Anda di halaman 1dari 7

SMART TRASH

Oleh:

Kelompok VIII

1. Sirajul Wathani (1705551101)


2. Aweng Malibu Gardano (1705551104)
3. Hamim Muhammad Adam (1705551108)
4. Theofillus Sigit Priyono (1705551123)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSTAS UDAYANA
2018
Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi, baik itu
industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh
manusia setelah proses/ penggunaannya berakhir. Adapun material sisa yang dimaksud adalah
sesuatu yang berasal dari manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud
dari sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.

Pengertian Sampah Menurut Para Ahli


Untuk lebih memahami apa arti sampah, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli
tentang definisi sampah. Di bawah ini adalah pengertian sampah menurut para ahli:

1. Juli Soemirat
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang dihasilkan dari kegiatan
manusia yang tidak lagi dikehendaki.

2. Azwar
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak digunakan, tidak
disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan
manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste)
tidak termasuk kedalamnya.

3. Bahar
Menurut Bahar definisi sampah adalah suatu barang yang harus bersifat padat yang tidak lagi
dipergunakan dan dibuang, sehingga barang tersebut tidak bisa diuraikan dengan sempurna oleh
alam yang akhirnya mengakibatkan kerusakan.

4. Basriyanta
Menurut Basriyanta sampah adalah suatu material yang tidak lagi dipakai sehingga dibuang oleh
pemiliknya, akan tetapi sampah masih dapat digunakan jika didaur ulang menjadi sesuatu yang
baru.

5. Tanjung
Menurut Tanjung, definisi sampah adalah barang yang tidak berguna lagi sehingga dibuang oleh
pemiliknya.

6. Wijaya Jati
Menurut Wijaya Jati, pengertian sampah secara sederhana adalah konsekuensi sisa dari selurih
kegiatan (aktivitas) manusia.

7. World Health Organization (WHO)


Menurut WHO pengertian sampah adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia yang tidak
lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang dibuang.

8. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Menurut KBBI arti sampah adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya karena tidak terpakai lagi
atau tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng minuman, daun-daunan, kertas, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Sampah
Setelah memahami pengertian sampah, kita juga perlu mengetahui jenis-jenisnya. Beberapa jenis
sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Berikut ini adalah jenis-jenis sampah:

1. Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya


Sampah yang berasal dari manusia
Sampah dari alam
Sampah konsumsi
Sampah nuklir/ Limbah radioaktif
Sampah industri
Sampah pertambangan

2. Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya


Sampah Organik (Degradable); Pengertian sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk
dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran,
dan lain-lain.
Sampah Anorganik (Undegradable); Pengertian sampah anorganik adalah sampah yang sulit
membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu
yang baru dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.

3. Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya


Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
Sampah Padat; Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia (kecuali kotoran
manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur,
dan lain-lain.
Sampah Cair; Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan dibuang ke tempah
sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.

Dampak Sampah Pada Masyarakat


Pada umumnya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Menurut Gelbert dkk (1996),
ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungannya:

1. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan


Penanganan sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di
sekitarnya. Sampah tersebut akan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti:

Penyakit diare, tifus, kolera


Penyakit jamur
Penyakit cacingan

2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah yang tidak baik juga
mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan.

Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran air menjadi tidak lancar dan
berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah cair yang berada di sekitar saluran air akan
menimbulkan bau tak sedap.

3. Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi


Penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi. Beberapa
diantaranya adalah:

Meningkatnya biaya kesehatan karena timbulnya penyakit


Kondisi lingkungan tidak bersih akibat penanganan sampah yang tidak baik. Hal ini pada akhirnya
akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan.

Cara Pengelolaan Sampah


Mengacu pada pengertian sampah dan jenis-jenisnya, diperlukan penanganan dan pengelolaan
sampah dengan cara yang baik. Merujuk informasi dari Departemen Pekerjaan Umum kota
Semarang (2008), penanganan sampah dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah 3R.

Berikut penjelasan pengelolaan sampah 3R tersebut:

1. Reuse (Menggunakan Kembali)


Ini adalah metode penanganan sampah dengan cara menggunakan kembali sampah tersebut secara
langsung, baik untuk fungsi yang sama atau fungsi lain.

2. Reduce (Mengurangi)
Ini adalah metode pengelolaan sampah dengan cara mengurangi segalah hal yang dapat
menyebabkan timbulnya sampah.

3. Recycle (Daur Ulang)


Ini merupakan metode pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang sampah menjadi sesuatu
yang baru dan dapat digunakan.
Smart trash merupakan tong sampah pintar yang bertujuan untuk membantu meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Konsep yang kami gunakan ini ingin menggambarkan pemanfaatan tong sampah secara
optimal. Tong sampah yang kita gunakan akan di berikan beberapa jenis sensor, yaitu:
1. Sensor Kamera
Bertujuan untuk mendeteksi orang yang akan membuang sampah dan menentukan jenis
sampah yang akan dibuang.
2. Sensor Berat
Berfungsi untuk menghitung berat sampah yang terdapat dalam tong sampah tersebut.
Tujuannya untuk memberitahu apakah tong tersebut sudah penuh oleh sampah/belum.

Fitur yang di perlukan untuk mendukung konsep smart trash ini adalah dengan menambahkan
sedikit kecerdasan buatan, jaringan dan security tentunya.
 Kecerdasan buatan
Sama seperti namanya, smart trash adalah tempat sampah pintar yang dapat “memandu”
masyarakat di lingkungan sekitar untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya. Jika smart
trash sudah penuh maka tidak dapat dibuka dan memberikan notifikasi kepada bank sampah
untuk segera mengambil sampah.
 Jaringan internet
Jaringan internet dibutuhkan untuk mengategorikan sampah yang akan dibuang oleh masyarakat
dan untuk mengirimkan notifikasi kepada pihak bank sampah.
 Security
Untuk keamanan, smart trash di lengkapi dengan pin numeric yang hanya dapat dibuka oleh
petugas dari bank sampah yang sudah melakukan kerjasama.

Konsep Bisnis

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang


sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat
pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola
menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah
warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
Jadi, pihak bank sampah harus membayar sejumlah uang kepada penyetor sampah.
Smart trash akan bekerja sama dengan pihak bank sampah, dan nantinya akan disebar di
ruang publik. Keuntungan yang didapatkan oleh pihak bank sampah adalah mendapatkan sampah
yang sudah dipilah oleh masyarakat umum menggunakan teknologi smart trash tanpa mengeluarkan
duit sepeserpun ke pihak penyetor (masyarakat umum).
Pihak smart trash juga akan mendapatkan keuntungan melalui kesepakatan yang telah
disepakati dengan bank sampah. Kesepakatan itu berupa pihak bank sampah harus membeli kredit
sampah yang dapat digunakan untuk membuka smart trash (tidak dikenakan biaya instalasi
teknologi smart trash, namun harus membeli kredit sampah sejunlah nilai yang sudah ditetapkan).
Kredit itu akan berkurang setiap kali bank sampah membuka satu tong sampah smart trash yang
sudah penuh.

Anda mungkin juga menyukai