Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

BELA NEGARA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah :Pancasila
Dosen Pengampu :Dra.Indrawati,Skp.NS.MSi

Disusun Oleh Kelompok 2

Nama : 1.Dedi Setiawan Halawa


2.Juliana Dabutar
3.Ropitasari Br Purba
4.Elan Virginia S.Nasution
5.Yuli Evelina
6.Ester Elovani Sigalingging
Kelas : I-C D-III Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan
rahmat-Nya kami diberi kesehatan walafiat. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pendidikan pancasila.

Makalah yang berjudul Bela negara merupakan aplikasi dari kami selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut juga untuk memberikan
pengetahuan tentang Bela Negara tersebut.

Selesainya makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu
dari dosen pengajar kami ataupun pihak-pihak lainnya yang turut serta
membantu terselesaikannya makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih
karena mereka semualah kami mempunyai motivasi dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran


ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari Bela Negara.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para
pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................i
Daftar isi......................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................1
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2Rumusan Masalah. ................................................................................2
1.3Tujuan.....................................................................................................2
1.4Sistematika.............................................................................................2

BAB II Landasan Teori...............................................................................4


2.1 Pengertian dan Makna Bela Negara......................................................4
2.2 Contoh Bela Negara..............................................................................5
2.3 Pentingnya Usaha Bela Negara.............................................................6
2.4 Dasar Hukum Bela Negara....................................................................6
2.5 Fungsi Negara dalam Usaha Pembelaan Negara...................................7
2.6 Pandangan Bela Negara dalam UUD 1945...........................................8
2.7 Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan...............8

BAB III Pembahasan...................................................................................10


3.1 Kesesuaian Bela Negara dengan Nilai Pancasila..................................10
3.2 Pelaku Bela Negara...............................................................................11
3.3 Pelaksanaan Bela Negara di Indonesia..................................................14
3.4 Tempat Berlangsungnya Bela Negara di Indonesia..............................15
3.5 Identifikasi dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
Terhadap Bangsa dan Negara ...............................................................15
3.6 Bentuk Upaya Pembelaan Terhadap bangsa dan negara.......................17

BAB IV Kondisi, Harapan, dan Realitas.....................................................21


4.1 Kondisi..................................................................................................21
4.2 Harapan..................................................................................................21
4.3 Realitas..................................................................................................21

BAB V Penutup...........................................................................................23
5.1 Simpulan................................................................................................23
5.2 Saran......................................................................................................23
Daftar Pustaka.............................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 
1.1 Latar Belakang
Untuk mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia harus melewati
perjuangan yang amat panjang dan berat selama kurang lebih 350 tahun.
Bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kemerdekaannya agar terlepas
dari penjajah memberikan pengorbanan yang sangat besar. Pengorbanan
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia membuahkan hasil yang baik.
Dengan tekadnya yang bulatuntuk mempertahankan, mencari kedaulatan,
dan menegakkan kemerdekaan,akhirnya bangsa Indonesia dapat
memproklamasikan kemerdekaannya dilapangan Ikada oleh Ir. Soekarno
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sebagai penerus bangsa Indonesia, kita harus memiliki kemampuan dan
berpartisipasi dalam menjaga agar kemerdekaan yang telah berhasil kita
dapatkan tidak direbut kembali oleh para penjajah yang menginginkan
Indonesia berada ditangan mereka, meskipun bangsa Indonesia telah
merdeka, bukan berarti Indonesia telah terlepas dari segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang biasa disebut dengan ATHG. Oleh
karena itu, kita sebagai warganegara harus menjaga keutuhan dan kesatuan
bangsa serta membela bangsa kita.
Kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara adalah melakukan bela
negara agar NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dapat mejalankan
fungsi dan tujuannya untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam menjalankan kewajiban ini,
kita dapat membantu terwujudnya fungsi dan tujuan dari NKRI. Bela negara
adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan kecintaannya pada NKRI
yang berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara yang seutuhnya.

