PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan
pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat, dan gawat darurat,
baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana. Bentuk
pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan badaniah,
rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja
dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk
memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya penanggulangan
pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien gawat
darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit
maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan
penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.
B.TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS Sari Asih Ciputat.
C.TUJUAN KHUSUS
1.Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam memberikan
pelayanan kegawadraruratan yang bermutu dan profesional.
2.Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi,Misi,Falsafah dan tujuan instalasi gawat darurat RSI Sari Asih
Arrahmah.
PAGE \*
D.LANDASAN PELAYANAN KEPERAWATAN MERGEFORMAT 5
Pelayanan keperawatan terselenggara dengan mengacu kepada :
1.Undang – Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2.Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
3.Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 983/KES/SK/IV/1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
4.Undang – Undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5.Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
6.Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 436/MENKES/SK/VI/1993 Tentang
Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Dan Standar Pelayanan Medis
di Rumah Sakit
7.Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1239/MENKES/SK/XI/2001 tentang
Registrasi dan Praktek Keperawatan
8.Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 920/MENKES/PER/XII/86 tentang
Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik
9.Keputusan Munas VI PPNI nomor 09/MUNAS VI/PPNI/2000 tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia.
E.KEBIJAKAN
1.Semua pasien rawat harus masuk melalui instalasi rawat jalan / IGD dan
registrasi rawat inap.
2.Semua pasien yang baru masuk ke unit perawatan harus diterima, dibuatkan
berkas rekam medis dan dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter
unitan perawat dan bidan.
3.Data rekam medis pasien selama pasien rawat inap menjadi tanggung jawab
perawat dalam kerahasiaannya.
4.Setiap pasien yang di rawat inap harus mempunyai identitas yang sama dan
sesuai dengan identitas diri pada rekam medis pasien.
5.Untuk memantau kualitas pelayanan asuhan keperawatan maka dilakukan
kegiatan supervisi pelayanan secara rutin oleh kepala Instalasi dan kepala
PAGE \*
unit. MERGEFORMAT 5
6.Semua perawat yang melakukan pelayanan terhadap pasien harus
mendokumentasikan pada lembar rekam medis yang sudah ditentukan.
7.Semua hasil pemeriksaan pasien Rawat Inap harus dimasukkan di dalam berkas
rekam medis, yang disimpan di Instalasi Rekam Medis.
8.Seluruh pelayanan keperawatan di Unit Rawat Inap harus berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
9.Pemberian obat kepada pasien harus sesuai etiket yang telah ditentukan.
10.Setiap pasien yang akan dilakukan operasi / pindah ke Unit Rawat Intensif
harus mengisi inform consent.
11.Setiap pasien yang akan pindah ke unitan lain harus diantar oleh perawat
unitan dengan memakai tempat tidur pasien.
12.Setiap pasien yang akan meninggalkan rumah sakit harus mempunyai surat ijin
pulang dari kasir rawat inap.
13.Semua data pemeriksaan dan transaksi, seperti sewa / alat yang terjadi selama
pasien dirawat harus langsung diinput ke dalam komputer oleh petugas TPP
Rawat Inap.
14.Bila dalam perkembangan penyakitnya ternyata dokter memutuskan agar
pasien menjalankan operasi, maka petugas pendaftaran harus menjelaskan
mengenai ketentuan uang muka khusus bagi pasien dengan operasi.
Selanjutnya mempersilahkan keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi ke bagian kasir Rawat Inap untuk menyelesaikan pembayaran.
15.Pasien dapat melakukan mutasi / pindah RS berdasarkan, yaitu :
a.Atas permintaan sendiri
b.Atas Indikasi Medis
c.Atas Kebijakan dari RS
16.Data transaksi atas semua pemeriksaan harus diinput oleh petugas ADM rawat
inap.
17.Penempatan pasien di unit rawat/ kamar tertentu (ICU) diputuskan oleh DPJP .
18.Bila untuk penempatan pasien dibutuhkan pertimbangan khusus/pada kasus-
PAGE \*
kasus istimewa maka petugas pendaftaran /penerima pasien rawat 5
MERGEFORMAT inap dan
perawat dapat melapor ke jajaran atasannya / pada manager on duty bila
diluar jam kerja.
