Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bramantyo Hutomo Pramadi

NPM : 191124999
Chapter 8
Pembiayaan dalam Perpajakan

Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan untuk
kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan
merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan
umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah
untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan
pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.

Ciri-ciri Pajak adalah

1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara


Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut
hanya berlaku untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif.
Yaitu warga negara yang memiliki Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) lebih dari
Rp2.050.000 per bulan. Jika Anda adalah karyawan/pegawai, baik karyawan swasta maupun
pegawai pemerintah, dengan total penghasilan lebih dari Rp2 juta, maka wajib membayar
pajak.
2. Pajak Bersifat Memaksa Untuk Setiap Warga Negara
Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif, maka wajib untuk
membayar pajak. Dalam undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan
sengaja tidak membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi
administratif maupun hukuman secara pidana.
3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung
Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat manfaat parkir, maka
harus membayar sejumlah uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak
merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara. Jadi ketika membayar
pajak dalam jumlah tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat pajak yang dibayar,
yang akan Anda dapatkan berupa perbaikan jalan raya di daerah Anda, fasilitas kesehatan
gratis bagi keluarga, beasiswa pendidikan bagi anak Anda, dan lain-lainnya.
4. Berdasarkan Undang-undang
Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang
mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak.

 Deadweight Loss adalah pengurangan surplus konsumen (Consumer Surplus) dan


Surplus produsen yang terjadi apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah
dari tingkat efisiensi optimum.
 Deadweight Loss adalah hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen/ produsen karena
efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai.
 DWL tercipta karena inefisiensi pasar.
 DWL terjadi ketika penawaran dan permintaan tidak berada di titik ekuilibrium.

Jika suatu pajak dikenakan kepada produsen untuk setiap unit barang yang ia jual, maka
keseimbangan harga akan berubah lebih tinggi. Kemudian sebagian dari beban tersebut akan
diteruskan ke konsumen.

Jika konsumen merasa bahwa harga suatu barang tidak sesuai/ lebih tinggi dari manfaat yang
dirasakan, maka mereka cenderung tidak membeli barang tersebut. Dengan berkurangnya tingkat
perdagangan, alokasi sumber daya menjadi tidak efisien, dimana dapat menyebabkan
berkurangnya kesejahteraan secara keseluruhan dalam suatu masyarakat.

Penyebab-Penyebab Deadweight Loss

Harga Dasar

 Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan.

Misal, bila pemerintah menetapkan harga dasar gabah Rp 700 per kilogram, maka pembeli harus
membeli gabah dari petani dengan harga serendah-rendahnya Rp 700 per kilogram.

Contoh lain, bila pemerintah menetapkan upah minimum tenaga kerja Rp 15.000 per hari, maka
majikan harus membayar tenaga kerja paling tidak Rp 15.000 per hari

 Jika harga dasar berada diatas titik equilibrium, maka akan mempengaruhi permintaan
dan penawaran.
 Upah Minimum dapat menyebabkan majikan untuk memberi upah lebih tinggi kepada
pekerja.

Harga Tertinggi

 Harga tertinggi (ceiling price) adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen.
 Tujuan penetapan harga tertinggi adalah agar harga produk dapat terjangkau oleh
konsumen yang daya belinya kurang.
 Harga tertinggi yang berada dibawah harga keseimbangan dapat menyebabkan DWL.
 Perusahaan yang telah ditetapkan harga produk per unit dibawah harga biasanya akan
mengecilkan produksinya atau mengurangi pasokan barang dibawah yang benar-benar
diminta oleh konsumen.

Pajak

 Pajak digunakan sebagai alat stabilisasi ekonomi.


 Pajak dapat menyebabkan DWL karena ia dapat mencegah orang untuk melakukan
pembelian yang seharusnya mereka lakukan.
 Harga akhir produk menjadi lebih mahal karena dikenai pajak, sehingga dapat
menyebabkan orang enggan membeli.
 Jika pajak suatu barang naik, beban pajak tersebut akan dibagi kepada produsen dan
konsumen.
 Produsen memperoleh keuntungan lebih sedikit dari barang tersebut karena pajak,
sedangkan konsumen harus membayar harga lebih tinggi.

Hal tersebut menyebabkan konsumsi


barang lebih rendah dari sebelumnya.

 Pada kurva diatas, pengenaan


pajak kepada produsen
menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke kiri. (So ke S1)
 Harga keseimbangan menjadi P1,
dan jumlah keseimbangan
menjadi Q1.
 Hal ini menyebabkan konsumen
kehilangan surlplus sebesar A+B.
 Produsen kehilangan surplus
sebesar F+C.
 Pemerintah memperoleh pendapatan sebesar A+F. ( 0Q1*(P1-P2) )
 DWL adalah segitiga B+C.