1
1.2 Rumusan Masalah1.2.1

1.2.1 Apa tolak ukur yang dapat dijadikan sebagai kesesuaian dalam bela
negara menurut pancasila?

1.2.2 Siapa saja yang harus membela negara?

1.2.3 Kapan bela negara dilaksanakan di Indonesia?

1.2.4 Di manakah bela negara dilakukan?

1.2.5 Mengapa perlu mengidentifikasi ancaman, tantangan, hambatan,


dan gangguan terhadap bangsa dan negara?

1.2.6 Bagaimanakah bentuk upaya pembelaan terhadap negara?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui tolak ukur yang dapat dijadikan sebagai


kesesuaian dalam bela negara menurut pancasila

1.3.2 Untuk mengetahui siapa saja yang harus membela negara

1.3.3 Untuk mengetahui kapan bela negara dilakukan di Indonesia

1.3.4 Untuk mengetahui di mana bela negara dilakukan

1.3.5 Untuk mengetahui identifikasi dari ancaman, tantangan,


hambatan,dan gangguan terhadap bangsa dan negara

1.3.6 Untuk mengetahui bentuk upaya pembelaan terhadap negara

1.4 Sistematika
1.4.1 Halaman Judul
1.4.2 Kata Pengantar
1.4.3 Daftar Isi
BAB I Pendahuluan

2
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika

BAB II Landasan Teori


2.1 Pengertian dan Makna Bela Negara
2.2 Pentingnya Usaha bela Negara
2.3 Dasar Hukum Bela Negara
2,4 Fungsi Negara dalam Usaha Pembelaan Negara2.5
2.5 Pandangan Bela Negara dalam UUD 19452.6
2.6 Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan

BAB III Pembahasan


3.1 Kesesuaian Bela Negara dengan Nilai Pancasila
3.2 Pelaku Bela Negara
3.3 Pelaksanaan Bela Negara di Indonesia
3.4 Tempat Berlangsungnya Bela Negara di Indonesia
3.5 Identifikasi dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
GangguanTerhadap Bangsa dan Negara
3.6 Bentuk Upaya Pembelaan terhadap Negara

1.5 BAB IV Kondisi, Harapan, dan Realitas


4.1 Kondisi
4.2 Harapan
4.3 Realitas

1.6 BAB V Penutup


5.1 Simpulan
5.2 Saran

BAB II

3
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Makna Bela Negara

2.1.1 Pengertian bela negara


(Dwiyono, 2012) Pengertian bela Negara menurut UU RI No. 3
Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (1) dan (2).

2.1.1.1 Ayat (1)


Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Selain
kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

2.1.1.2 Ayat (2)

●Ayat (2) huruf a


Dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup pemahaman
tentang kesadaran bela negara.

●Ayat (2) huruf b


Yang dimaksud dengan pengabdian sesuai dengan profesi adalah
pengabdian negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan
pertahanan negara termasuk dalam menanggulanganinya dan/atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau
bencana lainnya.

2.1.2 Makna Bela Negara


(Winarno, 2012) Membela negara merupakan kewajiban setiap
warga negara. Membela negara ternyata bukan hanya kewajiban tetapi
juga hak setiap warga negara terhadap negaranya. Membela negara
Indonesia adalah hak dan kewajiban dari setiap warga negara Indonesia,
hal ini tercantum secara jelas dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
Perubahan Kedua. Setiap warga negara juga berhak dan wajib ikut serta

4
dalam pertahanan negara dan dalam keikutsertaan setiap usaha
pembelaan negara harus sesuai dengan kemampuan dan profesinya
masing-masing.
(Winarno, 2014) Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan
dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia,keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan
hidup dan yuridiksi nasional, sertanilai-nilai Pancasila dan UUD
1945.2.2

2.2 Contoh Bela Negara


Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu
sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari
hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata.[4] Tercakup di dalamnya adalah bersikap
dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

