Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Karena
atas berkat dan karunianya kami masih diberikan kesempatan waktu
dalam menyelasaikan makalah kami ini tentang Gejala Pemanasan Global.
Makalah ini disusun dengan harapan agar para pembaca dapat
mengetahui bagaimana gejala-gejala pemanasan global sampai saat ini.
Makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari beberapa pihak sehingga memperlancar proses
pembuatan makalah ini.Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami dalam
proses pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Rantauprapat, April 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak


maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu
terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut
pasang yang menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah
hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan
rumah-rumah warga, dan masih banyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang
menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah
menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional,
karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi
di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari
adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
Atas dasar itulah dalam makalah ini kami ingin mencoba mengungkap lebih
jauh proses terjadinya pemanasan global, dampak dan upaya penanganannya, serta
memberdayakan masyarakat untuk tujuan pencegahannya.

1.2 TUJUAN
Tujuan kami membuat karya tulis ini bukan hanya untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Pelajaran Fisika, tetapi masih banyak tujuan lain dari pembuatan karya
tulis ini, diantaranya :
a. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.
b. Agar kami dan para pembaca pada umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang
keadaan alam tempat hidupnya.
c. Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan
menumbuhkan rasa cintanya terhadap alam semesta ini.
d. Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENIPISAN LAPISAN OZON

2.1.1 Pengertian Tentang Ozon

Ozon ditemukan di laboratorium pada pertengahan tahun 1800an. Keberadaan


ozon di atmosfir kemudian ditemukan menggunakan  metoda pengukuran secara
kimiawi dan optis. Kata ozon berasal dari bahasa Yunani: ozein yang berarti ber-bau.
Ozon memiliki bau yang sangat kuat sehingga keberadaannya mudah diketahui
walaupun dalam konsentrasi yang rendah.

Ozon adalah  gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfir. Masing-
masing molekul ozon terdiri dari tiga buah atom oksigen dan dinyatakan sebagai O 3.
Ozon bisa dijumpai di dua wilayah atmosfir. Sekitar 10 % ozon berada di lapisan
troposfir, yaitu wilayah atmosfir yang paling dekat dengan permukaan bumi hingga
ketinggian 10-16 kilometer. Begitu sedikitnya jumlah ozon didalam atmosfir, maka
jika kita bawa semua molekul-molekul  ozon ke permukaan maka tebalnya hanya
sekitar 3 mm. Ozon terdapat di seluruh atmosfir, dan sekitar 90% persen ozon
berada di lapisan stratosfir, yaitu wilayah atmosfir yang terletak mulai dari puncak
troposfir hingga ketinggian sekitar 50 kilometer di atas permukaan Ozon yang
berada di stratosfir inilah yang dikenal dengan istilah “Lapisan Ozon”.

2.1.2 Fungsi Lapisan Ozon Bagi Kehidupan di Bumi

Ozon di stratosfir menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet matahari yang


sangat berbahaya. Oleh karena peran inilah maka ozon stratosfir sering kali di
sebut sebagai good ozone . Sebaliknya, ozon troposfir yang terbentuk akibat
pencemaran disebut bad ozone karena dapat membahayakan kehidupan manusia,
tanaman dan hewan.

Semua molekul ozon secara kimiawi sama, yaitu terdiri dari tiga atom oksigen.
Akan tetapi ozon di stratosfir memiliki fungsi lingkungan yang sangat berbeda
dengan ozon troposfir . Ozon stratosfir baik bagi kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya karena dapat menyerap radiasi ultraviolet (UV-B) yang berasal dari
matahari. Apabila tidak diserap oleh molekul ozon stratosfir, maka UV-B akan
sampai ke permukaan bumi dalam jumlah yang membahayakan kehidupan. Bagi
manusia, bila tingkat paparan terhadap UV-B meningkat, maka resiko terkena
penyakit kanker kulit, katarak mata, dan menurunnya kekebalan tubuh akan
meningkat pula.

2.1.3 Fenomena Penipisan Lapisan Ozon

Penelitian menjelaskan bahwa terdapat beberapa reaksi yang melibatkan


klorin dan bromin yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan kerusakan
ozon di atmosfir. Melalui analisis seperti itu, para peneliti telah menunjukkan bahwa
klorin dan bromin dapat bereaksi dalam siklus katalitik dimana satu atom klorin atau
bromin dapat merusak banyak sekali molekul ozon.

