Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
FILSAFAT ILMU
UNIVERSITAS GUNADARMA
2022
ANALISIS PERSEPSI KONSEP DESAIN RUMAH SAKIT MANDAYA ROYAL
HOSPITAL PURI, SERTA KAITANNYA DENGAN FILSAFAT ILMU
ARSITEKTUR SEBAGAI LANDASAN TEORI TOPIK PENELITIAN DAN
THESIS
1
Aprilio .Cardiola
..
1
Program Magister Arsitektur, Universitas Gunadarma
Aprilioow21@gmail.com
ABSTRAK
Hospitality menjadi salah satu ranah bisnis yang menjanjikan dan terus berkembang,
menurut Pendiri Mandaya Hospital Group dr. Edhijanto W. Taufik melalui kesempatan
wawancara mengakatan bahwa Hospitality Industries di negara berkembang seperti
Indonesia memiliki peluang yang amat besar selain industry edukasi. Tujuan penulisan ini
adalah untuk mencari tau konsep dan filsafat ilmu pada perancangan Rumah Sakit Mandaya
Royal Hospital Puri, menguraikannya, dan menemukan dasar filsafat ilmu arsitekturnya.
Kemudian setelah itu dikaitkan dengan topik yang hendak dibawa pada penulisan berikutnya
(penelitian dan thesis). Ada tiga garis besar konsep yang mendominasi. Pertama, konsep
impresi pengalaman ruang, kedua, konsep new paradigm, dan ketiga, konsep fasad yang
didasari aspek fokus. Baik konsep dasar perancangan maupun konsep fasad keduanya
memiliki akar filsafat ilmu yang berbeda namu bisa dikemas menjadi suatu kesatuan
rancangan bangunan dan bisa berkolerasi dengan baik. Namun demikian, keduanya tidak
berkaitan dengan topic yang penulis rencanakan untuk penulisan Penelitian Arsitektur dan
Penulisan Thesis yaitu wujud akulturasi dalam Arsitektur Nusantara’ atau ‘Tektonika dalam
Arsitektur Nusantara’.
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apa konsep yang mendasari Rumah Sakit Mandaya Royal Hospital Puri ?
2. Apa Filsafat Ilmu Arsitektur yang mendekati pada konsep perancangan Rumah
Sakit Mandaya Royal Hospital Puri ?
3. Apakah ada keterkaitan antara Filsafat Ilmu Arsitektur pada konsep
perancangan Rumah Sakit Mandaya Royal Hospital Puri dengan topik yang
hendak dibawakan penulis pada penulisan penelitian dan penulisan thesis ?
2.2. Metode
Metode yang digunakan pada proses penulisan ini adalah dengan melakukan
interpretasi terhadap objek studi. Proses interpretasi tersebut melalui tahapan
observasi dan persepsi desain secara langsung oleh penulis dengan pertimbangan-
pertimbangan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi hasil
kunjungan, serta data yang diperoleh melalui sumber internet.
Setelah tahap interpretasi, data-data tersebut di analisis oleh penulis melalui
analisis grafis, untuk mencari konsep-konsep bentuk dan mengurai konsep-konsep
tersebut untuk disesuaikan dengan Filsafat Ilmu Arsitektur yang mendasari.
Kemudian, tahap akhirnya adalah dengan menarik kesimpulan dari data-data
yang telah di analisa hingga tujuan dari penulisan ini dapat dicapai.
BAB III
PEMBAHASAN
Rumah sakit dikelola oleh Mandaya Hospital Group, anak perusahaan Selaras
Holding Group di bidang kesehatan, yang merupakan perusahaan multi-industry
dengan pertumbuhan yang cepat dan pesat dengan fokus utama di bidang
pembangunan properti, hospitality, dan pelayanan kesehatan. Salah satu cabang dari
Mandaya Hospital Group yang telah berdiri adalah Mandaya Hospital Karawang,
sebuah rumah sakit swasta di kota berkembang Karawang dengan 218 tempat tidur.
