Anda di halaman 1dari 13

Makanan adalah kebutuhan hakiki manusia yang harus terpenuhi.

Kebutuhan makanan yang


aman, cukup dan bergizi adalah hak azasi setiap manusia. Food and Argriculture
Organization (FAO) menyatakan bahwa ketahanan pangan berdampak pada kesehatan
masyarakat dan daya saing bangsa. Untuk menjamin ketahanan pangan maka kita mesti
memperhatikan bagaimana food system yang berlangsung di negara tersebut. Untuk
memperbaiki atau meningkatkan ketahanan pangan suatu negara maka bisa dilihat dari
permasalahan yang ada dari aspek food systemnya. Bagaimana dengan Indonesia? Apa yang
dapat kita lakukan untuk menjamin ketahanan pangan masyarakat Indonesia? Bagaimana
food system yang ada di Indonesia? Apa yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari
masyarakat Indonesia? LKM 1 ini akan mengajak kita semua untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada terkait dengan food system disekitar kita.

Sebelum memulai identifikasi masalah mari kita simak video mengenai food system pada
link berikut ini: https://drive.google.com/file/d/1gos-
GwjUaAmsZ3pSTPD4SaDiQ4Qr1IV5/view?usp=sharing [1].

Setelah Anda mengamati video tersebut, mari kita refleksikan beberapa hal berikut ini agar kita
paham mengapa kita harus memperbaiki sistem makanan kita:
1. Bagaimana pertimbangan Anda tentang pertumbuhan populasi manusia di dunia terhadap
ketahanan dan keamanan pangan dunia?
Pertimbangan mengenai populasi manusia terhadap keamanan dan ketahanan pangan di dunia
Menurut Kelompok kami, populasi manusia di dunia akan sangat berpengaruh terhadap
kesediaan pangan di dunia. Mengapa demikian? Karena manusia akan tetap hidup sehat bila
nutrisi nya terpenuhi. Nutrisi dapat dipenuhi jika bahan pangan yang disediakan cukup dan
juga dapat memberikan nutrisi yang baik terhadap tubuh manusia. Dengan konsep yang seperti
itu dapat terlihat jelas bahwa jika pangan di dunia menipis, maka populasi manusia tidak akan
banyak bahkan dapat menyebabkan kekurangan gizi dan yang paling buruk adalah kematian.
Tetapi, lain hal jika ketersediaan pangan memadai. Bagi Negara yang mempunyai sumber
daya alam yang memadai tentu tidak akan menjadi masalah. Negara tersebut hanya tinggal
berusaha mengkontrol SDA tersebut agar bias terus menyediakan pangan untuk populasi
manusia yang ada di wilayah tersebut.

2. Apa akibatnya jika satu di antara tiga jiwa ada dalam keadaan malnutrisi, 794 juta
manusia menderita kelaparan dan 2 Miliar orang tidak mendapatkan pasokan mineral dan
vitamin yang cukup untuk pertumbuhannya?
Jika ada 3 juta jiwa yang termasuk kedalam malnutrisi, 794 jiwa menderita kelaparan dan 2
miliar orang tidak mendapatkan pasokan mineral dan vitamin tentu akan berakibat fatal
terhadap pertumbuhan individu-individu tersebut. Mengapa fatal? Karena nantinya akan
berpengaruh terhadap populasi manusia yang tidak sehat dalam wilayah tersebut. Hal ini
mungkin diakibatkan oleh ketersediaan pangan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh manusia.

3. Apa yang akan terjadi jika 1.9 M jiwa kelebihan makan dan 600 juta jiwa obesitas?
Jika ada 1,9 Miliar orang kelebihan makan dan 600 juta orang menderita obesitas tentu ini
juga akan berakibat buruk. Hal tersebut mungkin diakibatkan oleh ketersediaan pangan yang
banyak, namun tidak diolah dengan sehat dan tidak di control berdasarkan kebutuhan. Hal ini
juga akan berimbas pada kesehatan para manusia tersebut menjadi terganggu.
4. Konsumsi makanan kita terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam dan daging. Apa
akibatnya bagi kesehatan dan lingkungan ?
Bagi kesehatan dan lingkungan tentu ada akibatnya. Lemak dapat menyebabkan obesitas, gula
dapat menyebabkan diabetes, dan apabila seseorang kelebihan mengkonsumsi garam maka
mungkin bisa mengakibatkan penyakit gondok, dan terakhir apabila seseorang terlalu banyak
mengkonsumsi daging bisa menyebabkan darah tinggi. Dan apabila hal tersebut terus
dilakukan, makan lingkungan pun akan terganggu.