19.Rujukan pasien untuk pindah rawat / menjalani pemeriksaan penunjang medik
yang fasilitasnya tidak dimiliki RSSA dijalankan sesuai dengan prosedur
rujukan yang berlaku.
20.Bila terjadi masalah kehilangan barang milik RSSA / barang pribadi milik pasien
/ karyawan yang terjadi di unit perawatan maka perawat langsung
melaporkan pada petugas keamanan dan selanjutnya harus mengikuti
prosedur keamanan.
21.Semua kebutuhan obat dan alat kesehatan sebagai persediaan instalasi dan
resep pasien, di unit perawatan diatur pengambilannya ke apotik dan logistik
farmasi.
22.Bila pasien dipulangkan oleh dokter, maka perawat segera mempersiapkan
kelengkapan catatan medis pasien.
23.Perawat boleh mempersilahkan pasien / keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi rawat inap/pembayaran ke kasir rawat inap setelah petugas ADM
rawat inap / kasir / bagian keuangan menyatakan kesiapannya.
24.Semua pasien rawat inap yang telah diijinkan pulang oleh dokter baru diijinkan
perawat untuk meninggalkan RSSA setelah perawat menerima kembali
formulir pemulangan pasien yang telah dicap tanda pembayaran oleh kasir
rawat inap.
25.Setiap keluhan pasien yang diterima perawat harus dikoordinasikan melalui
dokter unitan dan jajaran diatasnya untuk segera dicarikan jalan keluar.
26.Perawat diharapkan mengawasi kelengkapan medis setiap pasien serta
menindaklanjuti semua kekurangan pengisiannya terutama oleh dokter yang
merawat.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ISLAM SARI ASIH ARRAHMAH
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI-NILAI DAN FILOSOFI
A : Aman
S : Sesuai Standar
I : Islami
H : Happy
E.Motto
Melayani dengan kasih sayang
F.Filosofi
a.Manusia yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang paling banyak manfaatnya
untuk orang lain.
b.Peduli terhadap sesama untuk semua lapisan
c.Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik daripada hari ini.
d.Professional dan bertanggung jawab
e.Pimpinan, staf dan seluruh karyawan adalah satu keluarga besar.
f.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM SARI ASIH ARRAHMAH
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN
1.Tujuan Umum
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional berdasarkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap yang tercermin dalam pemberian asuhan keperawatan
kepada pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2.Tujuan Khusus
a.Memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif (Bio-
Psiko-Sosial dan Spiritual).
b.Meningkatkan pengetahuan pasien melalui pendidikan kesehatan dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.
c.Meningkatkan kualitas tenaga keperawatan melalui pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
d.Menciptakan hubungan kerjasama tim didalam memberikan asuhan
keperawatan melalui metode penugasan keperawatan.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT
Struktur Organisasi unit IGD mengacu kepada Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Sari
Asih Arrahmah. Ruang IGD dibawah Direktur RSI Sari Asih Arrahmah dan pada
pelaksanaannya berada dibawah supervisi kepala Instalasi IGD. Ruang IGD dipimpin oleh
seorang Kepala Instalasi IGD yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan
khususnya keperawatan di IGD dengan dibantu oleh 1 (satu) orang kepala ruang IGD.
Kepala ruang IGD dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh Penanggung Jawab Tim dan
pelaksana.
KEPALA INSTALASI
GAWAT DARURAT
KEPALA RUANGAN
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB VII
URAIAN JABATAN
B.Dokter IGD
23 – 55 tahun
5.Lain-lain:
Mempunyai kemampuan menangani pasien umum dan gawat darurat.
Kerjasama yang baik.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
4. Tanggung 1.Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas tenaga keperawatan
Jawab di unit kerjanya pada jam dinasnya.
2.Kebenaran dan ketepatan pemberian asuhan kegawatdaruratan
3.Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan di
unit kerjanya
4.Kebenaran dan ketepatan pengaturan ketenagaan di unit kerjanya.
5.Kebenaran dan ketepatan penerapan SPO pelayanan Keperawatan di
unit kerjanya pada jam dinasnya.
6.Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan asuhan
kegawatdaruratan di unit kerjanya.