Proses perusakan ozon dimulai dengan pelepasan gas halogen yang


mengandung klorin atau bromin di permukaan bumi. Salah satu contoh gas halogen
yang mangandung klotion adalah chlorofluorocarbon (CFC) . Gas halogen
terakumulasi di lapisan atmosfir bawah (troposfir) dan selanjutnya bergerak ke
lapisan stratosfir. Akumulasi terjadi karena sebagian besar gas tersebut ketika
berada di atmosfir bawah (troposfir) tidak mudah bereaksi (stabil). Sebagian emisi
gas halogen bisa juga berasal dari sumber-sumber alami. Gas-gas tersebut juga
terakumulasi di troposfir dan bergerak ke lapisan stratosfir.

Akan tetapi belakangan diketahui bahwa telah terjadi penipisan lapisan ozon
yang tidak alami. Sejak dekade yang lalu ozon di atas Antartika telah semakin
menipis pada musim semi secara tidak alami. Para peneliti menemukan bahwa
penipisan tersebut sebagai akibat langsung dari pelepasan chlorofluorocarbon (CFC)
oleh manusia ke atmosfir. Selama ini CFC secara luas digunakan sebagai zat
pendorong (propellant) pada produk-produk aerosol (spray) dan sebagai media
pendingin (coolant) pada alat-alat pendingin (refrigerator). Begitu terlepas ke udara
maka zat kimia yang stabil ini tidak bisa terurai ketika berada di lapisan atmosfir
bawah dan butuh satu dekade untuk bermigrasi ke lapisan stratosfir. Begitu
mencapai stratosfir, maka molekul-molekul CFC yang biasanya stabil karena
terpapar langsung terhadap radiasi UV akan terurai menjadi atom-atom yang
reaktif.

2.1.4 Bahaya Yang Bisa Timbul Akibat Kerusakan Lapisan Ozon

a. Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia


Lapisan ozon melindungi bumi dari pengaruh berbahaya radiasi matahari.
Radiasi ultraviolet (UV) yang berasal dari matahari berbahaya bagi kehidupan di
bumi. Semakin menigkatnya jumlah radiasi UV (UV-B) dapat merusak rantai makanan
yang ada di laut. Disamping itu terdapat hubungan yang kuat antara meningkatnya
UV dengan meningkatnya kasus-kasus penyakit kanker kulit dan katarak mata pada
manusia.

b. Dampaknya Terhadap Siklus Biogeokimia

Meningkatnya radiasi UV matahari dapat mempengaruhi siklus biogeokimia di


daratan dan di perairan, dengan demikian akan merubah baik sumber (sources) dan
rosot (sinks) dari gas rumah kaca dan gas telusur penting lainnya seperti karbon
dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), carbonyl sulfide (COS) dan gas-gas lainnya
termasuk ozon. Kemungkinan terjadi perubahan seperti ini akan berkontribusi
terhadap biosphere-atmosphere feedbacks yang memperlemah atau memperkuat
pembentukan gas-gas tersebut atmosfir.

2.2 Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global


2.2.1. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian
besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya
tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas
dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar.

Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat


menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur
dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi
terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.

2.2.2 Pemanasan Global

Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat


peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan
diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa
belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi
lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

2.2.3 Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca

Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC.
Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu
banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.

2.2.4 GEJALA PEMANASAN GLOBAL

Satu hal yang pasti adalah pemanasan global sudah bisa kita rasakan melalui

beberapa kejadian berikut ini.Tentu saja kejadian-kejadian ini bukan sebatas

imajinasi maupun khayalan, karena semua penghuni bumi pasti telah merasakannya.

1. Ketinggian gunung berkurang

Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan

ketinggian. Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya. Musim semi datang lebih

awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.

2.Kebakaran hutan besar-besaran

Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang

kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.

3.Situs purbakala cepat rusak


Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan

artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang

ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua.

4. Satelit bergerak lebih cepat

Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke
ruang angkasa. Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer
menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.

5. Hanya yang terkuat yang bertahan

Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah

yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, dan

migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi.

6. Pelelehan besar-besaran

Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga
semua lapisan tanah yang selama ini membeku.

7. Keganjilan di daerah kutub

Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide

bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub. Ilmuwan menemukan

terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar

dibanding dengan tanah di era purba.

8. Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi

Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi

akibat pemanasan global.

9. Peningkatan kasus alergi


Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan. Tingginya

level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya.

2.2.5 Penyebab Pemanasan Global


Berikut beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global:

1. Konsumsi energi bahan bakar fosil.

Bahan bakar fosil mengandung karbon, sheingga pembakaran karbon pastilah

menghasilkan gas rumah kaca karbon dioksida.