5. Apa akibatnya jika 75% makanan kita tidak begitu beragam?


Bila 75% makanan kita tidak beragam, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam hal
kebutuhan nutrisi. Sebagaimana diketahui, nutrisi yang diperlukan manusia sangat banyak.
Apabila dari 75% tersebut tidak beragam dan tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, maka
manusia tersebut akan menderita malnutrisi.

6. Apa akibatnya jika 75% makanan kita tidak begitu beragam?


Limbah makanan yang dibuang tentu berakibat fatal pada keseimbangan ekosistem alam. Bila
dibuang ke sungai, maka akan mengakibatkan ekosistem air akan terganggu. Dan bila
dibiarkan di atas tanah, maka akan menimbulkan bau tak sedap. Seharusnya makanan yang
sudah diolah bisa menghasilkan food waste. Food waste sendiri memang merupakan makanan
sisa. Namun sisa dari makanan tersebut masih bisa dikonsumsi untuk manusia.

7. Apa akibatnya jika 75% makanan kita tidak begitu beragam?


Tentu akan banyak akibatnya. Bisa berakibat pada nutrisi manusia, bisa juga terhadap
ekosistem atau keseimbangan kehidupan di alam. Akan sangat berbahaya tentunya apabila hal
tersebut timbul dan tidak ada solusi untuk menyelesaikannya. Akan ada berbagai macam
masalah timbul dan akan berakibat kepunahan populasi manusia.
Ternyata ada yang harus berubah dari perilaku makan kita selama ini, kita harus
mempertimbangkan tidak saja kesehatan, kesejahteraan, keamanan, kenyamanan, dan
kenikmatan hidup melalui makanan kita di masa ini, akan tetapi juga harus
mempertimbangkan keberlanjutan bumi ini di masa yang akan datang untuk kehidupan
anak cucu kita.

Indonesia merupakan negara yang subur, berbagai bahan pangan sangat mudah untuk
diproduksi di seluruh wilayah Indonesia. Pertanian dan perkebunannya yang subur (beras,
palawija, kentang, sawit, sagu, karet, kelapa, mangga, durian, rambutan, dukuh, madu,
rumput laut dan masih banyak yang lainnya), Potensi lahan peternakan (sapi, kambing,
ayam petelur, ayam pedaging, bebek, ikan dan lain-lainnya), Wilayah perairan untuk
perikanan baik tawar/darat dan lautan dengan luas pantai terluas di dunia.

