Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

Gambaran Stres Mahasiswa Baru Pada Masa Pandemi Corona


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek Lapangan

Disusun Oleh:

Wangi Windari

NPM: 1709110027

Peminatan Klinis

Dosen Pembimbing:

Ayu Safira, S. Psi., M. Psi, psikolog

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

2020
LAPORAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah swt yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya, tidak lupa pula shalawat dan salam penulis curahkan ke
pangkuan nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih Berkat dorongan dari semua pihak
yang sudah membantu sehingga laporan Kerja Praktik Lapangan (KPL) berbasis
pengabdian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang terkait PKL. Dimana telah memberi dukungan moral serta
bimbingannya kepada kami. Ucapan terima kasih ini kepada :
1. Bapak Barmawi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Aceh.
2. Ibu Ayu Safira, S.Psi., M.Psi., psikolog selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak membantu penulis.
3. Saudara Reza Alkindi yang telah bersedia menjadi subjek penelitian
dan pengambilan data untuk kelengkapan laporan tertulis penulis.
4. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah banyak membantu
dan memberikan semangat sehingga tugas dan laporan ini selesai.
5. Teman-teman seperjuangan yang juga mengambil mata kuliah KPL
atas semangat dan informasi tambahan terkait penulisan laporan.
6. Dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses Kuliah Praktik
Lapangan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan KPL ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari semua pihak demi
perkembangan positif bagi penulis.
Demikian tugas laporan KPL ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan penulis sendiri, Akhir kata penulis ucapan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

i
LAPORAN

Aceh Tamiang, 16 November 2020


Penulis,

Wangi Windari
17091100427

ii
LAPORAN

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar............................................................................................i
Daftar isi.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang Kerja Praktik Lapangan.........................................4
B. Tujuan Kerja Praktik Lapangan.......................................................5
C. Manfaat Kerja Praktik Lapangan.....................................................5
BAB II ISI LAPORAN....................................................................................7
A. Kajian Teori......................................................................................7
B. Asesmen Lapangan.........................................................................11
C. Analisa Kasus Kerja Praktik Lapangan..........................................14
BAB III PENUTUP.........................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................16
B. Saran.................................................................................................17
Daftar Pustaka..............................................................................................18
Lampiran......................................................................................................19

iii
LAPORAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kerja Praktek Lapangan

Ilmu psikologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang kejiwaan manusia


yang tercermin melalui tingkah lakunya. Seiring dengan perkembangan zaman
banyak orang yang baru menyadari pentingnya ilmu psikologi dikarenakan setiap
segala ilmu yang dipelajari meliputi segala aspek kehidupan manusia terlebih
tentang kesehatan mental setiap individu. Ilmu psikologi tidak hanya dilakukan
dengan mempelajari teori tokoh-tokoh psikologi semata tetapi juga didampingi
dengan praktik sebagai bentuk manifestasi dari teori yang didapatkan di bangku
perkuliahan. Oleh karena itu, perlu diadakannya sebuah kegiatan yang dapat
menunjang kemampuan dan pengetahuan di bidang ini. Kegiatan kerja praktek
inilah yang sangat diperlukan agar seluruh materi yang di dapatkan selama
perkuliahan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sebenarnya, serta dapat
membantu mahasiswa untuk berfikir kritis , tanggap, serta dapat memecahkan
sebuah masalah yang terjadi di lapangan.
Maka dari itu pihak Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh
membentuk subuah kegiatan kerja praktek lapangan untuk para mahasiswa
Psikologi sebagai bentuk pengaplikasiannya ilmu yang didapat selama dibangku
perkuliahan serta juga untuk mengembangkan potensi mahasiswa sebagai calon
tenaga kerja profesional sebelum memasuki dunia ketenagakerjaan.
Pada kegiatan KPL kali ini sedikit berbeda pada kegiatan KPL
sebelumnya yang di bentuk oleh Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Aceh. Mengenai tempat KPL mahasiswa kali ini tidak ditentukan oleh pihak
Fakultas pada sebuah instansi tertentu tetapi dilaksanakan di daerah mahasiswa
masing-masing tinggal dikarenakan Indonesia sedang mengalami pandemi
covid-19 yang meluas ke seluruh daerah sehingga untuk memutus mata rantai
virus tersebut maka mahasiswa harus melakukan KPL berbasis pengabdian
selama 4 minggu di daerahnya masing-masing dan menentukan kasus yang
akan di ambil sesuai peminatan yang telah di ambil oleh mahasiswa terdiri dari
Psikologi Klinis, Psikologi Industri dan Organisasi, dan Psikologi Sosial.

