Anda di halaman 1dari 11

Lina Said, SE., M.Si, Ak.

, CA
Undang-Undang No.16 Tahun 2009

Pasal 1 ayat (1) :

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara


yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.”
SIAPA SUBJEK
WAJIB
PAJAK

OBJEK

TARIF

PAJAK

BERAPA DASAR PENGE- TERUTANG


NAAN PAJAK
4

Self
Asssessment
System
Sistem
Pemungutan
Pajak
Official
Assessment
System
Sistem Pemungutan Pajak
5

a. Official Assessment System


Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh WP.
1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak
terutang ada pada fiskus.
2. Wajib Pajak bersifat pasif.
3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat
ketetapan pajak oleh fiskus.
6

b. Self Assessment System


Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada WP untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang.

Ciri-cirinya :
1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak
terutang ada pada WP sendiri.
2. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung,
memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri
pajak yang terutang.
3. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
7

c. With Holding System


Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan
bukan WP yang bersangkutan) untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang oleh WP.

Ciri-cirinya:
Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang
ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan WP.
SELF-ASSESMENT SYSTEM

Menghitung Tarif x DPP Pajak Terutang

Memperhitungkan Pelunasan Pajak Kredit Pajak

WP PT - KP

Membayar PT > KP PT = KP PT < KP

Melaporkan
SKPKB SKPN SKPLB

SPT SKPKBT
Penagihan pajak yang efektif, adil dan dengan usaha serta pembiayaan yang
seminimal mungkin, dilaksanakan terhadap dua sistem pembayaran:
▪ Pemotongan dan pemungutan oleh pihak ketiga (witholding tax)
▪ Pembayaran yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (current payment)

Sistem pembayaran oleh pihak ketiga merupakan landasan bagi semua cara
pemungutan pajak, karena sistem ini:
1) Membantu kepatuhan membayar pajak
2) Menghindarkan masalah ketidakmampuan membayar pajak oleh
pembayar pajak
3) Mengurangi jumlah pemrosesan pembayaran pajak
4) Mempercepat proses penerimaan uang pajak
5) Dapat diidentifikasikannya para pembayar pajak
6) Secara psikologis tidak terlalu memberatkan beban pajak yang harus
dipikul
WITHOLDING TAX
 Bukan merupakan jenis pajak yang baru, melainkan suatu sistem pembayaran
pajak melalui pihak ketiga atau semacam pembayaran dimuka yang dapat
diperhitungkan dengan jumlah pajak yang terutang pada akhir tahun pajak.
Diharapkan dengan sistem pembayaran dimuka ini, beban pajak yang harus
dilunasi pada akhir tahun pajak tidak merupakan beban yang terlalu berat bagi
pembayar pajak dan oleh karena itu hendaknya tarif pungutan atau potongan
tersebut diatur sedemikian rupa sehingga mendekati jumlah pajak yang terutang

CURRENT PAYMENT
 Sistem pembayaran sendiri yang dilakukan setiap masa pajak yang lebih dikenal
dengan istilah “pay-as-you-go” dimaksudkan untuk memperoleh penerimaan
yang lebih cepat dan sekaligus menghindarkan kesukaran pembayaran pajak oleh
pembayar pajak pada akhir tahun pajak. Sistem ini sesungguhnya melengkapi
sistem pemungutan atau pemotongan pajak (the witholding system) , umumnya
pembayaran ini bersumber pembayaran pajak atas laba perusahaan, penghasilan
seseorang yang tidak terkena pungutan atau potongan pajak dan pajak-pajak
lainnya yang harus dilunasi dalam masa pajak
Basic Formula Penghitungan PPh
NO KOMPONEN PERHITUNGAN KETENTUAN
1 Jumlah seluruh Penghasilan Pasal 4 (1)
2 Penghasilan tidak objek pajak penghasilan (-) Pasal 4 (3)
3 Penghasilan bruto (=) (1-2)
4 Biaya fiskal boleh dikurangkan (-) Pasal 6 (1), Pasal 11, 11A
Koreksi :
Biaya yang tidak boleh dikurangkan (-) Pasal 9 (1) dan (2)

5 Penghasilan neto (PN) (=) (3-4)


6 Kompensasi kerugian (-) Pasal 6 (2)
7 Penghasilan Tidak Kena Pajak (WPOP) (-) Pasal 7 (1)+D30

8 Penghasilan Kena Pajak (PKP) (=) (5-6-7)


9 Tarip pajak (x) Pasal 17
10 Pajak Penghasilan Terutang (=) (8-9)
11 Kredit pajak (-) Pasal 21 (WPOP); 22, 23,
24, dan pasal 25
12 Pajak Penghasilan Kurang Bayar / ( 10 - 11 )
Lebih Bayar/ Nihil Bayar Pasal 28, 28 A dan 29

Anda mungkin juga menyukai