APRILIO CARDIOLA ( 20317892) 2 TB 01 Gedung Kampus H, Universitas Gunadarma
Kampus H, universitas gunadarma selalu jadi
yang dibangga-banggakan oleh mahasiswa- mahasiswi universitas gunadarma. Bagaimana tidak? Desain kampus H yang dinilai unik dan megah, bagi saya, juga ramah lingkungan.
Gedung kampus H dibangun dengan
memerhatikan kontur tapaknya yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Hal ini tentu yang membuatnya unik dan responsif terhadap eksisting tapak yang memang sangat berkontur.
Selain itu, untuk menanggulangi minimnya cahaya
yang masuk karena terhalang tebing, gedung kampus H ini didesain dengan bukaan kaca jendela yang luas, sehingga cahaya yang minim pun bisa masuk dan menerangi ruang pada siang hingga sore hari. Hal tersebut menurut saya juga merupakan respon terhadap lingkungan, yaitu dengan upaya meminimalisir penggunaan listrik untuk penerangan ruang.
Ruang terbuka di kampus H juga sangat luas. Sehingga
daerah untuk resapan air ketika hujan pun tidak lagi dikhawatirkan. Kampus H dibangun dibantaran sungai ciliwung, untuk mencegah abrasi sungai juga di tanami banyak pohon dengan sistem perakaran yang kuat seperti jati, kirai, dan kelapa sawit. Hal ini tentunya merupakan bagian dari desain yang memerhatikan lingkungan, sehingga gedung yang dibangun, tidak merusak keseimbangan lingkungan di daerah tersebut. Qmaree- Waroeng Kopi
Qmaree Waroeng Kopi merupakan sebuah café
yang terletak di Jl. Kemiri – Tanggerang Selatan. Café ini sangat unik karena dulunya merupakan sebuah rumah betawi tua yang kemudian dijadikan café. Hal ini tentunya merupakan bagian dari konservasi arsitektur - adaptif reuse, dimana bangunan yang sebelumnya berfungsi sebagai rumah tinggal kini dijadikan café sepenuhnya dengan ciri khas tersendiri.
Lahan yang sebelumnya
merupakan halaman rumah , juga ikut disulap menjadi tempat ngopi outdoor. tanpa perkerasan, hanya penambahan batu split dan kerikil agar ketika hujan datang, air hujan dapat terserap dengan baik namun tidak menimbulkan becek setelahnya. Sehingga kenyamanan pelanggan tetap ter-prioritaskan.
material-material yang digunakan pun merupakan
material reuse, memanfaatkan pintu-pintu serta jendela bekas yang diperoleh dari tukang kusen tepat di sebelah café ini. Itulah mengapa café ini saya nilai ramah lingkungan, karena merespons lingkungan, baik dari segi desain, hingga pengaplikasian materialnya.
Semak rambat jenis melati belanda juga dibiarkan tumbuh
subur di halaman dan muka bangunan. Tanaman ini sangat memberi kesan sejuk dan aroma bunganya yang khas juga menghidupkan suasana diluar maupun di dalam ruang. Tanaman ini juga tentu berfungsi sebagai peredam suara sekaligus anti polutan yang indah.