4
LAPORAN

Penulis sendiri merupakan mahasiswa yang mengambil peminatan


Psikologi Klinis, penulis cukup tertarik terhadap bidang Psikologi Klinis
dikarenakan penulis tertarik terhadap masalah-masalah perilaku yang
menganggu perkembangan diri pada manusia, penulis juga ingin memahami
serta mendalami ilmu psikologi klinis agar dapat lebih mengembangkan potensi
diri serta mengetahui lebih dalam gangguan-gangguan lainnya yang di alami
pada manusia.

B. Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Kerja praktek lapangan sendiri memiliki beberapa tujuan yaitu :

1. Meningkatkan pengalaman, wawasan, ilmu dan keterampilan


dalam mengahadapi dunia kerja.

2. Mengetahui gambaran tentang bidang Psikologi Klinis dan


prakteknya di masyarakat.

3. Mendapatkan pengalaman terkait bidang Psikologi Klinis melalui


kegiatan KPL.

4. Mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah di dapatkan dibangku


perkuliahan untuk kemudian dipraktikan di dunia kerja .

C. Manfaat Praktek Lapangan

Adapun manfaat dari pelaksanaan KPL ini adalah sebagai berikut :

1. Melatih kreativitas, cara berfikir, dan kemampuan mengambil


keputusan yang akan berguna saat memasuki dunia kerja.

5
LAPORAN

2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa


sesuai dengan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan di
Universitas Muhammadiyah Aceh.

3. Mengetahui kekurangan dan kemampuan yang belum dikuasai


dalam bidang Psikologi Klinis sehingga dapat dikuasai saat sudah
memasuki dunia kerja.

6
LAPORAN

BAB II

ISI LAPORAN

A. Kajian Teori

Pandemi virus corona-19 yang terjadi saat ini memberikan banyak


perubahan bagi setiap negara di dunia begitu juga Indonesia. Dikarenakan
pendemi ini segala kegiatan yang mengumpulkan banyak massa dibatasi untuk
memutus mata rantai covid-19. Baik itu dalam sistem pekerjaan,ibadah,fasilitas
umum, maupun pendidikan. Semua dilakukan dari rumah atau berbasis online
(daring). Hal ini cukup membuat kewalahan ketika dilakukan dalam dunia
pendidikan dikarenakan tahun 2020 ini kali pertama segala kegiatan
pembelajaran dilakukan secara daring. Terlebih bagi mahasiswa yang baru
menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA) dan baru memulai masuk ke
perguruan tinggi. Mahasiswa baru rentan mengalami stres dikarenakan mereka
butuh penyesuaian diri, sistem belajar yang berbeda dari masa SMA, terlebih
pada masa pandemi ini para mahasiswa baru dituntut lebih mandiri karena tidak
diberi gambaran materi secara langsung seperti mahasiswa baru tahun-tahun
sebelumnya.

Mahasiswa adalah seseorang yang melanjutkan pendidikan tinggi setelah


menyelesaikan SMU. Level pendidikan yang dialami sudah berbeda; tidak lagi
pada “anak yang banyak dibantu atau dibimbing” tetapi pada tahapan menuju
dewasa.Tuntutan terhadap kemandirian belajar dan kemampuan berpikir analisis
akan lebih tinggi sehingga suasana pembelajaran akan berbeda. Khususnya
mahasiswa baru adalah kelompok yang rentan terhadap stress karena
perubahan ke kehidupan pendidikan tinggi (Towbes & Cohen, 2010).

Menurut Kumalasari (2015) dalam Kompasiana, mahasiswa baru rentan


terhadap stres. Hal ini disebabkan karena mahasiswa baru berada pada
lingkungan yang baru dan mulai merasakan jadwal kuliah yang padat.

