BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ditujukan kepada masyarakat sekolah yaitu anak didik, guru, dan karyawan sekolah
lainnya dengan prioritas UKS diberikan kepada SD, mengingat SD merupakan dasar
hidup sehat bagi warga sekolah. Program UKS diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal, agar menjadi
mendapat dukungan yang luas dan terus menerus dari semua pihak. Hal ini
disebabkan konsep ini selaras dengan konsep WHO melalui gerakan Global School
sehat atau Health Promoting School yaitu sekolah yang telah melaksanakan UKS
dengan ciri – ciri lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan
kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif
perserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4 Depertemen
terkait beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun daerah, Adapun landasan 4
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada
UKS merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh
sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama
(Effendi dan Makhfudli, 2009). Menurut Ananto (2006) dalam Effendi dan Makhfudli
(2009) UKS merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan
dan upaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan
sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur,
kesehatan yang optimal (Adi dan Wulan, 2019). Menurut Rochman Sahudi dkk
dalam Marina (2016) UKS adalah singkatan dari Usaha Kesehatan Sekolah, program
10
UKS berarti segala usaha dan upaya sekolah melatih dan menanamkan cara-cara
hidup sehat.
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan
sehat, lingkungan yang sehat dan kehidupan sehat dengan cara mencegah,
tercapai mutu pendidikan yang baik dan tumbuh kembang yang maksimal serta
dapat membentuk suatu kepribadian yang baik dalam jiwa setiap individu (Nugroho,
2017). Sedangkan Menurut Soenarjo dalam Nugroho (2017) Tujuan UKS, sama
dengan tujuan kesehatan masyarakat pada umumnya, yang pada garis besarnya
menjadi :
11
1. Tujuan Umum UKS
baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial. c) memiliki daya hayat dan daya
Kemendagri No. 6, 73,41,81 pasal 3 tahun 2014 sasaran UKS/M dalam peraturan
a. Peserta didik
b. Pendidik
c. Tenaga kependidikan
d. Masyarakat sekolah
Sasaran UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, sedangkan guru,
12
sekunder, dan yang terakhir sasaran tersier ialah lembaga pendidikan mulai dari
tingkat pra/TK sampai SLTA dan lingkungan (Amin, 2015). Menurut Depkes RI dalam
Amin (2015) “Menyebutkan sasaran utama dari pembinaan UKS adalah peserta
didik dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah termasuk peguruan
Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah disebut dengan Trias UKS, yang
terdiri dari:
dan merawat kesehatan agar peserta didik berprilaku hidup yang sehat, dapat
13
2019). Sedangkan menurut Kemendikbud RI (2012) Pendidikan kesehatan adalah
upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta didik
tentang yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial)
agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui kegiatan
tentang kesehatan termasuk cara hidup sehat dan teratur, b) memiliki nilai dan
sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat, c) memiliki keterampilan dalam
daya tangkal terhadap pengaruh buruk di luar (narkoba, arus informasi, dan gaya
melalui:
Pendidikan (KTSP) khususnya pada standar isi yang telah diatur dalam
14
2. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
ceramah, lomba, bimbingan hidup sehat, apotik hidup, kerja bakti, majalah
dan melakukan aktifitas fisik bersama pada jam istirahat dan pada saat
15
diberikan oleh petugas kesehatan/puskesmas meliputi tentang PHBS,
membersihkan selokan agar tidak ada jentik nyamuk dan bergotong royong
bersama.
yang di lakukan oleh petugas kesehatan, guru dan peserta didik (Trishandra, 2019).
16
b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
RI, 2012).
(skrining) yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan diikuti oleh seluruh
peserta didik.
dilakukan pada seluruh peserta didik, dan dilaksanakan minimal 1 kali dalam
setahun.
3. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), program BIAS ini dilaksanakan untuk
campak, difteri, dan tetatus. Imunisasi DT dan campak untuk peserta didik
kelas 1, imunisasi td untuk peserta didik kelas 2 dan 5, dan imuniasi HPV
kepada seluruh peserta didik SD/MI sejumlah 1 tablet per tahun untuk
17
2.1.4.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
kegiatan yang dilaksanakan untuk memilihara dan menjaga lingkungan sekolah agar
terciptanya prilaku hidup sehat peserta didik dan bersosial, serta bebas dari prilaku
yang negatif yang dapat merusak lingkungan sekolah maupun lingkungan lainnya.
Menurut Trisnowati dan Moekarto dalam Gazali dan leni (2018) beberapa hal yang
perlu diperhatikan terkait dengan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat yaitu:
(a) pemeliharaan kebersihan, (b) perorangan dan lingkungan, (c) WC dan kamar
mandi, (d) persediaan air, (e) tempat sampah dan pembuangan sampah, dan (f)
ruang-ruang lain.
kali/minggu di kantin sekolah dan Pedagang Kaki Lima (PKL) sekitar sekolah
yang bertujuan untuk membuat kantin menjadi lebih sehat, aman dan
hygienis untuk dikonsumsi oleh peserta didik dan tidak ada lagi pedagang
atau lahan sekolah yang masih kosong untuk ditamani tanaman obat,
18
guru dalam kegiatan pengawasan kesehatan perorang dan lingkungan, pemeriksaan
langsung kepada anak didik, memupuk kerja sama yang baik antara semua unsur
yang diberikan guru untuk diolah lebih lanjut (Gazali dan Leni, 2018).
didik yang mungkin terdapat (jasmani dan rohani), pembinaaan kebugaran jasmani,
menjalankan P3K dan pengobatan ringan dalam batas kemampuannya dan jika
Anak didik atau murid ialah anggota masyarakat sekolah yang dapat
menaati segala nasihat guru dan petugas kesehatan dalam hubungannya dengan
yang mempunyai nilai gizi tinggi, menjadi penghubung bagi masyarakat dalam hal
menanamkan kebiasaan hidup sehat, dan menjadi contoh bagi anak-anak lain di
luar sekolah dalam berlaku hidup sehat (Gazali dan Leni, 2018).
19
2.1.5.4 Peranan Orang Tua Murid
perkembangan anak, sehingga diperlukan bantuan yang aktif. Peranan orang tua
murid di antaranya ialah berusaha mempelajari apa yang didapat oleh anaknya di
melakukan kebiasaan hidup yang sehat, turut serta secara aktif dalam pelaksanaan
UKS, dan dapat memberikan sumbangan tenaga, dana, dan pikiran demi
Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negri Nomor 6/x/PB Tahun
(Pasal 4-7)
20
2.1.7 Kendala Pelaksanaan UKS di Sekolah
Kebudayaan tahun 2012 dalam Mulyadi dkk., (2019) menunjukkan adanya beberapa
1. Prinsip hidup sehat dengan derajat kesehatan peserta didik belum mencapai
3. Sekolah dan madrasah belum memiliki dokter kecil atau kader kesehatan
remaja,
21
4. Kurangnya motivasi guru sebagai pelaksana UKS karena belum ada angka kredit
6. Masih banyak tenaga kesehatan yang belum dilatih UKS (Kemenkes RI, 2016).
UKS secara efektif dan efisien sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, kondisi, dan
kemampuan masing – masing, sehingga hasil yang dicapai menjadi lebih optimal
a. Peran Pusat
Negeri tahun 1984 yang telah direvisi sesuai dengan perkembangan program dan
22
masyarakat yang berada dibawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kementerian Agama
kesehatan sekolah khususnya untuk madrasah dan pondok pesantren yang berada
4. Kementerian Kesehatan
23
mengembangkan dan melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah sehat
Informasi, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Badan Narkotika Nasional, Badan
Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, LSM, dan Swasta termasuk dunia
usaha. Peran mereka sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dapat
diformulasikan dalam bentuk MoU baik secara bilateral, maupun secara multilateral
1. Provinsi
membina dan mengawasi pelaksanaan UKS yang menjadi salah satu bagian dari
2016).
24
2. Kabupaten/Kota
3. Kecamatan
dan pelaksanaan UKS, oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan UKS di suatu
Kabupaten/Kota sangat dipengaruhi oleh hasil kerja UKS di semua Kecamatan yang
untuk menggali sumber daya yang berasal dari masyarakat untuk keberhasilan UKS
yang memadai untuk pelaksanaan UKS melalui APBD Kabupaten/Kota, oleh sebab
itu agar pelaksanaan UKS di Kecamatan dapat berhasil dengan baik, perlu
diupayakan alokasi anggaran dalam APBD dan berbagai sumber lainnya (Kemenkes
RI, 2016).
25
Gambar 2.2 Konidisi Terkini Pelaksanaan Trias UKS Lintas Program Kesehatan
(Sumber : Kemenkes RI, 2017).
2.1.9 Peran Pendidikan, Peran Agama dan Peran Kesehatan Lingkungan dalam
UKS
1. Peran Pendidikan
Sala satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat dilakukan
mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat
26
bila sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui UKS
2. Peran Agama
pesantren (Kemenkes RI, 2016). Kegiatan UKS dalam segi agama adalah adanya
seksual, dan seks bebas bagi kesehatan dan agama (Kemendikbud RI, 2012).
Pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan salah satu TRIAS UKS
yang harus dijalankan dengan baik. Peran kesehatan lingkungan dalam pelaksanaan
maksimal bagi setiap peserta didik. Yang di maksud kesehatan lingkungan di sekolah
adalah mencakup kontruksi ruang dan bangunan, saranan air bersih dan sanitasi,
pencahayaan, ventilasi, kebisingan, kepadatan kelas, jarak papan tulis, dan kantin
27
2.2 Persepsi Siswa SD tentang Pelaksanaan Progam Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
Program UKS
sekolah. Inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil proses
aktivitas. Dengan belajar baik secara formal maupun informal, manusia akan
mengetahui manfaat dari saran atau nasihat sehingga akan termotivasi dalam
Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), karena mata pelajaran PJOK terdapat muatan
pengetahuan mengenai kesehatan dan juga mengenai fungsi dan peranan UKS.
menurun atau ada siswa yang pingsan, maka siswa dapat memanfaatkan pelayanan
28
Pelaksanaan UKS didukung oleh pemberian pengetahuan yang baik tentang
pemanfaatan pelayanan UKS kepada siswa, baik tentang pengetahuan sakit dan
penyakit, pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat,
informasi yang tepat dan akurat dari sumber yang benar (Tomasoa, 2018).
begitupun dengan perilaku guru terhadap pelaksanaan UKS akan dipengaruhi oleh
pengetahuan yang dimiliki siswa terutama tentang pelaksanaan UKS (Lubis, 2016).
pengetahuan siswa terhadap pelaksanaan UKS, seperti dalam hasil penelitian yang
dilakukan oleh Tomasoa (2018) pada anak SDN Saparua, yang diperoleh hasil p
value 0,004 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan siswa dengan
dilakukan oleh Mulyadi (2019) pada siswa MTsN 2 Kota Palembang pada tahun 2018
diperoleh nilai p value 0.001 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan siswa
Namun hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lubis (2016) pada siswa Sekolah Dasar (SD), Lubis menyatakan tidak terdapat
value 0.448.