5. Wewenang 1.Memberi usulan kepada kepala ruangan untuk pengaturan jadwal dinas
perawat di unit kerjanya.
2.Mengusulkan penambahan fasilitas sarana dan tenaga kepada kepala
ruang sesuai kondisi ruang IGD.
3.Menilai, menegur dan memotivasi perawat pelaksana di ruang IGD pada
jam dinasnya.
4.Memimpin staf keperawatan untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di
unit kerjanya pada jam dinasnya.
5.Mengatur ketenagaan, fasilitas sarana dan asuhan kegawatdaruratan
pasien pada jam dinas
6. Persyaratan 1. Pendidikan Formal D III Keperawatan / S1 Keperawatan
dan Kualifikasi Pelatihan Manajemen bangsal
2.Pendidikan Non Formal keperawatan
Pelatihan BCLS dan BTLS
Sebagai Perawat Pelaksana minimal 3 - 5
3.Pengalaman Kerja tahun
26 - 40 tahun
4. Usia Memiliki kemampuan memimpin,
5. Lain - Lain berwibawa, rajin dan jujur
Dapat
PAGE bekerjasama
\* dalam tim dan
MERGEFORMAT
mempunyai hubungan 5personal yang baik
Sehat jasmani dan rohani
erawat Pelaksana
1. Nama Jabatan Perawat pelaksana
Pengertian Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk melaksanakan
pelayanan / asuhan keperawatan di ruang rawat.
2. Hasil Kerja 1.Adanya dokumentasi asuhan keperawatan di unit kerjanya pada jam
dinasnya.
2.Adanya dokumentasi pemakaian obat, alkes, peralatan perawatan dan
medis tiap pasien yang berada dibawah tanggung jawabnya.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
3 Uraian Tugas 1.Menciptakan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman dan
nyaman selama memberikan pelayanan asuhan keperawatan di ruang
IGD.
2.Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3.Mengindentifiksi pasien sesuai kebutuhan
4.Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya.
5.Melakukan anamnesa dan asessmen awal kesehatan pasien, dengan cara :
a.Melakukan Triage awal pasien gawat darurat ( cek tanda vital, kesadaran,
keadaan mental dan keluhan utama)
b.Mengelompokkan dalam 6 kategori Triage sekaligus memilih Triage awal
yang dapat ditangani terlebih dahulu
c.Memberikan penganganan awal pasien sesuai dengan kategori triage.
4.Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan benar sesuai dengan kebutuhannya, serta protap yang
berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter jaga IGD
5.Melaksanakan tindakan keperawatan lanjutan kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan, antara lain;
a.Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan program pengobatan
secara tepat dan aman.
b.Memberikan pemenuhan kebutuhan oksigenasi
c.Memberikan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
d.Melakukan perawatan luka
e.Memberikan produk darah secara aman
f.Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
6.Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan dan institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu, untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi.
PAGE \*
7.Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan.
MERGEFORMAT 5
8.Menerapkan prinsip Pengendalian dan Pencegahan Infeksi dengan cara :
a.Senantiasa melakukan kebersihan tangan
b.Mempertahankan prinsip aseptik dan antiseptik setiap melakukan
prosedur keperawatan
c.Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
9.Melakukan pemantauan khusus terhadap kondisi pasien termasuk :
a.Pada pasien dengan resiko jatuh
b.Pasien dengan kondisi nyeri
10.Memantau dan menilai kondisi pasien, dilanjutkan melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut dan sesuai dengan
batas kemampuannya.
11.Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
anggota tim kesehatan (dokter, ahli gizi, analis, perawat, pekarya rumah
tangga, dan lain – lain ).
12.Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
13.Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
14.Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai
dengan jadwal dinas.
15.Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antar pasien dan
keluarganya.
16.Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang.
17.Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan,
antara lain melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan.
18.Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan yang tepat dan benar sebagai dokumentasi sehingga
tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat dipercaya / akurat.
19.Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
PAGE \*
maupun tertulis, pada saat pergantian dinas.
MERGEFORMAT 5
20.Menyiapkan berkas untuk pasien yang indikasi rawat jalan, seperti resep
obat – obatan, hasil pemeriksaan penunjang ( Lab, ronsen, USG, dll ),
carge slip, berkas klaim asuransi / BPJS dan surat – surat yang diperlukan
( Surat istirahat, Surat Kematian, Resume Keperawatan )
4. Tanggung 1.Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas keperawatan dan
Jawab kepuasan pelanggan terhadap pelayanan keperawatan.