Mari kita analisis salah satu jenis produk makanan khas Indonesia dari aspek food system
ny. Tahap food system terdiri dari Produksi, agregasi, prosesing, distribusi, dan konsumsi.
Hampir di setiap tahapan nya kita bisa menemukan adanya food loss dan food waste.
Coba cermati salah satu bahan makanan khas Indonesia berikut ini.
Daging ayam merupakan salah satu daging
yang memegang peranan cukup penting dalam
pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena
banyak mengandung protein dan zat-zat lainnya
seperti lemak, mineral, vitamin yang penting
untuk kelancaran proses metabolisme di dalam
tubuh. Ayam broiler merupakan salah satu ternak penghasil daging yang
cukup potensial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat asal protein hewani.
Konsumsi daging ayam meningkat paling pesat dibanding dengan daging
sapi maupun kambing. Beberapa alasan yang menyebabkan kebutuhan daging
ayam mengalami peningkatan yang cukup pesat antara lain: 1) daging ayam
harganya relatif murah, 2) daging ayam lebih baik dari segi kesehatan karena
mengandung sedikit lemak dan kaya protein dibanding daging sapi, dan
kambing, 3) tidak ada agama apapun yang melarang umatnya untuk
mengkonsumsi daging ayam, 4) daging ayam mempunyai rasa yang dapat
diterima semua golongan masyarakat dan semua umur, 5) daging ayam cukup
mudah diolah menjadi produk olahan yang bernilai tinggi, mudah disimpan dan
mudah dikonsumsi
Tahap Produksi
Produksi - Fakta dan Isu 1
Fakta Kebutuhan daging ayam sebagai sumber protein
hewani mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya
penghasilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
makanan bergizi. Usaha peternakan ayam pedaging dapat
dengan cepat memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein
hewani karena pertumbuhan ayam broiler relatif lebih singkat
dibanding ternak penghasil daging lainnya.Pada tahun 2006
kontribusi ayam pedaging dalam penyediaan daging di
Indonesia berdasarkan angka-angka sebesar 60,73%
(Balitbang, 2006). Perkembangan ayam pedaging saat ini
semakin bertambah seiring dengan meningkatnya
penghasilan dan kesadaran penduduk akan pentingnya
protein hewani. Hasil penelitian Setiawan (2006)
menunjukkan bahwa, rata-rata laju konsumsi protein antara
tahun 1999-2004 sebesar 3,34% pertahun dan laju
kebutuhan protein sebesar 0,20% pertahun.
Isu Untuk mengatasi hal itu, sebuah opini akan muncul. Apabila
konsumsi daging meningkat, bisakah para peternak daging
memasok untuk mememuhi kebutuhan masyarakat demi
menjaga kebiasaan memakan makanan bergizi? Dan apakah
dengan kebutuhan yang sangat banyak tersebut dapat
memberikan dampak yang baik ke lingkungan social?
Analisi Ekonomi Dari segi ekonomi produksi ayam pedaging bisa sangat
s menguntungkan bagi para peternak dan membuka peluang
dampa lebar bagi sektor industri perunggasan untuk berkembang dan
k isu meningkatkan pertumbuhan perekomonian nasional.selain itu
dari juga, meningkatkan pendapatan bagi seluruh pelaku bisnis
aspek pedaging ayam.
Sosial Dengan banyaknya produksi daging ayam akan memerlukan
banyak tenaga kerja sehingga pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat akan meningkan. Dan juga Lapangan kerja di
pedesaan dapat berkembang dengan adanya usaha peternakan
unggas
Lingkunga Usaha peternakan ayam menghasilkan limbah berupa feses
n yang menyebabkan pencemaran udara berupa bau yang
mengganggu dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan serta air
buangan yang dapat mencemari lingkungan. Air buangan yang
dimaksud berasal dari cucian tempat pakan, tempat minum
ayam, dan lain-lain. Jumlah air buangan ini sedikit dan
biasanya langsung terserap ke dalam tanah sehingga tidak
berpengaruh besar terhadap lingkungan sekitar. Air buangan
mempunyai nilai pH netral (±7), kandungan senyawa pg. organik
5

rendah yang ditunjukkan dengan nilai Bio Oxygen Demand


(BOD) 15,32-68,8 dan Chemical Oxygen Demand (COD)
35,12-92,12 (Rachmawati 2000).
Analisis Aspek Analisi aspek perilaku berkelanjutan.
Perilaku Keuntungan ekonomi dan sosial memang ada tapi tidak
Berkelanjutan signifikan karena kerugian yang sangat besar dan bahaya
mengancam, bukan hanya di aspek materi dengan turun nya
harga yang diakibatkan turunnya permintaan, kita akan
mendapatkan lingkungan kurang nyaman, karena itu kita
harus mengambil tindak lanjut dan mempertimbangkan
kenyamanan dan kesenangan saat ini dan masa depan.
Produksi - Fakta dan Isu 2
Fakta Ayam broiler merupakan salah satu alternatif yang dipilih
dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani karena
ayam boiler memiliki pertumbuhan dan pertambahan berat
badan yang sangat cepat, efisiensi pakan cukup tinggi,
ukuran badan besar dengan bentuk dada yang lebar, padat
dan berisi sehingga sangat efisien diproduksi. Dalam jangka
waktu 5-6 minggu ayam broiler tersebut dapat mencapai
berat hidup 1,4-1,6 kg dan bila dipelihara umur 7-8 minggu
ayam broiler dapat mencapai berat hidup 1,8-2,0 kg.
Secara umum ayam broiler dapat memenuhi selera
konsumen atau masyarakat, selain daripada itu ayam
broiler dapat terjangkau masyarakat karena harganya relatif
murah
Isu Ada berbagai isu yang muncul terkait dengan peternak ayam
broiler atau biasa disebut dengan ayam negeri. Konon katanya,
ayam ini disuntik hormone yang menyebabkan ayam ini
bertumbuh dengan cepat dan sangat besar. Karena jumlahnya
banak, bukan tidak mungkin suntik hormone ini benar adanya.
Dan harga yang terjangkau terjadi karena banyaknya
ketersediaan ayam broiler tersebut.
Analisi Ekonomi
s Sosial
dampa
k isu Lingkunga Dampaknya tentu sangat tidak sehat jika mengkonsumsi ayam
dari n yang tidak sehat apalagi melalui proses suntik. Karena kita
aspek tidak tahu kandungan apa yang terdapat pada setiap tetes
jarum suntikan hormone yang disuntikkan kepada seekor
ayam.
Analisis Aspek
Perilaku
Berkelanjutan