2.2.1 Unsur Dasar Bela Negara


● Cinta Tanah Air
● Kesadaran Berbangsa & bernegara
● Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
● Rela berkorban untuk bangsa & negara
● Memiliki kemampuan awal bela negara

2.2.2 Contoh-Contoh Bela Negara:


● Melestarikan budaya
● Belajar dengan rajin bagi para pelajar
● Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
● Mencintai produk-produk dalam negeri

2.3 Pentingnya Usaha Bela Negara


(Martiyono. Suryono, 2012) Karena adanya pengaruh negara lain yang
berpengaruh negatif, maka pengaruh tersebut dapat menjadi ancaman bagi
keutuhan suatu negara. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha pembelaan
negara. Pentingnya usaha pembelaan negara adalah sebagai berikut:

1. Menjaga keutuhan dan kedaulatan negara


5
2. Negara akan melindungi dan menyejahterakan warga negaranya

3. Negara akan memenuhi hak-hak warga negara

4. Merupakan wujud kewajiban dasar manusia


5. Menjadikan negara tetap utuh dari berbagai ancaman
6. Merupakan tindakan terpuji karena mengutamakan kepentingan umum
dari pada kepentingan pribadi
7. Manusia wajib menaati aturan hukum, sedangkan membela negara bagi
warga negara diatur oleh hukum

2.4 Dasar Hukum Bela Negara


Berdasarkan ketentuan atau landasan hukum mengenai bela negara
secara tersurat dapat kita ketahui dalam bagian pasal UUD 1945 yaitu
sebagai berikut:

1.(Martiyono. Suryono, 2012) Pasal 27 Ayat (3)Setiap warga negara berhak


dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

2.(Martiyono, 2010) Pasal 30 Ayat (1), (2), (3), (4), (5)

●Ayat (1)

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.

●Ayat (2

Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem


pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.

●Ayat (3)

Tentara Nasional Indonesia terdisi atas Angkatan Darat (AD), Angkatan


Laut (AL), Angkatan Udara (AU) sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara.

●Ayat (4)

6
Kepolisian Negara Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.

●Ayat (5)

Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara


Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalanakan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara,serta hal-hal yang tekait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.

2.5 Fungsi Negara dalam Usaha Pembelaan Negara

(Martiyono, 2010) Menurut Miriam Budhiardjo, setiap negara apapun


ideologinya memiliki beberapa fungsi minimum. Terdapat empat fungsi
yang harus dimiliki oleh negara dalam usaha pembelaan negara, yaitu:

a. Fungsi Penertiban

Negara berfungsi sebagai stabilisator atau penertib yang mengatur


hubungan-hubungan antar manusia dalam masyarakat agar terjadi
ketertiban.

b. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran

Negara berfungsi mengupayakan secara sungguh-sungguh kesejahtraan


dan kemakmuran bagi rakyatnya. Upaya ini dilakukan melalui
pembangunan di segala bidang yang dilakukan secara bersama-sama oleh
pemerintah dan seluruh rakyat.

c. Fungsi Pertahanan

Fungsi pertahanan diperlukan untuk menjaga kemuingkinan serangan


dariluar, sehingga negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.

d. Fungsi Keadilan

7
Keadilan harus dapat dirasakan oleh seluruh warga negara. Badan-badan
peradilan harus dapat menegakkan keadilan dengan memberikan putusan
yangadil.

2.6 Pandangan Bela Negara dalam UUD 1945

(Dwiyono, 2012) Pandangan bangsa Indonesia tentang pertahanan


negara,sebagaimana ditentukan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh
Undang-UndangDasar 1945 adalah sebagai berikut:

1. Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan


kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman.
2. Pembelaan negara dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung
jawab dan kehormatan setiap warga negara.
3. Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan
dan kedaulatannya.
4. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut
politik bebas aktif.
5. Bentuk pertahanan negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh
rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana
nasional,serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan.
6. Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi
masnusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum
nasional,hukum internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip
hidup berdampingan secara damai dengan memperhatikan kondisi
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

2.7 Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan

2.7.1 Pengertian Ancaman

(Prayetno, 2015) Ancaman merupakan salah satu bentuk usaha


yang bersifat untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui segala tindak krimal dan politis.