2.Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai standar
3.Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan / kegiatan lain yang diperlukan.
5. Wewenang 1.Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2.Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien
sesuai standar yang telah ditetapkan.
6. Persyaratan 1. Pendidikan Formal DIII Keperawatan / S1 Keperawatan
dan Kualifikasi
2.Pendidikan Non Formal Pelatihan BCLS, BTLS, PPGD, BHD
22 - 30 tahun
4. Usia
Mempunyai kemampuan dalam memberikan
5. Lain - Lain
asuhan keperawatan kepada pasien dengan
pengawasan PJ Shift
Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
SPO
Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai
hubungan personal yang baik
Rajin, jujur dan loyal
Sehat jasmani dan rohani
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
ADMISSION OPERATOR
IPSRS / TEKNISI
UMUM / SUPIR
LAUNDRY UMUM/
KEAMANAN
1.Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik farmasi
dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2.Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO terlampir.
3. Operasi (OK)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat pengantar operasi
oleh dokter, kemudian penanggung jawab / keluarga pasien dianjurkan ke bagian
admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD memberitahu bagian
OK tentang rencana operasi ( bila keluarga / penanggung jawab sudah setuju ).
(prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
4.Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas
laboratorium oleh perawat IGD atau pasien / keluarga sendiri (prosedur
pemeriksaan laboratorium pasien IGD sesuai SPO terlampir).
5.IPSRS/Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke
bagian IPSRS / teknisi dengan membuat WO ( Work Order ) prosedur permintaan
perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
6.Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RS Sari Asih Ciputat akan diberikan nomor rekam medis dan
dokumen rekam medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di
bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, dokumen rekam medis
pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission ( prosedur
permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO
terlampir ).
7.Admission/TPP
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission, dari
bagian admisson disiapkan dokumen rekam medis pasien, kemudian dokumen
rekam medis pasien diantarkan oleh petugas rekam medis ke IGD ( pendaftaran
pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir ).
8.Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas
radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien IGD sesuai
SPO terlampir).
9.Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS ( tanpa menggunakan PIN )
maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara
PAGE \*
menekan angka 101(seratus satu)pada pesawat telepon
MERGEFORMAT 5
10.Ruang Rawat Inap
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter, penanggung
jawab / keluarga pasien dianjurkan ke bagian addmission / tpp rawat inap untuk
mencari ruang perawatan, setelah penanggung jawab / keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke ruang perawatan rawat inap. ( Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap
sesuai dengan SPO terlampir ).
11.Gizi
Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan langsung ke bagian
gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman
yang diperlukan.
Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari bagian gizi sesuai
dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke bagian gizi.
12.Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung jawab / keluarga
pasien dianjurkan ke bagian admission untuk mengisi formulir dan
menandatangani surat persetujuan rawat ICU, setelah pemberkasan selesai dan
lengkap maka pasien diantar oleh perawat IGD ke ruang ICU.
13.Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut / konsul ke dokter spesialis pada jam kerja,
perawat akan menghubungi dokter konsulen dan bila kondisi pasien
memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRJ. ( Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis yang sedang
praktek sesuai SPO terlampir).