Tahap Proses
Proses - Fakta dan Isu 1

pg. 7
Fakta Karkas ayam ras dan buras mempunyai karakteristik
penampakan yang
berbeda. Karkas ayam ras biasanya lebih seragam dalam
ukuran dan memiliki
daging lebih banyak dibandingkan karkas ayam buras. Yang
dimaksud dengan
karkas adalah bagian dari tubuh unggas tanpa darah, bulu,
kepala, kaki dan organ dalam (Soeparno, 2009). Komponen
karkas adalah otot, tulang, lemak dan kulit. Karkas ayam
merupakan bentuk keseluruhan ayam potong tanpa bulu,
kepala, kaki dan jeroan. Karkas unggas khususnya ayam
merupakan bentuk komoditi yang paling banyak dan umum
diperdagangkan. Karkas ayam adalah produk keluaran proses
pemotongan, biasanya dihasilkan setelah melalui tahap
pemeriksaan ayam hidup, penyembelihan, penuntasan darah,
penyeduhan, pencabutan bulu dan dressing (pemotongan kaki,
pengambilan jeroan, pencucian) (Koswara, 2009). Dari Rumah
Potong Ayam dikirim ke tempat produksi pengolahan produk
ayam menjadi produk ayam olahan seperti Nuget, sosis, otak2.
Sebagian lagi dikirim ke rumah makan untuk dijadikan
makanan cepat saji.
Isu Banyak berita beredar bahwa proses pemotongan ayam banyak
yang tidak higienis. Namun, tidak sedikit juga rumah potong
ayam atau tempat pemrosesan ayam sebelum menjadi ayam
yang siap didistribusikan sudah memakai teknologi canggih
dalam memotong ayam.
Analisi Ekonomi
s Sosial
dampa
k isu Lingkunga
dari n
aspek
Analisis Aspek
Perilaku
Berkelanjutan
Tahap Distribusi
Distribusi - Fakta dan Isu 1
Fakta Pedagang perantara dalam pemasaran ayam antara lain adalah
Bakul, Broker dan Lapak. Bakul merupakan pedagang
perantara yang menggunakan modal transportasi sendiri untuk
mengambil ayam hidup dari peternak (dari kandangatau farm)
atau dari broker dalam jumlah yang besar. Sedangkan pg.broker
pg. 119
merupakan bakul besar dengan omset tertentu yang
mendistribusikan penjualannya pada bakul lain dengan via DO
(Delivery Order), atau dengan kata lain broker tersebut tidak
menjual ayamnya dengan transportasi sendiri. Broker akan
menyediakan modal besar untuk membeli ayam pada peternak,
yang kemudian modal tersebut akan kembali setelah bakul
melakukan pembayaran order pada broker,dari hasil penjualan
ayamnya pada lapak. Lapak sendiri adalah pedagang akhir
dipasar yang menjualkan ayam pedaging dalam bentuk karkas
pada konsumen.
Isu Banyak isu terkait pendistribusian daging ayam kepada para
pedagang ayam yang akan menjual langsung kepada
konsumen. Isunya datang ketika ada kasus yang melibatkan
pedagang ayam yang melakukan tindak curang dalam
pendistribusian atau penjualan langsung kepada konsumen.
Analisi Ekonomi
s Sosial
dampa
k isu Lingkunga
dari n
aspek
Analisis Aspek
Perilaku
Berkelanjutan
Tahap
Konsumsi - Fakta dan Isu 1 Konsumsi
Fakta Konsumsi daging ayam ras per kapita/tahun masyarakat
Indonesia pada 2017 sebesar 5,68 kg per kapita/tahun
meningkat 573 gram (11,2%) dibanding konsumsi tahun
sebelumnya. Sementara untuk konsumsi daging ayam
kampung 782 gram per kapita/tahun naik 156 gram (24,9%)
dari tahun sebelumnya.
 