2.7.2 Pengertian Tantangan

8
(Prayetno, 2015) Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha
yang memiliki tujuan untuk menggugah kemampuan.

2.7.3 Pengertian Hambatan

(Marzuk, 2016) Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal


dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konseptional.

2.7.4 Pengertian Gangguan

(Marzuk, 2016) Gangguan merupakan hal atau usaha yang


muncul dari luar yang memiliki sifat atau bertujuan untuk melemahkan atau
menghalangi secara tidak terarah.

BAB III

9
PEMBAHASAN

3.1 Kesesuaian Bela Negara dengan Nilai Pancasila

(Dwiyono, 2012) Dalam pelaksanaan bela negara harus sesuai dengan


makna-makna yang terkandung di dalam nilai pancasila agar tidak
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. Kesesuaian pembelaan terha-
dap negara berdasarkan nilai-nilai pancasila dapat diringkas sebagai berikut:

a.Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

● Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.

● Menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan


yang berbeda agar tercipta kerukunan hidup.

● Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan


agamanya masing-masing.

● Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.

b. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab

● Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama

● Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan

● Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

● Berani membela kebenaran dan keadilan

● Mengembangkan sikap hormat dan bekerjasama dengan bangsa lain

c. Sila ketiga, persatuan Indonesia

● Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan


bangsadan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan

● Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara

10
● Cinta tanah air dan bangsa

● Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

● Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

d. Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan

● Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat

● Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

● Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan Bersama

e. Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

● Mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan


suasana kekeluargaan dan gotong royong

● Bersikap adil

● Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

● Suka bekerja keras

3.2 Pelaku Bela Negara 

3.2.1 Tentara Nasional Indonesia

(Martiyono. Suryono, 2012) Menurut UU No. 3 Tahun 2002


tentang Pertahanan Negara, Tentara Nasional Indonesia memiliki
ketentuan sebagai berikut:

a. Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat pertahanan


Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan laut, dan Angkatan Udara.
c. Tentara Nasional Indonesia bertugas melaksanakan
kebijakan pertahanan negara untuk:
● Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah

11
● Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
● Melaksanakan operasi militer selain perang
● Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian
regional dan internasional

(Martiyono, 2010) Menurut UU No. 34 Tahun 2004 tentang


Tentara Nasional Indonesia mengatur tentang:
 
a. Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, bertugas melaksanakan kebijakan
pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan
bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang dan operasi
militer selain perang, serta ikut secara aktif dalam tugas
pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.
b. Sementara tugas pokok Tentara Nasional Indonesia adalah
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

3.2.2 Polri

(Martiyono. Suryono, 2012) Menurut UU No. 2 Tahun 2002


tentang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjelaskan bahwa polri
menjalankan fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Kepolisian Republik


Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut:

a.Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

b.Melaksanakan tertib dan tegaknya hukum.

c.Melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat

d.Membina ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi


hakasasi manusia.
12
3.2.2 Warga Negara Indonesia

(Martiyono, 2010) Menurut Pasal 26 Ayat (1) UUD 1945, yang


menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang.

Sebagai warga negara Indonesia, terdapat beberapa usaha dalam


mewujudkan bela negara. Usaha bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bentuk-bentuk partisipasi
warga negara dalam pembelaan negara ada beberapa macam, yaitu:

1.Pendidikan kewarganegaraan

(Abdulkarim, 2014) Melalui pendidikan kewarganegaraan, setiap


warga negara harus mampu untuk memahami, menganalisis, dan menjawab
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara
secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional
seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945.