 Kotak yang berwarna abu-abu tersebut adalah besarnya penerimaan pajak.


 DWL adalah area segitiga yang terbuat dari kotak abu-abu penerimaan pajak, kurva
penawaran awal, dan kurva permintaan.
 Segitiga tersebut juga dikenal dengan sebutan Segitiga Harberger (Harberger’s Triangle).

 
Chapter 9
Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan antara dua belah pihak yang berasal dari
negara yang berbeda, berdasarkan pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Pihak yang
melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah. Teori
perdagangan internasional

Secara umum terdapat dua teori yang mendasarinya, yaitu:

1. Teori keunggulan mutlak


Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional akan memberikan
keuntungan pada negara yang dapat memproduksi dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan dengan harga yang ditetapkan di negara lain. Ilustrasi akan diberikan
pada tabel di bawah ini:

Karena negara A memiliki efisiensi dalam memproduksi buku sementara negara B memiliki
efisiensi dalam memproduksi pensil, maka perdagangan antara negara A dan B akan
memberikan keuntungan jika A menjual buku dan B menjual pensil

2. Teori keunggulan komparatif


Berdasarkan teori ini, meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak
dalam memproduksi barang, negara tersebut dapat melakukan perdagangan
internasional pada barang yang paling produktif dan efisien untuk diproduksi.
Ilustrasinya akan dibahas pada tabel berikut ini:

Jika kita lihat pada dasarnya negara A memiliki keunggulan baik dalam produksi pensil maupiun
buku. Meskipun demikian, biaya relatif pensil yang diproduksi di negara A lebih besar
dibandingkan negara B (1 pensil di negara A = 2 buku di negara A, sementara 1 pensil di negara
B = 1 buku negara B). Oleh karenanya negara A dan B dapat melakukan perdagangan, dengan A
memproduksi buku dan B memproduksi pensil.
Bentuk perdagangan internasional

a) Perdagangan bilateraldalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara


b) Perdagangan regional adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang
berada pada lingkup kawasan tertentu, misalnya ASEAN, negara uni Eropa
c) Perdagangan multilateral adalah perdagangan antar negara tanpa dibatasi kawasan
tertentu

Faktor pendorong perdagangan internasional

a. Ketersediaan sumber daya alam. Tidak semua negara merupakan penghasil


rempah-rempah, atau tidak semua negara merupakan penghasil bahan tambang
b. Perbedaan faktor produksi. Meskipun memiliki sumber daya melimpah, tidak
semua negara memiliki modal dan pengetahuan untuk mengolah sumber daya
alam tersebut
c. Dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tidak semua kebutuhan
dalam negeri dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri.
d. Memperoleh keuntungan dari perdagangan antar negara. Keuntungan yang
diperoleh meningkat karena semakin besarnya pangsa pasar dari barang yang
diproduksi
e. Keinginan untuk memperluas pasar. Perluasan pasar diperlukan untuk mencapai
skala ekonomis dalam berproduksi
f. Keinginan melakukan kerjasama dengan negara lain. Perdagangan internasional
dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mempererat hubungan dengan
negara lain sehingga kerjasama dalam bidang lain dapat tercipta

Manfaat perdagangan internasional

a) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri. Masyarakat negara
Indonesia dapat mengkonsumsi kurma walaupun tidak dapat tumbuh di Indonesia
b) Memperluas pasar sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Dengan adanya
perdagangan internasional maka pasar untuk barang yang diproduksi di suatu negara akan
bertambah sehingga akan meningkatkan skala ekonomis sehingga biaya produksi
semakin murah
c) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Walau pun A negara dapat memproduksi
barang X yang juga diproduksi di negara B, negara A dapat melakukan spesialisasi pada
barang lain yang lebih efisien diproduksi dan mengimpor barang X dari negara B.
d) Sebagai sumber devisa negara. Adanya perdagangan internasional akan memberikan
devisa pada negara yang menjual barang ke luar negeri. Devisa ini dapat digunakan untuk
membeli barang dari luar negeri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri.
e) Mendorong alih teknologi. Dengan melakukan perdagangan dengan negara maju, negara
berkembang dapat mempelajari teknologi yang digunakan, sehingga mendorong
peningkatan pengetahuan akan teknologi di negara berkembang.
Contoh Soal
1. Penyebab DWL adalah
a) Harga tinggi
b) Harga rendah
c) Keseimbangan pasar
d) Perdagangan internasional
Jawaban : A

2. Manfaat perdagangan internasional, kecuali

a) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri.

b) Mendorong alih teknologi.

c) Keinginan melakukan kerjasama dengan negara lain.

d) Sebagai sumber devisa negara

Jawaban : C

Anda mungkin juga menyukai