Ada beberapa istilah psikologis populer yang sering dikaburkan sebagai


“stres”. Pada hakikatnya, tentunya kata ini merujuk pada sebuah kondisi
seseorang yang mengalami tuntutan emosi berlebihan dan atau waktu yang
membuatnya sulit memfungsikan secara efektif semua wilayah kehidupan.

7
LAPORAN

Keadaan ini dapat mengakibatkan munculnya cukup banyak gejala, seperti


depresi, kelelahan kronis, mudah marah, gelisah, impotensi, dan kualitas kerja
yang rendah (Richards, 2010).

Keadaan stress sekurang-kurangnya ada tiga hal yang saling mengkait,


yaitu hal atau penyebab, karena peristiwa, dan orang yang merupakan objek.
Keadaan menjadi sumber stres (stressor) kepada orang yang mengalami stres
(the stressed) dan hubungan antara orang yang mengalami stres dengan hal
yang menjadi penyebab stres (transaction) beserta segala yang tersangkut
olehnya (Hardjana,2012).

Dalam proses pelaksanannya, perkuliahan daring menimbulkan beberapa


masalah. Banyak mahasiswa yang mengeluh karena kuliah berbasis online
membuat mereka kurang paham akan materi-materi perkuliahan yang
disampaikan, dan pemberian tugas yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan
kuliah seperti biasa. Oleh karena itu, tidak sedikit mahasiswa mengalami stres
dikarenakan sistem perkuliahan dari ini. Stres adalah suatu kondisi respon
fisik,emosi,kognitif dan perilaku terhadap suatu peristiwa yang dinilai
mengancam atau menantang individu tersebut (Ciccarelli,2014).

1. Faktor-faktor Penyebab stres

Stres disebabkan oleh banyak faktor yang disebut dengan stressor.


Stresor merupakan stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan.
Stresor menunjukkan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan
tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan,
perkembangan, spiritual, atau kebutuhan kultural.

Setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang
berbeda dalam melihat penyebab dari berbagai gangguan fisik yang berkaitan
dengan stres. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa sudut pandang tersebut.

a. Sudut pandang psikodinamik

Sudut pandang psikodinamik mendasarkan diri mereka pada asumsi


bahwa gangguan tersebut muncul sebagai akibat dari emosi yang direpres. Hal-

8
LAPORAN

hal yang direpres akan menentukan organ tubuh mana yang terkena penyakit.
Sebagai contoh, apabila seseorang merepres kemarahan, maka berdasarkan
pandangan ini kondisi tersebut dapat memunculkan essensial hypertension.

b. Sudut pandang biologis

Salah satu sudut pandang biologis adalah somatic weakness model.


Model ini memiliki asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan
psikofisiologis terkait dengan lemahnya organ tubuh individu. Faktor biologis
seperti misalnya genetik ataupun penyakit yang sebelumnya pernah diderita
membuat suatu organ tertentu menjadi lebih lemah daripada organ lainnya,
hingga akhirnya rentan dan mudah mengalami kerusakan ketika individu tersebut
dalam kondisi tertekan dan tidak fit.

c. Sudut pandang kognitif dan perilaku

Sudut pandang kognitif menekankan pada bagaimana individu


mempersepsi dan bereaksi terhadap ancaman dari luar. Seluruh persepsi
individu dapat menstimulasi aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran hormon
stres. Munculnya emosi yang negatif seperti perasaan cemas, kecewa dan
sebagainya dapat membuat sistem ini tidak berjalan dengan berjalan lancar dan
pada suatu titik tertentu akhirnya memunculkan penyakit.