Materi pendidikan kewarganegaraan meliputi hubungan antara


warga negara dan negara, serta pendidikan bela negara. Tujuan utama
Pendidikan kewarganegaraan adalah menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara,serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan
keterbudayaan bangsa (Martiyono. Suryono, 2012)

2.Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib

Pelatihan kemiliteran dapat diikuti oleh seluruh warga negara


dengan syarat-syarat tertentu. Dengan mengikuti pelatihan dasar kemiliteran
diharapkan warga negara memiliki keahlian dan kemampuan militer serta dapat
mendukung pertahanan dan keamanan negara (Martiyono. Suryono,2012)

(Abdulkarim, 2014) Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk


membentuk sikap dan jiwa patriotisme. Contohnya adalah resimen mahasiswa
(Menwa), pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), dan pasukan pengibar
bendera (Paskibra).

3. Pengabdian sebagai prajurit TNI atau POLRI secara wajib atau sukarela

13
(Abdulkarim, 2014) UUD 1945 Pasal 30 Ayat 2
mengisyaratkan bahwa menjadi prajurit TNI merupakan pelaksanaan dan keku
atan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara
berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI melalui syarat-syarat tertentu.

4.Pengabdian sesuai dengan profesiUsaha bela negara tidak hanya dilakukan


melalui profesi militer saja.Misalnya, sebagai pelajar usaha yang dapat
dilakukan adalah mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan prestasi di
bidang akademik ataupun akademik, sebagai ilmuwan usaha yang dapat
dilakukan seperti menemukan teknologi alat perang, dan sebagai dokter dapat
membantu pengobatan bagi prajurit TNI (Abdulkarim, 2014).

3.3 Pelaksanaan Bela Negara di Indonesia

(Anon., 2018) Bela negara dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu
secara fisik dan non-fisik.

1.Bela negara secara fisikBela negara secara fisik adalah usaha pertahanan
menghadapi serangan fisikdari pihak yang mengancam keberadaan negara
tersebut.

2.Bela Negara secara non-fisik Sementara bela negara secara non-fisik


diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara
melalui proses peningkatan
nasionalisme. Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam 
proses berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk menumbuh
kan rasa cinta pada tanah air. Selain itu, pembelaan bisa dilakukan dengan
cara menumbuhkan keaktifan untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan
negara.(Akbar, 2017) Pelaksanaan bela negara dilakukan dalam rangka
menjaga,melindungi, dan mempertahankan negara dari berbagai ancaman,
gangguan,serangan, dan bahaya-bahaya lain baik yang datang dari dalam
negeri maupun dari luar negeri.

3.4 Tempat Berlangsungnya Bela Negara di Indonesia(Widodo, 2011) Bela


negara dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.dilingkungan rumah,
masyarakat, instansi/tempat bekerja, di sekolah, tempat ibadah, pasar,di
dalam negeri maupun di luar negeri. Aktivitasnya mulai
dari bersikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia samp-

14
ai dengan memerangi musuh yang mengancam kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa dan negara.

3.5 Identifikasi dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan Terhadap


Bangsa dan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 menjelaskan tentang era globalisaasi yang ditandai
dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi,
dan informasi sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman.

3.5.1 Ancaman

Ancaman terbagi menjadi dua macam, yaitu: 

1. Ancaman militer

(Dwiyono, 2012) Menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 7 Ayat (2),


ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi dan dinilai memiliki kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.(Winarno,
2012) Berdasarkan buku putih yang disusun oleh Departemen Pertahanan
(2003) prakiraan ancaman dan tantangan masa depan bangsa yang termasuk
kedalam ancaman militer yaitu:
 
a. Agresi  d. Sabotase
b. Pelanggaran wilayah yang e. Aksi teroro bersenjata
dilakukan oleh negara lain f. Pemberontakan Bersenjata
c. Spionased g. Perang Saudara
 
1. Ancaman non-militer/nirmiliter
(Winarno, 2014) Ancaman non-militer merupakan ancaman yang
tidak bersenjata akan tetapi apabila tetap dibiarkan akan membahayakan kedaul
atan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.

a.Ancaman berdimensi ideologi

Ancaman ini merupakan ancaman terhadap eksistensi Negara Kesatuan


Republik Indonesia dan mengancam kewibawaan pemerintah. Contoh dari
ancaman ini adalah gerakan kelompok radikal sebagai salah satu
ancaman nyata. 