14.Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance
PAGE \*
RSI Sari Asih Arrahmah, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk
MERGEFORMAT 5 pasien
sesuai dengan SPO terlampir )
15.Umum /Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke
kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )
16.Laundry
Pendistribusian alat linen kotor dan bersih dilakukan di bagian laundry. Pagi, alat linen
kotor akan dihitung petugas laundry bersama perawat jaga malam dan akan
dibawa petugas laundry untuk dicuci. Siang, alat linen bersih akan diserahkan
petugas laundry kepada perawat jaga pagi.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
1 Ka Instalasi Dokter ACLS a.Sebagai dokter jaga di IGD 1
Gawat Darurat umum minimal 5 thn
(sudah lulus b.Memiliki kemampuan dalam
PTT ) kepemimpinan
c.Sehat jasmani dan rohani
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
NO BAGIAN PENDIDIKAN MASA KERJA SERTIFIKAT JUMLAH
Ka Instalasi Gawat
1 Dokter Umum 10 tahun ACLS 1
Darurat
Kepala Bidang
2 D3 Keperawatan 21 tahun Manajemen Bangsal ICCU 1
Keperawatan
3 Ka Ruang IGD D3 Kep 8 tahun BTCLS, BLS 1
4 Dokter IGD Dokter Umum 2-12 tahun ACLS, ATLS 9
Manajemen bangsal,
5 PJ Tim D3 Kep 4 tahun 1
BTCLS, PPGD, BHD
6 Perawat Pelaksana D3 Kep 2-12 tahun BTCLS, PPGD, BHD 11
3. Perawat IGD
Cara perhitungan untuk ketenagaan IGD adalah berdasarkan jam perawatan untuk
setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan pasien IGD,
rumus perhitungan tenaga perawat IGD berdasarkan Rumus Direktorat Pelayanan
Keperawatan, Depkes 2005.
Kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Gawat Darurat didasarkan oleh :
Rata-rata jumlah pasien per hari = 60 orang
Jumlah jam perawatan = 3 jam
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Jam efektif perawat per hari = 24 jam
Dalam menghitung jumlah tenaga keperawatan perlu ditambahkan faktor koreksi hari
libur/cuti/hari besar (loss day)
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 11 orang, yang dibagi dalam 3 Shift
yaitu :
Dinas pagi : 2 orang (1 orang penanggung jawab shift, 1 orang pelaksana)
Dinas sore : 2 orang (1 orang penanggung jawab shift, 1 orang pelaksana)
Dinas malam : 2orang (1 orang penanggung jawab shift, 1orang pelaksana)
Lepas malam : 2 orang
Libur : 2 orang
Cuti : 1 orang
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB X
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas
kerja personal perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance dalam
bekerja dan promasi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk
kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi perawat.
Penilaian kinerja SDM perawat di Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan melalui
penilaian prestasi kerja, pejabat yang menilai adalah atasan langsung dan diketahui
atasan dari atasan langsung tersebut, kegiatan penilaian biasanya dilaksanakan dalam
waktu 1 bulan sekali. Penilaian prestasi kerja mempunyai pedoman tertentu dan aspek
yang dinilai terdiri dari :
- Kerampilan
- Inisiatif
- Kerajinan
- Kerjasama
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Kejujuran
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Tidak menyalahgunakan
wewenang
Tidak menutup-nutupi
masalah
Produktivitas
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Tanggung Jawab
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Bertanggung jawab
penuh atas tugas/
pekerjaannya
Memiliki sikap dan
kesadaran terhadap
tugas/pekerjaannya
Keterampilan
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Memiliki keahlian/ skill
dalam melaksanakan
tugas
Keinginan untuk belajar
Perilaku Kerja
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Disiplin
Inisiatif, memberikan ide
dan saran
Ketelitian
Kepemimpinan
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Penyelesaian masalah
dengan cepat dan baik
Bertindak tegas,
menghadapi masalah
secara langsung
Mendelegasikan dengan
jelas/ pembagian tugas
yang jelas
Pembinaan staf
Mengelola biaya secara
efektif
Mengembangkan strategi
baru
Pengembangan Pribadi
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Tetap tenang di bawah
tekanan
Menetapkan standar
tinggi untuk diri sendiri
Fleksibilitas (penyesuaian
diri)
Tidak mudah menyerah
Memiliki Motivasi
Berperan aktif dalam
kegiatan yang diadakan
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Hubungan
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Menerima masukan orang
lain
Memberi nasehat yang
baik dan praktis
Memupuk kesetiaan pada
karyawan (bawahan)/
teman sekerja
Penampilan Diri
(5) (4) (3) (2) (1)
Baik Sekali/ Baik/ Cukup/ Kurang Tidak
Sangat Memuaskan Rata -rata Memuaskan Memuaskan
Memuaskan
Berpakaian kerja sesuai
dengan aturan yang
ditetapkan Rumah Sakit
Merawat diri sendiri
Menjaga penampilan diri
PENILAIAN
No Standar Jml Nilai Jml Parameter Pencapaian
1 Kejujuran 2
2 Produktivitas 8
3 Tanggungjawab 2
4 Komunikasi & Sopan Santun 7
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
5 Ketrampilan 2
6 Perilaku Kerja 3
7 Kepemimpinan 7
8 Pengembangan Pribadi 6
9 Hubungan 3
10 Penampilan Diri 3
Jumlah Nilai 43
Cara perhitungan :
Jumlah Nilai x 100
Nilai : ______________________ = Jumlah Nilai Pencapaian
dibagi 10 standar
Jumlah Parameter x 5
Komentar Karyawan
Tanda Tangan
Karyawan Tanggal
(Tanda tangan karyawan menunjukkan bahwa dia telah diberi kesempatan untuk
membaca penilaian ini dan menambahkan komentarnya; ini berarti menunjukkan
persetujuan menyeluruh.)
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Tanggal
Atasan Langsung
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
REKAPITULASI NILAI KOMPETENSI PERAWAT
PENGAJUAN KARYAWAN
NAMA : NIK: Unit
STATUS KARYAWAN : MAGANG/KONTRAK/TETAP
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Dapat menghitung jumlah cairan infus sesuai program
dokter
Perawatan Luka
10 Dapat melakukan ganti verban luka sederhana secara baik
dan benar
Memberikan obat secara tepat dan aman
11
Dapat memberikan obat dengan prinsip 8 benar
12 Memberikan darah secara aman
Total
Rata-rata
HASIL KOMPETENSI
Keterangan :
K = Kompeten (2,85 s.d. 4,00) setara dengan 75 s.d. 100
KB= Kompeten dgn bimbingan (2,65 - 2,8) setara dengan 65 s.d. 74.9
BK = Belum Kompeten ( 2,00 s.d. 2,6 ) setara dengan 50 s.d. 64.9
TK = Tidak Kompeten ( 1,00 s.d. 2,00 ) setara dengan dibawah 50
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB XI
REKRUITMEN DAN SELEKSI
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melamar menjadi karyawan. Rekruitmen dilakukan berdasarkan
analisa kebutuhan tenaga, dimana dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Untuk proses rekruitmen dan seleksi perawat baru, Kepala Ruangan IGD
berkoordinasi dengan Kabid Keperawatan dan SDM Rumah Sakit Islam Sari Asih
Arrahmah. Karena kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan
kuantitas tenaga keperawatan yang bertugas selama 24 jam terus menerus di ruang IGD,
untuk itu didalam proses rekruitmen dan seleksi ada beberapa tahap yang harus dilakukan
oleh calon perawat yaitu : tes tertulis, tes kompetensi/ prosedur keperawatan, tes psikotes,
wawancara, dan test kesehatan.
Melalui proses tersebut diharapkan bidang keperawatan akan memperoleh tenaga
– tenaga perawat yang professional, disiplin dan handal sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan Rumah Sakit Islam Sari
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB XII
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi perawat dikelola oleh diklat PT Sari Asih selama 1 bulan
kemudian dikembalikan ke RSSA cabang sesuai penempatan, untuk melanjutkan
bekerja sebagai karyawan magang. Kegiatan orientasi dilakukan dengan metode
ceramah, simulasi, observasi, on job training atau praktek kerja.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Kegiatan Orientasi Unit Instalasi Gawat Darurat
MG PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODA
/HARIKE JAWAB
MG I Tujuan orientasi, sejarah, visi, misi, motto 1 Jam Ceramah SDM
Hari Ke I-III RSSA, struktur organisasi RSSA.