1. Aspek-aspek stres

Pada saat seseorang mengalami stres ada dua aspek utama dari dampak
yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis
(Sarafino, 2008) yaitu :

a. Aspek fisik

Berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada saat stres


sehingga orang tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit
kepala, gangguan pencernaan.

b. Aspek psikologis

9
LAPORAN

Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Masing-
masing gejala tersebut mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan
membuat kondisi psikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya ingat,
merasa sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau
ringannya stres. Berat atau ringannya stres yang dialamiseseorang dapat dilihat
dari dalam dan luar diri mereka yang menjalani kegiatan akademik di kampus.
Berdasarkan teori yang diuraikan diatas maka dapat didimpulkan aspek-aspek
stres terdiri dari aspek fisik dan aspek psikologis, aspek-aspek tersebut dijadikan
sebagai indikator alat ukur skala sters akademik.

1. Jenis stres

Menurut Lumongga (dalam Sukoco, 2014) jenis stres tersebut dapat


dibagi menjadi dua macam, yaitu : distress dan eustress. Distress merupakan
jenis stres negatif yang sifatnya mengganggu individu yang mengalaminya,
sedangkan eustress adalah jenis stres yang sifatnya positif atau membangun.
Individu yang mengalami stres memiliki beberapa gejala atau gambaran yang
dapat diamati secara subjektif maupun objektif.

2. Gejala- gejala stres

Hardjana (dalam Sukoco, 2014) menjelaskan bahwa individu yang


mengalami stres memiliki gejala sebagai berikut :

a. Gejala Fisik, gejala stres yang berkaitan dengan kondisi dan


fungsi fisik atau tubuh dari seseorang.
b. Gejala Emosional, gejala stres yang berkaitan dengan
keadaan psikis dan mental seseorang.
c. Gejala Intelektual, gejala stres yang berkaitan dengan pola
pikir seseorang.
d. Gejala Interpersonal, gejala stres yang mempengaruhi
hubungan dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar
rumah.

10
LAPORAN

B. Asesmen Lapangan

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu bangsa.
Maju mundurnya suatu negara di tentukan oleh pendidikan yang
diselenggarakan oleh bangsa tersebut. Dengan itu salah satu kewajiban yang
harus dipenuhi oleh manusia. Karena pendidikan sendiri berperan penting dalam
meningkatkan kualitas hidup dimasa yang akan datang. Salah satunya adalah
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Tingkat SMA berbeda dengan tingkat perguruan tinggi. Dalam perguruan


tinggi individu lebih ditekankan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Berbeda dengan masa SMA, individu yang mulai memasuki perguruan tinggi
disebut dengan mahasiswa. Mahasiswa lebih mampu menyesuaikan diri di
lingkungan yang baru, lebih tanggap terhadap keadaan sekitar, mampu
mengembangkan pola pikir serta mampu menyesuaikan tingkah laku
disekitarnya. Mahasiswa berada pada fase remaja. Remaja merupakan masa
transisi dari masa kanak-kanak menuju arah menjadi lebih dewasa. Banyak
perubahan-perubahan yang dialami oleh remaja, seperti halnya perubahan fisik,
biologis, dan mental emosional yang terjadi serta perubahan dalam tanggung
jawab dan peran. Masa transisi mahasiswa harus dapat berkembang seiring
dengan berjalannya waktu. Misalnya, menyelesaikan tugas dengan baik dan
tepat waktu, mencari bahan atau data seakurat mungkin mengenai tugasnya dan
lain sebagainya. Pada beberapa mahasiswa yang tidak mau menanganinya,
perubahan akan membuat stres dan ketegangan kepala mereka. Stres dapat
dialami oleh siapa saja, baik stres didunia kerja maupun di dunia pendidikan.

Stres adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari di


lingkungan perguruan tinggi. Stres yang dialami oleh mahasiswa dapat
ditimbulkan oleh berbagai sebab, misalnya banyaknya deadline atau tuntutan
tugas dan tekanan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Dalam kasus ini
stres yang dialami mahasiswa baru adalah ketika mahasiswa tidak memiliki
gambaran bagaimana cara pembelajaran diperguruan tinggi disebabkan sejak
awal perkuliahan sudah dilakukan secara online, diberikan banyak tugas kuliah
dan banyak faktor lain sehingga menyebabkan siswa sering mengalami stres.