15
b.Ancaman berdimensi politik

Terdapat ancaman politik yang bersumber dari luar negeri dan dalam
negeri. Ancaman yang bersumber dari luar negeri melakukan tekanan politik
terhadap Indonesia seperti intimidasi, provokasi, atau blokade. Sementara
ancaman yang berasal dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan seperti separatis Medan menumbangkan pemerintahan yang berkuasa.

c.Ancaman berdimensi ekonomi

Ancaman ini terbagi menjadi dua macam, yaitu internal dan


eksternal.Ancaman internal dapat berupa inflasi, infrastruktur yang belum
memadai,dan pengangguran yang tinggi. Sementara ancaman eksternal dapat b
erupa indicator kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, dan ketidak
siapan menghadapi era globalisasi.

d.Ancaman berdimensi sosial budaya Ancaman ini dibedakan atas ancaman dari
dalam dan luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Sedangkan ancaman dari luar
seperti kemajuan teknologi.

e.Ancaman berdimensi teknologi informasi Ancaman ini adalah munculnya


kejahatan yang memanfaatkan kemajuan IPTEK seperti kejahatan siber dan
kejahatan perbankan.

f.Ancaman berdimensi keselamatan umum Ancaman ini adalah bencana alam


seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Selain bencana alam ada
juga bencana yang disebabkan oleh manusia seperti obat-obatan yang dapat
meracuni masyarakat, pembuangan limbah industri, kebakaran hutan, dan
longsor.

3.5.2 Tantangan

(Sukadi, 2013) Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam proses


integrasi bangsa dapat dilihat sebagai berikut:

a. Globalisasi 

b. Otonomi daerah

c. Penerapan Hak Asasi Manusia

d. Demokratisasi 

16
e. Penerapan hak asasi manusia

f. Berkembangnya sikap hidupi ndividualistis, materialistis, dan hedonistis

3.5.3 Hambatan

(Sukadi, 2013) Selain ancaman dan tantangan, terdapat hambatan yang


dihadapi bangsa Indonesia. Hambatan tersebut adalah:

a. Korupsi
b. Rendah nya mutu SDM
c. Ketidakpercayaan pada pemerintah
d. Kemiskinan
e. Ketidakadilan

3.5.4 Gangguan
(Sukadi, 2013) yang terakhir adalah gangguan. Dalam proses
integrasinasional, Indonesia mengalami beberapa gangguan seperti:

a. Konflik antar kelompok masyarakat

b. Pembangunan yang kurang merata

c. Paham-paham ekstriminisme dan ekslusivisme

d. Terorismee.

e. Fanatisme keagamaan yang sempit

f. Merosotnya jiwa nasionalisme

g. Radikalisme dan vandalisme

3.6 Bentuk Upaya Pembelaan terhadap Negara

Pembelaan negara dilaksanakan dengan menyusun, menyerahkan, dan


menggerakkan seluruh potensi nasional, termasuk kekuatan masyarakat di
seluruh bidang kehidupan nasional. Pembelaan negara bukan hanya dilakukan
oleh TNI dan polri saja, sebagai masyarakat dapat melakukan beberapa hal
yaitu:

17
1. (Abdulkarim, 2014) Mewujudkan kekuatan pertahanan dan keamanan
Pengembangan susunan kekuatan pertahanan keamanan negara Indonesia
meliputi:

a. Perlawanan bersenjata secara nyata oleh TNI, Polri, dan Rakyat


Terlatih(Ratih) yang berfungsi sebagai Perlawanan Rakyat (Wanra).

b. Perlawanan tidak bersenjata berfungsi untuk menertibkan umum,


melindungi keamanan dan masyarakat.

c. Bagian pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai


dengan profesi masing-masing.