Peraturan kepegawaian / KKB. 1 Jam Ceramah SDM
Service Excellent. 1 Jam Ceramah SDM
Fasilitas, sarana, produk-produk RSSA. 1 Jam Ceramah SDM
Kebijakan pasien rekanan. 2 Jam Ceramah SDM
Etika dan Hukum (Umum dan Keperawatan). 1 Jam Ceramah Tim Komite
Kebijakan pelayanan keperawatan dan Keperawatan
penempatan unit perawatan. 1 Jam Ceramah Kabid
Sistem kendali mutu pelayanan Keperawatan
keperawatan. 1 Jam Ceramah Kabid
Uraian tugas perawat pelaksana. Keperawatan
Alur dan prosedur penerimaan pasien baru 1 Jam Ceramah Kabid
rawat inap dan rawat jalan. Keperawatan
Alur dan Tatalaksana pemeriksaan 1 Jam Ceramah Kabid
penunjang medis, Farmasi, Gizi. Keperawatan
2 Jam Ceramah Ka. Front Office
Penunjang
Pencegahan infeksi nosokomial. Medik
Penjelasan tentang format yang ada dalam
keperawatan dan latihan pengisian format- 2 Jam Ceramah PPI
format dalam keperawatan. 2 Jam Ceramah Karu Rawat Inap
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Hari Ke Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan 2 Jam Ceramah Kabid
IV - VI Metode Penugasan. Keperawatan
Sosialisai SPO Keperawatan (Personal 2 Jam Ceramah Karu Rawat Inap
Higiene, Mobilisasi Pasien)
Sosialisasi SPO Keperawatan (suntik, infus, 2 Jam Ceramah Karu Rawat Inap
transfusi, NGT, D. Catheter, GV, Hecting,
Sircumsisi).
Sosialisasi SPO Keperawatan (Therapi 2 Jam Ceramah Karu ICU
Oksigen, Penggunaan Infus Pump &
Syringe Pump, Penghitungan Dosis &
Pengenceran Obat).
Sosialisasi SPO Keperawatan (Penggunaan 2 Jam Ceramah Karu Rawat Inap
Alat Medis)
Orientasi unitan, penjelasan format-format 2 Jam Ceramah, Karu Rawat Inap
penilaian. Kunjungan
Lapangan
II Mengenal sistem dokumentasi keperawatan 1 Shift Praktek, Karu
dan dokumentasi RSSA. Format-format diskusi
dokumen keperawatan, metode penugasan.
Mengenal peralatan dan fasilitas seperti EKG,
oksigen, suction, Monitor, DC Shock, Infant
Warmer
Mengenal TTV.
Mengenal dan melakukan penerimaan pasien
baru.
Mengenal pengambilan bahan pemeriksaan
urine dan faeces.
Memberikan pasien posisi semi fowler.
Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi
roda / ke kereta dorong. PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Mengenal dan menyiapkan obat-obat oral dan
injeksi.
Mengenal cara-cara tindakan IM/IV/SC/IC,
obat oral/supp, inhalasi, NGT, Dower cath.
Perawatan luka dengan didampingi PJ
III Mengenal dan melakukan komunikasi 1 Shift Praktek, Karu
therapeutic dengan pasien. diskusi
Mengenal peralatan dan fasilitas seperti
nebulizer, ripple bed, blood warmer.
Mengenal dan melakukan prosedur-prosedur
pemeriksaan penunjang, antara lain: resep,
laboratorium, diagnostik lain.
Mengenal dokter-dokter yang merawat di
unitan.
Mengenal dan melakukan perawatan jenazah.
Mengajarkan latihan nafas dalam dan batuk
efektif.
Mengenal cara pemasangan infus.
Mengenal dan melaksanakan prosedur
pre/post operasi didampingi Karu/PJ.
Mengenal cara-cara menghubungi dokter via
telephone dan cara mengikuti dokter visite
didampingi Karu, PJ
Mampu menggunakan peralatan dan fasilitas
dengan didampingi Karu, PJ.
IV Melakukan dokumentasi keperawatn di 1 Shift Praktek & Karu dan PPI
dampingi Karu, PJ, meliputi: Diskusi
Pengisian asessmen awal gawat darurat
dan triage pasien
Format penerimaan pasien baru, pasien
pulang, pindah ruangan dengan di PAGE \*
dampingi Karu, PJ MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
VI Melakukan tindakan IV/IM/SC/IC, obat 1 Shift Praktek & Karu
oral/supp (anal/vaginam), inhalasi, Diskusi
perawatan luka dengan di dampingi Karu,
PJ.
Melakukan perawatan jenazah dan
menggunakan peralatan dan fasilitas secara
mandiri.
Melakukan komunikasi therapeutic dengan
asertif pada pasien / keluarga, meliputi:
Penjelasan prosedur tindakan dan
pengobatan.
Pendidikan kesehatan.
Dengan didampingi Karu, PJ
Mengajarkan latihan nafas dalam dan latihan
batuk efektif.