11
LAPORAN

1. Identitas Subjek
Nama : Reza Alkindi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswas S1 Fakultas Ilmu Politik , Universitas
Malikul Saleh Lhoksumawe
Alamat : Desa Blang Kandis Kecamatan Bandar Pusaka
Kabupaten Aceh Tamiang

2. Hasil Observasi

Subjek memiliki tubuh tinggi dan berisi , kulit berwarna sawo matang,
subjek memiliki hidung yang mancung. Subjek berpakaian cukup rapi subjek
mengenakan kemeja berlengan pendek dengan motif kotak-kotak hitam dan abu-
abu, subjek juga mengenakan celana jeans berwarna biru.

Subjek duduk sambil memegang handphone ditangan sebelah kanan,


saat akan dimulai wawancara subjek tersenyum beberapa kali. Subjek menjawab
beberapa pertanyaan awal yang diberikan interviewer dengan santai akan tetapi
setelah diberikan pertanyaan selanjutnya subjek berubah ekspresi menjadi datar.
Sesekali subjek memegang kepala dan mengusap rambutnya dengan tangan
kanan sambil menjawab pertanyaan. Dipertengahan wawancara subjek selalu
menarik nafas cukup dalam sebelum menjawab pertanyaan yang diberikan
interviewer. Sesekali subjek juga memegang perutnya sambil berbicara. Di akhir
sesi wawancara subjek beberapa kali tertawa ketika menjawab dua pertanyaan
yang diberikan interviewer.

3. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara dengan subjek, didapatkan kesimpulan bahwa


subjek merasa stres dikarenakan sistem belajar yang dilakukan secara online
yang menjadi kendala karena belum pernah belajar secara langsung dalam
sistem perkuliahan. Subjek menjalani perkuliahan selama 4 hari dalam satu
minggu melalui google meeting, google classroom, zoom, dan juga Whatsapp.
Subjek mengatakan setiap masuk perkuliahan daring dosen selalu memberikan
tugas dan lebih sering memberi tugas tanpa memberi materi apapun sehingga

12
LAPORAN

menjadi kendala bagi subjek karena belum terbiasa mengerjakan tugas yang
cukup banyak tanpa diberikan materi terlebih dahulu. Subjek mengatakan pada
semester awal ini subjek sangat bingung dalam mengerjakan tugas dan sering
bertanya kepada saudara maupun senior yang sudah/sedang berkuliah agar
diberikan petunjuk tentang cara mengerjakan tugas di bangku perkuliahan
seperti sekarang ini. Subjek juga sering merasa pusing ketika diberikan banyak
tugas. Subjek mengatakan karena kuliah daring yang dilakukannya sekarang
cukup menghambatnya dalam pengerjaan tugas karena ketika dirumah fokusnya
tidak selalu pada kuliah tetapi pada hal lain seperti bertemu dengan teman,
membantu orang tua, dan banyak lagi sehingga subjek tidak dapat fokus untuk
menegrjakan tugas tersebut.

Masalah dalam sistem perkuliahan daring ini kendala yang paling


mempengaruhi adalah jaringan. Dikarenakan tempat tinggal di daerah
perkampungan membuat subjek sering tidak masuk perkuliahan, bila perkuliahan
dilakukan melalui aplikasi zoom suaranya terputus-putus sehingga menjadi
kendala bagi subjek tentang apa yang sudah dijelaskan oleh dosen tersebut.
Belum lagi lingkungan subjek yang cukup ramai penduduk terlebih anak-anak
sehingga ketika sedang melakukan kuliah banyak suara-suara yang
mengganggu sehingga membuat fokus subjek pecah.

Untuk pemahaman materi bagi subjek cukup menjadi kendala disebabkan


oleh jaringan yang terputus-putus sehingga subjek kurang memahami apa yang
dijelaskan oleh dosen dan juga tidak ada sesi tanya jawab setelah perkuliahan
berakhir sehingga menjadi masalah bagi subjek karna kurang bisa memahami
materi perkuliahan dan tidak mendapat penjelasan tambahan.