2. (Abdulkarim, 2004) Upaya peningkatan pertahanan dan keamanan Upaya


ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mewujudkan kesiapan bela
negara, membangun kekuatan dan kemampuan pertahanan, dan menyediakan
perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan.

3. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya Selain macam-


macam bentuk partisipasi dalam pembelaan negara, terdapat pula bentuk
partisipasi sebagai wujud bela negara dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1) (Dwiyono, 2012) Sebagai anggota keluarga

Upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga ketentraman dan kedamaian


dalam keluarga seperti saling berbagi, saling mendukung, saling menolong, dan
saling mengasihani. Setiap anggota keluarga harus melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan sungguh-sungguh agar memperoleh haknya sesuai dengan apa
yang dikerjakan.

2) (Abdulkarim, 2014) Sebagai siswa dan warga sekolah

Upaya yang dapat dilakukan sebagai pelajar melalui belajar dengan tekun
dan penuh semangat untuk memperdalam iman dan taqwa, serta ilmu
pengetahuan dan teknlogi. Selain pelajar, terdapat kewajiban yang harus ditaati
oleh setiap warga sekolah yaitu:

a. Siswa wajib belajar dengan baik 

b. Siswa harus mematuhi peraturan-peraturan sekolah

c. Guru wajib mendidik siswa dengan sungguh-sungguh demi tercapainya


tujuan Pendidikan

18
d. Staf tata usaha melaksanakan tugasnya dengan baik

 e. Penjaga sekolah melaksanakan tugasnya dengan rajin

3) Sebagai anggota masyarakat dan negara(Abdulkarim, 2004) Sebagai


anggota masyarakat, menjaga kerukunan antaranggota masyarakat merupakan
hal yang dapat mewujudkan ketentraman dan keharmonisan dalam masyarakat.
Perilaku masyarakat juga harus disesuaikan dengan tuntutan masyarakatnya
dalam berbagai bidang, yaitu :

a. Kepedulian di bidang politik

● Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa

● Melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen

● Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah

b. Kepedulian di bidang hukum

● Mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di


masyarakat

● Menyadarkan seseorang yang melanggar hukum

● Melaporkan kepada pihak yang berwajib bila ada tindak pidana

● Menjadi saksi di pengadilan demi menjunjung tinggi kebenaran

● Tidak main hakim sendiri

c. Kepedulian di bidang ekonomi

● Mencintai dan memakai produk dalam negeri

● Mengembangkan koperasi yang berasas kekeluargaan

● Tidak menyimpan barang sehari-hari dengan maksud memperoleh


keuntungan sebesar-besarnya

d. Kepedulian di bidang sosial budaya

● Menjaga kelestarian budaya daerah

● Membantu dan menolong orang yang terkena musibah

● Meningkatkan pelayanan umum yang adil dan merata


19
● Menjaga kebersihan dan keindahan sarana umum

● Menyaring dan menolak masuknya budaya asing yang tidak sesuai


dengan kepribadian bangsa

e. Kepedulian di bidang pertahanan dan keamanan

● Menjaga keamanan lingkungan

● Membantu TNI dalam membela negara

● Menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat

● Melaporkan hal yang membahayakan kepada kepolisian setempat

f. Kepedulian terhadap alam

● Tidak melakukan penebangan lia

● Tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak

● Tidak memburu binatang langka atau satwa yang dilindungi

● Memelihara dan tidak merusak hutan dari habitatnya

● Turut serta dalam gerakan penghijauan kembali tanah gundul

● Menjaga kelestarian hutan lindung

20
BAB IV

KONDISI, HARAPAN, DAN REALITAS

4.1 Kondisi

(Herna, 2017) Saat ini bela negara dimaksudkan untuk memperkuat rasa
nasionalisme dan semangat patriotisme warga negara Indonesia ditengah
ancaman bagi bangsa saat ini berupa kejahatan terorisme internasional dan
nasional, aksi kekerasan berbau SARA, pelanggaran wilayah negara baik di
darat, laut, udara,dan luar angkasa, gerakan separatisme, kejahatan dan
gangguan lintas negara, dan perusakan lingkungan. Dengan terciptanya
masyarakat yang memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme, maka akan
tercipta situasi dan kondisi bangsa yangsiap melawan dampak negatif dari
ancaman tersebut.