2. Sampah organik

Sampah organik menghasilkan gas rumah kaca metana (CH4). Diperkirakan 1

ton sampah menghasilkan 50kg gas metana

3. Kerusakan hutan

Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbon dioksida (CO2) dan

mengubahnya menjadi oksigen (O2). Dengan kerusakan hutan tentu saja penyerapan

karbon dioksida tidak optimal, sehingga akan mempercepat terjadinya pemanasan

global.

4. Pertanian dan peternakan

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas

rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang yang menghasilkan gas metana,

penggunakan pupuk, pembakaran sisa-sisa tanaman dan pembusukan sisa-sisa

pertanian.

2.2.6 Dampak Pemanasan Global


1. Iklim mulai tidak stabil

Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian

utara dari Belahan Bumi Utara akan memanas lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah-daerah lain di Bumi. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan

pola yang berbeda. Topan badai yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air

akan menjadi lebih besar. Dengan demikian, pola cuaca menjadi sukar diprediksi dan

lebih ekstrim.

2. Peningkatan permukaan laut

Ketika atmosfer menghangat, air pada permukaan laut juga menghangat. Hal

ini berarti volume air di lautan membesar karena pemuaian sehingga menaikkan

tinggi permukaan laut. Pemanasan global juga mencairkan lempengan es di kutub,

terutama di sekitar Greenland, sehingga semakin memperbesar volume air laut.

3. Pertanian

Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit

yang lebih hebat. Kenaikian suhu global 4 derajat Celcius menyebabkan penurunan

produksi jagung sebesar 5% akibat kekeringan dan meningkatnya potensi intrusi air

asin pada pertananian pesisir yang rentan akibat naiknya permukaan laut.

4. Kehidupan hewan liar dan tumbuhan

Akibat pemanasan global, hewan cenderung untuk beremigrasi kea rah kutub

atau pegunungan untuk mencari wilayah yang lebih dingin. Tumbuhan akan mengubah

arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu

hangat.

5. Kesehatan manusia

Kenaikan suhu global telah memicu banyaknya penyakit yang berkaitan dengan

panas dan kematian, seperti stress, stroke, dan gangguan kardiovaskular.

Penyebabnya adalah dengan meningkatnya suhu daerah subtropics, memungkinkan

perkembangan pathogen di derah tersebut.


2.2.7. Reaksi Internasional tentang Penangggulangan Perubahan
Iklim Dunia

a. Konferensi Perubahan Iklim Pertama (The first Climate Conference)


b. Panel Antar pemerintah Mengenai Perubahan Iklim (Intergovermental Panel On
Climate Change/IPCC).
c. Konvensi Kerangka Kerja PBB (United Nations Framework Convention on Climate
Change/UNFCC)
d. Protokol Kyoto (Kyoto Protocol)
e. Konferensi Perubahan Iklim PBB 2007 (United Nations Climate Change
Conference 2007).
f. Asia-Pasific Partnership on Clean Development and Climate (APPCD)

2.2.8 UPAYA PENANGANAN PEMANASAN GLOBAL

1. Hemat pemakaian listrik, air, manfaatkan sumber energi dari alam

2. Reuse (gunakan kembali) reduce ( berhemat ) recycle ( daur ulang ) dan lain-

lainnya.

3. Hijaukan lingkungan ( go green ) dan yang lainnya.

4. Pembatasan emisi karbondioksida.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan antara lain :


1. Pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya
temperatur rata – rata pada lapisan atmosfer, meningkatnya
temperatur air laut dan meningkatnya temperatur pada daratan.
Sedangkan Ozon adalah  gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfir.
Masing-masing molekul ozon terdiri dari tiga buah atom oksigen dan
dinyatakan sebagai O3. Ozon bisa dijumpai di dua wilayah atmosfir.
2. Pemanasan global disebabkan adanya kadar gas rumah kaca yang
menyebabkan meningkatnya intensitas efek rumah kaca.
3. Dampak adanya pemanasan global dan penipisan ozon antara lain
berpengaruh terhadap cuaca, kenaikan permukaan air laut,
pengaruh terhadap pertanian, pengaruh terhadap hewan dan
tumbuhan, dan pengaruh terhadap kesehatan manusia
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan antara lain:
1. Kepada masyarakat
Hendaknya masyarakat menjaga dan merawat lingkungan di
sekitarnya.Selain tu masyarakat hendaknya memiliki kesadaran
dalam mengantisipasi adanya dampak pemanasan global dan lubang
ozon.
2. Kepada pemerintah
Hendaknya pemerintah bersama masyarakat maupun
bersama instansi-instansi yang terkait mampu memberikan
kontribusi dalam mencegah dan menghadapi dampak pemanasan
global.Pemerintah juga harus memberikan solusi yang terbaik
dalam masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai