Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bisnis dan Manajemen IOSR (IOSR-JBM)

e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 20, Edisi 10. Ver. II (Oktober 2018), PP 03-08 www.iosrjournals.org

Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Pelanggan


Loyalitas Toyota Yaris Di Jakarta, Indonesia

Iha Haryani Hatta 1, Widarto Rachbini 2, Emi Rahmawati 3


12 Universitas Pancasila, Indonesia
3 Universitas Trunojoyo, Indonesia

Penulis Korespondensi: Iha Haryani Hatta

Abstrak: Jika suatu perusahaan tidak memiliki strategi pemasaran yang tepat untuk produknya, maka akan kehilangan pelanggannya. Oleh
karena itu, diperlukan studi tentang analisis bauran pemasaran, keputusan pembelian, dan loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan
250 konsumen mobil Toyota Yaris di Jakarta sebagai responden yang dipilih secara acak. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
berisi pernyataan tertutup dengan menggunakan skala likert 1 - 5. Data dianalisis dengan analisis SEM, program Lisrel. Hasil penelitian
menemukan bahwa produk, harga, dan tempat berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen; promosi
tidak mempengaruhi keputusan pembelian dan loyalitas konsumen; keputusan pembelian mempengaruhi loyalitas konsumen. Ada 4 saluran
dalam model penelitian ini,

Kata kunci: Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Loyalitas


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tanggal Pengiriman: 06-10-2018 Tanggal penerimaan: 21-10-2018


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

I. Pendahuluan
Agar suatu perusahaan dapat memenangkan persaingan, bahkan merebut pangsa pasar, perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam

menentukan keputusan pembelian bahkan loyal terhadap suatu produk. Dengan memahami perilaku konsumen diharapkan suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran

yang menguntungkan yang lebih sejalan dengan perubahan peluang pasar (Nembah, 2012). Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang tepat untuk

produknya jika ingin menarik minat beli konsumen bahkan membangun loyalitas konsumen sehingga dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya. Saat ini segmen mobil

yang banyak diminati adalah segmen mobil hatchback, karena mobil di segmen ini merupakan mobil sedan berkapasitas lima penumpang dengan desain belakang lebih pendek dan pintu

bagasi yang menyatu dengan kaca belakang. Pintu bagasi terbuka dan ruang bagasi terintegrasi dengan ruang penumpang, serta mesin berkapasitas 1.500 cc. Selain itu, mobil segmen

hatchback bisa dibilang melaju di tengah lalu lintas padat dan konsumsi bahan bakar irit. Segmen mobil hatchback meliputi Toyota Yaris, Honda Jazz, dan Suzuki Swift dengan penjualan

yang bersaing. Berdasarkan data penjualan mobil hatchback di Indonesia dalam 3 tahun terakhir (2015-2017) diperoleh informasi bahwa permintaan masyarakat terhadap mobil Toyota

Yaris cenderung menurun meskipun lebih baik dari Suzuki Swift. Sementara permintaan mobil Honda Jazz cenderung meningkat dari tahun ke tahun (www.gaikindo.or.id). Lihat Tabel 1.

Segmen mobil hatchback meliputi Toyota Yaris, Honda Jazz, dan Suzuki Swift dengan penjualan yang bersaing. Berdasarkan data penjualan mobil hatchback di Indonesia dalam 3 tahun

terakhir (2015-2017) diperoleh informasi bahwa permintaan masyarakat terhadap mobil Toyota Yaris cenderung menurun meskipun lebih baik dari Suzuki Swift. Sementara permintaan mobil

Honda Jazz cenderung meningkat dari tahun ke tahun (www.gaikindo.or.id). Lihat Tabel 1. Segmen mobil hatchback meliputi Toyota Yaris, Honda Jazz, dan Suzuki Swift dengan penjualan

yang bersaing. Berdasarkan data penjualan mobil hatchback di Indonesia dalam 3 tahun terakhir (2015-2017) diperoleh informasi bahwa permintaan masyarakat terhadap mobil Toyota

Yaris cenderung menurun meskipun lebih baik dari Suzuki Swift. Sementara permintaan mobil Honda Jazz cenderung meningkat dari tahun ke tahun (www.gaikindo.or.id). Lihat Tabel 1.

Tabel 1. Data penjualan mobil hatchback di Indonesia untuk 2015-2017


Tahun

Mobil Membuat 2015 2016 2017

Toyota Yaris 27.809 13.726 17.774


Honda Jazz 21.244 19.017 25.050
Suzuki Swift 12.927 9.753 10.004

Menurut Sofjan Assauri (2013), strategi pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan program
yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara manfaat pertukaran melalui tujuan pasar guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka
panjang ” . Sedangkan Kotler dan Armstrong (2008) menyatakan bahwa “Bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang baik, yaitu sekumpulan produk,
penetapan harga, promosi, distribusi, yang digabungkan untuk menghasilkan respon keinginan pasar sasaran”. Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian bahkan pembelian kembali secara terus menerus.

Namun berdasarkan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidak konsisten antara variabel bauran
pemasaran, keputusan pembelian, dan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian I Kadek, et al (2014) menjelaskan bahwa produk, distribusi, dan promosi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan keputusan pembelian.

DOI: 10.9790 / 487X-2010020308 www.iosrjournals.org 3 | Halaman


Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Loyalitas Pelanggan Toyota Yaris Di Jakarta, Indonesia

mempengaruhi loyalitas. Hasil penelitian Anantha (2012) menjelaskan bahwa harga mempengaruhi loyalitas. Hasil penelitian Andrew (2013) menjelaskan bahwa
produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap loyalitas. Hasil penelitian Mei et al (2017) menjelaskan bahwa bauran pemasaran berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Namun hasil penelitian yang berbeda antara lain hasil penelitian Haris (2015) menjelaskan bahwa harga tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Hasil studi Kristen (2013) menjelaskan bahwa promosi dan tempat tidak berpengaruh terhadap loyalitas.

Referensi Studi, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis


Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat atau saluran distribusi, dan promosi (Nana,
2015). Menurut Indriyo (2014), konsumen lebih menyukai produk yang berkualitas. Menurut Kotler dan Keller (2007), dimensi produk terdiri
dari bentuk, fitur, kustomisasi, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemampuan perbaikan, gaya, dan desain.
Sedangkan menurut Nana (2015), faktor pertimbangan dalam penentuan harga adalah persepsi nilai oleh pelanggan (batas harga atas),
pertimbangan internal dan eksternal lainnya (strategi, tujuan, dan bauran pemasaran serta kondisi pasar dan pesaing, dan produk. biaya
(batas harga yang lebih rendah). Menurut Manap (2016) tujuan penetapan harga adalah untuk pencapaian finansial, pemasaran dan sosial,
sedangkan tempat dalam bauran pemasaran biasanya disebut saluran distribusi.Menurut Nana (2015), perusahaan umumnya menggunakan
perantara atau bekerjasama dengan perusahaan lain untuk menjual barangnya ke konsumen. Perantara berfungsi sebagai saluran
pemasaran bagi suatu perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008), saluran pemasaran adalah sekumpulan lembaga / organisasi yang
menjalankan semua aktivitas (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk atau jasanya dan status kepemilikan dari produsen ke
konsumen. Menurut Tjiptono (2008), faktor-faktor dalam memilih tempat atau lokasi adalah akses, lalu lintas, jarak pandang, tempat parkir
yang luas dan aman, serta lingkungan. Selanjutnya, perusahaan dapat menggunakan promosi untuk menginformasikan produk yang mereka
hasilkan dan menonjolkan nilai produk yang lebih baik dari produk pesaing yang sejenis sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk
tersebut. Menurut Tjiptono (2008) bauran promosi terdiri dari periklanan,

Menurut Kotler dan Keller (2007) faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian antara lain faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, dan faktor psikologis. Menurut Kotler dan Keller (2007), dimensi yang digunakan untuk variabel keputusan pembelian adalah pilihan produk,
pilihan merek, pilihan dealer, jumlah pembelian, waktu pembeli, dan metode pembayaran. Sedangkan indikator keputusan pembelian antara lain
komitmen terhadap suatu produk dimana kualitas produk yang prima akan membangun kepercayaan konsumen yang mengarah pada kepuasan
konsumen; kebiasaan dalam membeli produk.

] Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat dari pelanggan untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian berulang atas
produk atau layanan yang secara konsisten disukai di masa mendatang. Walaupun pengaruh situasi dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan
perilaku pelanggan beralih preferensi, menurut Kotler dan Keller (2007), loyalitas merupakan komitmen yang mendalam untuk membeli atau mendukung
suatu produk atau jasa yang disukai di masa depan, bahkan Padahal pengaruh situasi dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.
Menurut Tjiptono (2008), loyalitas konsumen merupakan komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok yang dilandasi oleh sifat yang
sangat positif dalam pembelian jangka panjang.

II. Metodologi
Ini adalah studi kuantitatif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2013), metode deskriptif diartikan “sebagai metode yang digunakan untuk
menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk
membuat kesimpulan yang berlaku untuk publik atau generalisasi”. Ciri-ciri metode deskriptif adalah membuat gambaran tentang situasi atau
peristiwa, dan mendapatkan makna serta mengumpulkan data, serta teknik pengumpulan data dengan kuesioner atau wawancara terjadwal.
Sedangkan menurut Siregar (2013) penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2013) data sekunder merupakan sumber yang tidak secara
langsung menyediakan data untuk pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau dokumen.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen mobil Toyota Yaris. Responden ditentukan secara purposive sample dengan
kriteria responden yang dipilih adalah yang menggunakan mobil Toyota Yaris; berdomisili di Jakarta; dan calon pembeli mobil Toyota Yaris.
Besar sampel dalam penelitian ini dicari menggunakan rumus Rambut: n = 5 x Indikator, n = 5 x 56, n = 280, n = Jumlah sampel.

Alat belajar berupa kuesioner yang terdiri dari pernyataan dengan alternatif jawaban menurut skala likert 1 - 5. Nilai 5 = sangat
setuju (SS), 4 = setuju (S), 3 = netral / ragu-ragu, 2 = tidak setuju (TS ), dan 1 = sangat tidak setuju (STS). Berdasarkan penilaian di atas
maka dapat ditentukan kisaran skalanya
•− •
kategori dengan rumus RS = , yaitu RS: rentang skala, m: skor maksimum; n = nilai minimum; k =

5−1
jumlah kategori. Jadi penelitian ini memiliki RS = = 0,80 dengan interpretasi 1,00 - 1,80 = sangat buruk; 1.81
5
- 2,60 = tidak bagus; 2,61 - 3,40 = sedang; 3,41 - 4,20 = baik; 4,21 - 5,00 = sangat baik.

DOI: 10.9790 / 487X-2010020308 www.iosrjournals.org 4 | Halaman


Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Loyalitas Pelanggan Toyota Yaris Di Jakarta, Indonesia

Selanjutnya data diuji validitas dan realita. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, dimana suatu
indikator / item dinyatakan valid jika nilai r kritis> 0,3 (Hair et.al, 1998). Sedangkan pengujian reliabilitas menggunakan Teknik Alpha Cronbach,
dimana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memiliki nilai alpha Cronbach> 0,6 (Zeithaml, et al. 1996). Analisis data
menggunakan analisis SEM. Pengujian hipotesis berdasarkan uji t, t hitung> 1,96 maka hipotesis alternatif diterima.

AKU AKU AKU. Hasil Studi


Responden penelitian adalah 250 konsumen mobil Toyota Yaris. Karakteristik responden adalah sebagai berikut: sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki termasuk berusia di atas 30 tahun; dipekerjakan; penghasilan Rp 20.000.000 - Rp
30.000.000.
Berdasarkan uji validitas diperoleh informasi bahwa variabel produk dicerminkan oleh 15 indikator valid, variabel harga
direfleksikan 9 indikator valid, variabel tempat direfleksikan 9 indikator valid, variabel promosi direfleksikan 9 indikator valid. Variabel
keputusan pembelian dicerminkan oleh 9 indikator yang valid, sedangkan variabel loyalitas dicerminkan oleh 5 indikator yang valid. Indikator
dari 5 variabel tersebut memiliki nilai r kritis> 0,3. Sedangkan berdasarkan uji reliabilitas diperoleh informasi bahwa variabel produk, harga,
tempat, promosi, keputusan pembelian dan loyalitas dapat diandalkan, karena 5 variabel tersebut memiliki nilai alpha cronbach> 0,6.

Respon responden terhadap produk, harga, tempat, promosi dan keputusan pembelian Yaris baik, karena skor masing-masing
variabel adalah 3,41 - 4,20. Sedangkan respon responden terhadap loyalitas sangat baik karena skornya 3,42 - 5,00.

Berdasarkan analisis SEM, diperoleh dua model persamaan yang menggambarkan hubungan 5 variabel penelitian (lihat Tabel 2). Pada persamaan 1
dapat dikatakan bahwa variabel produk, harga, tempat, dan promosi memberikan kontribusi sebesar 0,89 (R 2 = 0.89) terhadap variabel keputusan pembelian.
Variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini dapat memberikan kontribusi 0,11 terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan dari persamaan 2
dapat dikatakan bahwa variabel produk, harga, tempat, promosi, dan keputusan pembelian memberikan kontribusi sebesar 0,94 (R 2 = 0.94) terhadap loyalitas
pelanggan. Variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini dapat memberikan kontribusi 0,06 terhadap loyalitas pelanggan.

Tabel 2. Persamaan Struktural


Tidak. Persamaan R2

1. KEPUTUSAN MEMBELI = 0.29 * PRODUK + 0.42 * HARGA + 0.39 * PLACET + 0.012 * PROMOSI
0.89
2. LOYALITAS = 0,33 * KEPUTUSAN PEMBELIAN + 0,29 * PRODUK + 0,20 * HARGA + 0,25 * TEMPAT +
0.032 * PROMOSI 0.94
Sumber: hasil pengolahan data
Berdasarkan uji GoF diperoleh hasil bahwa NCP = 670.69; FO = 2,69; RMSEA = 0,042; ECVI = 9,85; AIC =
2452,69; CAIC = 3.035,95; PNFI = 0,92; CFI = 0,92; IFI = 0,99; RFI = 0,96; RMR = 0,037, AGFI = 0,74, PGFI = 0,70, sehingga dapat dikatakan
terdapat kesesuaian model penelitian.

DOI: 10.9790 / 487X-2010020308 www.iosrjournals.org 5 | Halaman


Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Loyalitas Pelanggan Toyota Yaris Di Jakarta, Indonesia

Gambar 2.

Uji T
Dari Gambar 2 dapat diketahui hubungan antar variabel dalam penelitian ini. H1 diterima,
karena t 1 hitung = 5,67 (> 1,97). Artinya terdapat pengaruh variabel produk terhadap variabel keputusan pembelian. Keberagaman nilai
indikator pada variabel produk dan keputusan pembelian dapat menjelaskan
hubungan antara kedua variabel. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Puji Isyanto, et al (2012); Kuat Supriyono, dkk (2014); Rezky Purna
Satit, dkk (2012); Ngabdur Rohman dan Evy Rahmawaty (2016) bahwa kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian.

H2 diterima, karena t 2 2 hitungan = 8,00 (> 1,97). Artinya terdapat pengaruh variabel harga terhadap variabel keputusan
pembelian. Keragaman nilai indikator pada variabel harga dan keputusan pembelian
dapat menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Kuat Supriyono, et al (2014); Rezky Purna
Satit, dkk (2012); Ngabdur Rohman dan Evy Rahmawaty (2016) bahwa harga mempengaruhi keputusan pembelian.

H3 diterima, karena t 3 hitung = 7,21 (> 1,97). Artinya, terdapat pengaruh variabel tempat terhadap variabel keputusan pembelian.
Keragaman nilai indikator di tempat dan variabel keputusan pembelian bisa
menjelaskan hubungan antara dua variabel. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Aripin (2013) bahwa tempat / distribusi
mempengaruhi keputusan

DOI: 10.9790 / 487X-2010020308 www.iosrjournals.org 6 | Halaman


Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Loyalitas Pelanggan Toyota Yaris Di Jakarta, Indonesia

H4 ditolak, karena t 4 hitung = 0,38 (<1,97). Artinya, variabel promosi tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian.
Keragaman nilai indikator pada keputusan promosi dan pembelian
variabel belum mampu menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Kuat Supriyono, et al
(2014) bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
H5 diterima, karena t 5 hitung = 4,82 (> 1,97). Artinya terdapat pengaruh variabel produk terhadap variabel loyalitas pelanggan.
Keragaman nilai indikator pada variabel produk dan loyalitas pelanggan dapat
menjelaskan hubungan antara dua variabel. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Haris (2015) bahwa produk berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan.
H6 diterima, karena t 6 hitung = 2,87 (> 1,97). Artinya, terdapat pengaruh variabel harga terhadap variabel loyalitas pelanggan.
Keragaman nilai indikator dalam variabel harga dan loyalitas pelanggan dapat dijelaskan
hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Christian (2013) bahwa harga berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan.
H7 diterima, karena t 7 hitung = 3,52 (> 1,97). Artinya, terdapat pengaruh variabel tempat terhadap variabel loyalitas pelanggan.
Keragaman nilai indikator di tempat dan variabel loyalitas pelanggan dapat menjelaskan
hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Aripin (2013) bahwa tempat / distribusi berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan.
H8 ditolak, karena t 8 hitung = 1,00 (<1,97). Artinya, variabel promosi tidak berpengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan.
Keragaman nilai indikator pada variabel promosi dan loyalitas pelanggan
belum bisa menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian Youcep Souar, et al (2015)
bahwa promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
H9 diterima, karena t 9 hitung = 2,50 (> 1,97). Artinya, terdapat pengaruh variabel keputusan pembelian terhadap variabel loyalitas
pelanggan. Keragaman nilai indikator dalam keputusan pembelian dan pelanggan
variabel loyalitas dapat menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Yu-Syuan, Tso-Jen,
dan Cheng-Che (2016) bahwa keputusan pembelian berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

Dari Tabel 2 di atas juga dapat diketahui pengaruh langsung, tidak langsung, dan total antara variabel-variabel tersebut. Lihat Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total

Sumber: hasil pengolahan data

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa terdapat 3 jalur dalam model penelitian ini, yaitu KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK-
LOYALITAS, HARGA - KEPUTUSAN PEMBELIAN - LOYALITAS, KEPUTUSAN PEMBELIAN TEMPAT - LOYALITAS, dan PROMOSI -
KEPUTUSAN PEMBELIAN - LOYALITAS. Jalur yang dominan adalah PRODUK - KEPUTUSAN PEMBELIAN - LOYALITAS dan jalur
KEPUTUSAN PEMBELIAN TEMPAT - LOYALITAS, PROMOSI - KEPUTUSAN PEMBELIAN - LOYALITAS yang artinya peningkatan kualitas
produk dan daya beli (tempat) lebih dominan dalam mempengaruhi peningkatan keputusan pembelian dan pembelian. loyalitas.

IV. Kesimpulan
Perusahaan mobil Toyota Yaris dapat mempertahankan bahkan meningkatkan persepsi konsumen tentang tingkat keputusan
pembelian, serta tingkat loyalitas pelanggan melalui penyempurnaan strategi bauran pemasaran khususnya (produk, harga, tempat) yang
sedang diterapkan. Karena produk, harga dan tempat secara parsial mempengaruhi tingkat keputusan pembelian. Sedangkan produk, harga,
tempat, dan tingkat keputusan pembelian secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Promosi tidak memengaruhi keputusan
pembelian dan loyalitas pelanggan. Fakta ini juga diperkuat dengan adanya jalur dominan yaitu jalur loyalitas keputusan pembelian produk
dan jalur loyalitas keputusan pembelian produk.

DOI: 10.9790 / 487X-2010020308 www.iosrjournals.org 7 | Halaman


Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Loyalitas Pelanggan Toyota Yaris Di Jakarta, Indonesia

Referensi
A. Buku
[1]. Abdul Manap. 2016. Revolusi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media.
[2]. David W. Cravens dan Nigel F. Piercy. 2009. Pemasaran Strategis. New York: McGraw-Hill.
[3]. Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, dan Dadi Adriana. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Indriyo Gitosudarmo.
[4]. 2014. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
[5]. Nana Herdiana Abdurrahman. 2015. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung: Pustaka Setia. Nembah F. Hartimbul
[6]. Ginting. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung: Yrama Widya.
[7]. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks Philip Kotler dan Gary
[8]. Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
[9]. Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.

B. Jurnal Ilmiah
[1]. Anantha Raj A. Arokiasamy. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Persepsi Pelanggan terhadap Loyalitas Merek. IQSR Journal of Business and Management
(IQSRJBM) 4 (2), Sep - Okt; 01 - 11.
[2]. Andrew A. Lumintang. 2013. Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Sabun Mandi Lifebouy di Kota Manado. Jurnal EMBA 1 (3); Sep; 140 -
150.
[3]. Aripin Setiawardi, M. Ali Ramdhani, dan Andri Ikhwana. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di Taman Air Panas Darajat Pass.
Jurnal Kalibrasi 11 (1); 1 - 10.
[4]. Kristen AD Selang. 2013. Bauran Pemasaran ( bauran pemasaran) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA
1 (3), September; 71 - 80.
[5]. Haris Hermawan. 2015. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan, Kepuasan, dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Roti Ceria di Jember.
Jurnal Manajemen dan Bisnis 1 (2), Desember; 143-161.
[6]. I Kadek Suarjana, I Wayan Suwendra, danNi Nyoman Yulianthini. 2014. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Keputusan Pembelian Di Indomaret
Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. e- Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2)

[7]. Kuat Supriyono, Leonardo Budi Hasiolan, Moh. Mukery Warso. 2014. Pengaruh Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli
Rumah Pada Perumahan Bukit Semarang Baru (BSB) Kota di Semarang.
[8]. Mei Linda Sipayung, Asmina Herawaty Sinaga. 2017. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kualitas Keputusan Pembelian Produk pada Beras Pandaraman di Wilayah
Tapanuli Selatan. IQSR Jurnal Bisnis dan Manajemen (IQSR-JBM) 19 (3), Mar; 85 - 89.
[9]. Ngabdur Rohman dan Evy Rachmawati. 2016. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Donat (Studi Pada Perusahaan Reseller DK
Donat, Cimindi, Bandung). Jurnal Bisnis dan Manajemen 5 (2); 139 - 153.
[10]. Puji Isyanto, Eman S, dan Herligiani. 2012. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas
Singaperbangsa Karawang. Jurnal Manajemen 09 (4), Juli; 854 - 862.
[11]. Rezky Purna Satit, Huam Hon Tat, Amran Rasli, Thoo Ai Chin, dan Inda Sukati. 2012. Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Pelanggan.
Menjadikan Agen Perjalanan sebagai Studi Kaisar. Jurnal Internasional Penelitian Akademik dalam Bisnis dan Ilmu Sosial 2 (6), Juni; 522 - 530.

[12]. Youcef Souar, Keltouma Mahi, Imane Ameur. 2015. Pengaruh Unsur Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pelanggan bagi Perusahaan Telekomunikasi
Aljazair. Jurnal Ahli Pemasaran (EJM) 3 (1); 1 - 10.

Jurnal Bisnis dan Manajemen IOSR (IOSR-JBM) adalah Jurnal yang disetujui UGC dengan Sl. No. 4481, Jurnal no.
46879.

Iha Haryani Hatta "Analisis Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Dan Loyalitas Pelanggan Toyota Yaris Di
Jakarta, Indonesia". Jurnal Bisnis dan Manajemen IOSR (IOSR-JBM)
20.10 (2018): 03-08.

DOI: 10.9790 / 487X-2010020308 www.iosrjournals.org 8 | Halaman

Anda mungkin juga menyukai