4.2 Harapan

(Herna, 2017) Melalui bela negara ini diharapkan, dalam setiap diri warga
neara akan tumbuh sikap dan perilaku warga negara yang teratur,
menyeluruh,terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran,berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan pancasila sebagai
ideologi negara guna menghadapi ancaman baik yang berasal dari luar maupun
dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam kedaulatan baik
kedaulatan di bidangideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan Negara.

4.3 Realitas

(Asrin, 2017) Tantangan yang dihadapi saat ini dan beberapa tahun ke
depan adalah perlunya meningkatkan kesadaran bela negara bagi setiap warga
negara,melalui pendidikan dan latihan bela negara. Bentuknya melalui gelar
Pendidikan dan pelatihan kader bela negara secara nasional yang saat ini sudah
sangat penting pelaksanaannya. Selain itu, telah muncul dialektika yang
membela dua kutub yang dioposisikan, yaitu mendahulukan bela negara atau
bela rakyat. Padahal bela negara adalah program yang tidak boleh dilaksanakan
karena terkait dengan nasionalisme dan melemahnya komitmen kebangsaan.

21
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Bela negara merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap warga
negara, hal tersebut diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (3). Bela negara
selain diatur dalam UUD 1945, juga diatur dan disesuaikan dengan ideologi
negara Indonesia yaitu lima sila pancasila. TNI (Tentara Nasional Indonesia)
dan POLRI(Kepolisian Republik Indonesia) merupakan alat pertahanan utama
bila terjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia sementara masyarakat akan menjadi alat pendukungnya.
Selain mempertahankan kesatuan Indonesia, sebagai warga negara terdapat
upaya yang dapat dilakukan seperti belajar pendidikan kewarganegaraan, dan
pengabdian sesuai profesi. Hal ini dapat dilakukan sebagai aksi bela negara
selain melalui jalur pertahanan.

5.2 Saran

Menyikapi bela negara di Indonesia, penulis menyarankan setiap warga


negara untuk berkontribusi dalam pelaksanaan bela negara mengingat bahwa
bela negara bukan hanya mengenai mengangkat senjata dan pergi ke Medan
perang.Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai warga negara untuk
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan bela negara. Bila belum dapat
melaksanakan bela negara dilingkungan yang luas seperti lingkungan
masyarakat, maka bela negara dapat dilakukan di lingkungan yang lebih kecil
seperti keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi warga negara yang
memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bela Negara : Pengertian, Unsur, Fungsi, Tujuan Dan Manfaat Bela Negara.

[Online] tersedia:
https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-pengertian-unsur-
fungsi-tujuan-dan-manfaat-bela-negara/

[diakses07 September 2020].

Asrin, H. 2017.

Opini Bela Negara.[Online]tersedia:


https://www.kemhan.go.id/belanegara/opini

[diakses 09 September 2020].

Contoh Bela Negara.[Online] tersedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara

[diakses 06 September 2020]

Pengertian bela Negara.[Online] tersedia:


https://bone.go.id/2019/10/20/pengertian-bela-negara/

[diakses 10 September 2020]

Prayetno, A. 2015.

Kerjasama Komunitas ASEAN 2015 dalam menghadapi ATHG(Ancaman,


Tantangan, Hambatan, dan Gangguan).

[Online] tersedia:

http://repository.ut.ac.id/3751/1/fisip2015_52_adip.pdf
[diakses 19 Mei2019].

23
Herna, M. 2017.Bela Negara, Haruskah?.[Online] tersedia:

https://unnes.ac.id/pakar/bela-negara-haruskah/ [diakses 08
September 2020]

24

Anda mungkin juga menyukai