C. Analisa Kasus KPL

Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara


dilapangan dapat diambil analisis bahwa subjek mengalami stres terhadap
proses kuliah daring yang dijalaninya dan belum dapat menyesuaikan diri akan
perubahan belajar tatap muka dengan sistem perkuliahan online. Hal ini sejalan
dengan pengertian stres menurut Lazarus dan Folkman (dalam Evanjeli, 2012)
yang menjelaskan stres sebagai kondisi individu yang dipengaruhi oleh

13
LAPORAN

lingkungan. Kondisi stres terjadi karena ketidakseimbangan antara tekanan yang


dihadapi individu dan kemampuan untuk menghadapi tekanan tersebut. Individu
membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak
mengganggu kesejahteraan mereka.

Dari sini dapat dilihat bahwa subjek banyak menghadapi kendala akan
kuliah daring yang dijalaninya baik itu permasalahan dalam pemahaman
materi,waktu, dan kendala eksternal lainnya yang memicu stres terhadap subjek.
Dengan adanya beberapa latar belakang yang menjadi pemicu perkuliahan
subjek berdasarkan aspek-aspek stres yang dipaparkan Sarafino baik
berdasarkan dari aspek fisik maupun aspek psikologis. Seperti subjek sering
mengalami pusing kepala ketika diberikan tugas kuliah dan kondisi kesehatannya
menurun sehingga penyakit yang diderita subjek sering kambuh. Subjek juga
mengatakan sering bertengkar dengan adiknya karena terganggu dengan suara
adiknya ketika kuliah sedang berlangssung atau sedang mengerjakan tugas. Dan
juga dikarenakan faktor-faktor dan kendala yang mempengaruhi lainnya subjek
jarang mengumpulkan tugas bahkan sampai mencontoh tugas yang sudah
dikerjakan teman kuliahnya.

Dari beberapa kajian teori terkait stres yang sudah dibahas sebelumnya
menunjukkan bahwa subjek telah mengalami stres yang akibatnya cukup
mengganggu akademik dan kegiatan sehari-harinya. Subjek juga mengatakan
bahwa dirinya kurang nyaman dengan kondisi saat ini dan subjek mengatakan
butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini.

BAB III
PENUTUP

14
LAPORAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan Kerja Praktik Lapangan dilakukan di daerah masing-masing
memberikan pengalaman baru untuk penulis. Meskipun pelaksanaan Kerja
Praktik Lapangan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, tetap saja ada kesan
yang didapatkan penulis ketika turun lapangan diantaranya selain observasi dan
mewawancarai subjek, juga dapat berkenalan dan memperbanyak relasi lain dari
orang-orang yang ada pada instansi tersebut.
Selain itu, penulis juga dapat melihat langsung kegiatan dan rutinitas
kuliah online yang dilakukan subjek selama ini, sama seperti yang dilakukan
banyak mahasiswa lainnya kuliah secara online. Kuliah dan proses belajar daring
ini sudah cukup lama diberlakukan oleh di Indonesia dikarenakan masa pandemi
covid-19 yang belum kunjung selesai. Karena diberlakukannya belajar secara
online tersebut subjek sebagai mahasiswa yang baru memasuki dunia
perkuliahan belum terbiasa dengan kondisi baru yang terjadi saat ini dimana
subjek harus beradaptasi dengan dunia baru yaitu dunia perkuliahan ditambah
lagi proses belajar yang baru yaitu secara daring dan disertai dengan kendala-
kendala yang menghambat lainnya sehingga menimbulkan stres terhadap subjek
itu sendiri.
Pada umunya stres dapat dialami setiap orang begitu pula mahasiswa,
stres timbul melalui banyak penyebab yang terjadi. Subjek yang diwawancarai
terkait stres ini adalah RA yang merupakan mahasiswa baru fakultas ilmu politik
yang menjalani kuliah daring dimasa pandemi. Subjek mengikuti perkuliahan dan
mengerjakan tugas yang diberikan dosen walaupun banyak kendala yang
dihadapi. Subjek merasa terbebani banyak tugas yang diberikan dan juga
terkadang tanpa diberikan materi terlebih dahulu oleh dosen, subjek merasa
bingung bagaimana sistem pembelajaran yang adaa di bangku perkuliahan
dikarenkan subjek belum pernah diberi arahan mulai dari awal masuk
pendaftaran hingga sekarang. Selain tugas, kendala jaringan juga sangat
menghambat proses perkuliahan subjek sehingga subjek juga jarang menghadiri
kelas online dan tertinggal perkuliahan yang ada. subjek mengatakan kurang
nyaman dengan situasi yang dijalanin setiap harinya . subjek juga sering merasa
pusing ketika diberikan banyak tugas dan dengan terpaksa harus bertanya dan
meminta bantuan kepada saudara maupun senior, terkadang penyakit subjek