Makin menjamurnya kuliner yang berbahan dasar daging
ayam, dari warung pinggir jalan hingga di pusat perbelanjaan
membuat konsumsi daging ayam mengalami tren kenaikan
sepanjang 2013-2017 seperti terlihat pada grafik di bawah ini.

pg. 12
Isu Banyaknya kuliner yang menyediakan hidangan berbahan
baku ayam membuat para konsumen lebih memilih untuk
memakan daging ayam. Padahal, tidak semua nutrisi dapat
dipenuhi dengan hanya mengkonsumsi daging ayam. Banayk
hidangan lain yang justru memiliki nutrisi lebih namun tidak
terlalu disukai dibandingkan dengan hidangan berbahan baku
daging ayam
Analisi Ekonomi Akibatnya, banyak pedagang kuliner yang tidak memiliki
s menu hidangan yang berbahan baku daging ayam memilik
dampa omzet yang kecil.
k isu Sosial Dampak terhadap social adalah orang-orang akan melihat
dari terlebih dahulu menu berbahan baku daging ayam dan akan
aspek kurang melirik hidangan lain. Dan dapat dilihat, ketika
seseorang melakukan resepsi pernikahan, hidangan yang
disajikan kebanyakan merupakan olahan dari daging ayam. Ini
membuktikan bahwa orang-orang memang menyukai daging
ayam dan akan kurang melirik hidangan lain.
Lingkunga Seperti bisa dilihat di dalam faktanya, konsumsi daging ayam
n cukup besar di Indonesia. Hal ini membuktikan pula bahwa
olahan makanan yang berasal dari daging ayam cukup banyak.
Dengan banyaknya hidangan, tentu kita mengetahui bahwa
akan ada banyak pula makanan yang tersisa. Makanan yang
tersisa atau food waste ini bila pada bentuknya sudah tidak
dapat dikonsumsi maka akan terbuang begitu saja dan
berakibat pada menumpuknya sampah makanan di tempat
pembuangan akhir.
Analisis Aspek
Perilaku
Berkelanjutan
a) Berdasarkan hasil analisis Anda dari segi produksi, prosesing, distribusi, konsumsi,
serta limbah produk makanan, tuliskan permasalahan-permasalahan penting apa yang
terjadi pada produk makanan yang dipilih?
 Permasalahan penting yang didapat dari analisis daging ayam mungkin sejajar di
setiap seginya. Baik dari produksi, prosesing, distribusi maupun konsumsi
mendapat permasalahan-permasalahan yang penting untuk dicari solusinya.

b) Permasalahan inti apa yang akan menjadi fokus kelompok Anda untuk diselesaikan?
 Setelah memperhatikan analisa yang sudah dibuat, hal yang menjadi dasar untuk
diselesaikan adalah masalah dari proses pertumbuhan dari ayam tersebut. Sebagaimana
yang sudah dijelaskan di atas, ada isu yang sebenarnya sangat fatal. Dimana ayam
boiler ada yang menggunakan suntikan hormone untuk mempercepat pertumbuhannya.
Dan ada juga masalah lain yang menjadi focus utama yang harus diperhatikan. Yaitu
dimana social masyarakat yang terlalu suka terhadap olahan makanan dari ayam
membuat nutrisi yang didapat hanya dari ayam itu saja. Padahal seharusnya, nutrisi
harus dijaga dan bisa didapat dari olahan makanan berbahan dasar yang lain seperti
ikan ataupun dari daging sapi.

Anda mungkin juga menyukai