29
2.2.2 Hubungan Peran Guru UKS dengan Persepsi Siswa Pelaksanaan Program UKS
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru memberikan pengaruh yang
besar dalam perubahan sikap peserta didik selama di sekolah (Lubis, 2016). Guru
yang menjadi pengaruh besar dalam pendidikan dan kesehatan peserta didik adalah
Guru yang sering ditunjuk untuk menjadi petugas/pembina UKS adalah guru
penyuluhan kesehatan kepada peserta didik. Hal ini dapat membantu siswa untuk
sebagai pendidik dalam arti memberikan pengetahuan kepada murid mengenai UKS
penyuluhan mengenai kebersihan gigi. Guru harus mampu dan menguasai hal
30
penyakit menular beserta masalahnya dan mengetahui usaha-usaha sebagai
tindakan selanjutnya, serta mengamati tingkah laku para siswa (Iwandana dalam
Lubis, 2016).
di Kota Palembang tahun 2018, Mulyadi menyatakan ada hubungan antara variabel
peran guru UKS dengan pemanfaatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan hasil
Program UKS
satu anggota dalam Tim Pelaksana UKS di sekolah adalah petugas UKS puskesmas.
dasar negeri, swasta maupun madrasah ibtidaiyah. Kegiatan UKS di sekolah yang
Menurut Depkes dalam Lubis (2016) Dalam melaksanakan program UKS, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan oleh tenaga puskesmas yaitu sosialisasi dan
31
kesehatan sekolah, Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya, koordinasi dengan lintas
peran serta warga sekolah dalam mengatasi masalah kesehatan, dan menyiapkan
petugas kesehatan sangat besar peranannya bagi guru UKS dalam menjalankan
setahun Puskesmas melakukan dua kunjungan ke setiap sekolah yang ada di wilayah
kerjanya pada bulan Agustus dan November, kegiatan tersebut terdiri dari
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prayoga (2019) pada siswa SMP 11 Kota
Banda Aceh Tahun 2019 menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara
peran petugas kesehatan dengan pelaksanaan program UKS dengan nilai p value
0,003. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mulyadi (2019), mulyadi menyebutkan tidak ada hubungan antara peran petugas
2.2.4 Hubungan Sikap Siswa dengan Persepsi Siswa Pelaksanaan Program UKS
pelaksanaan dari suatu motif tertentu. Artinya, sikap belum merupakan tindakan
32
atau aktivitas, tetapi suatu kecenderungan (predisposisi) untuk bertindak terhadap
Sikap merupakan bentuk konkret dari pandangan atau persepsi seseorang terhadap
Sikap siswa merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan UKS. Sikap
siswa mampu menjadi asesmen apakah penerapan UKS terlaksana secara baik serta
Hasil penelitian (Yuliana, 2018) diketahui bahwa sikap siswa dibagi menjadi 3
yaitu mendukung, cukup mendukung dan tidak mendukung. Seperti sikap siswa
yang cukup mendukung tentang PBHS karena siswa menginginkan lingkungan yang
sampah. Kamar mandi, tempat wudhu, WC, dan ruangan-ruangan setiap hari
dibersihkan, halaman dan kebun sekolah perlu dijaga kebersihannya, kantin atau
warung sekolah perlu pengawasan oleh guru sekolah ataupun penjaga sekolah
antara lain makanan yang dijual hendaknya bergizi, penyajian makanan hendaknya
tertutup, alat-alat dan perabotan yang bersih. Sedangkan siswa yang bersikap
mendukung tentang PBHS karena siswa sudah memiliki pola pikir sendiri dalam
Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sustrami dan
semakin baik sikap siswa tentang UKS maka semakin baik pelaksanaan pelayanan
33
UKS (Pvalue= 0,00). Pemahaman responden mengenai sikap yang positif tersebut
adalah responden tidak setuju jika pembina UKS tidak bertanggung jawab
Berdasarkan teori – teori yang telah dibahas dalam tinjauan kepustakaan, maka
Mulyadi, 2019.
1. Pengetahuan Pelaksanaan Usaha
2. Sikap Kesehatan Sekolah
3. Sarana dan Prasarana (UKS)
4. Peran Guru UKS
5. Peran Petugas Kesehatan
Lubis, 2016.
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Sarana dan Prasarana
4. Sumber Daya Manusia
34