Melaporkan kondisi pasien / pemeriksaan
laboratorium per telephone ke dokter
dengan didampingi PJ.
Mengetahui dalam menyiapkan lumbal
fungsi/pleura fungsi,dll.
Memasang infus dengan didampingi Karu, PJ
VII Melakukan perawatan pasien dengan tingkat 1 Shift Praktek & Karu
ketergantungan didampingi Karu, PJ Diskusi
Melakukan kolaborasi dengan bagian lain;
laboratorium, radiologi, apotik, admin,dll
dengan didampingi Karu, PJ
Menyiapkan / melaksanakan prosedur
pre/post op.
VIII Mengikuti visite dokter dan didampingi 1 Shift Praktek & Karu
PAGE \*
(delegasi dari Karu, PJ) Diskusi
MERGEFORMAT 5
Menyiapkan pasien & peralatan tindakan
lumbal punksi/pleural punksi, dll didampingi
Karu, PJ
IX Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri 1 Shift Praktek & Karu
meliputi pemberian injeksi melalui Diskusi
IV/IM/SC/IC, obat oral/supp, inhalasi, NGT,
D. Cath, perawatan luka.
Merawat pasien dengan tingkat
ketergantungan secara mandiri.
Mengikuti visiting dokter secara mandiri.
Melakukan konsul internal dan eksternal
dokter spesialis RSSA.
Memasang infus secara mandiri.
X Melaporkan kondisi pasien (kolaborasi dengan 1 Shift Praktek & Karu
dokter). Diskusi
Melakukan kolaborasi dengan bagian lain
dengan mandiri; laboratorium, radiologi,
apotik, admin.
Melaksanakan prosedur-prosedur untuk
pemeriksaan di luar RS dan untuk pasien-
pasien rekanan.
XI Melakukan komunikasi therapeutic dengan 1 Shift Praktek & Karu
asertif pasien / keluarga mandiri, meliputi; Diskusi
Penjelasan prosedur tindakan dan
pengobatan.
Penyuluhan kesehatan
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
XII Menyiapkan / melaksanakan prosedur pre / 1 Shift Praktek & Karu
post op secara mandiri. Diskusi
Melakukan presentasi kasus 2 Jam Ceramah & Karu
Diskusi
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB XIII
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD RS Sari Asih Ciputat
Khusus :
Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di IGD
Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh Kepala Bidang
Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Bidang
Keperawatan dan kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh
Ka ru.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan
di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB XIV
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat
di IGD.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
Laporan kunjungan pasien IGD
Laporan SDM IGD
Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
Laporan mutu pelayanan
poran Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada Kepala Bidang Keperawatan setiap tanggal 1. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
PAGE \*
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, 5 Rawat,
MERGEFORMAT
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kec.
Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi, Kec.
Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus
( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada Kepala Bidang Keperawatan setiap tanggal 1.
PAGE \*
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : MERGEFORMAT 5
Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
Laporan mutu pelayanan IGD
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kepala Bidang Keperawatan setiap tanggal 1. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam
1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IGD.
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
PAGE \*
MERGEFORMAT 5
BAB XV
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Sari Asih Ciputat
ini mempunyai peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari – hari
tenaga keperawatan di ruang IGD RSSA sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
Penyusun buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat adalah langkah awal
ke suatu proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari
berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan.
Demikian harapan kami semoga Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi pedoman
bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Daruart
sehingga mutu pelayanan keperawatan lebih dapat ditingkatkan sesuai harapan dan
tujuan.
Mengetahui Penyusun
Menyetujui
Ali, Zaidin, Haji. (2001) Dasar – dasar Keperawatan Profesional, Widya Medika, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (1994), Standar Asuhan Keperawatan, Cetakan Kedua,
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (1999), Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan Di
Rumah Sakit, Cetakan Kedua, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (2004), Rancangan Pedoman Pengembangan Sistem Jenjang
Karir Profesional Perawat, Jakarta.
Perencanaan, pengembangan dan utilisasi tenaga keperawatan : Dr. RR Tutik Sri Hariyati,
SKp, MARS ( 2014 ) Cetakan ke 1, Raja Grafindo Persada, Jakarta
PAGE \*
MERGEFORMAT 5