Dilengkapi dengan tiga ruang operasi dan satu laboratorium kateterisasi, Mandaya
Hospital Karawang telah diakui sebagai pusat trauma dan pusat jantung di Jawa
Barat.
3.2. Rencana Topik Penelitian Penulis
Penulis sejauh ini berencana untuk memilih satu diantara 2 topik yaitu ‘wujud
akulturasi dalam Arsitektur Nusantara’ atau ‘Tektonika dalam Arsitektur Nusantara’
yang keduanya berfokus pada Arsitektur Nusantara.
Pada topik pertama wujud akulturasi dalam Arsitektur Nusantara. Filsafat Ilmu
Arsitektur yang mendasarinya diantaranya adalah Filsafat Arsitektur Nusantara yaitu
Ilmu Kosmologi dan Mitologi, yang membahas tentang ilmu alam semesta karena
Arsitektur Nusantara didominasi oleh kepercayaan kepercayaan kepada kosmik.
Berdasarkan paradigma-paradigma mitis dan kosmologis, keindahan
bentuk-bentuk arsitektural bangunan yang terbentuk pertama-tama terjadi bukan
karena keindahan semata, tetapi karena adanya tuntutan keagamaan atau
penyembahan kepada kosmos (alam semesta raya/yang agung). Asas-asas
rohanialah yang menghendaki bentuk tersebut, demi keselamatan atau ada-diri
daerah, khususnya keluarga-keluarga yang bersangkutan.
Kemudian pada topik kedua Tektonika dalam Arsitektur Nusantara, Filsafat
Ilmu Arsitektur yang mendasarinya adalah Paradigma Environmentalisme yang
sebenarnya menekankan pada pelestarian lingkungan hidup. Namun juga demikian
membahas tentang sikap terhadap tapak, tempat (place) landscape dan pembuatan
arsitektur utamanya dalam hal tektonika.
Ide dasar lain yang mendasari konsep perancangan Rumah Sakit Mandaya ini
adalah terkait dengan Paradigma. dr. Edhijanto menjelaskan bahwa fenomena-
fenomena impresi pengunjung itu juga disebabkan karena adanya gap antara
pengguna dengan fitur-fitur desain. Adanya gap ini-lah yang dianggap sebagai bentuk
ketidak-nyamanan pengguna dalam menggunakan ruang. Permasalahan itulah yang
disebut sebagai old paradigm. Contoh kasus gap ini antara lain adalah pada bagian
Drop off yang umumnya lebih pendek kemudian dibuat lebih lebar sebagai paradigma
baru, lobi dibuat lebih tinggi, ruang igd tidak disatukan, ruang tunggu memiliki fitur-
fitur pendukung yang layak, dsb.
pengaplikasian konsep otak pada desain fasad tidak secara metafora secara
gamblang, namun ditransformasikan menjadi pola-pola labirin agar tetap masuk pada
konsep awal yaitu futuristik. Konsep ini juga dipikirkan secara sistematis dengan
didukung oleh sistem pencahayaan dari dalam agar pola-pola labirin ini dapat dengan
tegas terlihat.
KESIMPULAN
Dari pembahasan sebelumnya, jika di padatkan setidaknya ada tiga garis besar
konsep yang mendominasi. Pertama, konsep impresi pengalaman ruang, kedua,
konsep new paradigm, dan ketiga, konsep fasad yang didasari aspek fokus. Baik
konsep dasar perancangan maupun konsep fasad keduanya memiliki akar filsafat ilmu
yang berbeda namu bisa dikemas menjadi suatu kesatuan rancangan bangunan dan
bisa berkolerasi dengan baik. Namun demikian, keduanya tidak berkaitan dengan
topic yang penulis rencanakan untuk penulisan Penelitian Arsitektur dan Penulisan
Thesis yaitu wujud akulturasi dalam Arsitektur Nusantara’ atau ‘Tektonika dalam
Arsitektur Nusantara’
DAFTAR PUSTAKA