15
LAPORAN

juga sering kambuh dikarenakan pola hidup sehat nya menjadi kurang teratur.
selain itu subjek mengatakan kondisi emosinya juga naik turun sering merasa
cemas dan mudah marah sehingga sering bertengkar dengan saudaranya
sendiri. Hal ini sesuai dengan beberapa aspek-aspek stres dipaparkan oleh
Sarafino terkait aspek-aspek stres baik dari segi fisik maupun psikologis.

B. Saran
Adapun saran terkait kegiatan Kerja Praktik Lapangan ini adalah:
1. Dalam proses pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan (KPL) masih
kurang terarah, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan karena
informasi yang diberikan kurang konsisten, dan terdapat banyak
perbedaan pendapat terutama dalam sistematika penulisan laporan.
2. Diharapkan pelaksana KPL untuk lebih fokus dan bertanggung jawab
atas tugas yang di berikan oleh Fakultas dan tidak menyepelekannya.
3. Kepada subjek agar lebih sabar dan tetap semangat menjalankan
aktivitas hariannya.

DAFTAR PUSTAKA

16
LAPORAN

Evanjeli, A. L. (2012). Hubungan antara stres, somatisasi dan


kebahagiaan.laporan penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada. pp 1-26

Adrian,2020. Pentingnya menerapkan Social Distancing Demi Mencegah


COVID-19 – Alodokter. (n.d). Retrieved April 28, 2020, from
https://www.alodokter.com/pentingnya-menerapkan-social-distancing-demi-
mencegah-covid-19

Sarafino, E. P. (2008). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions.


Fifth Edition. USA: John Wiley & Sons.

LAMPIRAN

17
LAPORAN

Tabel 1. Ringkasan Kegiatan Kerja Praktek Lapangan.


Tempat: Dusun 3 Gambangan, Desa Blang Kandis Kecamatan Bandar Pusaka
TANGGAL AKTIVITAS RINCIAN KEGIATAN
17 Oktober Pembekalan KPL - Penjelasan tentang tata cara
2020 KPL
20 Oktober Melengkapi administrasi - Mendata tujuan surat
2020 pengantar KPL
- Proses surat pengantar
dikeluarkan oleh akademik
28 Oktober Bimbingan awal dengan - Konfirmasi awal bimbingan
2020 dosen pembimbing KPL dengan dosen
pembimbing
- Survey lapangan I
- Penetapan judul yang diambil
30 Oktober Pembuatan laporan I - Pengumpulan referensi
2020 - Pembuatan laporan bab I
03 November Menyerahkan laporan I - Menyerahkan laporan KPL
2020 Bab I
04 November Menyerahkan surat - Menyerahkan surat pengantar
2020 pengantar KPL KPL
05 November Survey lapangan - Observasi lapangan
2020 - Meminta kesediaan subjek
untuk di observasi dan
wawancara
14 November Pengambilan data - Melakukan observasi dan
2020 wawancara langsung dengan
subjek
19 November Pembuatan laporan II - Menyusun laporan KPL
2020 dan bimbingan dengan - Bimbingan laporan setelah
dosen pembimbing pengambilan data
20 November Menyerahkan Laporan II - Menyerahkan Laporan KPL
2020 Bab II
- Menyusun Laporan Bab III
21 November Menyerahkan Laporan - Bimbingan akhir laporan KPL
2020 Bab III - Mengumpulkan laporan KPL
Sumber: data KPL, tahun 2020

DATOK PENGHULU
DESA BLANG KANDIS

18
LAPORAN

HERIANTO

Dokumentasi

19
LAPORAN

20

Anda mungkin juga menyukai