merokok.  Sebelum menjalani
upaya  berhenti  merokok,  seorang  perokok  harus  menyadari  tentang kemungkinan
timbulnya gejala putus obat, berupa sifat lekas marah, ketidak-sabaran,
sikap  bermusuhan, kecemasan, rasa tertekan, kesulitan berkonsentrasi,  sulit tidur dan
bertambahnya nafsu makan dan kenaikan berat badan.

Anda mungkin juga menyukai